You are on page 1of 43

ODED SUMARNA

UPF BEDAH SARAF


RSHS BANDUNG
Stroke adalah defisit neurologik fokal atau
global yang terjadi mendadak lebih dari 24
jam, berakhir dengan sembuh sempurna
atau meninggal, atau meninggalkan
kecacatan yang menetap, sebagai
penyebabnya adalah adanya kerusakan
pembuluh darah otak ( WHO )
STROKE CLASSIFICATION

85 % 15 %
Ischemic Hemorrhagic
Stroke Non Hemorrhagic (Iskemik): disebabkan
oleh trombus,embolus atau spasme pembuluh
darah otak. Akibat yg timbul adalah jarot
mengalami iskemik dan nekrosis.kejadiannya
sering saat beristirahat/bangun tidur
Stroke Hemorrhagic : terjadi karena pecahnya
pembuluh darah otak tertentu. Perdarahan yg
sering tjd adlah perdarahan intra serebral dan
subarachnoid.penyebabnya adalah ruptur
aneurisma pembuluh darah otak atau akibat
hipertensi berat.kejadiannya sering saat
melakukan aktivitas
A. Major risk factors
1. Hypertension
2. Cardiac diseases
3. Diabetes mellitus
B. Minor risk factors
1. Dyslipidemia
2. Smoking
3. Increase hematocrit, hyperfibrinogenemia, drug
abuse, contraceptive pill, obesity, etc
Otak sangat tergantung pd oksigen,pada saat
terjadi anoksia metabolisme cerebral akan
segera mengalami perubahan.Hipoksia
pertama kali menimbulkan iskemia.Iskemia
dlm wkt singkat <10- 15 mnt menyebabkan
defisit sementara.Iskemia dalam waktu yg
lama menyebabkan kematian sel permanen
dan infark serebral dg disertai edema serebral
Stoke trombotik karena adanya aterosklerosis
dan menyebabkan penyempitan lumen arteri
supplay darah ke otak terganggu
Stroke embolik yg disebabkan embolus yg
berasal dari trombus jantung
Stroke hemorrhagic terjadi apabila pembuluh
darah di otak pecah tjd perdarahan ke dalam
jaringan parenkim otak menimbulkan
perubahan komponen intra kranial yg seharusnya
konstan menimbulkan TIK yg bila berlanjut
herniasi otak dan juga menyebabkan
edema,spasme PD otak dan penekanan pada
daerah tsb terjadi nekrosis jaringan otak
Hemisfer kanan: Hemisfer kiri :
Hemiparese kiri Hemiparese kanan
Penilaian buruk Prilaku lambat/sgt
Mempunyai kerentanan berhati-hati
Kelainan bidang
terhadap sisi
pandang sebelah
kontralateral shg
kanan
kemungkinan jatuh ke
Afasia
sisi yg berlawanan
Mudah frustasi
ARTERI SEREBRI MEDIA
LESI PADA BAG. PERTAMA
GEJALA KLINIK TERGANTUNG KOLATERAL SIRKULUS
WILLISI
(A.SEREBRI ANTERIOR DAN POSTERIOR)
ETIOLOGI TERSERING : EMBOLIK
GEJALA KLINIK BIASANYA BERAT :
HEMIPLEGIA
HEMIHIPESTESIA
HEMIANOPSIA HOMONIM
APHASIA (HEMISFER DOMINAN)
ARTERI SEREBRI ANTERIOR

GEJALA KLINIK :
HEMIPARESIS, TERUTAMA TUNGKAI
HEMIHIPESTESI
APRAKSIA (TERUTAMA GAIT APRAXIA)
GANGGUAN FUNGSI LUHUR
ARTERI VERTEBRALIS
OKLUSI A. VERTEBRALIS DAN A. CEREBELARIS
INFERIOR POSTERIOR LATERAL MEDULLARY
INFARCTION
GEJALA KLINIK:
VERTIGO
MUAL / MUNTAH
DISFAGIA
ATAKSIA SEREBLARIS IPSILATERAL
PAIN AND TEMPERATUR DISCRIMINATION :
pada wajah, tubuh dan ekstremitas
ARTERI BASILARIS

OKLUSI A. BASILARIS :
GGN BATANG OTAK BILATERAL
GEJALA UTAMA :
VERTIGO
NISTAGMUS
ARTERI SEREBRI POSTERIOR

OKLUSI SERINGKALI KARENA EMBOLI


GEJALA KLINIK :
HOMONYMOUS VISUAL FIELD DEFECT :
HEMIANOPSIA
QUADRANOPSIA
DISLEKSIA DAN DISKALKULI (HEMISFER DOMINAN)
BILATERAL :
GANGGUAN TINGKAH LAKU
ARTERI KAROTIS INTERNA

GEJALA KLINIK :
MONOPARESIS S/D HEMIPARESIS
DENGAN / TANPA HEMIANOPSIA
DISARTRIA DAN DISFASIA
AGNOSIA
HEMIHIPESTESI
PENATALAKSANAAN :
Pemeriksaan Lab :
Blood : -
- Hematocrit, Hb, Leucocyte, Erythrocyte.
(Polycytemia Vera, anemia)
- Ureum, creatinine, uric acid.
(Renal impairment function)
- Cholesterol, triglyceride, LDL, HDL.
(Dislipidemia)
- Glucose (fasting & post prandial :
2 hours) (Diabetic Mellitus)
- SGOT, SGPT.
(Liver Function) -
Electrolytes (Ca, K, Na, Cl)
Thorax Photo
(Left Ventricular Hypertrophy,
Pulmonary edema)
ECG
(LVH, Myocardial Infarction, Atrial
Fibrillation)
Ultra Sonography
Determine stenosis of a. carotid
Angiography Carotid
system and Vertebrobasilar system.
Computed Tomography Scanning
Hemispheric Lesion (Infarction : Hypodens,
Haemorrhage : Hyperdens)
Magnetic Resonance Imaging
Determine Brainstem Lesion ( Very
sensitive)
Lumbal Puncture : (If unavailable CT Scan
and MRI)
Check airway : important for oxygenation
Cardiovascular system : maintenance CBF
Dont disturbed Blood pressure <200/120
mmHg (Hypertension reactive in acute
phase)
Water and electrolyte balance : Infuse with
isotonic water haemodilution, maintenance
input, food and drink, Diet basal
metabolism 1500 cal.If need with NGT.
Control output
Present brain edema(impending herniation,
herniation : control with antiedema
(manitol 20 %), usually give for 5 days,
rebound phenomen prohibition

Sign of impending herniation :


- Decrease of conciousnes
- Pupil myosis and reactive
- Cheynes stokes respiration
- Bilateral Babinski (Pathologic Reflex)
Sign of Herniation :
- Decrease of conciousnes
- Pupil anisocor
- Cheynes stokes respiration
- Bilateral Babinski
Manitol Contraindication :
- Hipotension
- Renal Impairment
- Dehydration
- Decompensatio Cordis
Head elevation 300
Hyperglycemia : if > 250 mg% give
antidiabetica
1. Pengkajian
A. Identitas
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama : lemah AG
kanan/penurunan kesadaran/ nyeri kepala
2) Riw kesh sekarang: klien mengeluh lemah
anggota gerak kanan. Lengan kanan masih
dpt diangkat tp terjatuh lagi, tugkai kanan
masih dapat diseret bila berjalan, keluhan
ini disertai tidak bisa bicara & tidak
mengerti pembicaraan.
3. RPD
R/ hipertensi ada sejak ? TD rata-rata ?
Kontrol & minum obat?
R/ penyakit Jantung diakui sejak ? Kontrol
dan minum obat ?
R/ stroke / TIA sebelumnya?
R/ menderita penyakit kencing manis
disangkal.
R/ menderita penyakit ginjal, kolesterol ,
asam urat ?
R/ panas badan ?
R/ trauma kepala ?
4. Riw kesh klg
c. Pola akivitas sehari-hari;
PH,eliminasi,nutrisi,aktifitas & istirahat
D. Pemeriksaan Fisik : sistem pernafasan,
cardiovaskuler, gastrointestinal,
persyarafan, perkemihan, muskuloskeletal.
E. Data Psikologis :status emosi, kosep diri,
gaya komunikasi, pola koping.
F. Data sosial
G. Data Spiritual
H. Data Penunjang
1. Perubahan perfusi Jaringan cerebral b.d tidak
adekuatnya supplay darah cerebral,
meningkatnya TIK, menurunnya oksigenasi
cerebral.
2. Pola nafas tidak efektif b.d obstruksi jln nafas,
penumpukan sekret di sal. Nafas,meningkatnya
TIK
3. Jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan
nafas, reflek batuk tidak adekuat
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d disfagia, menurunnya nafsu
makan,penurunan kesadaran
5. Gangguan mobilitas fisik b.d
hemiparesis/hemiplegia, penurunan kesadaran.
6. Gangguan integritas kulit b.d perubahan
sensorik, immobilisai, perubahan status nutrisi
7. Perubahan pola eliminasi urin : inkontinensia
b.d kerusakan motorik, immobilisasi,
kerusakan komunikasi
8. Perubahan pola eliminasi feces : konstifasi,
diare, inkontinen b.d ggn komunikasi,
perubahan peristaltik,intoleran thd makanan
9. Gangguan Komunikasi verbal b.d afasia,
disartria, perubahan proses pikir
10. Gangguan pemenuhan ADL b.d
kelemahan,penurunan kesadaran.
1.Perubahan perfusi Jaringan cerebral b.d tidak
adekuatnya supplay darah cerebral,
meningkatnya TIK, menurunnya oksigenasi
cerebral.
Tujuan :
klien akan memperlihatkan Perfusi Jaringan Yg
adequat
Intervensi :
Observasi status neurologi pasien dg
memantau tk. Kesadaran dg GCS, ukuran
pupil, reflek cahaya.
Monitor TTV : TD, N.R.S
Pertahankan pemberian O2
Tingkatkan aliran vena dari otak dg cara
elevasi kepala 30 derajat
Pertahankan kien untuk bedrest
Anjurkan kepada klien untuk menghindar
valsava manuver ( batuk, bersin, mengedan))
Berikan terapi sesuai program< osmotik
diuretik, anti hiperensi

You might also like