Professional Documents
Culture Documents
Bayu Suryadani
Elfira
Henny
Nurdian Melinda
Roni Effendi
Welly Julita Anggraini
KONSEP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SECARA
UMUM
Kekerasan Fisik:
Kekerasan Fisik Berat
Kekerasan ini berupa penganiayaan berat seperti
menendang, memukul, melakukan percobaan
pembunuhan atau pembunuhan.
Kekerasan Fisik Ringan
Kekerasan ini berupa menampar, menjambak,
mendorong, dan perbuatan lainnya .
Kekerasan Psikis/Psikologis/Emosional
Kekerasan Psikis Berat
Kekerasan Psikis Ringan.
Kekerasan Ekonomi
Kekerasan Seksual
TUJUAN PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAMRUMAH
TANGGA MENURUT UU KDRT TAHUN 2004
Faktor Masyarakat
Faktor Keluarga
Faktor individu
PENANGANAN KASUS KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA
Dalam kaitan KDRT, selama ini yang banyak
dilakukan di Indonesia adalah upaya
pendampingan korban. Hal ini dilakukan oleh
organisasi non-pemerintah seperti Kalyanamitra,
Rumah Ibu, Rifka Anisa dll. Kegiatan tersebut
terutama pada pendampingan korban kekerasan
yang dari segi kesehatan masyarakat termasuk
pencegahan sekunder khususnya pada
pencegahan pada pencegahan cacat. Kegiatan
lainnya yang dapat dilakukan secara singkat dapat
dilihat pada Gambar 8-1 (Stark dan Flitcraft,
1998;WHO,1997;Surjadi dan Handayani,1999).
KENDALA PENANGANAN KASUS KDRT
Kendala yang berhubungan dengan budaya atau
tradisi yang meliputi
Korban kurang paham bahwa perbuatan pelaku
merupakan tindakan pidana.
Tenggang waktu antara kejadian dengan saat
pelaporan korban ke polisi cukup lama, sehingga
bekas lupa atau hasil visum et repertum tidak dapat
mendukung.
Korban merasa pelaku adalah tulang punggung
keluarga, sehingga apabila dilaporkan maka tidak akan
ada yang membiayai diri dan anak-anaknya.
HAK-HAK KORBAN KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA
Mendapatkan perlindungan dari pihak keluarga,
kepolisian, kejaksaan, pengadilan, advokat dan
lemaga sosial.
Mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan medisnya.
Mendapatkan penanganan secara khusus
berkaitan dengan kerahasiaan dan privasi korban.
Mendapatkan pendampingan oleh pekerja sosial
dan bantuan hukum.
Mendapatkan pelayanan bimbingan rohani
KEWAJIBAN PEMERINTAH PADA PENANGANAN KDRT
Merumuskan kebijakan kebijakan tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
Menyelenggarakan komunikasi, informasi dan
edukasi tentang kekerasan dalam rumah tangga.
Menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi
tentang kekerasan dalam rumah tangga.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
sensitif gender dan isu kekerasan dalam rumah
tangga serta menetapkan standar akreditasi
pelayanan yang sensitif gender.
PERAN PERAWAT PADA KDRT