You are on page 1of 70

PELATIHAN KELUARGA SEHAT

BPTK MATARAM , 29 MARET 2017


DIAN NOVITA
novitadian_1978@yahoo.
com
HP.081803610245
Tujuan Umum:
-Peserta mampu melakukan manajemen Pendekatan
Keluarga

Tujuan Khusus:
-Peserta mampu melaksanakan pendataan Keluarga Sehat
-Peserta mampu menganalisis hasil pendataan Keluarga
Sehat
-Peserta mampu melakukan intervensi kepada individu,
keluarga dan komunitas
-Peserta mampu memahami keberlanjutan dari program

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 3


SUB POKOK BAHASAN I
-Etika pendataan
-Penggunaan Instrumen

SUB POKOK BAHASAN II


-Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
-Analisis Data

SUB POKOK BAHASAN III


-Identifikasi Masalah
-Intervensi

SUB POKOK BAHASAN IV


- Maintenance ( Keberlanjutan Pendekatan
Keluarga)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 4
PENDEKATAN KELUARGA ???
Berhasil ??

Pengumpulan Data Pelatihan


Pengorganisasian
Persiapan
Penyelenggaraan
Keg. Pasca Lapangan
Data akurat dan
valid

Aplikasi
Keluarga
Data Kesehatan Sehat
bermutu
Menghormati norma sosial setempat.
Menerangkan secara jelas tujuan
wawancara dan pengukuran
Menciptakan suasana yang baik,
memperhatikan dan bersikap netral
terhadap respon dari Anggota Keluarga
(AK), tidak memberi kesan memaksa, tidak
emosi, tidak mengarahkan jawaban,
menghindari percakapan yang menyimpang
atau bertele-tele, minta maaf sebelumnya
untuk pertanyaan yang sensitif.
Mengucapkan terima kasih saat berpamitan.
Pilih waktu yang tepat
Mengupayakan mengetahui kapan
responden ada di tempat
Hindari pengaruh orang ketiga pada saat
wawancara
Bila orang ketiga tidak dapat dihindari,
sampaikan pada orang ketiga tersebut
untuk tidak mempengaruhi jawaban
Menggunakan dua jenis isian yaitu :
1. Online dengan aplikasi Keluarga Sehat
2. Instrumen (kuesioner) Hard Copy
Blok I. Pengenalan
Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Blok III. Keterangan


Pengumpul Data

Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Blok V. Keterangan
Individu
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)
Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul serta tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
bergantung.

Dalam pendataan ini, keluarga dikategorikan


menjadi 2 jenis, yaitu keluarga inti (nuclear family)
dan keluarga besar (extended family).
Definisi Keluarga (lanjt)

Keluarga Inti, adalah keluarga yang dibentuk


karena ikatan perkawinan yang direncanakan
yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik
karena kelahiran (natural) maupun adopsi.

Keluarga Besar, adalah keluarga inti ditambah orang


lain yang memiliki hubungan darah dan juga yang tidak
memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal atau
bermaksud tinggal selama 6 bulan dan makan dalam
keluarga tersebut. Keluarga besar dapat terdiri atas
beberapa keluarga inti.
Anggota keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi
bagian dari keluarga dan tinggal di keluarga tersebut, yang
dijumpai pada waktu periode pendataan :
Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK
Orang yang telah tinggal di suatu keluarga selama 6 bulan
atau lebih
Orang yang telah tinggal di keluarga kurang dari 6 bulan
tetapi berniat tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan
atau lebih
Anggota keluarga yang telah bepergian selama 6 bulan
atau lebih dan AK yang bepergian kurang dari 6 bulan
tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan keluarga
selama 6 bulan atau lebih, dianggap bukan AK
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 15
Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun yang
tinggal dan atau makan di rumah majikannya
dianggap sebagai AK majikannya. Tetapi jika hanya
makan saja (tidak tinggal), dianggap bukan AK
majikannya.
Bangunan sensus atau rumah tangga yang bukan
rumah tangga biasa (RS, lembaga pemasyarakatan,
panti sosial, asrama, pasar, dan lain-lain sesuai
definisi BPS), tidak diambil datanya.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 16


Penghuni rumah kost yang satu bangunan dengan
pemilik kost, dimasukkan ke dalam satu Prokesga
dengan pemilik kost
Dalam kasus pemilik kost tinggal di bangunan yang
sama dengan penghuni kost, maka apabila satu kamar
diisi lebih dari satu orang dengan hubungan keluarga
baik suami/ isteri/ anak/ sepupu/ kakak/ adik,
semuanya dimasukkan ke dalam satu Prokesga.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 17


Contoh Kasus
Bila dalam satu rumah terdiri dari Nenek, Ayah,
Ibu, Anak, Keponakan (umur 10 tahun) dan
Pembantu. Maka di dalam rumah ini akan didata
menjadi keluarga inti yaitu:
1. Keluarga inti pertama terdiri dari Nenek
2. Keluarga inti kedua terdiri dari Ayah,Ibu dan
Anak
Bagaimana dengan keponakan dan
pembantu???
Keponakan dan pembantu bisa menjadi anggota
keluarga pertama atau keluarga kedua
tergantung menjadi tanggungan keluarga yang
mana.
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Perhitungan Indeks
Keluarga Sehat (IKS)
Analisis Data
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
1. Rincian 1, 2, 3, 5, (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan)
Isikan nama wilayah sesuai lokasi pengambilan data.
Kode berdasarkan Peraturan Kepala BPS :

http://www.bps.go.id/website/fileMenu/Perka-BPS-No-5-Tahun-2015--Perubahan-atas-Perka-BPS-No-151-
Tahun-2014.pdf
Catatan :
RT/RW
Isikan nomor Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)
sesuai lokasi pengambilan data. Jika tidak memiliki RW (dusun
a,lingkungan a,jorong dsb) silahkan Puskesmas membuat nomor
urut sendiri. Jika tidak ada RT isikan kode 098 pada kotak yang
tersedia
7. Nomor Urut Bangunan/Rumah
Bangunan atau rumah yang dimaksud adalah bangunan/rumah
biasa.
Isikan nomor urut bangunan/rumah sesuai dengan urutan
bangunan/rumah yang didatangi. Nomor urut bangunan/rumah
diisikan dengan nomor 1, 2, 3,.. sampai dengan nomor
bangunan/rumah yang terakhir yang ada di setiap wilayah RT,
sesuai dengan urutan bangunan/rumah yang pertama kali
didatangi.
8. Nomor Urut Rumah Tangga
Isikan nomor urut rumah tangga berdasarkan urutan rumah
tangga yang ada dalam bangunan/rumah yang didatangi.
Contoh kasus: Jika dalam satu rumah terdapat 2 Keluarga Inti,
maka diberikan nomor urut 1 dan 2 untuk keluarga inti tersebut
Catatan :
Diisi kolom 2.a saja yang lain akan terisi secara otomatis
3 Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah?

1. Ya 2. Tidak P.5

4 Bila ya, apa jenis sumber airnya terlindung? (PDAM, sumur pompa, sumur gali terlindung,
mata air terlindung)
1. Ya 2. Tidak (sumur terbuka, air sungai, danau/telaga, dll)
IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA
No Nama Hubungan Tanggal, Umur Jenis Status (khusus Aga ART ART
Anggota bulan, tahun kelamin Perkawi wanita ma usia usia >
Rumah lahir 1.Pria nan usia 10- >5 10
Tangga 2.Wanita 54 tahun) tahun tahun
Sedang
hamil? Pendi Pekerja
1.Ya dikan an
2.Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
bln
tgl
1 thn
bln
thn
1. Kolom (1) Nomor urut ART
Nomor urut ART sudah tertulis 1-15.

8. Kolom (8) Sedang hamil?


Ditanyakan pada wanita usia 10-54 tahun
Pertanyaan tidak memperhitungkan apakah sudah menikah/belum, masih
sekolah/tidak, belum pernah/sudah pernah menstruasi.
1. Rincian A.1 Tulis nama dan nomor urut Anggota Keluarga
Salin nama dan nomor urut AK dari kolom (2) dan kolom (1) Blok IV kuesioner.

2. Rincian A.2 NIK (Nomor Induk Kependudukan)


Salin NIK dari KK atau KTP.
AK yang belum/tidak mempunyai NIK diisikan kode 9999999999999999.
Lanjutan.
Berlaku untuk semua umur
1 Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN?
1. Ya 2. Tidak

1. Rincian B.1
Ditanyakan pada seluruh anggota keluarga.
Jaminan kesehatan yang dimaksud meliputi JKN yang diselenggarakan oleh
BPJS kesehatan, asuransi swasta maupun jamkesda

2 Apakah Saudara merokok?


1. Ya (setiap hari, sering/kadang-kadang) 2. Tidak (tidak/sudah berhenti)

2. Rincian B.2
Ditanyakan kebiasaan ART yang pernah menghisap rokok/ mengunyah tembakau
Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan
untuk menentukan tingkatan keluarga
menurut status kesehatan yang dimiliki
keluarga tersebut
Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS,
yaitu IKS keluarga inti dan IKS keluarga besar
IKS keluarga inti dapat dilakukan secara
manual maupun melalui program entry
IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh
melalui program entry
Indeks Keluarga Sehat dibagi menjadi 3 Tingkatan :
>0,80 :keluarga sehat
0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
<0,50 :keluarga tidak sehat
1. Pengisian kuesioner Rumah Tangga dan Individu
oleh petugas (pilihan jawaban Ya atau Tidak)
2. Interpretasi hasil pengisian kuesioner menjadi
kategori N, Y, T untuk masing2 indikator
3. Kategori hasil pengisian kuesioner dikode
menjadi sesuai indikator (nilai 1) dan tidak
sesuai indikator (nilai 0)
4. Menghitung nilai IKS
N = Not applicable indikator tersebut tidak mungkin
ada pada anggota keluarga.
Indikator tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota
keluarga atau keluarga yang bersangkutan
(misal: karena salah satu sudah mengikuti KB, atau
tidak dijumpai adanya penderita TB paru).
Y = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga
SESUAI dengan indikator (misal: ibu memang
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan).
T = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga
TIDAK SESUAI dengan indikator (misal: ayah
ternyata merokok).
Contoh Kasus Keluarga
1. Ibu menggunakan alat kontrasepsi
2. Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap
3. Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif
4. Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada
balita usia 48 bulan, bulan lalu dibawa ke Posyandu
5.Tidak ada anggota keluarga menderita TB
6.Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole
diatas 140 mmHg; ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi
dan minum obat secara teratur
7. Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara
teratur
8. Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok
9. Semua anggota keluarga memiliki JKN
10.Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air
bersih
11. Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban
Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Rumah Tangga (16 tahun) (48 bulan) (12 bln) Keluarga

A B C D E F G H
1 Keluarga mengikuti program KB N*) Y 1
2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes N
3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap T 0
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan Y 1
5 Pemantauan pertumbuhan balita Y T 0
6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar N N N N
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur T Y Y 0
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok T Y Y Y Y 0
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y Y Y 1
10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y Y Y Y 1
11 Menggunakan jamban keluarga Y Y Y Y 1
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar Y 1
indikator bernilai 1 /(12-N) 6/(12-2)
Indikator keluarga Sehat 0.600
1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Silang antar indikator
4. Silang terhadap status/identitas

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
Misal ada Desa 1 ,Desa terdiri dari 2 RW dan
@ RW terdiri dari 2 RT
Analisis untuk status IKS Desa 1

Analisis untuk menentukan prioritas indikator


yang akan diintervensi pada level Desa 1
Identifikasi Masalah
Intervensi
Individu Keluarga RT

Puskesmas Desa/Kelurahan RW
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
Misal ada Puskesmas X terdiri dari 8 desa
Analisis untuk status IKS Puskesmas X

Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang


akan diintervensi pada level Puskesmas X
Indikator A B C D E F G H Puskesmas
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
42,9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
Untuk melakukan intervensi pada wilayah
Puskesmas, dapat dilakukan analisis status
IKS dan perhitungan indikator

Analisis untuk menentukan prioritas


indikator yang akan diintervensi di
Puskesmas X
Untuk tingkat Puskesmas:
IKS = 0,583 Pra sehat

Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang termasuk


: sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang paling tertinggal, yaitu:
Hipertensi (29,3%) -->ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum
berobat secara teratur
Imunisasi (33,6%)--> ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan
imunisasi lengkap
ASI eksklusif (41,5%) -->ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan
ASI eksklusif
TB Paru (42,9%)--> ada sekitar 57,1% penderita TB Paru tidak
mendapatkan pengobatan sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok
sasaran:
Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
Bila sasaran tidak datang Kunjungan rumah: promosi
kesehatan paket informasi yang sesuai
Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena
data-base keluarga sudah ada
Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh,
artinya seluruh desa dilakukan intervensi sesuai masalah
utama setempat. Penyuluhan umum di tingkat
Puskesmas dengan topik: hipertensi, imunisasi dan ASI
eksklusif, intervensi di setiap desa sesuai dengan
masing2 prioritas masalahnya.
Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang
paling tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah
dalam hal ini Desa H dan Desa E. Sumber daya
difokuskan untuk melakukan intervensi pada 2 desa
tersebut.
Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih,
misalnya dari sisi pendekatannya: mungkin di desa H
menggunakan tokoh agama sementara di desa E
menggunakan jalur PKK
Maintenance (Keberlanjutan
Pendekatan Keluarga)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 49


Pemutakhiran data:
1. Kebijakan Kementerian Kesehatan
2. Data kesehatan keluarga

Indikator yang mengalami perubahan dalam waktu singkat:


1.Keluarga mengikuti KB : Dalam pendataan sebelumnya AK tidak mengikuti
KB
2.Ibu bersalin di Faskes: Adanya perubahan status ibu dari hamil menjadi WUS
3.Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap: Adanya perubahan usia pada balita
4.Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan: Adanya perubahan usia pada balita
5.Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes: Keluarga sudah memiliki JKN/askes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 50


1. Perubahan progam dan perubahan konsep progam
ditingkat networking dan ditingkat pelaksana,
2. Perubahan Norma Standar Prosedur dan
Kriteria/NSPK, dan
3. Realokasi anggaran

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/28/2017 51


Alur Administrasi Aplikasi
Tahapan-tahapan untuk dapat menggunakan Aplikasi Keluarga Sehat adalah
sebagai berikut:

1. Dinas Kabupaten/Kota melakukan inventarisasi daftar Puskesmas fokus


pendataan keluarga sehat untuk kemudian membuat list daftar nama-nama
calon pengelola Aplikasi Keluarga Sehat di Puskesmas yang terdiri dari:
1 orang supervisor (koordinator pengumpul data lapangan)
1 orang administrator Puskesmas
Kepala Puskesmas.
2. Dinas Kabupaten/Kota mengirimkan surat permohonan resmi dengan
melampirkan daftar nama-nama calon pengelola tersebut dilengkapi
keterangan:
Nama dan kode Puskesmas
Nama lengkap dan NIK calon supervisor, calon administrator, dan kepala
Puskesmas
Jabatan
Nomor HP
Alamat email
Alur Administrasi Aplikasi
3. Data nama calon pengelola tersebut dikirimkan ke Kementerian
Kesehatan, dalam hal ini Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) alamat
Jalan HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9, Jakarta Selatan, 12950, Lt. 6
R.614, atau via email dengan alamat email keluargasehat@kemkes.go.id
dengan tembusan ke Dinas Kesehatan Provinsi terlebih dahulu sebagai
laporan.
4. Data yang diterima oleh Pusat Data dan Informasi akan diverifikasi
kelengkapannya terlebih dahulu untuk kemudian Pusat Data dan
Informasi akan membuat akun yang terdiri dari 1 akun Dinas Kesehatan
Provinsi, 1 akun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan 1 akun
administrator Puskesmas dengan dilengkapi panduan aktifasi akun.
5. Akun tersebut akan dikirimkan kembali ke Dinas Kabupaten/Kota
pemohon.
6. Setelah akun tersebut diterima oleh Dinas Kabupaten/Kota, akun
tersebut didistribusikan ke Puskesmas terkait untuk dapat segera
diaktifasi dan digunakan.
TUPOKSI
Kepala Puskesmas :
- Distribusi beban kerja surveyor
- bertanggung jawab scr keseluruhan
proses entry data
- kontrol read only
Admin
- Create akun Surveyor (Nambah)
- Editing data hasil input
Supervisor
- Review kinerja surveyor
- QC
Surveyor
- Entry Data ,
- Enumerator
Untuk Tambah Data Rumah Tangga ada 5 langkah/5 Blok
yang harus dilalui yaitu :
1. Pengenalan Tempat
2. RT (keterangan rumah tangga)
3. Pengumpul Data
4. Anggota RT
5. Individu
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga> tambah data rumah tangga (by NIK)
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>tambah anggota keluarga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>tambah anggota keluarga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>tambah anggota keluarga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>tambah anggota keluarga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>tambah anggota keluarga
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>survei
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>survei
Aplikasi Keluarga Sehat
Data Rumah Tangga>survei
Bekerja bersama untuk
mewujudkan keluarga
Indonesia menjadi
keluarga yang sehat

Terima kasih

You might also like