You are on page 1of 11

ARTERIOVENOUS MALFORMATION

MUTIARA PRATAMA PUTRI


17360231
DEFINISI
Malformasi arteriovenosa adalah suatu lesi pada pembuluh darah
dimana terbentuk suatu nidus abnormal yang menyebabkan
terjadinya shunting patologis pada aliran darah dari arteri ke vena
tanpa melalui kapiler.
EPIDEMIOLOGI
Biasanya terjadi pada wanita pada dekade 2-4 dimana 30 55 %
pasien dengan perdarahan intrakranial demikian halnya dengan anak
anak yang memiliki AVM serebral.
70% pasien dengan perdarahan intrakranial yang disebabkan oleh
AVM terjadi pada usia 40 tahun.
Kurang lebih 300.000 orang ( 1,3 % ) di Amerika Serikat menderita
AVM, namun hanya 12 % yang menunjukkan gejala. Pada saat deteksi,
sekitar 15 % pasien adalah asimptomatik, 20 % pasien dengan kejang,
dan 65 % pasien dengan perdarahan intrakranial. Sakit kepala sebagai
gejala pada kasus tanpa adanya defisit neurologis adalah jarang.
ETIOLOGI
KONGENITAL
TRAUMA
INFEKSI DAN INFLAMASI
GENETIK
PATOFISIOLOGI
AVM diduga disebabkan oleh kelainan kongenital, namun beberapa penelitian
mendapatkan bahwa AVM juga merupakan kelainan yang didapat.
Aliran darah yang normal mengalir dari jantung melalui arteri besar ke semua area
seluruh tubuh. Cabangcabang arteri akan mengecil sampai menjadi suatu kapiler
darah, dimana dengan ketebalan satu sel. Capillary bed merupakan tempat dimana
terdapat pertukaran oksigen dan nutrien dengan jaringan tubuh dan mengambil
barang sisanya. Perjalanan darah dari capillary bed kembali ke jantung melewati
vena.

Arteri vena nerhubungan Vena tidak dapat


langsung tanpa melewati
High preassure mengendalikan tekanan
capillary bed diantara A & V. shut/ fistula darah dari arteri

Pem. Darah
Jar. Sekitar rusak Vena melebar
ruptur dan
AVM Steals dan terregang
aneurisma
Sedangkan pada kelainan kongenital
AVM serebral berkembang pada usia gestasi 4 dan 8
minggu Lesi ini terdiri dari hubungan langsung yang
persisten antara inflow arteri dengan vena outflow tanpa
melalui bantalan kapiler Pleksus vaskuler primordial
berdiferensiasi menjadi komponen aferen, eferen dan
kapiler pada bagian rostral otak embrio bagian pleksus
yang lebih superfisial membentuk saluran vaskuler lebih
besar menjadi arteri dan vena, sedangkan bagian pleksus
yang lebih dalam membentuk komponen kapiler yang
melekat pada permukaan otak sirkulasi ke otak terjadi
sekitar akhir usia 4 minggu AVM muncul akibat
hubungan lansung yang persisten antara arteri dan vena
embrional dari pleksus vaskuler primitif dengan kegagalan
berkembangnya bantalan kapiler.
GEJALA KLINIS
50% PERDARAHAN INTRAKRANIAL
25% KEJANG
Konvulsi
Nyeri kepala
Defisit neurologis hemisferik progresif, seperti
hemiplegia, afasia, dan hemianopsia homoni
Deteriorisasi mental.
DIAGNOSA
CT scan dapat digunakan sebagai alat skrining awal (Dengan modalitas ini dapat
ditentukan lokasi lesi, perdarahan akut, hidrosefalus, atau area ensefalomalasia
akibat ruptur atau tindakan pembedahan sebelumnya).
Pada CT scan non kontras akan memperlihatkan area hiperdens ireguler sering
disertai kalsifikasi pada AVM non-ruptur atau perdarahan akut pada CT scan non
kontras apabila terjadi ruptur suatu AVM.
Pemberian kontras CT scan akan memperlihatkan area dengan penyangatan yang
heterogen. AVM yang kecil sering terdapat penyangatan homogen, dan tepinya
biasanya berbatas tegas. Area hiperdens yang tampak pada CT scan dengan kontras
dapat diperkirakan sebagai akibat perdarahan kecil sebelumnya, trombus mural,
kalsifikasi kecil, variks, atau faktor lain.
MRI lebih tinggi daripada CT scan dalam menentukan detil makroarsitektur AVM
Kombinasi MRI dan angiografi menyediakan informasi yang saling melengkapi
yang memberikan pemahaman mengenai struktur nidus, feeding arteri dan draining
vein secara 3 dimensi.
Disarankan angiografi dilakukan berdekatan dengan waktu operasi karena AVM
dapat bertambah besar ukurannya seiring dengan berjalannya waktu.
Skala Pengklasifikasian Malformasi Arteri Vena menurut
Spetzler-Martin.
Spetzler dan kawan kawan membandingkan tekanan
feeding arteri pada AVM kecil dan besar, mereka
menemukan tekanan feeding arteri yang tinggi pada
AVM kecil dan mengatakan AVM kecil lebih sering
berdarah dibandingkan AVM besar.

Ukuran dari Malformasi Keterlibatan Area Otak Drainase Vena


Kecil (3mm) Tidak ada Hanya vena superficial
Sedang (3-6mm) Ada Hanya vena profunda
Besar (>6mm)
TERAPI
Neuroendovascular embolisasi
Pembedahan
Pembedahan stereotaktik radioterapi
Kombinasi terapi
Diagnosa Banding
Anterior Circulation Stroke
Cardioembolik Stroke
Cavernous Sinus Syndromes
Cerebral Amyloid Angiopathy
Aneurisma Otak
Cerebral Venous Thrombosis
Hemicrania Paroxysmal Kronik
Cluster Headache
Dissection Syndromes
Emergent Management Of Subarachnoid Hemorrhage
Fibromuskulas Dysplasia
Intracranial Hemorrhage
Migraine
Moya Moya Diease
Posterior Cerebral Artery Stroke
Vein Of Galen Malformation
Terimakasih....

You might also like