You are on page 1of 17

KLASIFIKASI PEMBEDAHAN

BY : EVAS
PEMBEDAHAN
Pembedahan atau operasi
adalah semua tindakan
pengobatan yang
menggunakan cara invasif
dengan membuka atau
menampilkan bagian
tubuh yang akan ditangani
(R. Sjamsuhidajat & Wim
de Jong, 2005).
KLASIFIKASI PEMBEDAHAN
1. TINGKAT RISIKO

a) Mayor Surgery
- Melibatkan rekonstruksi a/
perubahan yg luas pada
bag.tubuh
-Menimbulkan resiko yang tinggi bagi
kesehatan

EX : Bypass arteri koroner, pengangkatan


laring dll
b) Minor Surgery
- melibatkan perubahan yg kecil pd
bag.tubuh
- memperbaiki deformitas
- mengandung resiko yg lbh rendah
dibanding prosedur mayor
Ex : operasi plastik wajah, ekstraksi gigi
2. TUJUAN

Diagnostik : bedah ekplorasi u/ Memperkuat


diagnosis dokter a/ pengangkatan jar. u/ pmx.
ex: laparatomi, biopsi massa payudara
Ablatif / curative : Eksisi / pengangkatan bagian
tubuh yang mderita penyakit ex: amputasi,
pngangkatan appendiks, kolesistektomi
Palliative : Menghilangkan a/ mengurangi
intensitas simptom penyakit.ex: Kolostomi,
debridemen jar.nekrotik
ReKonstruktif : mengembalikan fungsi atau
penampilan jar.yg mngalami trauma a/ malfungsi
ex:fiksasi internal pd fraktur, perbaikan jar.parut
Transplantasi : mengganti organ a/struktur yang
mngalami malfungsi ex: tranplantasi ginjal,
kornea,hati
Konstruktif : mengembalikan fungsi yg hilang a/
berkurang akibat trauma anomali kongenital ex:
perbaikan bibir sumbing, penutupan defek katup
jantung
3. TINGKAT
KEUTAMAAN
a) Elective Surgery
- Berdasarkan pilihan klien
- Tujuan untuk meningkatkan kehidupan
- Sekiranya ditunda tidak akan
memudaratkan nyawa
- Tidak begitu penting
- mungkin tdk dibutuhkan u/ kesehatan

ex: Operasi plastik, rekonstruksi payudara


b) Urgent Surgery
- Pembedahan dapat dilakukan dalam 24-
30 jam
- perlu u/ kes. Klien
- dpt mencegah msl tambahan
- Tdk hrs selalu bersifat darurat
Ex: Eksisi tumor ganas, pengangkatan batu kandung
empedu, perbaikan vaskulerakibat obstruksi arteri
c) Emergency surgery
- Perlu dilakukan segerau/ pyelamatan jiwa a/
mempertahankan fungsi tubuh

ex : memperbaiki perforasi apenddik,


mengontrol perdarahan internal
WASSALAMUALAIKUM

SEMOGA SUKSES
KEPERAWATAN INTRA-OPERATIF
INTRA-OPERATIF

Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau


dipindahkan ke instalasi bedah dan berakhir saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.
Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan mencakup
1. pemasangan IV catheter,
2. pemberian medikasi intaravena,
3. melakukan pemantauan kondisi fisiologis menyeluruh
sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga
keselamatan pasien. Contoh : memberikan dukungan
psikologis selama induksi anestesi, bertindak sebagai
perawat scrub, atau membantu mengatur posisi pasien
di atas meja operasi dengan menggunakan prinsip -
prinsip dasar kesimetrisan tubuh.
Prinsip tindakan keperawatan selama
pelaksanaan operasi yaitu pengaturan
posisi karena posisi yang diberikan perawat
akan mempengaruhi rasa nyaman pasien dan
keadaan psikologis pasien
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam
pengaturan posisi pasien adalah :

a. Letak bagian tubuh yang akan dioperasi.


b. Umur dan ukuran tubuh pasien.
c. Tipe anaesthesia yang digunakan.
d. Sakit yang mungkin dirasakan oleh pasien bila
ada pergerakan (arthritis).
WASSALAMUALAIKUM

SEMOGA SUKSES

You might also like