You are on page 1of 10

Asuhan Keperawatan Gawat

Darurat Hiperglikemi
Kelompok 4
Dyah Ari Rakanita
Erika Nia Ayu H
Nailul Wafiroh
Nuhono Saputro
Umi Salamah
Pengertian
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah
daripoada rentang kadar puasa normal 80 90 mg / dl darah, atau
rentang non puasa sekitar 140 160 mg /100 ml darah.
Etiologi
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui
kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang
memegang peranan penting. Yang lain akibat pengangkatan pancreas,
pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans.
Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada
penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu
respon autoimun. Respon ini mereupakan repon abnormal dimana
antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
Menifestasi Klinik
Gejala awal umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa
darah) :
Polipagi
Polidipsi
Poliuri
Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering
Rasa kesemutan, kram otot
Visus menurun
Penurunan berat badan
Kelemahan tubuh
Luka yang tidak sembuh-sembuh
Komplikasi Hiperglikemia
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Komplikasi akut
o Ketoasidosis diabetic
o Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik
o Hipoglikemia
o Asidosis lactate
o Infeksi berat
2. Komplikasi kronik
a) Komplikasi vaskuler
Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
b) Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli-buli neurogenik,
impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.
c) Campuran vascular neuropati
Ulkus kaki
d) Komplikasi pada kulit
Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (Plasma vena).
Bila GDS 100-200 mg% perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral.
Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.
Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien hiperglikemi adalah :
Glukosa darah : Meningkat 200 100 mg/dl, atau lebih
Aseton plasma : Positif secara mencolok.
Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.
Osmolalitas serum : Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l.
Elektrolit :
Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun.
Kalium : Normal atau peningkatan semu (perpindahan seluller), selanjutnya akan menurun.
Fospor : Lebih sering menurun.
Hemoglobin glikosilat : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan
kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM ) dan karenanya sangat
bermanfaat dalam membedakan DKA dengan kontrol tidak adekuat Versus DKA yang berhubungan
dengan insiden.
Lanjutan ..
Glukosa darah arteri : Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3
(asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi ), leukositiosis,
hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
Ureum / kreatinin : Mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/ penurunan
fungsi ginjal).
Amilase darah : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya
pankretitis akut sebagai penyebab dari DKA.
Insulin darah : Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (pada tipe 1) atau
normal sampai tinggi ( tipe II ) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/gangguan dalam
penggunaannya ( endogen /eksogen ). Resisiten insulin dapat berkembang sekunder terhadap
pembentukan antibodi. (auto antibodi).
Pemeriksaan fungsi tiroid : Peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat meningkatkan
glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
Urine : Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin
menigkat.
Kultur dan sensitivitas : Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi
pernapasan dan infeksi pada luka.
Ultrasonograf
Penatalaksanaan
Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
a. Diet
b. Latihan jasmani
c. Penyuluhan
d. Obat berkaitan Hipoglikemia
Obat hipoglikemi oral :
a.Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.
b.Biguanid ( metformin )
c.Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )
d.Inhibitor glucosidase
e.Tiosolidinedlones
Insulin
PENGKAJIAN
Primery Survey
Airway
Pada umumnya paten , namun harus diantisipasi bila pasien mengalami kejang,
penurunan kesadaran dengan pemasangan OPA bila pasien tidak sadar / reflek
muntah negatif
Breathing
Napas cepat dan dalam, Bau Napas aseton pada pasien dengan KAD berikan
oksigen tambahan sehingga saturasi oksigen oksimetri dipertahankan lebih dari 95%
Circulation
Status dehidrasi berat sebagai akibat diuresis osmotik, Visikositas darah juga akan
mengalami peningkatan, yang berdampak pada resiko terbentuknya trombus
sehingga akan menyebabkan tidak adekuatnya perfusi organ pasang IV line 2 jalur
untuk resusitasi cairan agar pasien tidak jatuh pada kondisi syok hipovolemik.
Disability
Penurunan kesadaran dan resiko jatuh
Secondary Survey
Pemeriksaan Fisik
Pulmonary : tachypnae, dyspnae, dapat ditemukan napas bau
acetone pada KAD serta nafas kussmaul.
Cardiovaskular : tachicardia, hipotensi postural, mungkin penyakit
kardiovaskular ( hipertensi, CHF ), Capilary refill lebih dari 2 detik.
Neurologi : stupor, lemah, disorientasi, kejang, reflek
normal,menurun atau tidak ada.
Renal : Poliuria pada tahap awal Oliguria pada tahap lanjut lalu
bila jatuh pada syok hipovolemik pasien akan mengalami anuria
Integumentary : membran mukosa dan kulit kering, turgor kulit
tidak elastis, kemungkinan ditemukan luka sulit sembuh.
Gastrointestinal : distensi abdomen dan penurunan bising usus
Diagnosa keperawatan
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari
hiperglikemia), kehilangan gastric berlebihan : diare, muntah, masukan
dibatasi : mual, kacau mental.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral; anoreksia, mual,
lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.
Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa
tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, infeksi
pernafasan yang ada sebelumnya, atau ISK.
Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/
infeksi.
Resiko terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensasi taktil,
pengurangan ketajaman pandangan dan hipoglikemia.

You might also like