You are on page 1of 20

Proses menua

Pedoman Pemberian Gangguan dan


RM
Obat Masalah

Tatalaksana dan
Asuhan
Proses Menua

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai pada suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan

Sistem kardiovaskular
Perubahan
Sistem pernafasan
Sistem Organ
Sistem muskuloskeletal
Tubuh Akibat
Sistem kulit dan integument
Proses Menua
Sistem gastrointestinal
Sistem sensori
Sistem genitourinaria
Jantung
Kekuatan otot jantung
Katub jantung mengalami penebalan dan menjadi lebih kaku
Nodus sinotrial yang bertanggung jawab sebagai kelistrikan jantung menjadi
kurang efektif dalam menjalankan tugasnya dan impuls yang dihasilkan
melemah

Pembuluh darah
Dinding arteri menjadi kurang elastis
Dinding kapiler menebal sehingga menyebabkan melambatnya pertukaran
Sistem antara nutrisi dan zat sisa metabolism antara sel dan darah
Kardiovaskular Dinding pembuluh darah yang semakin kaku akan meningkatkan tekanan
darah sistolik maupun diastolic

Darah
Volume darah menurun sejalan penurunan volume cairan tubuh akibat proses
menua
Aktivitas penuruna sumsum tulang mengalami penurunan sehingga terjadi
penurunan produksi sel darah merah, kadar hematrokrit dan hemoglobin
Kontraksi jantung melemah, volume darah yang dipompa menurun, dan
cardiac output mengalami penurunan sekitar 1% pertahun dari volume dari
volume cardiac output orang dewasa normal sebesar 5 liter
Cavum thorax
Cavum thorax menjadi kaku seiring dengan proses klasifikasi kartilago
Vertebrae thorakalis mengalami pemendekan, dan osteoporosis menyebabkan
postur bungkuk yang akan menurunkan ekspansi paru dan membatasi
pergerakan thorak

Otot bantu pernafasan


Sistem Otot abdomen melemah sehingga menurunkan usaha nafas baik inspirasi
Pernafasan maupun ekspirasi

Perubahan intrapulmonal
Daya recoil paru semakin menurun seiring pertambahan usia
Alveoli melar dan menjadi lebih tipis, dan walaupun jumlahnya konstan,
jumlah alveoli yang berfungsi menurun secara keseluruhan
Peningkatan ketebalan membrane alveoli kapiler, menurunkan area
permukaan fungsional untuk terjadinya pertukaran gas.
Struktur tulang
Penurunan masa tulang menyebabkan tulang menjadi
rapuh dan lemah
Columna vertebralis mengalami kompresi sehingga
menyebabkan penurunan tinggi badan

Kekuatan Otot
Sistem Regenerasi jaringan otot berjalan lambat dan massa otot
Muskuloskeletal berkurang
Otot lengan dan betis mengecil dan bergelambir
Seiring dengan inaktivitas otot kehilangan fleksibilitas
dan ketahanannya

Sendi
Keterbatasan rentang gerak
Kartilago menipis sehingga menjadi kaku, nyeri
dan mengalami inflamasi
Kulit
Elastisitas kulit menurun, sehingga kulit kulit menurun, sehingga kulit
berkerut dan kering
Kulit menipis sehingga fungsi kulit sebagai pelindung bagi pembuluh
darah yang terletak dibawahnya berkurang
Lemak subkutan menipis
Penumpukan melanosit, menyebabkan terbentuknya pigmentasi yang
dikenal sebagai aged spot

Sistem Kulit dan Rambut


Integumen Aktivitas folikel rambut menurun sehingga rambut menipis
Penurunan melanin sehingga terjadi perubahan warna rambut

Kuku
Penurunan aliran darah ke kuku menyebabkan bantalan kuku
menjadi tebal, keras dan rapuh dengan garis longitudinal

Kelenjar keringat
Terjadi penurunan ukuran dan jumlah
Cavum oris
Rearbsorbsi tulang bagian rahang dapat menyebabkan tanggalnya
gigi sehingga menurunkan kemampuan mengunyah
Lansia yang mengenakan gigi palsu harus mengecek ketepatan
posisinya

Esofagus
Reflek telan melemah sehingga meningkatkan resiko aspirasi
Melemahnya otot halus sehingga memperlambat proses
Sistem pengosongan
Gastrointestinal

Lambung
Penurunan sekresi asam lambung menyebabkan gangguan
absrobsi besi, vitamin B12, dan protein

Intestinum
Peristaltik menurun
Melemahnya peristaltik usus menyebabkan inkompetensi
pengosongan bowel
Neuron
Terjadi penurunan jumlah neuron diotak dan batang otak
Sintesa dan metabolism neuro berkurang
Masa otak berkurang secara progresif

Pergerakan
Sensasi kinestik berkurang
Perubahan Sistem Gangguan keseimbangan
Persarafan Penurunan reaction time

Tidur
Dapat terjadi insomnia dan dapat terbangun dimalam hari
Tidur dalam tahap (tahap IV) dan tahap REM berkurang
Pengelihatan
Penurunan kemampuan memfokuskan objek dekat
Terjadi peningkatan densitas lensa, dan akumulasi lemak
disekitar iris, menimbulkan adanya cincin kuning keabu-
abuan
Produksi air mata menurun
Penuruan ukuran pupil dan penurunan sensitivitas terhadap
cahaya
Kemampuan melihat dimalam hari menurun, iris kehilangan
pigmen sehingga bola mata berwarna biru muda atau keabu
Sistem Sensori abuan

Pendengaran
Penurunan kemampuan untuk mendengarkan suara
berfrekuensi tinggi
Serumen mengandung banyak keratin sehingga mengeras

Perasa
Penurunan kemampuan untuk merasakan rasa pahit, asin
dan asam
Fungsi ginjal
Aliran darah ke ginjal menurun karena penurunan
cardian output dan laju filtrasi glomerulus menurun
Terjadi penuruna kemampuan dalam
mengkonsentrasikan urin

Kandung kemih
Tonus otot menghilang dan terjadi gangguan
Sistem
pengosongan kandung kemih
Genitourinaria
Penurunan kapasitas kandung kemih

Miksi
Pada pria, dapat terjadi peningkatan frekuensi
miksi akibat pembesaran prostat
Pada wanita, peningkatan miksi dapat terjadi akibat
melemahnya otot perineal
Peraba
Penurunan kemampuan untuk merasakan nyeri ringan
dan perubahan suhu

Reproduksi Wanita
Terjadi atropi vulva
Penuruna jumah rambut pubis
Sekresi vaginal menurun, dinding vagina menjadi tipis
dan kurang elsatik

Reproduksi Pria
Ukuran testis mengecil
Ukuran prostat membesar
Sesuai dengan scenario yang penulis dapatkan bahwa sang pasien yang berumur 70 tahun mengeluh
tidak dapat menahan kencing sehingga sering mengompol sebelum sampai ke WC, pasien tersebut di
duga mengalami inkontinensia urin yang merupakan salah satu dari masalah yang dialami oleh pasien
lanjut usia

Latihan otot-otot dasar panggul


Latihan penyesuaian berkemih
Tatalaksana Obat-obatan untuk merelaksasi kandung kemih dan
estrogen
Tindakan pembedahan memperkuat muara kandung kemih
Penyesuaian sikap berkemih antara lain dengan jadwal dan
kebiasaan berkemih
Pekaian dalam dan kain penyerap khusus lainnya
Penyesuaian/modifikasi lingkungan tempat berkemih
Tiga faktor yang menjadi Diagnosis dan patofisiologi penyakit
acuan pemberian obat Kondisi organ tubuh
pada lansia Farmakologi klinik obat

Pada usia lanjut banyak hal-hal yang lainnya yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan obat, karena pada golongan lansia berbagai perubahan
fisiologik pada organ dan sistem tubuh akan mempengaruhi respon
tubuh terhadap obat

You might also like