You are on page 1of 49

KONSEP DASAR

KEBIDANAN
KOMUNITAS
Sofia Mawaddah, SST.M.Keb
Definisi bidan

Seorang yang telah mengikuti pendidikan


kebidanan yang diakui oleh pemerintah
setempat dan telah menyelesaikan
pendidikan tersebut dan lulus serta
terdaftar atau mendapat izin melakukan
praktek kebidanan.
Komunitas adalah kelompok orang
yang berada disuatu lokasi tertentu
yang saling berinteraksi.
Bidan komunitas adalah bidan
yang bekerja melayanai keluarga
dan masyarakat diwilayah
tertentu.
Kebidanan komunitas adalah bagian dari
kebidanan yang berupa serangkaian ilmu
dan ketrampilan untuk memberikan
pelayanan kebidanan pada ibu dan anak
yang berada dalam masyarakat diwilayah
tertentu
SEJARAH PENDIDIKAN BIDAN
INDONESIA
PERJALANAN PENDIDIKAN BIDAN
1851 : DR.W.Bosch Pend Bid pribumi di Batavia

1902 : Bid pribumi di RS militer Batavia

1904 : indo di makasar

1911/1912 : perawat diCBZ/RSUP smg & Batavia HIS(SD)


4 th-perawat Khusus pria. 1914 : wanita

1935-1938:mulo(SMP) selama 3 th di Kota besar ,


Budi Kemulyaan, Mardi wly, smg.

Bidan kelas I dari mulo, kelas II dari bidan perawat,


beda tunjangan
Zaman Jepang

Pemerintah Mendirikan Sekolah Perawat/


Sekolah Bidan

Peserta Didik Kurang Berminat


PERJALANAN PENDIDIKAN BIDAN

1950-1953 bidan dari SMP selama 3 thn. Kebutuhan meningkat, mk


1976 Penjenang Kes/PKE dari SMP + 2 th, +2 jd bidan

1953 KTB(kursus+ bidan)di YK 7-12 mg, 1960 ke JKT, 1967 tutup

1954 pend guru bidan di Bandung, guru prwt, kesmas, 1,2,3 th. 1972
Lebur jadi SGP

1970 PPB dari SPR +2 th (SPLJK) Sekolah Pendidikan Lanjutan


Jurusan Kebidanan

1974 SPK multi purpose krn Depkes menyederhanakn, namun hasil


belum ada.

1975-1984 tutup, IBI masih.


1981: SPK + 1 tahun tidak di seluruh propinsi.
1985: PBB dari SPR-SPK
1989: cras PPB SPK lgs (PPB/A) ke Desa PNS gol II, 1996 PTT
1993: PPB-B dari AKPER slm 1thn -sbg tenaga pengajar, 2 X tutup
1993: PPB-C dari SMP, 11 prop, 6 smt, kurikulum 3700 jam
1994-1995: P. Bidan JJ (distance learning) di Jawa, kmd 1998
27 prop
1994: LSS(life saving skill)
1995-1998: IBI & Mother care pelatihan peer revieew bidan RS, PKM,
Bides
1996: IBI& Depkes ACNM(america College of nurse Midwife) LSS 8
org
1998 D 1 bidan ditutup.
Th 2000 Tim APN
MASA KINI Lanjutan

1996 DIII Kebidanan, dari D1 bidan selama 5 semester


selama 2,5 th
1998 D III dari SMU selama 6 semester
1999 D III dari SPK selama 6 semester
2001 ada 65 institusi penyelenggara D III,
Depkes, TNI, Pemda, Swasta.
2004 D III dari D1 Progsus selama 5 semester dlm 2 th:
96 sks.
2000 DIV Bidan Pendidik UGM, 2001 UNPAD, 2004
USU dan stikes Ngudi waluyo.
2006 S2 Kebidanan UNPAD.
Program S1 Bidan dari SMU
SEJARAH
PELAYANAN
KEBIDANAN
Kelemahan dokumentasi
Pelayanan kesehatan diperuntukkan bagi
orang-orang Belanda yang ada di Indonesia.
Dukun /paraji.
1807(zaman Gubernur Jendral Hendrik william
Deandels) dukun dilatih menolong persalinan,
tidak berlangsung lama karena tidak ada
pelatih.
1851-DR.W.Bosch Pend Bid pribumi di Batavia
Lulusannya kemudian bekerja di rumah sakit
juga di masyarakat.
Mulai saat itu pelayanan kesehatan ibu dan
anak dilakukan oleh dukun dan bidan.
Zaman Belanda :Kelas I : non pribumi
Kelas II : pribumi
1918 Hospital oriented (pengaruh USA),
episiotomi, lavement.
1952 mulai dilakukan pelatihan bidan secara formal.
1953KTB di Yogyakarta yang di susul oleh kota-kota
besar lainnya.
Seiring dengan pelatihan tersebut didirikanlah BKIA
yang mana bidan sebagai penanggung jawab kesehtan
di masyarakat.
BKIApelayanan terintegrasi kepada
masyPuskesmas(1957).
Pelayanan puskesmas dilakukan didalam gedung dan di
luar gedung.
Pelayanan di luar gedung pelayanan kesehatan keluarga
dan posyandu.
Pelayanan posyandu mencakup : ANC, KB, imunisasi, gizi
dan kesehatan lingkungan.
Mulai 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata
dan dekat dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Kebijakan ini melalui instruksi
presiden secara lisan pada
sidang kabinet tahun 1992
tentang perlunya mendidik
bidan untuk penempatan

bidan di desa.
Tugas pokok bidan adalah sebagai pelaksana
kesehatan KIA, khususnya dalam pelayanan
kesehaatan ibu hamil, bersalin nifas serta
pelayanan bayi baru lahir termasuk pembinaan
dukun bayi.
Bidan di rumah sakit memberikan pelayanan
poliklinik antenatal, gangguan kesehatan
reproduksi di poliklinik, keluarga berencana,
senam hamil, pendidikan perinatal, kamar
bersalin, kamar operasi kebidanan, ruang nifas
dan ruang perinatal.
Bidan dalam melaksankan peran, fungsi dan
tugasnya didasarkan pada kemampuan dan
kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut
diatur melalui peraturan menteri
kesehatan(Permenkes).
Perkembangan pelayanan kebidanan memerlukan
kualitas bidan yang memadai.
Perlu adanya pendidikan bidan yang berorientasi
pada profesional dan akademik serta memiliki
kemampuan melakukan penelitian adalah suatu
terobosan dan syarat utama untuk percepatan
peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
Sejarah Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri

Yunani
Hipocrates yang hidup antara tahun 460-370 sebelum masehi. Beliau
mendapat sebutan Bapak Pengobatan
Roma

Soranus yang hidup pada tahun 98-138 sesudah masehi. Beliau disebut
Bapak Kebidanan
Italia
Zaman setelah Moscion meninggal sampai abAd pertengahan merupakan
zaman yang galau bagi bidang perawatan, dimana perawatan pada
umumnya menjadi mundur. Pengobatan menjadi mundur sekali.

Perancis
Perkembangan yang diperoleh oleh guru besar Italia kemudian
mempengaruhi pengobatan, perawatan dan kebidanan di Perancis
Inggris
William Smellie, ( 1697-1763)
Beliau mengubah bentuk cunam, serta menulis
buku tentang pemasangan cunam dengan
karangan yang lengkap, ukuran-ukuran
panggul dan perbedaan panggul sempit dan
biasa
William Hunter (1718-1783)
Murid dari Willian Smellie, yang memeruskan
usahanya.
Amerika Serikat
Zaman dahulu kala di AS persalinan ditolong oleh
dukunberanak yang tidak berpendidikan. Biasanya bila
wanita sukar melahirkan, ahli obat menganjurkan agar
wanita itu diusir serta ditakuti agar ras sakit bertambah
dan kelahiran menjadi mudah karena kesakitan dan
keseduhannya. Menurut catatan Thimas yang pertama
kali praktek di AS adalah Samuel Fuller dan Istrinya.
Kemudian menyusul Anne Hutchinson, ia menjadi bidan
pada tahun 1634, pergi ke Boston dan melaporkan
disana ia telah menolong persalinan dengan baik dan
menghilangkan kepercayaan lama.
Sasaran kebidanan komunitas

Individu, Keluarga, dan


Kelompok Masyarakat
(komuniti )
Ibu : pra kehamilan, kehamilan, bersalin,
nifas dan masa interval.
Anak : meningkatkan kesehatan anak dalam
kandungan, bayi, balita, pra sekolah dan sekolah.
Keluarga : pelayanan ibu dan anak termasuk
kontrasepsi, pemeliharaan anak, pemeliharaan
ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi
dan kelompok usila
Masyarakat (community): remaja, calon ibu dan
kelompok ibu.
Sasaran utama kebidanan komunitas

ibu dan anak balita yang


berada didalam keluarga
dan masyarakat.
Bidan memandang pasiennya sebagai mahluk
social yang memiliki budaya tertentu dan
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, social
budaya dan lingkungan sekitarnya.
Unsur-unsur yang tercakup dalam
kebidanan komunitas
bidan, pelayanan kebidanan, sasaran
pelayanan, lingkungan dan pengetahuan
serta teknologi.
Tujuan pelayanan kebidanan

untuk mewujudkan keluarga yang sehat


sejahtera sehingga tercipta derajat
kesehatan yang optimal.
Kesehatan keluarga merupakan salah satu
kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat
yang ditujukan kepada keluarga.
Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan
untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat,
bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan
keluarga, kesehatan ibu mencakup kesehatan
masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan,
pasca persalinan dan masa diluar kehamilan
(masa interval).
Kesehatan (WHO)
adalah semua orang memperoleh derajat
kesehatan tertinggi yang memungkinkan dan
secara minimum semua orang memperoleh
derajat kesehatan sehingga mereka mampu
bekerja produktif dan berpartisipasi secara
aktif dalam kehidupan social dimasyarakat
dimana mereka tinggal.
Bekerja di komunitas
Pelayanan di rumah oleh bidan merupakan
kegiatan kebidanan komunitas.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak di
Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani
kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga
merupakan kegiatan kebidanan komunitas
Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka
bidan harus memahami perannya di komunitas,
yaitu :
a. Sebagai Pendidik
Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan di
komunitas dalam berperan sebagai pendidik
masyarakat antara lain dengan memberikan
penyuluhan di bidang kesehatan khususnya
kesehatan ibu, anak dan keluarga
Sebagai Pelaksana (Provider)
Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai
pengetahuan dan teknologi kebidanan serta
melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra
perkawinan.
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin,
nifas, menyusui dan masa interval dalam keluarga.
3) Pertolongan persalinan di rumah.
4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus
kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga.
5) Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.
6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita
dengan gangguan reproduksi.
7) Pemeliharaan kesehatan anak balita.
Sebagai Pengelola
Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang
dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai
pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas,
polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai
pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan
bidan lain atau tenaga kesehatan yang
pendidikannya lebih rendah.
Sebagai Peneliti
Secara sederhana bidan dapat memberikan
kesimpulan atau hipotersis dan hasil analisanya.
Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka
ia dapat mengetahui secara cepat tentang
permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat
pula dengan segera melaksanakan tindakan.
Sebagai Pemberdaya
Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan
masyarakat dalam memecahkan permasalahan
yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu,
keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta
dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri,
keluarga maupun masyarakat.
Sebagai Pembela klien (advokat)
Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan
sebagai kegiatan memberi informasi dan sokongan
kepada seseorang sehingga mampu membuat
keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi
dirinya.
Sebagai Kolaborator
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas
program maupun sektoral.
Sebagai Perencana
Melakukan bentuk perencanaan pelayanan
kebidanan individu dan keluarga serta
berpartisipasi dalam perencanaan program di
masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu
yang ada kaitannya dengan kesehatan.
(Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 8)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat bidan sewaktu waktu bekerja
dalam tim, misalnya kegiatan Puskesmas
Keliling, salah satu anggotanya adalah bidan
Kegiatan bidan dan jaringan kerja
kebidanan komunitas

Aktifitas kebidanan komunitas terutama


adalah melayani ibu dan anak balita
diluar rumah sakit.
Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu,
BPS, Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK
Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan
kerjasama lintas program dan lintas sektor. Kerjasama
lintas program merupakan bentuk kerjasama yang
dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya :
imunisasi, pemberian tablet FE, Vitamin A, PMT dan
sebagainya. Sedangkan kerjasama lintas sektor
merupakan kerjasama yang melibatkan institusi/
departemen lain, misalnya : Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan
sebagainya.
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki :
Konsep dasar kebidanan komunitas
Masalah kebidanan komunitas
Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok
dan masyarakat
Strategi pelayanan kebidanan komunitas
Ruang lingkup kebidanan komunitas
Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu
dan anak dalam keluarga dan masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan
anak
Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak
Ketrampilan dasar yang harus dimiliki :
Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, bayi
balita dan KB dimasyarakat
Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes
Mengelola polindes
Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas,
laktasi, bayi dan balita
Melakukan pembinaan dan penggerakan PSM
Melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Secara garis besar kegiatan pelayanan kebidanan
dimasyarakat dapat diuraikan sebagai berikut :

Pelayanan kesehatan ibu


Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal bagi ibu yang dilakukan pada :
Pra hamil
Hamil
Persalinan
Nifas
Menyusui
Pelayanan medik keluarga berencana
Bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam keluarga dalam rangka mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui
pemberian kontrasepsi. Kegiatannya meliputi :
Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Pelayanan kontrasepsi
Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta
KB
Pelayanan rujukan KB
Pencatatan dan pelaporan
Pelayanan kesehatan anak
Pemeriksaan kesehatan balita secara berkala
Penyuluhan pada orang tua, menyangkut pada
perbaikan gizi, kesehatan lingkungan dan
pengawasan tumbuh kembang anak
Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya
Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang
mungkin timbul pada bayi dan balita serta cara
penanngulangannya
Peran serta masyarakat
Pelatihan dukun
Pelatihan kader kesehatan masyarakat
Kursus ibu
Pengembangan kesehatan masyarakat desa
(PKMD)
Posyandu
Dana sehat
"Dalam memberi nasehat ada 2 hal wajarnya diperhatikan. Pertama, sewajarnya apa yang
akan kita nasehati sudahlah kita jalani. Kedua, bila kita belum mengalaminya, dan kita
tahu caranya, tetap sampaikanlah. Karena setelah kita menasehati, BELIAU akan
mengkaruniai kita pengalaman tersebut
Mario Teguh.
Be a good midwife...

Terima Kasih

You might also like