Professional Documents
Culture Documents
2 materialitas ke segmen-segmen
luas pengujian
Salah Saji bersih dalam Sampel X Total Nilai Populasi = Proyeksi Langsung Estimasi
Total Sampel yang Tercatat Salah Saji
Auditor yang efektif akan mengakui bahwa memang ada risiko dan
akan menangani risiko tersebut dengan cara yang tepat.
2
Risiko Inheren
Distribsi
Kepemilikan
Sifat dan
Ukuran Klien Jumlah
Kepemilikan
Kemungkinan bahwa klien akan
mengalami kesulitan keungan
setelah laporan audit dikeluarkan
Laba(rugi)
tahun-tahun
Metode
Posisi sebelumnya
Pembiayaan
Likuiditas Pertumbuhan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Risiko Inheren Mengambil
Keputusan Risiko
Inheren Memperoleh
Informasi untuk
Menilai Risiko
Inheren
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Inheren
5 Transaksi nonrutin
Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo
6
akun dan transaksi dengan tepat
7 Unsur-unsur populasi
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan
8
keuangan yang curang dan misaporisasi
Cara yang digunakan auditor untuk mengubah
audit guna merespons risiko:
1. Penugasan mungkin membutuhkan staf yang
lebih berpengalaman
2. Penugasan akan direview secara lebih
seksama dibanding biasanya.
Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko dengan risiko dan risiko
dengan bukti audit yang direncanakan
Resiko materialitas
risiko audit
yang dapat
diterima
risiko
pengendalian
salah saji
yang dapat
ditoleransi
Mengevaluasi Hasil
Model risiko audit untuk mengevaluasi hasil
hasil audit dinyatakan dalam sas 107 sbb:
AcAR = IR x CR x AcDR
Ket:
AcAR = risiko audit yang dicapai
IR = risiko inheren
CR = risiko pengendalian
AcDR= risiko deteksi yang dicapai
Cara untuk mengurangi risiko audit yang
dicapai ke tingkat yang dapat diterima:
1. Mengurangi risiko inheren
2. Mengurangi risiko pengendalian
3. Mengurangi risiko deteksi yang dicapai
dengan meningkatkan pengujian audit
substansif
Merevisi risiko dan bukti
Dalam mengambil keputusan audit, auditor harus sangatberhati-
hati, berdasarkan bukti yang dikumpulkan, bahwa penilaian
awal atas risiko pengendalian atau risiko inheren ditetapkan
terlalu rendah atau risiko audit yang dapat diterima
ditetapkan terlalu tinggi. Dalam keadaan seperti ini, auditor
harus mengikuti dua langkah:
Auditor hjarus merevisi penilaian awal atas tingkat risiko yang
tepat
Auditor harus mempertimbangkan dampak revisi tersebut
terhadap kebutuhan bukti, tanpa menggunakan model risiko
audit.