You are on page 1of 6

Depedency Ratio

Perbandingan jumlah penduduk usia non-produktif dengan jumlah


usia produktif
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat
menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio
Ketergantungan Tua.
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk
umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 64 tahun.
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk
umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64
tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan
sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan
keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara
maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency
ratio merupakan salah satu indikator demografi yang
penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Dampak
1. Persaingan Lapangan Pekerjaan
2. Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman
3. Meningkatnya Jumlah Kemiskinan
4. Rendahnya Kesempatan Pendidikan
precede
Lawrence Green menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri
ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:
a. Faktor Predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor
yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan,
nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor-faktor
yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau
tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana
dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan.
c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor-faktor
yang mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku.
Model yang dikembangkan oleh Green dan rekannya menganalisis kebutuhan kesehatan
Kreuter (2005) pada tahun 1980, merupakan komunitas dengan cara menetapkan lima
model yang paling cocok diterapkan dalam diagnosis berbeda, yaitu diagnosis sosial,
perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan, diagnosis epidemiologi, diagnosis perilaku,
yang dikenal dengan model PRECEDE diagnosis pendidikan, dan diagnosis
(Predisposing, Reinforcing and Enabling Causes administrasi/ kebijakan.
in Educational Diagnosis and Evaluation). Dalam aplikasinya, PRECEDE-PROCEED
PRECEDE merupakan kerangka untuk dilakukan bersama-sama dalam proses
membantu perencanaan mengenal masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
mulai dari kebutuhan pendidikan sampai PRECEDE digunakan pada fase diagnosis
pengembangan program. Pada tahun 1991, masalah, penetapan prioritas dan tujuan
model ini disempurnakan menjadi model program, sedangkan PROCEED digunakan
PRECEDE-PROCEEDE. PROCEEDE merupakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria
singkatan dari Policy, Regulatory, and kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Organizational Contructs in Educational and Menurut Schmidt dkk, model ini paling banyak
environmental Development. Gambar 1 diterima dan telah berhasil diterapkan dalam
meringkas gambaran model PRECEDE- perencanaan program-program komprehensif
PROCEED. dalam banayak susunan yang berlainan, serta
Green menganalisis perilaku manusia dimulai model ini dianggap lebih berorientasi praktis.
dari tingkat kesehatan, bahwa kesehatan Berdasarkan pemikiran tersebut, Lawrence
seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 Green mengusulkan perencanaan promosi
faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior kesehatan melalui PRECEDE framework dan
causes) dan faktor luar perilaku (non behavior PROCEED framework sebagai terapi terhadap
causes). Meskipun model ini mendasarkan diri perilaku lama. Jika PRECEDE merupakan
pada Model Kepercayaan Kesehatan atau diagnosis, PROCEED adalah terapi dalam
Health Belief Model dan sistem-sistem promosi kesehatan.
konseptual lain, namun model Precede
merupakan model sejati, yang lebih mengarah
kepada upaya-upaya pragmatik mengubah
perilaku kesehatan daripada sekedar upaya
pengembangan teori. Green dan rekan-

You might also like