You are on page 1of 41

PARAPLEGIA INFERIOR EC FRAKTUR

KOMPRESI CV THORACAL 11
Oleh:
Nur Illani binti Ibrahim
Nurul Nabilah Azra binti Nor Azlan C 111 12 863
Kelvin Thentrawan
Identitas pasien
No.RM : 817049
Nama : Imam
Firman
JK : laki laki
Tgl lahir :27/04/1987
MRS : 27/09/2017
Alamat : Parepare,
Sulawesi Selatan
Anamnesis
Keluhan utama:
Tidak dapat menggerakan kedua belah tungkai bawah
Riwayat penyakit sekarang:
Dialami sejak 1 hari sebelum masuk ke rumah sakit selepas
kecelakaan lalu lintas. Pasien kehilangan rasa pada kedua belah tungkai
bawah. Pasien juga merasa baal dibagian perut.Pasien tidak dapat
mengontrol BAK dan BAB. Pasien juga mengalami nyeri kepala dan
mempunyai riwayat pingsan. Demam tidak ada, mual muntah tdak
ada, kejang tidak ada.
Mekanisme trauma
Pasien sedang mengendarai motor memakai helm, tiba tiba
pasien ditabrak dengan motor dari arah depan sehingga pasien
terjatuh dan kepala serta punggung terhempas diaspal. Riwayat
dirawat di RSU parepare.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit gula : disangkal
Riwayat trauma/terjatuh : ada
Riwayat tumor : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal
Primary survey
Airway : clear
Breathing : 16x/i
Circulation : tensi 120/80mmHg , nadi
80x/i
Disability :GCS 15 E4M6V5, pupil isokor ,
Refleks cahaya +/+
Eksposure :Suhu 36,5^C
Secondary survey
KEPALA
Regio Frontalis :
Inspeksi : tampak luka post hecting
ukuran 4 cm, udem tidak ada, perdarahan aktif
tidak ada.
Palpasi : nyeri tekan ada.
Regio Orbitalis dextra :
Inspeksi : tampak luka robek pada
palpebral inferior ukuran 2 cm
Palpasi : nyeri tekan ada.
Leher : Tidak ada kelainan
Cor : Tidak ada kelainan
Pulmo : inspeksi: pergerakan
hemithoraks kiri tertingal
palpasi : nyeri tekan dan
krepitasi sinistra
perkusi: sonor/ hipersonor
auskultasi: bunyi pernapasan n/
bunyi tambahan wh -/- , rh -/-
Abdomen : Tidak ada kelainan
Genital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Extremitas superior :
Nyeri tekan : (-/-)
Tonus otot : normal (+ = +)
Kekuatan otot (gerakan aktif) : (5/5)

Ekstremitas inferior :
Nyeri tekan : (-/-)
Tonus otot : hipotonus
Kekuatan otot (gerakan aktif) : (0/0)
Refleks fisiologis

Reflek biceps : (+/ + )


Reflek triceps : ( +/ + )
Reflek patella :(-/-)
Reflek tendon achilles :(- /-)

Reflek patologis

Reflek Babinski :(-/-)


Fungsi autonom

Miksi : (-)
Defekasi : (-)
Foto Klinis :
Assesment
Paraplegia et causa fraktur kompresi costa
vertebra Thoracal XI
Traumatic Brain Injury GCS 15 (E4M6V5)
Vulnus laceratum regio palpebra inferior
dextra
Planning
Oksigenase 8 10 liter / NRM
Infus NaCl 16 tetes /menit
Ceftriaxone 1 gr/12 jam /intravena
Ranitidine 50 mg /12 jam /intravena
Ketorolac 30 mg /8 jam / intravena
Laboratorium darah lengkap
Ct scan kepala, cervical, thorax , thoraco
lumbal , sacral
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (27/09/2017) HEMATOLOGI
WBC 14 [10^3/uL] Koagulasi
RBC 3,18 [10^6/uL] PT 11,5
HGB 9,6 [g/dL] INR 1,06
HCT 28,7 [%]
APTT 25,8
PLT 199 [10^3/uL]
KIMIA DARAH
NEUT 11,78 [10^3/uL]
LYMPH 1,20 [10^3/uL] Glukosa
MONO 1,01 [10^3/uL] GDS 102
EO 0 [10^3/uL] Fungsi ginjal
BASO 0,01 [10^3/uL] ureum 33
kreatinin 1,04
Fungsi hati
SGOT 162
SGPT 64
Elektrolit
IMUNOSEROLOGI
Na 141 mmol/l
Penanda Hepatitis
K 4,3 mmol/l
HBsAg non
reactive Cl 108 mmol/l
anti HCV non
reactive
FOTO LEHER AP + LATERAL
KESAN :Tidak tampak
kelainan radiologik pada foto
cervical ini.

FOTO XRAY
FOTO THORAKS AP
KESAN:
- Gambaran flail chest
sinistra
- Efusi pleura sinistra

FOTO XRAY
FOTO THORAKS AP + LATERAL
KESAN:
- Fraktur corpus vertebra
Th11 disertai dislokasi
segmen inferior ke
posterocranial
- Penyempitan diskus dan
foramen intervertebralis
CV Th11 Th12

FOTO XRAY
FOTO LUMBAL + LATERAL
KESAN:
- Fraktur corpus vertebra
Th11 disertai dislokasi
segmen inferior ke
posterocranial
- Penyempitan diskus dan
foramen intervertebralis
CV Th11 Th12

FOTO XRAY
CT KEPALA TANPA KONTRAS
KESAN:
- Tidak tampak lesi hiperdens
maupun hipodens
intracranial pada CT scan
kepala saat ini.
- Suspek multihematosinus

FOTO CT SCAN
TINJAUAN PUSTAKA
Paraplegia adalah gangguan pada sistem
motorik atau sistem sensorik extremitas
bawah.
Paraplegia di bagi menjadi spastic paraplegia
dan flaccid paraplegi berdasarkan sistem saraf
yang terlibat dan tonus
KLASIFIKASI
Trauma medula spinalis adalah cedera pada
tulang belakang baik langsung maupun tidak
langsung, yang menyebabkan lesi di medula
spinalis sehingga menimbulkan gangguan
neurologis, dapat menyebabkan kecacatan
menetap atau kematian.
TRAUMA MEDULLA SPINALIS
i) Trauma
ii) Kompresi fragment tulang/hematom
iii) Gangguan vaskular-iskemik
ANATOMI
Eleanor Adams
Gillian Lieberman, MD

Vertebral Anatomy:
Overview of Thoracic Vertebrae

Pedicle

Vertebral Body
Transverse
Process

Pedicle

Spinous
Spinous Vertebral Body Process
http://www.spineuniverse.com/dis 3
Process Lamina playarticle.php/article1286.html
Eleanor Adams
Gillian Lieberman, MD

Vertebral Anatomy:
Overview of Facets
Superior
Superior Costal Facet Articular
Facet

Transverse
Costal
Facet
Transverse
Costal
Facet

Superior
Inferior Costal Facet
Articular
http://www.spineuniverse.com/dis 4
Facet playarticle.php/article1286.html
Eleanor Adams
Gillian Lieberman, MD

For Comparison

http://www.spineuniverse.com/dis 5
playarticle.php/article1286.html
Eleanor Adams
Gillian Lieberman, MD

Normal
Frontal Spinous Processes

Radiograph Pedicles

Need to Assess: Intervertebral


Disc Space
Quality Control
Soft Tissues
Alignment
Bones
Cartilage
PACS, BIDMC 6
Eleanor Adams
Gillian Lieberman, MD

Normal Lateral
Radiograph
Vertebral Body

Intervertebral Disc
Space

Spinous Process

Pedicle

PACS, BIDMC 7
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis CMS sangat ditentukan oleh letak
atau lokasi cedera sedangkan tingkat
keparahannya sangat ditentukan oleh
kerusakan medulla spinalis itu sendiri, apakah
total/komplit atau parsial/ inkomplit
Pada pasien kasus,
pasien mengeluh
tidak dapat
mengerakkan kaki,
tidak merasakan
apa-apa apabila
dilakukan tes
sensoris setinggi
pusat, dan tidak
sadar bila berkemih
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan inspeksi dan palpasi:
skin bruises, lacerations, ecchymoses )
open wounds
swellings
hematoma
spinal (mal)alignment
gaps
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Roentgenography : pemeriksaan ini dilakukan
untuk melihat tulang vertebra untuk melihat
fraktur dan pergeseran tulang vertebra

Magnetic Resonance Imaging : pemeriksaan ini


memberi informasi detail mengenai jaringan
lunak di daerah vertebra. Gambaran yang akan
dihasilkan adalah 3 dimensi. MRI sering
digunakan untuk mengetahui kerusakan jaringan
lunak pada ligament dan diskus intervertebralis
dan menilai cedera medulla spinalis
CT- Scan
CT scan sangat berguna dalam menggambarkan adanya
fraktur dan dapat memberikan informasi jika tentang adanya
kelainan densitas tulang. CT scan dan MRI juga sangat penting
dalam menentukan diferensial diagnosis karena adanya
penyempitan kanalis spinal, dan komposisi spesifik vertebra
dapat digambarkan.
Single-Photon Emission Computed Tomography (SPECT)
Dapat juga digunakan dalam menentukan adanya fraktur dan
tingkat adanya osteoporosis karena kemampuannya dalam
menggambarkan densitas tulang.
Scintigraphy
Merupakan suatu metode diagnostik yang
menggunakan deteksi radiasi sinar gamma
untuk menggambarkan kondisi dari jaringan
atau organ, juga merupakancmetode yang
penting untuk memprediksikan hasil (outcome)
dari beberapa teknik operasi.
TATALAKSANA
Prinsip-prinsip utama penatalaksanaan trauma
spinal:
1. Immobilisasi
2. Stabilisasi Medis
3. Mempertahankan posisi normal vertebra
(Spinal Alignment)
4. Dekompresi dan Stabilisasi Spinal
5. Rehabilitasi.

You might also like