Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Cindy Mayury, S.Ked 04054821618020
Samuel Bertua Halomoan Manurung, S.Ked 04054821618129
Evita Yolanda, S.Ked 04084821618162
Pembimbing:
dr. Adelien, Sp.T.H.T.K.L, FICS
Pendahuluan
Status Pasien
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi
Disfungsi Tuba Eustachius
Otitis Media Efusi
Massa Nasofaring
Pendahuluan
Otitis media efusi (OME) adalah penyakit yang ditandai cairan bening (nonpurulen) di telinga
tengah dengan membran timpani utuh tanpa ada gejala dan tanda inflamasi akut
Di Indonesia, data mengenai otitis media efusi masih jarang ditemukan karena kurangnya
pelaporan angka kejadian penyakit ini
Di negara maju, otitis media efusi adalah salah satu penyebab hilangnya pendengaran
Dalam SKDI tahun 2012, kompetensi dokter umum adalah dapat mendiagnosis otitis media efusi
dan menentukan rujukan yang paling tepat
Pendahuluan
Anatomi Telinga
Anatomi Telinga
Fisiologi Mendengar
Tuli koklea
Apabila gangguan terdapat pada reseptor atau mekanisme penghantar
pada koklea.
Fenomena Rekrutmen terjadi peningkatan sensitifitas pendengaran
Tuli retrokoklea
Apabila gangguan pada nervus vestibulokoklearis atau satu dari area
pendengaran di lobus temporalis otak
Terjadi kelelahan (fatigue) bila dirangsang terus menerus
Gangguan pendengaran Campuran
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Penilaian Pendengaran
Penilaian Pendengaran
Tes Bisik
Memberikan suara bisik berupa kata-kata kepada telinga penderita dengan jarak
tertentu (6 meter)
Syarat:
Ruangan kedap suara
Mata penderita ditutup agar tidak bisa membaca gerak bibir
Telinga yang diperiksa dihadapkan kea rah pemeriksa
Telinga yang tidak diperiksa ditutup dengan kapas atau dimasking
Penderita disuruh mengulang dengan jelas kata-kata yang dibisikan
Penilaian Pendengaran
Untuk membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa (normal)
Caranya :
Penala digetarkan, kemudian tangkai penala diletakkan pada prosesus mastoideus sampai
tidak terdengar bunyi. Kemudian tangkai penala segera dipindahkan ke prosesus mastoideus
pemeriksa
Hasil :
Bila pemeriksa masih dapat mendengar disebut Schwabach memendek
Bila pemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan diulang dengan cara sebaliknya, yaitu
penala diletakkan pada prosesus mastoideus pemeriksa terlebih dulu
Bila pasien masih dapat mendengar bunyi disebut Schawabach memanjang
Bila pasien dan pemeriksa sama-sama mendengarnya disebut Schwabach sama dengan
pemeriksa
Interpretasi Pemeriksaan Garpu Tala
Gangguan pendengaran secara umum dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu konduktif,
sensorineural, dan campuran
Gangguan pendengaran konduktif terjadi akibat adanya abnormalitas pada telinga luar
atau telinga tengah.
Gangguan pendengaran sensorineural terjadi karena terdapatnya gangguan jalur hantaran
suara pada sel rambut koklea (telinga tengah), nervus VIII (vestibulokoklearis), atau pada
pusat pendengaran di lobus temporalis otak
Gangguan pendengaran campuran disebabkan oleh kombinasi dari gangguan pendengaran
konduktif dan gangguan pendengaran sensorineural.
Untuk mendiagnosis suatu gangguan pendengaran dilakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan penilaian pendengaran.
Penilaian pendengaran meliputi tes bisik dan tes garpu tala (Rinne, Webber, Swabach)
Untuk mencegah gangguan pendengaran dapat menggunakan pelindung telinga,
menghindari bising, menggunakan earphone secara bijak, memberikan waktu telinga untuk
beristirahat, dan memeriksa keadaan telinga secara teratur
Terima Kasih