You are on page 1of 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN GANGGUAN


OBSTRUKSI SERUMEN

NAMA KELOMPOK :
DIMAS DWI N. (P27820714003)
FAJAR IBNU SABIL (P27820714004)
ASFIN NOVIA R (P27820714010)
IHSAN NUR M (P27820714015)
NURIS FITRIA H (P27820714024)
DEFINISI

Obstruksi serumen adalah gangguan pendengaran yang


timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan
menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu (Mansjoer, Arif
:1999).

Serumen dihasilkan dari produksi kelenjar sebasea dan


kelenjar serumen yang terdapat di kulit luar liang telinga yang
apabila tidak pernah dibersihkan dapat menimbulkan sumbatan liang
telinga. Konsistensi serumen biasanya lunak, tetapi kadang-kadang
padat, terutama dipengaruhi oleh faktor keturunan, iklim dan usia.
OBSTRUKSI SERUMEN
ETIOLOGI

Dermatitis kronik Liang telinga


pada telinga luar sempit

Produksi serumen Terdorongnya


terlalu banyak dan serumen ke lubang
kental lebih dalam
TANDA DAN GEJALA

Nyeri di telinga karena


Pendengaran
serumen yang
berkurang
mengeras

OBSTRUKSI
SERUMEN

Merasakan lingkungan
Telinga berdengung
di sekitarnya berputar
(tinutitis)
(vertigo)
PATOFISIOLOGI

Produksi serumen yang banyak dan atau kental serta


menyebabkan peningkatan jumlah serumen di dalam liang
telinga sehingga serumen terdorong kedalam dan menyebabkan
rasa nyeri dan penuh serta terkadang mengakibatkan vertigo
karena fungsi dari eustachuis sebagai organ penyeimbang
tekanan menjadi terhambat.
Kebiasaan membersihkan telinga yang salah serta
kondisi liang telingga yang sempit mengakibatkan serumen
menjadi terdorong kedalam dan mengakibatkan rasa nyeri.
Keadaan nyeri ini akan bertambah parah jika tidak di tangani.
Klien dengan obstruksi serumen akan merasakan
tekanan suara tinggi dari dalam, berdenging sehingga timbul
rasa cemas, tidak nyaman dalam beraktivitas maupun
beristirahat serta risiko gangguan persepsi sensori auditory
menjadi meningkat.
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1) CT Scan tulang tengkorak


2) Scan Gallum 67
3) Scan Tekhnetium 99
4) MRI
5) Tes Laboratorium
6) Kelenjar auditorius
7) Uji Weber
8) Uji Rinne
TERAPI DAN PENATALAKSANAAN

1. Serumen yang lembek, dibersihkan dengan kapas yang


dililit pada aplikator (pelilit).
2. Serumen yang keras, dikeluarkan dengan pengait atau
kuret.
3. Serumen yang sangat keras (membatu), dilembekkan dulu
dengan karbogliserin 10%, 3 kali 5 tetes sehari, selama 3 5
hari, setelah itu dikeluarkan dengan pengait atau kuret dan
bila perlu dilakukan irigasi telinga dengan air yang suhunya
sesuai dengan suhu tubuh.
4. Serumen yang terlalu dalam dan mendekati membran
timpani, dikeluarkan dengan cara mengirigasi liang telinga
dengan menggunakan air hangat, suhu 37 derajat Celcius
supaya tidak timbul vertigo karena terangsangnya vestibuler
dan perlu diperhatikan iritasi liang telinga.
ASUHAN
KEPERAWATAN TEORI
PADA PASIEN DENGAN
OBSTRUKSI SERUMEN
1. Identitas Klien
P 2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit Dahulu
E Apakah pasien pernah mengalami riwayat
kesehatan masa lalu yang berhubungan
N dengan gangguan pendengaran karena
sumbatan
G b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien biasanya mengeluh nyeri, klien
K biasanya mengeluhkan pendengarannya
mulai menurun, rasa tidak enak ditelinga.
A Serta pusing dimana klien akan merasakan
lingkungan disekitar berputar (vertigo)
J c. Riwayat Penyakit Keluarga.
Apakah ada keluarga klien yang menderita
I penyakit obstruksi serumen dalam telinga
seperti klien saat ini atau apakah ada
A riwayat pendengaran atau riwayat keluarga

N
1. Kepala
PENGKAJIAN Amati bentuk kepala apakah ada oedema,dan amti
apakah ada kondisi luka(jahitan)
P a. Rambut
E Biasanya rambut klien tidak bersih, rontok dan
dikepala tidak ada pembengkakan.
M b. Wajah
E F Biasanya wajah pasien kelihatan pucat karna adanya
nyeri
R I c. Mata
Biasanya kedua mata klien simetris,reflek cahaya
I S baik, dan konjungtiva biasanya anemis,biasanya
palpebra klien tidak odema,skelera tidak ikterik,pupil
K I isokor
S K d. Telinga
Biasanya telinga klien terjadi penyumbatan Karena
A terdapat benda asing yang masuk kedalam liang
telinga, pendengaran terganggu, rasa nyeri telinga /
A otalgia
N e. Bibir
Biasanya bibir pasien tampak pucat dan kering.
2. Dada
PENGKAJIAN Inspeksi
P Biasanya bentuk dan kesemetrisan rongga
dada tampak normal. Biasanya klien tampak
E susah bernafas / mengatur jalannya nafas
M dada,frekuensi nafas 12 sampai 20 X
permeni,tidak dyspnea.
E F Palpasi
R I Biasanya normal,biasanya dgn menggunakan
getaran vocal yg disebut vocal primitus
I S
Perkusi
K I Biasanya bunyi ketukan pada dinding dada
dan bunyi dada normal jaringan sonor
S K
Auskultasi
A Biasanya tidak ada terdengar bunyi tambahan
A pada saat klien melakukan insipirasi dan
ekspirasi.
N
PENGKAJIAN
3. Jantung
P Inspeksi
Terdapat ictus cordis tampak normal terlihat
E
pada ICS -5
M
Palpasi
E F Terdapat lokasi ictus cordis teraba normal
R I tidak lebih dari 1cm
I S Perkusi
K I Terdapat batas-batas jantung klien pada
penyakit ini normal
S K
Auskultasi
A
Terdapat irama denyutan jantung terdengar
A normal
N
4. Abdomen
PENGKAJIAN
Inspeksi
P
Terdapat tidak adanya pembesaran rongga
E abdomen
M Auskultasi
E F Terdapat bunyi bising usus terdengar
R I frekuensinya tidak normal karna klien
mengalami penurunan nafsu makan
I S
Palpasi
K I
Teraba normal saja
S K Perkusi
A Terdapat bunyi ketukannya terdengar normal
A
N
5. Ekstremitas
PENGKAJIAN
Biasanya kekuatan otot kurang dari normal
P
akibat klien terasa letih menahan nyeri dan
E biasanya ekstremitas atas terpasang infus
M untuk menambah cairan dalam tubuh klien
karna nafsu makan klien berkurang dan
E F
biasanya kekuatan otot klien ini menurun.
R I 6. Sistem Integumen
I S Biasanya warna kulit klien tampak pucat dan
K I biasanya suhu kulit meningkat.
S K 7. Sistem Neurologi
A
Biasanya sistem neuro pada klien penyakit
ini normal saja
A
N
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
D berhubungan dengan proses peradangan
pada telinga tengah
I 2. Gangguan berkomunikasi berhubungan
dengan efek kehilangan pendengaran.
A
3. Cemas berhubuangan dengan nyeri
G yang semakin memberat
4. Gangguan persepsi dan sensori
N (auditori) berhubungan dengan
perubahan sensori persepsi,
O 5. Gangguan harga diri berhubungan
dengan stigma berkenaan dengan
S kondisi,
I 6. Ansietas berhubungan dengan kurang
pengetahuan
S
Dx 1 : Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
I proses peradangan pada telinga tengah
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang
N Kriteria hasil : Nyeri yang dirasakan klien berkurang
Intervensi Keperawatan :
T Ajarkan teknik relaksasi pada klien dengan mengajarkan
teknik relaksasi (misalnya bernafas perlahan, teratur, atau nafas
E dalam)
R : Teknik relaksasi yang benar dan efektif dapat membantu
R mengurangi nyeri yang dirasa.
Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian analgetik
V R : Analgetik dapat menekan pusat saraf rasa nyeri,
E sehingga nyeri dapat berkurang.
Kaji kembali nyeri yang dirasa oleh klien setelah 30
N menitpemberian analgetik.
R : Untuk mengetahui keefektifan pemberian analgetik
S Beri informasi kepada klien dan keluarga tentang penyebab
nyeri yang dirasa.
I R : Informasi yang cukup dapat mengurangi kecemasan
yang dirasa oleh klien dan keluarga.
Dx 4 : Gangguan persepsi dan sensori (auditori)
I b.d. perubahan sensori persepsi
N Ditandai dengan:
Pasien mengeluh pendengarannya mulai
T berkurang
E Pasien tampak bingung ketika akan menjawab
pertanyaan
R Pasien terus meminta mengulangi pertanyaan
yang diajukan kepadanya.
V
Tujuan : setelah diberikan askep 3 x 24 jam,
E diharapkan ketajaman pendengaran pasien
meningkat, dengan kriteria hasil :
N
Pasien dapat mendengar dengan baik
S Pasien tidak meminta mengulang setiap
pertanyaan yang diajukan kepadanya
I
Intervensi :
Kaji ketajaman pendengaran, catat apakah kedua
I telinga terlibat.
N R : untuk mengetahui tingkat ketajaman pendengaran
pasien dan untuk menentukan intervensi selanjutnya.
T Ciptakan komunikasi alternatif non-verbal pasien dan
orang-orang terdekat, seperti menganjurkan pembicara
E menulis atau menggunakan bahasa tubuh untuk
menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada
R pasien.
V R : untuk mempertahankan komunikasi dan hubungan
yang baik antara pasien dengan orang-orang terdekat.
E Anjurkan keluarga untuk tinggal dengan pasien
R : untuk menghindari perasaan terisolasi dari pasien.
N
Anjurkan pasien dan keluarganya untuk mematuhi
S program terapi yang diberikan
R : mematuhi program terapi akan mempercepat
I proses penyembuhan.
Dx 5 : Gangguan harga diri berhubungan
I dengan stigma berkenaan dengan kondisi.
N Ditandai dengan:
Kurang mengikuti program terapi yang
T diberikan
E Pasien tampak menarik diri dari pergaulan
Kurangnya kontak mata pasien saat
R berkomunikasi dengan orang lain
V Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan 3
x 24 jam, diharapkan harga diri rendah pasien
E dapat diminimalisir dengan kriteria hasil:
Pasien tidak menarik diri dari pergaulan
N
Mengikuti program terapi yang diberikan
S Pasien bisa mulai bersosialisasi dengan orang
lain
I
Intervensi :
I Kontrak waktu dengan pasien untuk mendengar
keluhan-keluhan pasien dan mengungkapkan
N perasaannya
T R : untuk mengetahui apakah pasien menerima dirinya
saat situasi tersebut
E Anjurkan pasien untuk tidak merahasiakan
masalahnya
R R : Merahasiakan sesuatu bersifat destruktif
(merusak) terhadap harga diri.
V
Anjurkan keluarga pasien untuk memperlakukan
E pasien senormal mungkin
R : melibatkan pasien dalam keluarga dapat
N mengurangi perasaan terisolasi dari lingkungan sosial
dan dapat pula memberikan kesempatan pada orang
S terdekat untuk meningkatkan kesejahteraan pasien
I
Lanjutan....
I Anjurkan pasien untuk ikut serta dalam setiap tindakan

N keperawatan atau tindakan pengobatan dan sesuaikan


dengan kemampuan pasien.
T R : partisipasi sebanyak mungkin dalam pengalaman
dapat mengurang depresi tentang keterbatasan
E Berikan respon positif terhadap segala tindakan yang
dapat dilakukan oleh pasien secara mandiri dan
R kemajuan perkembangan kesehatannya
V R : Respon yang positif dapat membantu pasien untuk
menghilangkan perasaan dari kegagalan dan
E membentuk pasien muai menerima penanganan
terhadap penyakitnya.
N
S
I
Dx 6 : Ansietas b.d. kurang pengetahuan
I
Ditandai dengan:
N Pasien terus menerus menanyakan tentang
penyakitnya
T Wajah pasien tampak cemas

E Pasien tampak gelisah


Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan
R selama 1 x 24 jam, diharapkan rasa cemas pasien dan
keluarganya berkurang atau hilang, dengan kriteria
V hasil :
Pasien dan keluarganya tidak terus menerus
E menanyakan tentang penyakit yang diderita oleh
N pasien
Pasien dan keluarganya memahami tentang
S penyakit dan proses penyakit yang diderita oleh
pasien
I Pasien tampak rileks
Intervensi :
I Evaluasi tingkat ansietas pasien dan keluarganya, catat
respon verbal dan non-verbal.
N R : untuk mengetahui tingkat ansietas pasien dan
keluarganya
T
Berikan informasi kepada pasien dan keluarganya
E mengenai penyakit dan proses penyakit yang diderita
oleh pasien.
R R : informasi yang diberikan dapat mengurangi
ansietas yang dirasakan oleh pasien dan keluarganya,
V dan dapat pula meningkatkan kepahaman pasien dan
keluarganya tentang penyakit yang diderita oleh
E pasien
N Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
mengenai setiap tindakan keperawatan yang akan
S diberikan
R : dapat mengurangi ansietas pasien dan
I keluarganya, serta dapat menciptakan rasa saling
percaya
I Pelaksanaan tindakan keperawatan atau
implementasi keperawatan yang terjadi pada
M pasien/klien yang mengalami obseruksi serumen
P harus disesuaikan dengan intervensi yang telah
dirancang atau disusun sebelumnya. Dan satu
L dengan yang lain harus tepat dalam
E penyusunannya dan harus berpedoman dengan
apa yang sudah diujikan atau sudah diakui
M kebenarannya. Selain intervensi yang harus
E diperhatikan ada juga diagnosanya harus sesuai
dan benar dengan implementasi
N
T
A
S
I
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dan
E alat ukur keberhasilan pemberian asuhan
keperawatan. Diharapkan pada tahap
V evaluasi pasien akan :
1. Klien mengambarkan nyeri dalam
A keadan minimal atau tidak ada nyeri
2. Klien memperlihatkan persepsi
pendengaran yang baik
L 3. Klien dapat melakukan aktivitas dengan
baik
U 4. Pola koping klien adekuat
5. Klien dapat mengeti dengan
A penyakitnya
6. Klien memperlihatkan ekspresi wajah
S yang ceria

I
TERIMA
KASIH

You might also like