You are on page 1of 19

SKIN PRICK TEST

OLEH:
AGUS PRIMA
CUT DWI FATMAWATI
CUT EVA RIYANTI
NURUL NADIA
RENDI SIDDIQ

Powerpoint Templates
PEMBIMBING: dr. T. Mamfaluti, Sp. PD Page 1
SKIN PRICK TEST

Powerpoint Templates
Page 2
DEFINISI

Skin Prick Test adalah salah satu jenis tes


kulit sebagai alat diagnosis yang banyak
digunakan oleh para klinisi untuk
membuktikan adanya IgE spesifik yang
terikat pada sel mastosit kulit.

Page 3
Terikatnya IgE pada mastosit ini
menyebabkan keluarnya histamin dan
mediator lainnya yang dapat
menyebabkan vasodilatasi dan
peningkatan permeabilitas pembuluh
darah akibatnya timbul flare/kemerahan
dan wheal/bentol pada kulit.

Page 4
TUJUAN INDIKASI

Menentukan macam Rhinitis alergi


alergen Asma
Menentukan dasar Alergi makanan
pemberian Reaksi alergi
imunoterapi terhadap sengatan
serangga

Page 5
JENIS TES KULIT UNTUK
DIAGNOSA ALERGI

- Puncture, prick, dan stratch test.


- Test intradermal.
- Patch test (epicutaneus test).

Page 6
KELEBIHAN SKIN PRICK
TEST
Zat pembawa adalah gliserin, maka lebih stabil
jika dibandingkan zat pembawa berupa air.
Mudah dilakukan dan bisa diulang bila perlu
Tidak terlalu sakit dibandingkan intra dermal
Resiko terjadinya alergi sistemik sangat kecil,
karena volume yang massuk ke kulit sangat kecil
Tes ini dapat dilakukan kurang dari satu jam.

Page 7
Mekanisme Reaksi pada Skin Test

RESEPTOR SEL MAST


BERIKATAN DENGAN ALERGEN

SEL MAST TERPICU UNTUK MELEPASKAN GRANUL-GRANULNYA


KE JARINGAN SETEMPAT

REAKSI ALERGI KARENA HISTAMIN BERUPA BENTOL (WHEAL)


DAN KEMERAHAN (FLARE).

Page 8
Page 9
Page 10
Persiapan Penderita
Menghentikan pengobatan antihistamin 5-7 hari sebelum
tes.
Menghentikan pengobatan jenis antihistamin generasi
baru paling tidak 2-6 minggu sebelum tes.
Usia: pada bayi dan usia lanjut tes kulit kurang
memberikan reaksi.
Jangan melakukan tes cukit pada penderita dengan
penyakit kulit misalnya urtikaria, SLE dan adanya lesi
yang luas pada kulit.
Pada penderita dengan keganasan, limfoma,
sarkoidosis, diabetes neuropati juga terjadi penurunan
terhadap reaktivitas terhadap tes kulit ini.
Page 11
Prosedur Skin Prick Test
a. Melakukan desinfeksi dengan alkohol pada area volar
b. Menandai area yang akan kita tetesi dengan ekstrak
alergen.
c. Ekstrak alergen diteteskan satu tetes larutan alergen
(histamin/kontrol positif) dan larutan kontrol
(buffer/kontrol negatif) menggunakan jarum ukuran 26
G atau 27 G atau blood lancet.
d. Kemudian dicukitkan dengan sudut kemiringan 45 0
menembus lapisan epidermis dengan ujung jarum
menghadap ke atas tanpa menimbulkan perdarahan.
Tindakan ini mengakibatkan sejumlah alergen
memasuki kulit. Tes dibaca setelah 15-20 menit dengan
menilai bentol yang timbul. Page 12
Penilaian skin prick test

Page 13
Penilaian skin prick test berdasarkan The
Standardization Committee of Northern
(Scandinavian) Society of Allergology :
Bentol histamin dinilai sebagai +++ (+3)
Bentol larutan kontrol dinilai negatif (-)
Derajat bentol + (+1) dan ++(+2) digunakan bila
bentol yang timbul besarnya antara bentol
histamin dan larutan kontrol.
Untuk bentol yang ukurannya 2 kali lebih besar
dari diameter bentol histamin dinilai ++++ (+4).

Page 14
Di Amerika cara menilai ukuran bentol menurut
Bousquet (2001) seperti dikutip Rusmono sebagai
berikut :
-0 : reaksi (-)
- 1+ : diameter bentol 1 mm > dari kontrol (-)
- 2+ : diameter bentol 1-3mm dari kontrol (-)
- 3+ : diameter bentol 3-5 mm > dari kontrol (-)
- 4+ : diameter bentol 5 mm > dari kontrol (-)
disertai eritema.

Page 15
Kesalahan yang Sering terjadi pada
Skin Prick Test

Page 16
Tes dilakukan pada jarak yang sangat
berdekatan ( < 2 cm )
terjadi perdarahan, yang memungkinkan
terjadi false positive.
Teknik cukitan yang kurang benar sehingga
penetrasi eksrak ke kulit kurang,
memungkinkan terjadinya false-negative.
Menguap dan memudarnya larutan alergen
selama tes.

Page 17
KESIMPULAN
Tes kulit merupakan alat diagnosis yang paling banyak
digunakan untuk membuktikan adanya IgE spesifik yang
terikat pada sel mastosit dan memiliki sensitivitas yang
tinggi, mudah murah dan cepat.
Efek samping dan resiko skin prick test amat jarang,
dapat berupa reaksi alergi yang memberat dan benjolan
pada kulit yang tidak segera hilang. Pemberian oral
antihistamain dan kortikosteroid bisa dilberikan apabila
terjadi reaksi yang tidak diinginkan tersebut.
Pentingnya pemahaman test alergi mengenai indikasi,
teknik dan interpretasinya dapat meningkatkan
kemampuan kita dalam menerangkan pasien dan
melakukan terapi selanjutnya.
Page 18
TERIMAKASIH

Powerpoint Templates
Page 19

You might also like