You are on page 1of 27

FISIOLOGI REPRODUKSI

Pembimbing :
dr. Andi Handi A, Sp. OG

Disusun oleh:
Fathie Yaqhan 2013730
Sabrina Qurotaayun
Syalara Fatharani
Nurul Dwi Hudatullah

Stase Obstetri & Ginekologi


Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2017
SIKLUS HORMONAL

substansi yang dihasilkan oleh jaringan khusus dan


Definisi dilepaskan dari pembuluh darah menuju ke sel-sel tempat
hormon tersebut memberikan efeknya yang khas.
SIKLUS HORMONAL

Mekanisme Diawali dengan interaksi hormon tersebut dengan


Kerja Hormon makromolekul-makromolekul spesifik yang disebut
reseptor hormon dalam sel jaringan. Reseptor ini
dapat berada di permukaan sel atau di dalam
sitoplasma.

Fungsi
Mengenal hormon yang
reseptor diperlukan oleh sel.
hormon

Hormon dan reseptor


membentuk kompleks
hormon

Hormon dapat digunakan


untuk aksi biokimia di Sel aktif
dalam sel
SIKLUS HORMONAL

2 Mekanisme Kerja Hormon

Pengaktifan sistem AMP (adenosin monofosfat) yang akan


menimbulkan fungsi pada permukaan sel sasaran dan
berikatan dengan reseptor spesifik.

Pengaktifan gen sel-sel sehingga menyebabkan sintesis


protein dan pembentukan protein intraselular yang bekerja
di dalam sitoplasma sel sasaran dan berikatan dengan
resptor spesifik.
SIKLUS HORMONAL
Kaitan Hormon dan Fungsi Fisiologi Alat Reproduksi Perempuan

Susunan saraf pusat, kelenjar hipofisis,


ovarium, serta alat-alat reproduksi
terkait seperti uterus dan adneksa

Peran utama dipegang oleh poros


yang dikenal sebagai poros
hipotalamus, hipofisis, ovarium
sumbu HPO (hypothalamus pituitaria
ovarium).
Hipotalamus mengeluarkan hormon
stimulasi dan inhibisi.

TRH (Thyrotropin Somatostatin


Releasing Hormone) (Growth Hormone
GNRH (Growth Inhibiting Hormone)
Hormone Releasing PIF (Prolactin
Hormone) Inhibiting Hormone)
CRH (Corticotropin
Releasing Hormone )
GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormone)
Hipofisis anterior
Hipofisis posterior
Pars intermedia
Fisiologi Menstruasi

Menstruasi atau Haid : hasil akhir suatu siklus ovulasi, apabila tidak
terjadi pembuahan maka dinding endometrium akan meluruh dan
keluar darah melalui vagina.

Siklus haid : jarak antara hari pertama haid dengan hari pertama
haid berikutnya.

Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga
40 hari

Lama : jarak dari hari pertama hingga perdarahan berhenti.

Normal : 3 7 hari
Jumlah darah : tidak lebih dari 80 cc
Proses Menstruasi

Menstruasi berlangsung kira-


Menstruasi biasanya dimulai
kira sekali sebulan sampai
antara umur 10 dan 16
wanita mencapai usia 45
tahun.
50 tahun.

Akhir dari kemampuan


Siklus menstruasi
wanita untuk bermenstruasi
dikendalikan oleh hormon
disebut menopause dan
reproduksi yang di hasilkan
menandai akhir dari masa-
oleh hipotalamus, hipofisis,
masa kehamilan seorang
dan ovarium
wanita.
GnRH berperan memicu
pengeluaran FSH dan LH dari
hipofisis.

FSH
(Folicle Stimulating
Hormone)

LH
Hormon utama siklus (Luteizing Hormon)
menstruasi

Estrogen

Progesteron
Fisiologi Haid
GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone
FSH : Follicle Stimulating Hormone
Hipotalamus LH ; Luteizing Hormone

GnRH FSH Estrogen


Hipofisis meningkat
LH
Lonjakan
LH Fase Luteal

Fase Fase
Pematangan Folikel
Folikulogenesis Ovulasi
Folikel Primer =>
Sekunder => tersier=> Corpus Luteum
Corpus Luteum bertahan hingga
de Graaf akan menghasilkan 14 tari & jika
Folikel ini berisi estrogen dan tidak dibuahi =>
Ovarium estrogen yang progesteron mengalami
menyebabkan regresi

Estrogen Meningkat Progesteron Penurunan


Estrogen dan
Progesteron

Endometrium Fase Proliferasi Sekresi Fase Haid


FASE FOLIKULER
Fase folikuler awal

Kadar estrogen,
progesteron dan inhibin Merangsang GnRH Peningkatan FSH
sangat rendah di hipothalamus

Menghasilkan hormon sel


Menekan FSH Pertumbuhan folikel
granulosa; LH, prolaktin,
prostaglandin, serta inhibin esterogen

FSH Menurun, LH naik pada 5


Perubahan Ratio LH/FSH
hari pertama daur haid
FASE FOLIKULER
Fase folikuler akhir
Lonjakan gonadotropin
dan ovulasi

Umpan balik Lonjakan LH ( 48 Merangsang keluarnya


esterogen jam) dan FSH , ovarium dan merubah kadar
terhadap pematagan oosit, progesteron dan
gonadotropin dan pembentukan prostaglandin
korpus luteum

Estradiol, FSH dan LH Ovulasi terjadi


Meningkat,progesteron dan 36-40 jam
Fase Praovulasi 17 hidroksiprogesteron
bertambah
FASE LUTEAL
Fase Luteal Awal
Peninggian kadar LH

3 hari Menghasilkan
Menekan
pasca Terbentuk relaksin,
pertumbuhan
ovulasi korpus luteum oksitosin, dan
folikel baru
progesteron

Fase Luteal Akhir Merubah kadar


Penurunan LH dan Pembent
Hari ke 3-5
kadar meningkatkan ukan
pertumbuhan
progsteron, kadar FSH folikel
korpus
estradiol, dan (umpan balik baru
luteum
inhibin negatif)
Perubahan Endometrium
Fase Haid Rangsangan
Perubahan prostaglandi
Esterogen dan
endometrium n F-2 dan
progesteron Iskemik dan
(perdarahan) keluarnya
rendah nekroksis enzim
endometrium lisosomalitik

Vasokontriksi
Selama 4-24 jam
arteri
sebelum haid
endometrium
Vasospasme
Relaksasi arteria
spiralis Penyusutan
Endometrium
terlepas dari dasar,
dan pelepasan sel Regenerasi endometrium
Selama 4- hari ke 2 haid dan
bagian pembuluh
6 hari ( 25- reepitelisasi lapisan
darah
60 cc) spongiosum
Perubahan Endometrium
Fase Pasca Haid Terjadi Penignkatan mitosis
prolifesasi epitel dan
Haid dibawah stromalapisan
Hari ke 5-6
berhenti pengaruh permukaan/fungsio
esterogen nal

Fase akhir prolifesi endometrium dari


pertumbuhan
yang dibawah
pengaruh
Proliferasi epitel
progesteron
dan stroma
esterogen endometrium
berjalan terus Proses glikogenesis dan
pengendapan glikogen
dimulai
Siklus menstruasi
Fase Folikuler

Siklus
Ovulasi
Ovarium

Fase Luteal
Siklus
Menstruasi Fase
Proliferasi

Siklus
Fase Sekresi
Endometrium

Fase
Menstruasi
Tebal
endometrium
pada tengah daur
sekitar 10-12mm ,
diameter 5 mm

Penambahan
pertumbuhan
sillia dan mikrovili
mulai hari ke VII
hingga VIII dari
daur

Penambahan
reseptor
progesteron dan
penurunan
estrogen
Fase sekresi awal
Endometrium Terjadi adanya vakuola
Pasca mengalami prolifesasi pada bagian basal
ovulasi diferensiasi dibawah kelenjar
dibawah pengaruh endometrium
pengaruh esterogen
progesteron

Hari Vi-VII Hasil sekresi mencapai


dari fase puncak kelenjar, kemudian
luteal masuk ke dalamnya
dengan bantuan apokrin
Peningkatan enzim
yang bersifat
melisiskan kelenjar,
Glikoprotein , kadar progeseteron
Puncak peptida, mempertahankan
Fase
sekresi plasma kestabilan kelenjar
pertengahan
transudat, dan sehingga tidak keluar
imunoglobulin sebelum waktunya
Fase sekresi akhir

Endometrium hari ke 7 Kelenjar padat dan berisi penuh

endometrium mengalami
diferensiasi yaitu baal, spongiosul
dan kompaktum(superfisial)
Hari 13 pasca ovulasi
Pembengkakan kelenjar dan stroma
enndometrium terjadi dibawah pengaruh
hormon estrogen, progesteron dan
prostaglandin.

esterogen dan progesteron menurun. Enzim


Hari ke 2 3 dan akhir proteolitik akan masuk ke sitoplasma, merangsang
fase keluarnya prostaglandin, menyebabkan nekrosis
jaringan hingga terlepas, dan kemudian terjadilah
haid.

You might also like