You are on page 1of 43

Nama : Dia Ika Febriati

Kelas : X.i
No. Absen : 10
Antroposfer berasal dari kata antrophose
(makhluk manusia) dan sphera (lapisan atau bulatan).
Jadi, antroposfer dapat diartikan lapisan atau dunia
kehidupan manusia.
Meliputi asal-usul manusia, distribusi penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk,
kepadatan penduduk termasuk hal-hal yang berkaitan
dengan kualitas dan kuantitas penduduk.
Sebagai sumber inspirasi dan sumber pertimbangan bagi
banyak kepentingan dalam menyusun dan memprediksikan
suatu rencana pengembangan aktivitas, untuk keperluan
bisnis. Data-data kependudukan yang diperlukan untuk
menjadi sumber pertimbangan dalam menyusun kebijakan :
a. Data komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
b. Data komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan.
c. Data komposisi penduduk menurut wilayah kebupaten
ataupun provinsi.
d. Data kependudukan tentang tingkat kelahiran (CBR).
e. Data kependudukan tentang tingkat kematian (CDR).
f. Data penduduk tentang kepadatan secara agraris maupun
absolute.
g. Dan data-data kependudukan yang lain yang lebih bersifat
spesifik.
Dari data kependudukan di atas, pemerintah
dapat memanfaatkan untuk kepentingan
perencanaan ke depan dalam bidang :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Peningkatan pendapatan
d. Pemerataan hasil pembangunan
e. Program keluarga berencana
f. Program pengembangan industri kecil dan
menengah
g. Program pengembangan pertanian, perkebunan,
peternakan, serta aktivitas perdagangan.
Pertumbuhan penduduk dunia cukup pesat pada
tahun 1999. Namun, tercatat dari tahun 1750-awal
1900 an, pertumbuhan penduduk lebih cepat.
Pertumbuhan penduduk dunia yang terjadi secara
cepat dan tiba-tiba disebut dengan ledakan
penduduk. Ledakan penduduk dunia itu terjadi
karena melonjaknya angka kelahiran dan
berkurangnya angka kematian.
Pertumbuhan penduduk tercepat adalah di Benua
Afrika, Asia, dan Amerika.
a. Persaingan Lapangan Pekerjaan
Di Negara yang memiliki pertumbuhan penduduk
tinggi akan semakin banyak orang yang memperebutkan
lapangan pekerjaan.
b. Persaingan untuk Mendapat Permukiman
Persaingan ini terutama terjadi di daerah perkotaan
yang padat,tapi tidak ada perumahan yang memadai.
c. Kesempatan Pendidikan
Negara miskin, mungkin tidak bisa memenuhi
fasilitas pendidikan. Sebagai hasilnya, tidak setiap anak
memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapat
pendidikan yang memadai.
Peledakan penduduk bisa menimbulkan berbagai
dampak, maka tiap negara memiliki kebijakan untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk. Diantaranya
adalah sistem insentif,sistem sanksi, dan pendidikan
tentang perencanaan keluarga.
a. Insentif dan Sanksi
Insentif akan diberikan pada pasangan dengan sedikit
anak. Sementara, pasangan yang memiliki banyak anak
akan diberi sanksi. Misalnya harus membayar pajak lebih
besar.
b. Pendidikan Tentang Keluarga Berencana
Di Indonesia, pengendalian laju pertumbuhan
penduduk dilakukan dengan kampanye progran keluarga
berencana, yang mengajarkan kepada pasangan suami istri
untuk memiliki hanya 2 anak saja.
a. Sensus Penduduk
Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti
penaksiran harta benda seorang warga Negara dan
pencatatan nama warga Negara.

Ada 2 macam sensus penduduk :

Sensus de facto : penghitungan penduduk yang dilakukan


terhadap setiap orang yang ada pada waktu sensus diadakan
berada dalam wilayah sensus
Sensus de jure : penghitungan penduduk yang hanya
dikenakan pada penduduk yang benar benar bertempat
tinggal dalam wilayah sensus
Tabel 2.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia
Menurut Beberapa Sensus (1930-2000)

No. Tahun Sensus Jumlah Penduduk


(juta)
1. 1930 60,7
2. 1961 97,1
3. 1971 119,2
4. 1980 147,5
5. 1990 179,3
6. 2000 209,6
b. Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan
mengenai kelahiran, kematian, dan segala kejadian
penting manusia , misalnya : perkawinan, perceraian,
perpindahan, dll.

c. Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk dengan
cara mengambil contoh daerah. Misalnya : Survei
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan Survei
penduduk Antar Sensus (SUPAS)
Komposisi penduduk adalah pengelompokan
penduduk atas dasar kriteria tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan tertentu. Misalnya : secara
geografis, biologis, sosial atau ekonomi.
Tabel 2.2 Penduduk Umur 7-24 tahun yang masih sekolah
menurut kelompok umur
Kelompok 1996 1997 1998 1999 2000
Umur
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7-12 27.111.823 26.570.185 26.625.188 26.247.979 26.022.060
13-15 9.933.614 10.163.128 10.832.712 10.796.350 10.796.350
16-18 5.600.953 5.421.237 5.876.873 6.392.236 6.547.666
19-24 2.527.344 2.298.334 2.335.203 2.378.626 2.454.122
No. Kelompok Jumlah (Jiwa) Perempuan
Tabel 2.3
Umur (Tahun) Laki-laki
Data Penduduk 1. 0-4 12.500.000 12.400.000
Menurut Kelompok 2. 5-9 11.500.000 11.100.000
Umur dan Jenis 3. 10-14 11.700.000 11.500.000
Kelamin 4. 15-19 11.000.000 10.000.000
5. 20-24 8.500.000 8.500.000
6. 25-29 7.500.000 7.500.000
7. 30-34 6.850.000 6.900.000
8. 35-39 5.200.000 5.300.000
9. 40-44 4.500.000 4.500.000
10. 45-49 3.800.000 3.850.000
11. 50-54 3.500.000 3.600.000
12. 55-59 2.600.000 2.600.000
13. 60-64 2.400.000 2.500.000
14. 65-69 2.100.000 2.200.000
15. 70-74 1.300.000 1.500.000
16. 75- 1.050.000 1.150.000
Gambar 2.4 Piramida penduduk berdasarkan jenis
kelamin dan jumlah penduduk setiap kelompok umur
Piramida penduduk dapat digolongkan ke
dalam 3 macam :
a. Piramida Penduduk Muda : menunjukkan bahwa
penduduk suatu Negara tersebut sedang
mengalami pertumbuhan.
b. Piramida Penduduk Stasioner : menunjukkan
bahwa penduduk dalam suatu Negara tersebut
keadaan stasioner atau tetap.
c. Piramida Penduduk Tua : menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk suatu Negara
tersebut berada pada kelompok usia tua.
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan
dinamis antara kekuatan yang menambah dan
kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Faktor pertumbuhan penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi.
Berikut adalah laju pertumbuhan pertahun dalam kurun waktu 1995-2000
di tiap provinsi di Indonesia
Laju Pertumbuhan
Provinsi Penduduk (000) penduduk per tahun
(%)
1990 2000 1990-2000
(1) (2) (3) (4)
Nanggroe Aceh
3.416 3.929 1,46
Darussalam
Sumatra Utara 10.252 11.642 1,32
Sumatra Barat 4.000 4.249 0,63
Riau & Kepulauan
3.279 4.948 4,35
Riau
Jambi 2.018 2.407 1,84
Sumatra Selatan 5.492 6.899 2,39
Bengkulu 1.179 1.564 2,97
Lampung 6.016 6.731 1,17
Kep. Bangka
820 900 0,97
Belitung
DKI Jakarta 8.228 8.361 0,17
Jawa Barat 29.414 35.724 2,03
Jawa Tengah 28.516 31.223 0,94

DI Yogyakarta 2.913 3.121 0,72

Jawa Timur 32.488 34.766 0,70

Banten 5.968 8.098 3,21

Bali 2.777 3.150 1,31


Nusa Tenggara
3.369 4.009 1,82
Barat
Nusa Tenggara
3.268 3.832 1,64
Timur
Kalimantan Barat 3.228 4.016 2,29

Kalimantan Tengah 1.396 1.855 2,99

Kalimantan Selatan 2.597 2.984 1,45

Kalimantan Timur 1.875 2.452 2,81

Sulawesi Utara 1.762 2.001 1,33

Sulawesi Tengah 1.703 2.176 2,57


a. Pertumbuhan Penduduk Alami (natural
increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah
kelahiran dan jumlah kematian. (jumlah imigran dan
emigran tidak diperhitungkan).
Rumus :
T = (L - M)

Keterangan :
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan
migrasi (imigrasi dan emigrasi)
Rumus :

T = (L - M) + (I - E)
Keterangan :
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Pertumbuhan penduduk dikatakan rendah jika T < 1%,
sedang T antara 1-2%, tinggi T > 2%.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan
jumlah penduduk di masa yang akan datang
berdasarkan asumsi arah perkembangan
fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
Rumus :

Pn = Po (1 + r) n

Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = jumlah pada tahun o atau tahun dasar (diketahui)
n = julah tahun antara o hingga n
r = tingkat pertumbuhan penduduk pertahun (dalam)
Tingkat kelahiran akan sangat tergantung
pada banyaknya jumlah pasangan usia subur
yang tercermin dalam jumlah bayi yang akan
dilahirkan.
Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) :
1. Pembatasan umur menikah
2. Program keluarga berencana
3. Pembatasan tunjangan anak
4. Anak merupakan beban
Faktor pendukung kelahiran (pronatalitas) :
1. Kawin usia muda
2. Tingkat kesehatan
3. Anggapan banyak anak banyak rejeki
Pengukuran Kelahiran, dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate {CBR})
Rumus :
CBR = x k
Keterangan :
B = banyaknya anak yang lahir pada tahun tertentu
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta (1.000)
2. Angka Kelahiran Menurut Umur ( Age Specifict Birth
Rate {ASBR})
Rumus :

ASBR = x k

Keterangan :
B = jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur x
P = jumlah wanita pada kelompok umur x
k = konstanta (1.000)
Kematian bersifat mengurangi jumlah
penduduk, sehingga jumlah penduduk
dipengaruhi oleh naik turunnya tingkat
kematian.
a. Faktor-faktor Antimortalitas
Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
Lingkungan yang bersih dan teratur,
Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri, dan
Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga
penduduknya tidak mudah terserang penyakit.

b. Faktor-faktor Promortalitas
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan,
Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya
kurangnya rumah sakit, peralatan kesehatan, dan 0bat-
obatan,
Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
Adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,
Terjadi peperangan.
Pengukuran Kematian, dapat dilakukan dengan beberapa
cara :
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate {CDR})
Rumus : CDR = D/P X k

CDR = x k
Keterangan :
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta (1.000)
Angka kematian kasar dibedakan menjadi 3 golongan :
a. Tinggi jika lebih dari 20 setiap 1000 jiwa
b. Sedang jika lebih dari 10 setiap 1000 jiwa
c. Rendah jika kurang dari 10 setiap 1000 jiwa
2. Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death
Rate {ASDR})

Rumus :

ASDR = x k

Keterangan :
Dx : jumlah kematian dalam kelompok umur x
Px :jumlah penduduk pada kelompok umur x
k : konstanta (1.000)
Kelompok umur bisa digolongkan pada
rentang tertentu, misalnya lima tahunan.
Dapat dibedakan menjadi tiga golongan utama, yaitu :
a. Golongan Muda(0-14 tahun)
b. Golongan Dewasa (15-64 tahun)
c. Golongan Tua (65 tahun keatas)
Golongan muda dan golongan tua merupakan
golongan usia tidak produktif, sedangkan golongan
penduduk dewasa merupakan golongan usia produktif.
Usia produktif adalah usia seseorang yanng
masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu,
khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Penggolongan itu dilakukan untuk mengetahui
angka beban ketergantungan penduduk yang dihitung
dengan rumus :

Angka beban ketergantungan


= X 100

Merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan.

jumlah penduduk lakilaki


Sex Ratio = X 100
jumlah penduduk perempuan
Terdiri atas tiga aspek :

Umumnya kebijakan di arahkan pada penurunan


laju pertumbuhan penduduk. Misalnya, program KB
yang bertujuan untuk :
Memperbaiki kesehatan ibu dan anak
Mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung
jawab terhadap anaknya
Memperbanyak kesempatan bagi wanita untuk
melakukan kegiatan lain
Merupakan kemampuan penduduk untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak.
Fakor yang mempegaruhi kualitas penduduk :
a. Pendidikan
faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat
pendidikan :
Biaya pendidikan mahal
Tingkat pendapatan penduduk rendah
Kesadaran masyarakat tentang pendidikan
masih rendah
Jumlah fasilitas pendidikan masih sedikit
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan :
Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun
Memberi beasiswa bagi siswa
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan
Menggalakkan program kelompok belajar
b. Kesehatan
Kualitas kesehatan dapat diukur berdasarkan
angka kematian bayi dan angka harapan hidup.
Upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan yaitu :
1. Meningkatkan kualitas gizi keluarga
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis
3. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
4. Menyediakan prasarana kesehatan
5. Memberikan penyuluhan kesehatan pada
masyarakat
6. Melaksanakan imunisasi secara gratis
Merupakan upaya untuk pemerataan
jumlah penduduk dalam wilayah atau negara.
Tujuan :
a. Pemerataan penyebaran penduduk dan
pembangunan ke seluruh wilayah
b. Peningkatan kesejahteraan
c. Peningkatan produksi dalam mengolah SDA
d. Pengurangan kemiskinan dan pengangguran
di daerah asal
e. Peningkatan pertahanan dan keamanan
nasional.
Daerah tujuan transmigrasi di Indonesia :
a. Wilayah I : Aceh, Riau, Jambi, Sumatra Barat, dan Sumtra
Selatan.
b. Wilayah II : Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan.
c. Wilayah III : Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua.

Transmigrasi dibedakan menjadi :


Transmigrasi umum : diselenggarakan dan di biayai
pemerintah.
Transmigrasi spontan (swakarsa) : dilakukan atas biaya
sendiri.
Transmigrasi bedol desa : dilakukan oleh seluruh
masyarakat desa beserta perangkat desanya.
Transmigrasi sekotoral : diselenggarakan anatar
departemen
Transmigrasi lokal : perpindahan masih dalam satu
wilayah yang sempit, misalnya dalam lingkup provinsi.
1. Peta Persebaran Penduduk
Secara geografis penduduk Indonesia terkonsentrasi
di Pulau Jawa karena tanahnya yang subur. Disamping itu,
secara historis Jawa sering menjadi pusat pemerintahan
dan fasilitasnya lengkap sehingga menimbulkan daya
tarik tinggal di Jawa.
2. Tabel Kepadatan Penduduk Menurut Pulau di Indonesia
Tabel kepadatan penduduk menurut Pulau di
Indonesia tahun 2000

No. Pulau Luas (Km) Kepadatan


per Km
1. Sumatra 482.393 94
2. Jawa 127.499 953
3. Bali dan Nusa Tenggara 73.135 148

4. Kalimantan 547.891 22
5. Sulawesi 191.800 79
6. Maluku 77.871 30
7. Papua (Irian Jaya) 421.981 5
3. Grafik Balok atau Histogram dan Grafik Lingkaran
Grafik balok nilai Ekspor dan Impor Indonesia-
Jepang Tahun 1998-2002.
Grafik Lingkaran nilai impor indonesia dari
Korea Selatan Tahun 2002

You might also like