You are on page 1of 24

KISI KISI UAS PATOFISIOLOGI

RADANG / INFLAMASI
Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas
dengan cara memobilisasi semua bentuk
pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular,
neurologik, humoral, dan selular.

2
INFLAMASI AKUT
REDNESS ( RUBOR )

HEAT ( KALOR )

GROSS : TUMOR

PAIN ( DOLOR )

FUNGSIOLESA
FASE KESEMBUHAN/PERBAIKAN
I Fase Inflammasi
a. Homeostatis = terjadi vasokontriksi oleh media catekolamin dan
prostaglandin diikuti terjadinya agregasi platelet serta proses aktifitas
thromboplastin (clotting)
b. Inflammasi = terjadinya vasodilatasi kapiler-kapiler sekitar daerah
radang, aktivasi sel-sel radang sampai proses fagositosis
II. FASE PROLIFERATIVE
a. GRANULASI
tersusunnya colagen primer di daerah
luka/radang, diikuti pelapisan oleh fibroblast
terjadinya proses angiogenesis
b. KONTRAKSI
matrik yang tersusun oleh colagen dan fibroblast
mengadakan kontraksi menarik tepi luka untuk
menutup luka
c. EPITHELIALISASI
pertumbuhan sel-sel epithel
III. Fase Remodeling

Terbentuknya colagen baru/colagen sekunder yang lebih kuat


menutupi luka
Terbentuknya scar /jaringan parut sebagai jaringan penyambung
Kemampuan sel tubuh dalam proses regenerasi

Jaringan yang mudah mengalami regenerasi : kulit, saluran cerna, gusi


Organ yang mudah mengalami regenerasi, asalkan bentuk jaringan
masih baik saat meradang : hati, sel-sel kelenjar
Sel-sel yang sangat sulit mengalami regenerasi : jantung,. otak
TIPE IMUNITAS
Imunitas alami
Aktif=> didapat stlh sembuh dari peny (ex; cacar air)
Pasif => antibodi yang sdh jadi diperoleh bayi mll plasenta
atau kolostrum
Imunitas buatan
Aktif => pembentukan stlh vaksinasi
Pasif => imunitas yang sdh jadi (ex; antitoksin tetanus)
RESPON IMUN SELULER
Respon imun yang dilaksanakan oleh limfosit T
Peran sel T ;
Fungsi pengendali; sel T penolong /CD4 (cluster of
deferentiation 4)
Fungsi pelaksana; sel T sitotoksik (pemusnah) /
CD8 => mampu mematikan sel terinfeksi virus, sel
tumor
Gangguan / penyakit imunologi

Imunodefisiensi (respon imun berkurang)


Ex; AIDS, leukemia
Hepersensitifitas (respon imun berlebihan)
Ex; alergi, asma, rx transfusi
Penyakit autoimun (rx sistem imun thdp Ag jar
sendiri)
Ex; sistemik lupus eritematosus, AIHA, miastenia
gravis, gromerulonefritis
TERJADINYA PROSES MENUA
A TEORI BIOLOGIS
1. Jam biologik ( Genetik clok)
2. Mutasi Somatik
3. Auto immun
4. Kerusakan akibat radikal bebas
5 Akibat metabolisme
Menurut WHO

45 59 tahun = usia pertengahan


( middle age)
60 - 74 tahun = Lanjut Usia ( elderly)
75 90 tahun = Lanjut usia tua (old)
Diatas 90 tahun = Usia sangat tua
(very old)
PERMASALAHAN KHUSUS
A. Terjadinya perubahan normal
1) Kulit menjadi kering & keriput
2) Rambut beruban & rontok
3) Penglihatan menurun
4) Pendengaran berkurang
5) Indria perasa menurun
6) Daya penciuman berkurang
7) Tinggi badan menyusust krn proses osteoporosis
8) Tulang keropos massanya berkurang, kekeuatan berkurang & mudah patah
9) Elastisitas jar paru berkurang, nafas menjadi pendek
10) Terjadi pengurangan fungsi organ di perut
11) Dinding pembuluh darah menebal dan menjadi tekanan DT
12) Otot jantung bekerja tidak efisien
13) Otot jantung bekerja tidak efisien
14) Terjadi penurunan fungsi organ reproduksi (
terutama manita )
15) Otak menusut, reaksi menjadi lambat, utama pada
pria
16 Seksualitas tidak selalu meurun

B. PERUBAHAN ABNORMAL
1) Katarak
2) Kelaianan sendi
3) Kelainan prostat
4) Inkontinensia urine
Perubahan Sistem muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan semakin rapuh
Kifosis (bungkuk)
Pergerakan terbatas
Discus intervertebralis menipis dan pendek
Persendian membesar dan kaku
Tendon mengerut dan skeletosis
Atrofi serabut otot sehingga pergerakan menjadi lambat, kram otot,
dan tremor
Established Risk Factors for Osteoporosis

Genetic Lifestyle
Female Smoking
White or Asian races Excessive alcohol use
Thin or low peak bone mass Lack of exercise
Family history of fractures
Medical Nutritional
Menopause
Low calcium
Menstrual dysfunction or early
menopause Vitamin D deficiency
Glucocorticoid, thyroid, use Vitamin A excess
Resusitasi cairan berdasarkan stroke
hemoragik
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV

Presentasi kehilangan darah Sampai 15% 15% - 30% 30% - 40% >40%

Kehilangan darah (ml*) Sampai 750 750 1500 1500 2000 > 2000

Frekuensi nadi <100 >100 >120 >140

Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun

Frekuensi pernafasan 14 20 20 30 30 40 >35

Capillary Reffill Normal Lambat (>2 dtk) Lambat (>2 dtk) Tdk terdeteksi

Ekstremitas Normal Pucat Pucat Pucat & dingin

Produksi urin (ml/jam) >30 20 30 10 20 0 10

Status mental Sadar, haus Gelisah, agresif, haus Gelisah, agresif, ngantuk Ngantuk, bingung, tdk sadar

Penggantian cairan (hukum 3:1) Kristaloid Kristaloid Kristaloid Dan darah Kristaloid Dan darah
Definisi
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan ketidakmampuan sistem
sirkulasi menyuplai oksigen & nutrien ke jaringan, ditandai dengan hipoksia dan
ketidakadekuatan fungsi sel yang menyebabkan kegagalan organ dan potensial
kematian. (Kleinpell dalam Garretson, 2007).
Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan TIGA komponen :
Pompa jantung yang adekuat
Sistem sirkulasi yang efektif
Volume darah adekuat
Klasifikasi
Secara umum, syok dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan penyebab, yaitu:
1.Hipovolemik (volume intravaskuler berkurang)
2.Kardiogenik (pompa jantung terganggu)
3.Obstruktif (hambatan sirkulasi menuju jantung)
4.Distributif (vasomotor terganggu)
Etiologi Syok Hipovolemik
Absolut
Kehilangan volume darah: trauma, pembedahan, pendarahan sal cerna
Kehilangan plasma: luka bakar, lesi yang luas
Kehilangan cairan tubuh lainnya: muntah berat, diare berat, diuresis berat
Relatif
pankreatitisintegritas
Kehilangan hemoragik,intravaskular:
hemothoraks, ruptur limpa, fraktur arterial
hemoperitoneum, pelvis dan femur,
dissection
Peningkatan permeabilitas membran kapiler: sepsis, anafilaksis, luka bakar
Penurunan tekanan osmotik koloid: kekurangan sodium berat,
hipopituitarism, sirosis, obstruksi intestinal
Shock Distributif

Syok distributif apabila terdapat gangguan vasomotor akibat maldistribusi aliran darah karena
vasodilatasi perifer, sehingga volume darah yang bersirkulasi tidak adekuat menunjang perfusi
jaringan. Vasodilatasi perifer dapat menyebabkan hipovolemia.
Akibat dari dilatasi pembuluh darah besar-besaran penurunan
systemic vascular resistance (SVR) penurunan preload
Cont...... Shock Distributif
Etiologi:
Sepsis: Infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur invasif)
Neurogenik: cedera medula spinalis, anastesi spinal, depresi pusat vasomotor
Reaksi anafilaktik: reaksi hipersensitivitas (alergik)
Cont...... Shock Distributif
3. Syok Septik
Syok septik adalah sepsis atau infeksi yang disertai hipotensi (tekanan sistolik <90
mmHg) dan tanda-tanda hipoperfusi meskipun telah dilakukan resusitasi cairan
secara adekuat. Syok septik merupakan salah satu penyebab kematian utama pada
unit perawatan intensif.

You might also like