You are on page 1of 33

WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS

(WKDS)

SAYANG PERMATASARI,S.KEP
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
DINKES PROVINSI BANGKA BELITUNG
AGENDA PEMBAHASAN
1. KONDISI KETENAGAAN
2. DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
PEMENUHAN DAN PEMERATAAN DOKTER
SPESIALIS
3. WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS
4. TATACARA PELAKSANAAN WKDS
5. TATACARA PENGUSULAN WKDS
BAGIAN 1.
KONDISI KETENAGAAN
KEKURANGAN TENAGA DI RS PEMERINTAH
TH 2017
SPESIALIS
SPESIALIS KEADAAN KEKURANGAN
Sp Anak 2,100 482
TENAGA KESEHATAN LAIN
Sp Obgyn 2,303 369 TENAGA KESEHATAN KEADAAN KEKURANGAN
Sp Penyakit Dalam 2,321 408
Dr Umum 12,940 594
Sp Bedah 1,729 571
Dr Gigi 2,543 370
Sp Anestesi 1,383 173
Perawat 125,038 40,773
Sp Radiologi 1,043 469
Bidan 25,205 9,258
Sp Rehab Medik 386 372
Apoteker 5,905 2,903
Sp Pat Klinik 770 388
Tng Teknis Farmasi 7,487 5,281
Sp Pat Anatomi 377 355
Ahli Lab Medik 8,323 300
Sp Jantung & PD 567 127
Kesehatan
Sp Mata 1,151 57
Masyarakat 3,882 883
Sp THT 1,031 46
Sanitarian 3,146 517
Sp Jiwa 573 202
Tenaga Gizi 4,912 540
Sp Saraf 1,085 60
Keteknisian Medik 5,850 9,763
Sp Paru 669 118
TOTAL 205,231 71,182
Sp Kulit & Kelamin 732 81
Sp Ortopedi 495 142
Sp Urologi 267 190
Sp Ked Forensik 130 257
Drg Spesialis 797 906
TOTAL 19,909 5,773
REKAPITULASI KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS
4 DASAR DAN ANESTESI DI RS PEMERINTAH TH 2017

KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS


KRITERIA RS JUM RS
Sp.A Sp.OG Sp.PD Sp.B Sp.An TOTAL
RS. DTPK (PERBATASAN) 78 51 54 50 55 17 227
RS. RUJUKAN REGIONAL 110 69 55 57 91 57 329
RS. RUJUKAN PROVINSI 20 36 33 33 59 12 173
RS. RUJUKAN NASIONAL 14 1 0 4 8 1 14
RS. PEMDA LAINNYA 510 222 146 177 236 65 846
RS. PUSAT LAINNTA 255 103 81 87 122 21 414
TOTAL 976 482 369 408 571 173 2.003

Standar Ketenagaan Minimal sesuai PMK No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi RS dan Perijinan RS
serta PMK No 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi RS
Sumber : SIRS Online, 3 Januari 2017
BAGIAN 2.
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN PEMENUHAN
DAN PEMERATAAN DOKTER SPESIALIS
DASAR HUKUM
Pembukaan alinea ke-4, Kemudian daripada itu .... untuk untuk memajukan
kesejahteraan umum.....dan keadilan sosial, maka disusunlah .....serta dengan
UUD 45 mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pasal 28 H ayat (1), Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta
UUD 45 berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,


Pasal 5 ayat (1), Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumberdaya di bidang kesehatan
UU NO 36 Pasal 5 ayat (2), Setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan
yang aman, bermutu dan terjangkau
Pasal 16, Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di
bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
Lanjutan...
UU tentang Pemerintah Daerah lembar lampiran, pembagian urusan
pemerintah bidang kesehatan pada urusan Nomor 2 Sumber Daya Manusia
(SDM) Kesehatan
UU NO 23 Pemerintah Pusat melakukan penetapan penempatan dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu dan tidak diminati.

UU Tenaga Kesehatan Pasal 28 ayat (1), dalam keadaan tertentu pemerintah


dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada tenaga kesehatan yang
memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas
UU NO 36 sebagai tenaga kesehatan di daerah khusus di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Akan mening-katkan kuali-tas hidup manusia Indonesia melalui: Indonesia


Nawacita Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera
PERTIMBANGAN PELAKSANAAN
1. Keberadaaan dan ketersediaan
dokter spesialis di rumah sakit PEMENUHAN DAN
kurang dari standar minimal yang
ditetapkan PEMERATAAN
2. Distribusi dokter spesialis tidak DOKTER SPESIALIS
merata, keberadaan banyak di
kota-kota besar
3. Pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
kesehatan spesialistik
4. Meningkatkan akses masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan WAJIB KERJA
kesehatan yang berkualitas di DOKTER
seluruh Indonesia SPESIALIS
5. Negara turut berperan dalam
proses pendidikan dokter spesialis (WKDS)
dengan memberikan subsidi dalam
penyelenggaraan pendidikan
kedokteran program spesialis PERPRES NO 4 TAHUN 2017
PERMENKES 69 TAHUN 2016
BAGIAN 3.
WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS (WKDS)
WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS
Perpres No. 4 Tahun 2017 tentang Wajib Kerja Dokter Spesialis

Pasal 1 : Wajib Kerja Dokter Spesialis adalah penempatan dokter


spesialis di rumah sakit milik pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Pasal 6: Pemerintah Pusat menyelenggarakan pendidikan profesi
program dokter spesialis sesuai ketentuan peraturan perundangan

Pasal 7 ayat (1): Setiap dr Spesialis lulusan PPDS dari PTN di dalam
negeri dan perguruan tinggi luar negeri wajib mengikuti Wajib Kerja
Dokter Spesialis

Pasal 7 ayat (2): Dalam rangka WKS Dr. Sp setiap institusi pendidikan
penyelenggara PPDS bertugas: a). Menyiapkan mahasiswa PPDS yang
akan menjadi peserta WKS dr.Sp; b) melakukan koordinasi dgn
kolegium dan OP mengenai jumlah lulusan; c). Menyampaikan laporan
kepada Menteri pendidikan terkait jumlah lulusan

Pasal 7 ayat (3):Mahasiswa PPDS sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) terdiri dari: a). Mahasiswa mandiri dan b). Mahasiswa penerima
beasiswa/bantuan biaya pendidikan
Mahasiswa PPDS
Mahasiswa PPDS
Mahasiswa program dokter
spesialis pada PT Negeri di
dalam negeri yang tidak
Mandiri mendapat beasiswa dan/atau Setiap
bantuan biaya pendidikan dari mahasiswa
Pemerintah Pusat dan Pemda
membuat
surat
pernyataan
Mahasiswa program dokter akan
Penerima spesialis pada PT Negeri di mengikuti
dalam negeri maupun PT di
beasiswa luar negeri yang mendapat WKDS
dan/atau bantuan beasiswa dan/atau bantuan
biaya pendidikan biaya pendidikan dari
Pemerintah Pusat dan Pemda
PELAKSANAAN WKDS

Pasal Pasal
8S 29 Pada saat Perpres
ditetapkan (12 Januari
Setiap mahasiswa 2017) maka sudah
yang akan berlaku :
mengikuti Bagi setiap
program dokter mahasiswa PPDS
spesialis harus yang sedang dalam
membuat surat masa pendidikan
pernyataan akan Bagi setiap
mengikuti WKDS mahasiswa PPDS
pada awal yang sedang
pendidikan menunggu kelulusan
PESERTA WKDS
MANDIRI
Penempatan sesuai Regionalisasi
berdasarkan sentra pendidikan
Lama penugasan 1 tahun
Mandiri Status 1 STR dan berpraktik hanya di rumah
sakit penempatan
MANDIRI PNS / Non PNS Tunjangan dibayarkan oleh
Kemenkes
Insentif daerah melalui APBD
Hak lainnya : jasa pelayanan, tempat
tinggal, keamanan, dll

Penerima Tubel Pemerintah Penempatan kembali ke instansi


Beasiswa pengusul dan rumah sakit pemda
Pusat * pengusul
dan/atau Tubel Kemenkes Lama penugasan sesuai ketentuan
bantuan atas usulan peraturan perundang-undangan
instansi atau STR dan praktik sesuai dengan
biaya ketentuan perundang -undangan
pendidikan Pemda Tunjangan dibayarkan oleh
Tubel Pemda
(tubel) insntansi pengusul atau pemda
pengusul
* Dapat ditempatkan sesuai regionalisasi berdasarkan Mendapatkan hak-hak lainnya
sentra pendidikan
JENIS SPESIALIS DAN LOKASI
PENEMPATAN
Rumah sakit dapat ditetapkan
sebagai lokus wajib kerja, bila :
Jenis Dr.Sp 1. Ada usulan daerah dilengkapi
PRIORITAS
dengan surat pernyataan
1. Obsgyn 1. RS DTPK bersedia menyiapkan
2. Spesialis 2. RS Rujukan sarana prasarana RS,
Anak Regional pemberian insentif daerah,
3. RS Rujukan
3. Spesialis Provinsi
tempat tinggal dan hak-hak
Bedah lainnya
2. Proses analisa ketenagaan,
4. Spesialis kosong/kurang dokter
Penyakit 1. RS Milik spesialis 4 dasar dan 1
Dalam Pemerintah penunjang
5. Spesialis Pusat 3. Ketersedian sarana dan
Anestesi 2. RS Milik prasarana
Pemda 4. Hasil visitasi Rumah Sakit
untuk kesiapan penempatan
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
A. HAK
1. Mendapatkan Surat Ijin Praktik (SIP) yang
dikeluarkan oleh Pemda kabupaten/kota
2. Mendapatkan tunjangan
3. Mendapatkan fasilitas tempat tinggal atau rumah
dinas yang diberikan oleh Pemda dan hak lain sesuai
ketentuan peraturan
4. Mendapatkan insenda dari APBD ( pasal 20 ayat 5)
B. Kewajiban
1. Melaksanakan WKDS sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan
2. Menyerahkan Surat Tanda Registarsi dan salinan
Surat Tanda Registarsi dokter spesialis kepada
Menteri
PERAN PEMERINTAH PUSAT, DAERAH DAN
MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN WKDS
Membuat Perencanaan Kebutuhan secara nasional
Menetapkan dan menempatkan dokter spesialis
KEMENKES Mengatur sirkulasi Penempatan WKDS
Monev, Pencatatan dan Pelaporan serta Pembinaan dan Pengawasan

KEMRISTEKDIKTI Menyiapkan calon peserta WKDS


Mempercepat proses penerbitan Sertifikat Profesi (ijazah)

Pembinaan dan pengawasan kepada Pemda Propinsi dan Pemda


KEMENDAGRI Kabupaten/Kota

Membuat perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan secara berjenjang


PEMDA PROVINSI Mengusulkan kebutuhan dokter spesialis sesuai perencanaan kebutuhan
/KAB/KOTA Menyiapkan sarpras, insentif daerah, jasa pelayanan, tempat tinggal , dll
termasuk faktor keamanan
Monev, pencatatan dan pelaporan serta pembinaan dan pengawasan

ORGANISASI Mendukung pelaksanaan WKDS mulai dari perencanaan, pengadaan,


PROFESI & pendayagunaan, Monev serta pembinaan dan pengawasan
KOLEGIUM
BESARAN TUNJANGAN PESERTA WKDS
MANDIRI
NO KRITERIA PENEMPATAN RUMAH BESARAN
SAKIT (RUPIAH) PER
BULAN
1 RUMAH SAKIT DI DAERAH 30.012.000
TERPENCIL, PERBATASAN DAN
KEPULAUAN
2 RUMAH SAKIT RUJUKAN 25.505.000
REGIONAL
3 RUMAH SAKIT RUJUKAN 24.060.000
PROPINSI
4 RUMAH SAKIT PEMDA LAINNYA 27. 043.000
5 RUMAH SAKIT PUSAT LAINNYA 22.600.000
BAGIAN 3.
TATACARA PENGUSULAN WKDS
SYARAT PENGUSULAN WKDS
1. Usulan dilakukan secara berjenjang dari rumah sakit di Kab/Kota
kepada Bupati/Walikota (up.dinkes kab/kota) dan diusulkan kepada
Gubenur (up.dinkes propinsi) dan selanjutnya diusulkan kepada
Menteri Kesehatan up.Kepala Badan PPSDM Kesehatan secara online
melalui http://wkds.kemkes.go.id dan persuratan (sementara)
2. Setiap daerah yang mengusulkan harus membuat surat pernyataan
yang mencantumkan isi sbb :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan sesuai tugas dan wewenangnya
b. Bersedia menyiapkan sarana dan prasarana serta peralatan
spesialistik di rumah sakit penempatan
c. Bersedia memberikan insentif daerah kepada peserta WKDS
sebesar Rp. ......
d. Bersedia menyediakan tempat tinggal/rumah dinas bagi peserta
WKDS
e. Menerbitkan surat ijin praktik bagi peserta WKDS
f. Memberikan jaminan keamanan kepada peserta WKDS
g. Memberikan hak-hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
MEKANISME PENGUSULAN DOKTER SPESIALIS (WKDS)

RSUD PROPINSI RS UPT


RSUD KAB/KOTA RS TNI/POLRI
VERTIKAL/BUMN
RS mengusulkan RS mengusulkan RS mengusulkan RS TNI mengusulkan
kepada kepada Gubenur up kepada Dirjen Yankes kebutuhan dokter
Bupati/Walikota up Kepala Dinkes up. Direktorat spesialis kepada
Kapuskes TNI
Dinkes Kab/Kota Propinsi Pelayanan Kesehatan
Rujukan Kapuskes TNI
Kab/kota up Gubenur up Kepala melakukan verifikasi
Kadinkes Kab/Kota Dinkes Propinsi setelah disetujui maka
melakukan verifikasi melakukan verifikasi Ditjen Yankes usulan diteruskan
dan setelah disetujui usulan dan setelah melakukan verifikasi kepada Menteri
diusulkan kepada disetujui usulan dan setelah disetujui Kesehatan up. Kepala
Gubenur up Kepala diteruskan kepada maka usulan Badan PPSDM
Dinkes Provinsi Menteri Kesehatan Kesehatan
diteruskan kepada
up.Kepala Badan RS Polri mengusulkan
Gubenur up Kepala Menteri Kesehatan
PPSDM Kesehatan kebutuhan dokter
Dinkes Propinsi up. Kepala Badan spesialis kepada
melakukan verifikasi PPSDM Kesehastan Kapusdokkes
usulan dan setelah Kapusdokkes
disetujui usulan melakukan verifikasi,
diteruskan kepada setelah disetujui maka
Menteri Kesehatan usulan diteruskan
up.Kepala Badan kepada Menteri
PPSDM Kesehatan Kesehatan up Kepala
Badan PPSDMK

Usulan dapat dilakukan secara online melalui http://wkds.kemkes.go.id dan surat


kepada Menteri Kesehatan cq Kepala Badan PPSDMK secara berjenjang
MEKANISME PENETAPAN LOKASI DAN PESERTA WKDS
Daerah Institusi Pendidikan
Mengusulkan melaporkan jumlah kelulusan
kepada Kemenkes beserta sumber pendanaan

Kolegium mengirimkan calon


peserta WKDS beserta
Analisa Usulan
Penetapan sumber pendanaan
Lokasi Rumah
Sakit Hasil
Visitasi Mandiri Tugas Belajar
Visitasi RS oleh Tim
(Pusat, Dinkes
Provinsi dan OP PNS/TNI/Polri
Non PNS
Cabang)
prioritas
prioritas
Kembali ke
instansi/daerah
Rumah Sakit Selektif pengusul
Rekomendasi Hasil
Instansi
Visitasi
Kerja
4 kab/kota
4 RS

1 kab/kota, 1 kab/kota,
8 kab/kota, 1 RS 1 RS
8 RS 5 kab/kota,
2 kab/kota, 1 kab/kota, 5 RS
3 kab/kota,
2 RS 1 RS
3 RS
1 kab/kota,
1 RS 1 kab/kota,
1 RS

8 kab/kota, 4 kab/kota,
9 RS 4 RS

1 kab/kota,
1 RS
1 kab/kota, 1 kab/kota,
1 RS 1 RS 1 kab/kota,
9 kab/kota, 1 RS
9 RS
1 kab/kota, 9 kab/kota,
1 RS 9 RS
2 kab/kota,
1 kab/kota,
2 RS
1 RS

8 kab/kota,
9 RS 7 kab/kota, 4 kab/kota,
1 kab/kota, 9 RS 4 RS
1 RS
5 kab/kota, 3 kab/kota,
1 kab/kota, 6 RS 3 RS
1 RS

Badan PPSDM Kesehatan, Januari 2017


Tujuan Visitasi Rumah Sakit
1. Memberikan advokasi dan sosialisasi tentang Program Wajib
Kerja Spesialis
2. Melakukan verifikasi usulan kebutuhan dokter spesialis
kepada Pemda dan rumah sakit yang telah mengusulkan
kepada Kemenkes
3. Melihat kesiapan rumah sakit serta mendapatkan data
yang akurat terkait rumah sakit dari sisi ketenagaan,
sarana prasarana serta sumber daya pendukung lainnya
4. Mendapatkan informasi terkait kondisi rumah sakit dan
sosek (insentif daerah, tempat tinggal, jasa pelayanan
dan keamanan termasuk resistensi dari nakes lainnya
5. Memberikan pendampingan bila dibutuhkan sesuai dengan
bidang keahlian
PENILAIAN DAN PEMBERIAN
REKOMENDASI
Rumah Sakit dinyatakan layak sebagai lokasi penugasan
Wajib Kerja Dokter Spesialis apabila :
1. Telah ada infrastruktur RS dan beroperasional
2. Memiliki sarana dan prasarana RS sesuai standar
PMK 56 Tahun 2014 atau peralatan dalam
melakukan pelayanan sesuai kebutuhan minimal
spesialis
3. Spesialis 4 dasar dan anestesi kosong/kurang, bila
sudah lengkap spesialis tapi tetap meminta maka
dilihat beban kerja (jumlah pasien, keberadaan
dokter , jumlah pelayanan dsb nya),
Lanjutan....
4. Kesiapan Pemda untuk memberikan insentif daerah
(besaran insenda disertai bukti penganggarannya),
5. Memberikan tempat tinggal yang layak dan aman
6. Menyediakan kendaraan operasional (roda empat) bukan
ambulan atau minimal penyediaan sarana transportasi
bagi peserta WKDS dalam menjalankan tugasnya
7. Memberikan Jasa pelayanan medik dengan ketentuan
sama dengan spesialis lainnya sesuai dengan kebijakan RS
8. Keamanan, tidak adanya resistensi dan komitmen
Direktur dan manajemen RS untuk memberdayakan
dokter dengan baik (memberikan kewenangan dan
kesempatan yang sama dengan dokter spesialis
setempat)
Rincian Lokasi Penempatan WKDS dan Kebutuhan Spesialis
Tahun 2017 Sesuai Rekomendasi Visitasi Tahun 2016
RUJUKAN USULAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS HASIL REKOMENDASI VISITASI
PROVINSI JUM RS REGIO PERBATA SP SO. SP. SP SP. SP.
KELAS C PROV SP. ANAK SP. AN SP. ANAK SP. AN
NAL SAN BEDAH OBGYN DALAM BEDAH OBGYN DALAM
ACEH 4 4 3 5 4 4 4 2 1 0 2
BENGKULU 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
DI YOGYAKARTA 1 1 0 2 1 0 1 1 1
GORONTALO 1 1 1 1 1 1 1 1 1
JAWA BARAT 9 2 7 10 15 11 12 4 7 10 10 11 4
JAWA TENGAH 1 1 2 2 2 3 2 1
JAWA TIMUR 9 9 9 9 7 8 2 4 5 4 4 1
KALIMANTAN BARAT 1 1 2 2 2 2 1 1 1
KALIMANTAN SELATAN 9 4 5 10 5 5 5 6 7 3 3 3 4
KALIMANTAN TIMUR 3 1 2 1 3 0 1 1 1 4 1 1
KALIMANTAN UTARA 1 1 2 2 2 1 1 1 0
KEP. BANGKA
4 1 3 4 3 3 3 3 1 1 1 3
BELITUNG
KEP. RIAU 1 1 2 2 2 2 1 1
LAMPUNG 1 1 3 3 3 3 2 1
MALUKU 2 1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2
MALUKU UTARA 1 1 1 1 1 1 1 1
NUSA TENGGARA
6 6 11 8 6 11 5 3 3 1 5 2
BARAT
NUSA TENGGARA
3 3 4 2 2 3 2 4 1 1 2 1
TIMUR
PAPUA BARAT 1 1 2 0 1 0 1 1 1
RIAU 2 1 1 0 1 0 3 1 1 2
SULAWESI SELATAN 4 2 2 5 3 3 3 1 3 2 3 1 1
SULAWESI TENGAH 5 3 1 1 4 4 2 3 5 2 1 3
SULAWESI TENGGARA 1 1 1 1 1 1 1 1
SULAWESI UTARA 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
SUMATERA BARAT 9 1 8 10 4 6 5 7 6 3 6 3 7
SUMATERA SELATAN 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1
SUMATERA UTARA 8 3 5 7 11 8 7 8 5 4 3 1 6
TOTAL 90 25 62 2 1 101 95 78 88 66 50 46 39 40 42
PENEMPATAN WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS
TAHUN 2017 (ANGKATAN I DAN II)
Provinsi Sp Obgyn Sp Anak Sp Peny Dalam Sp Bedah Sp Anestesi
Angkatan I (Satu) II (Dua) II (Dua) I (Satu) II (Dua) I (Satu) II (Dua) I (Satu) II (Dua)
Aceh 1
Sumatera Utara 1 2 3
Sumatera Barat 5 2 1 4
Riau 1
Sumatera Selatan 1 1
Kep. Bangka Belitung 1 1
Kep. Riau 1
Jawa Barat 3 4 1 1
Jawa Tengah 1
DI Yogyakarta 1
Jawa Timur 2 1 1 1 1
Nusa Tenggara Barat 1 2 1 2 2
Nusa Tenggara Timur 1 1 1 1
Kalimantan Selatan 1 1 5 2 1 2 3 1
Kalimantan Timur 1 2 1 1
Kalimantan Utara 1
Sulawesi Utara 1 1
Sulawesi Tengah 3
Sulawesi Selatan 2 1 1 1
Sulawesi Tenggara 1
Gorontalo 1
Maluku 1 1 1 1
Maluku Utara 1
Papua Barat 1
10 10 13 8 8 8 9 8 19
HAL-HAL YANG HARUS DISIAPKAN DAERAH
LOKASI PENUGASAN WKDS
1. Bantuan kemudahan penerbitan SIP, pemberian
rekomendasi IDI dan profesi setempat
2. Memberi kewenangan dan kesempatan kerja yang sama
seperti dokter spesialis yang lain
3. Tempat tinggal yang layak dan aman serta
4. Penyiapan kendaraan operasional yang bukan ambulan,
untuk memudahkan mobilsasi dokter dalam melakukan
pelayanan
5. Pemberian insentif daerah yang sama dengan dokter
spesialis yang ada atau pendapatan dokter WKDS minimal
setara dengan dokter setempat
6. Pembereian Jasa pelayanan dengan ketentuan sama
dengan spesialis lainnya sesuai dengan kebijakan RS
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

You might also like