You are on page 1of 20

ANTIPARASIT

Kelompok 8

Aulia Sastri Pratika 1504015055


Hayati Diana Taru 1504015177
Novita Indah Permatasari 1504015272
Pengertian
Antelmintika atau obat cacing (Yunani anti = lawan, helmintes =
cacing) adalah obat yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia
dan hewan. Dalam istilah ini termasuk semua zat yang bekerja lokal
menghalau cacing dari saluran cerna maupun obat-obat sistemik yang
membasmi cacing serta larvanya, yang menghinggapi organ dan jaringan
tubuh.
Cacing dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni
1. Cacing pipih (Platyhelminthes) Ciri-cirinya bentuk pipih, tidak memiliki
rongga tubuh dan berkelamin ganda (hemafrodit). Cacing yang termasuk
golongan ini adalah cacing pita (Cestoda) dan cacing pipih (Trematoda).
2. Cacing bundar. Nematoda (roundworms). Ciri-cirinya bertubuh bulat,
tidak bersegmen, memiliki rongga tubuh dengan saluran cerna dan
kelamin terpisah. Infeksi cacing ini disebut ancylostomiasis (cacing
tambang), trongyloidiasis, oxyuriasis (cacing kremi), ascariasis (cacing
gelang) dan trichuriasis (cacing cambuk).
MACAM-MACAM CACING
CACING TAMBANG
Adalah cacing parasit (nematoda) yang hidup pada usus kecil inang(korban sebagai tempat makan)nya, dalam
hal ini adalah manusia. Cacing Tambang didefinisikan sebagai cacing parasit pengisap darah yang
mempunyai pengait yang kuat pada rongga mulut atau pipi untuk menyerang usus.

CACING GELANG/ ASCARIS (CACING PERUT)


Cacing ini termasuk dalam kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang(invertebrata) yang termasuk
dalam filum Nemathelminthes Ascaris Merupakan cacing yang hidup dalam usus halus manusia

CACING CAMBUK
Trichuris trichiura ini disebut cambuk adalah karena pada bagian anteriornya berbebtuk langsing memanjang
seperti cambuk, yang panjangnya kira-kira mencapai 3/5 dari panjang seluruh tubuhnya.

CACING JANTUNG
Cacing Jantung atau Dirofilaria immitis didefinisikan sebagai cacing nematoda yang terdapat dalam jantung
karnivora, betinanya dapat mencapai panjang 30 cm. Cacing ini kebanyakan menyerang pada hewan, seperti
anjing dan kucing. Dapat menyebabkan kematian pada hewan inangnya apabila tidak dirawat.
CACING PITA
Cacing Pita didefinisikan sebagai cacing berkepala, beruas-ruas, panjang dan pipih seperti pita, hidup di
dalam perut, biasanya dianggap sebagai sumber penyakit. Anggota-anggotanya dikenal sebagai parasit
vertebrata dan yang paling penting cacing ini dapat menginfeksi manusia, babi, sapi, dan kerbau.
CACING PIPIH
Tubuhnya memipih dan badan berbentuk pita adalah Filum Platyhelminthes
yang terdapat 4 kelas didalamnya yaitu Turbellaria, Trematoda, Cestoda dan
monogenea (cacing pita merupakan bagian dari cestoda). Cacing Pipih
didefinisikan sebagai cacing berbadan pipih, yang mempunyai rongga tubuh.

CACING KREMI
Cacing Kremi definisinya adalah cacing kecil yang hidup sebaga parasit dalam
perut, terutama pada Cacing ini tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus
manusia dan aktif pada malam hari(bergerak ke anus untuk bertelur).

CACING BENANG.
Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut cacing
benang atau filaria. Cacing Benang definisinya adalah cacing yang
menyebabkan penyakit filariaris yang menyebabkan pembengkakan pada kaki.

CACING TANAH
Cacing Tanah adalah nama yang paling umum digunakan untuk hewan dalam
kelompok Oligochaeta, yang nama kelas dan subkelasnya tergantung dari
penemunya. Cacing ini tergolong dalam filum Annelida. Cacing Tanah
didefinisikan sebagai cacing yang hidup di dalam tanah yang lembap.
OBAT ANTHELMINTHIKA
Benzimidazol, ada 3 jenis derivatnya, Farmakokinetik
yaitu: mebendazol,albendazol, dan Obat ini sedikit larut dalam air sehingga absorbsinya
tiabendazol. juga mudah dipengaruhi.
Tiabendazol absorbsinya cepat, kadar
Tiabendazol: ring tiazol, sudah jarang
puncak plasma 1 jam, dan diekskresikan
digunakan. dalam waktu 24 jam.
Mebendazol: bensimidazol karbamat Mebendazol absorbsinya baru, konsentrasi
I: infeksi cacing gelang plasma rendah, 95% berikatan dengan
Albendazol: bensimidazol karbamat protein, dimetabolisme di empedu, dan
sedikit ditemukan di urine.
terbaru: nematode jaringan dan
Albendazol absorbsinya lebih baik dari
intestinal, sestoda, penyakit hidatid, mebendazol, meningkat bila ada makanan,
dan sistiserkosis. metabolitnya berupa albendazol sulfoksida
Mekanisme kerja yang mempunyai aktifitas antelmintik
Obat ini mempunyai mekanisme kerja: poten. Waktu paruhnya 4-15 jam dan 70 %-
nya berikatan dengan protein plasma.
Menghambat polimerisasi mikrotubulus
Indikasi
dengan mengikat tubulina parasite,
Tiabendazol : -kutaneus larva migran-
Menghambat fumarat reduktase infeksi S. sterkoralis (saat ini digunakan
mitokondria, menurunkan transport gula invermektin)
dan pelepasan fosforulasi oksidatif Mebendazol : -infeksi nematode; askariasis,
parasite,Resistensi terjadi karena enterobiasis, cacing tambang, trikuriasis dan
penurunan ikatan terhadap tubulina, kapilaria Filipinensia.
Mebendazol dan albendazol juga bersifat Albendazol : -infeksi nematode (askariasi,
ovisidal, Albendazol juga efektif terhadap enterobiasis, cacing tambang, trikuriasis),
kutaneus larva migran, dan Tiabendazol kista hidatid, neurosistiserkosis, dan
ekinokokosis.
bersifat topical
PIPERAZIN
Piperazin merupakan suatu siklik amin sekunder, efektif terhadap A.
lumbricoides dan E. vermikularius.
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada reseptor GABA agonis yang menimbulkan
paralisis flaksid otot cacing dan dikeluarkan dari tubuh dengan gerakan
peristaltic.
Obat ini menyebabkan hiperpolarisasi dan menurunkan eksitabilitas
otot cacing.

Farmakokinetik
Absorbsinya cepat dan terjadi di usus kecil, kadar puncak plasma
dicapai dalam waktu 2-4 jam.
Lebih kurang 20% obat ini diekskresikan melalui urine dalam bentuk
utuh.
PRAZIKUANTEL
Prazikuantel adalah derivate pirazinoiso-kuinolin yang efektif terhadap cestoda, trematoda, dan
skistosoma.

Mekanisme kerja
Obat ini bekerja dengan 2 cara, yaitu:
Pada konsentrasi kecil, aktifitas muskulus meningkat (dengan cara meningkatkan
permeabilitas membrane terhadap Ca) dan menyebabkan terjadinya kontraksi dan
paralisis spastik.
Pada konsentrasi besar menyebabkan kerusakan tegument. Tegument parasite diduga
adalah tempat kerja obat ini dengan cara meningkatkan Ca-influks.

Farmakokinetik
Absorbsinya baik di saluran cerna, dan konsentrasi puncak plasma dicapai dalam eaktu
1-2 jam.
Efek farmakokinetiknya berhubungan dengan dosis pemberian.
Obat ini mengalami metabolism lintas pertama, dan menghasilkan metabolitinaktif.
80% berikatan dengan protein plasma, dan waktu paruhnya 0,8-3 jam.
Lebih kurang 70% metabolit ditemukan dalam urine.
PIRANTEL PAMOAT
Oksantel pamoat adalah suatu m-oksifenol yang merupakan analog dari
pirantel yeng terbukti efektif terhadap trikuris.
Mekanisme kerja
Bekerja dengan menghambat depolarisasi neuromuscular sehingga
menyebabkan aktivasi persisten reseptor nikotinik asetilokolin dan
menghasilkan paralisis spastik. Juga bekerja dengan cara menghambat
kolinesterase.
Pirantel efektif terhadap cacing tambang, cacing gelang, dan
enterobiasis, sedangkan oksantel hanya untuk trikuris.

Farmakokinetik
Absorbsinya si saluran cernah jelek dan tidak sempurna.
Sebagian besar obat ini diekskresikan melalui tinja.
MALARIA
1. Malaria tropika P. falciparum
2. Malaria tersiana P. vivax & P. ovale
3. Malaria kuartana P. malariae
KLASIFIKASI
1.Skizontosid jaringan dan darah
2. Gametositosid
3. Sporontosid
M.VIVAX & OVALE
Malaria vivax & ovale adalah :
Pilihan I: Klorokuin + Primakuin
Klorokuin 25 mg/KgBB, 1 x / hari selama 3 hari,
Primakuin 0,25 mg/ kgBB/ hari selama 14 hari.
Pilihan II Kina + Primakuin
Kina 10 mg/KgBB/kali,3xsehari slm 7 hr
Primakuin 0,25 mg/KgBB (slm 14 hr)
MALARIA FALCIPARUM
Malaria falciparum
Artesunat + Amodiakuin +Primakuin 3
hari Per oral
Artesunat 4 mg/kgBB
Amodiakuin 10 mg/kgBB.
Primakuin0,75 mg/KgBB
Lini 2
Kina + Doksisiklin + Primakuin
Kina + tetrasiklin + Primakuin
MALARIA MALARIAE
Pemakaian obat klorokuin selama 3 hari
Malaria mix :
Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
MALARIA BERAT
1.Tindakan umum
2.Terapi simtomatik
3.Pemberian obat anti malaria Artemisinin
parenteral
4.Penanganan komplikasi
KLOROKUIN
Tidak digunakan rutin, karena efek
samping agranulositosis yang fatal &
toksik pada hati.
Sangat efektif mengatasi serangan akut
malaria.
Absorpsi lengkap & cepat.
Pemakaian hati-hati pada : peny hati,
gangguan sal cerna, neurologik & darah.
AMODIAKUIN
Strukur & aktivitas mirip klorokuin
Masih cukup efektif untuk P.falciparum
Tidak direkomendasikan untuk profilaksis
karena dapat menyebabkan hepatitis
toksik & agranulositosis
KINA
Efektif untuk P falciparum yang resisten
klorokuin & SP.
Dapat menyebabkan sinkonismus yang
reversibel
Kurang efektif & lebih toksik
ARETIMISININ
Skizontosid darah efektif in vitro & in vivo
Mekanisme kerja : menghambat sintesa
protein.
Relatif aman, efek samping : sal cerna .
Kontra indikasi : wanita hamil.
KEMOPROFILAK
Mengurangi resiko terinfeksi, sehingga bila
terinfeksi gejala lebih ringan.
Ditujukan kepada orang yg pergi ke daerah
endemis dalam waktu tidak lama
Kemoprofilak untuk Plasmodium Falciparum:
Doksisiklin 2 mg/kgBB hr 4-6 minggu
Kemoprofilak Plasmodium vivak:
Klorokuin 5 mg/KgBB tiap minggu
Obat diminum 1 minggu sebelum masuk daerah
endemis sampai 4 minggu setelah kembali

You might also like