You are on page 1of 19

Disusun oleh :

Hasan Albana
17360025

Pembimbing :
Dr.Sumarnita Tarigan, Sp.S
PENDAHULUAN
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Otak terdiri dari :
1. Cerebrum

2. Diencephalon : Talamus, hipotalamus

3. Trunkus serebri : Mesensefalon, pons,


medulla oblongata
4. Cerebellum
CEREBRUM

Cerebrum terdiri dari 2 Hemisfer yg terdiri atas


badan sel saraf yang berwarna kelabu dan
serabut saraf yang berwarna putih.

Dibagian bawah hemisfer terdapat substansi


yang berwarna kelabu yang disebut ganglia
basalis.

Ganglia basalis adalah salah satu bagian


dalam Sistem Ekstrapiramidal
SISTEM EKSTRAPIRAMIDAL

Sistem ekstrapiramidal terdiri dari :


1. Ganglia basalis

2. Substansi nigra

3. Nukleus subtalamus

Perintah dari korteks motorik dipengaruhi oleh


ganglia basalis dan serebellum lewat talamus.
Ganglia Basal berperan mengatur gerakan
otot menjadi halus, terarah, dan
terprogram.
GEJALA KLINIS YG KHAS:
PARKINSONISME TREMOR (saat istirahat)
RIGIDITAS (kekakuan)
BRADIKINESIA (gerakan lambat)
INSTABILITAS POSTURAL

PARKINSON
Gangguan Neurodegeneratif yang progresif dari
Sitem saraf pusat karena disebabkan oleh penurunan
kadar dopamin pada ganglia basalis
EPIDEMIOLOGI PARKINSON

Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia.


Jumlah penderita antara pria dan wanita
hampir seimbang
Penyakit Parkinson cukup sering ditemukan
dengan 1-4 % populasi berusia > 60 tahun
dan lebih sering terjadi di Eropa dan Amerika
Utara
KLASIFIKASI

1. Parkinson primer/ idiopatik/paralysis agitans


2. Parkinson sekunder atau simtomatik
3. Sindrom para-parkinson (Parkinson plus)

yang paling sering dijumpai dalam praktek


sehari hari ialah Parkinson Primer. Kira-kira
prevalensi nya 7 dari 8 kasus Parkinson saat ini
ETIOLOGI

Etiologi Penyakit Parkinson belum diketahui


(idiopatik), akan tetapi ada beberapa faktor resiko
( multifaktorial ) yang telah di identifikasikan , yaitu :
a. Usia
b. Rasial
c. Genetik
d. Lingkungan
e. Cedera kranio serebral
f. Stres emosional
PATOFISIOLOGI

PADA PENY. PARKINSON


Secara umum dapat dikatakan terjadinya
penurunan kadar dopamine akibat kematian neuron
di pars kompakta substansia nigra disertai inklusi
sitoplasmik eosinoofilik
ACETYLCHOLINE
(ACh) EKSITASI
di Ganglia Basalis tdpt (di corpus striatum)
NEUROTRANSMITER
Gamma-aminobutyric acid
INHIBISI
(GABA)

DOPAMINE (DA)
(di subst. nigra) INHIBISI
GANGLIA BASALIA (GB)

GB GERAKAN

PENYAKIT
GB GANGGUAN
GERAKAN
1. DEFISIT MOTORIS: 2. AKTIVASI ABNORMAL
* Bradykinesia * Akinesia SIST. MOTORIS:
* Kehilangan refleks postural * Rigiditas * Tremor
* Gerakan involunter abnormal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Hanya bersifat dukungan pada hasil klinis,
karena tidak memiliki sensitifitas dan
spesifitas yang tinggi untuk penyakit
Parkinson.

Dalam keadaan tidak ada penanda biologis


yang spesifik, maka diagnosis definitive
terhadap penyakit Parkinson hanya
ditegakkan dengan otopsi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Neuroimaging

1. Magnetik Resonance Imaging ( MRI )


2. Positron Emission Tomography ( PET )
3. Single Photon Emission Computed
Tomography ( SPECT )
Jadi
Tehknik imaging ini masih relatif baru bagaimana cara
dan telah memberi kontribusi yang mendiagnosa nya???
Signifikan.

Tetapi alat ini sangat mahal untuk


pemeriksaan nya dan hanya di Rumah Sakit
tertentu di Indonesia yang memiliki
DIAGNOSIS

o Diagnosis penyakit Parkinson berdasarkan


gejala klinis yg utama TRBIP

o Kriteria diagnosis yang dipakai di Indonesia


adalah kriteria Hughes (1992), yaitu :
1. Possible : didapatkan 1 dari gejala-gejala
utama
2. Probable : didapatkan 2 dari gejala-gejala
utama
3. Definite : didapatkan 3 dari gejala-gejala
utama
PENATALAKSANAAN

Tujuan terapi pada Penyakit Parkinson


adalah :

1. Mengembalikan dopamin dalam ganglia basalis


(ganglion yang ada di neostriatum)

2. Melawan eksitasi neuron kolinergik

3. Menjaga keseimbangan dopamin.


FARMAKOLOGIS

1. OBAT TREMOR
ANTIKOLINERGIK RIGIDITY

2. OBAT BRADYKINESIA
DA-ERGIK RIGIDITY

LEVODOPA (L-DOPA)
DA-AGONIST: - BROMOCRIPTINE
- PERGOLID
ANTIKOLINERGIK: - BENZTROPINE
- TRYHEXYPHENIGYL
NON FARMAKOLOGIS

1. Memberikan Edukasi pada keluarga dan


penderita Parkinson

2. Rehabilitasi berupa;
Terapi fisik / Range Of Motion (ROM)

Terapi Okupasi

Terapi Orthotik Prostethetik

3. Pembedahan
Palidotomi

Thalatomi
PROGNOSIS

Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan


gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan
penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat
ini.
Rata-rata harapan hidup pada pasien Parkinson
pada umumnya lebih rendah dibandingkan yang
tidak menderita
Dengan treatment yang tepat, kebanyakan
pasien Parkinson dapat hidup produktif
beberapa tahun setelah diagnosis.
KESIMPULAN
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang
membutuhkan penanganan secara holistik meliputi
berbagai bidang.

Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan


penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat
mengatasi gejala yang timbul.

Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan


menemani sepanjang hidupnya

You might also like