Professional Documents
Culture Documents
MENINGITIS
Brian, M.Kep
DEFINISI
Sakit kepala
Panas atau demam tinggi
Kaku kuduk
Penurunan kesadaran
Muntah
Kejang Gangguan Fokal neurologi
Papilledema (pembengkakan saraf optik)
PATOGENESIS MENINGITIS BAKTERIA
2. Perluasan langsung dari infeksi yang disebabkan oleh infeksi dari sinus
paranasalis, mastoid, abses otak dan sinus kavernosus.
3. Implantasi langsung dapat terjadi pada trauma kepala terbuka, tindakan bedah
otak atau pungsi lumbal.
4. Meningitis pada neonatus dapat terjadi oleh karena (a) Aspirasi cairan amnion
yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir atau oleh kuman yang normal ada
pada jalan lahir. (b) Infeksi bakterial secara transplasenta terutama Listeria, sp
PEMERIKSAAN PENUNJANG MENINGITIS
Pemeriksaan darah
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap
Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.
a. Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja.
Disamping itu, pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga
peningkatan LED.
b. Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG MENINGITIS
Pemeriksaan Radiologis
a. Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin
dilakukan CT Scan.
b. Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala (periksa mastoid,
sinus paranasal, gigi geligi) dan foto dada.
PENCEGAHAN MENINGITIS
a. Pencegahan Primer
Tujuan pencegahan primer adalah mencegah timbulnya faktor resiko
meningitis bagi individu yang belum mempunyai faktor resiko dengan
melaksanakan pola hidup sehat.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi meningitis pada bayi
agar dapat membentuk kekebalan tubuh. Vaksin yang dapat diberikan seperti
Haemophilus influenzae type b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7),
Pneumococcal polysaccaharide vaccine (PPV), Meningococcal conjugate vaccine
(MCV4), dan MMR (Measles dan Rubella).
PENCEGAHAN MENINGITIS
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan untuk menemukan penyakit sejak awal, saat masih
tanpa gejala (asimptomatik) dan saat pengobatan awal dapat menghentikan
perjalanan penyakit. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini
dan pengobatan segera.
PENCEGAHAN MENINGITIS
c. Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier merupakan aktifitas klinik yang mencegah kerusakan lanjut atau
mengurangi komplikasi setelah penyakit berhenti. Pada tingkat pencegahan ini
bertujuan untuk menurunkan kelemahan dan kecacatan akibat meningitis.
PENATALAKSANAAN MENIGITIS
Faktor
Bakteri Yang Diduga Antibiotik
Predisposisi
(usia) Streptococcus agalactiae, E. Ampisilin +, Sefotaksim atau
< 1 bulan coli,Listeria monocytogenesis, ampisilin +, aminoglikosida
spesies Klebsiella
a) Biodata klien
b) Riwayat kesehatan yang lalu
(1) Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
(2) Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
(3) Pernahkah operasi daerah kepala ?
c) Riwayat kesehatan sekarang
(1) Aktivitas
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise). Tanda : ataksia (Gangguan keseimbangan),
kelumpuhan, gerakan involunter (Gerakan abnormal pada leher dan kepala).
DIAGNOSA KEPERAWATAN