You are on page 1of 27

LAKI-LAKI DENGAN BINTIL

BINTIL PADA BADAN


DISERTAI FLU DAN DEMAM
RINGAN
D7
E L S A N OV I R A N T Y
SKENARIO 10

Seorang laki laki 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul bintil bintil pada
badannya sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya, dalam 1 minggu terakhir pasien mengalami flu dan
demam ringan.
IDENTIFIKASI ISTILAH

Tidak ada
RUMUSAN MASALAH

Laki laki berusia 20 tahun mengeluh muncul bintil bintil pada badannya sejak 1 hari yang lalu. 1
minggu terakhir pasien mengalami flu dan demam ringan.
SASARAN BELAJAR

Memahami perbedaan varisela dan variola


MIND MAP
Anamne
sis
Pemerik
Pencega
saan
han
Fisik

Pemerik
Komplikasi
saan
Penunja
RM ng

Workin
Patogen g
esis Diagnos
is
Differen
Penatala tial
ksaan Diagnos
is
HIPOTESIS

Bintil bintil pada tubuh pasien disertai dengan gejala prodromal yang dialaminya satu minggu
yang lalu disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster
ANAMNESIS
Identitas Pasien Tempat
Keluhan Utama Kualitas penyakit
Keluhan Lain Kuantitas penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang Urutan waktu
Riwayat Penyakit Dahulu Situasi
Riwayat Penyakit Keluarga Faktor yang memperberat
Riwayat Sosial atau yang mengurangi
Gejala-gejala yang
berhubungan

Pada kasus ini pasien mengatakan bahwa keluhan bintil bintil yang
muncul pada badannya muncul sejak 1 hari yang lalu dan sebelumnya
dalam 1 minggu terakhir pasien mengalami flu dan demam ringan.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
Kesadaran Pada inspeksi diketahui bahwa adanya vesikel vesikel
Tanda tanda vital : miliar generalisata
1. Suhu
2. Frekuensi nadi
3. Frekuensi pernafasan
4. Tekanan darah
Status lokalis :
1. Inspeksi
2. Palpas
3. Head to toe
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap :
1. Hematokrit
2. Hemoglobin Pada varisela dapat ditemukan penurunan leukosit dan
3. Leukosit peningkatan enzim hepatic. Lalu dapat juga dilakukan
4. Trombosit pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan cairan
5. LED vesikel dengan PCR guna membuktikan insfeksi DNA
Pemeriksaan khusus : VVZ, atau serologic untuk fluresent-antibody to membrane
1. PCR antigen of VVZ
2. Serologi
ANATOMI DAN FAAL KULIT

1. Stratum Korneum
2. Stratum Lusidum
3. Stratum Granulosum
4. Stratum Spongiosum
5. Stratum Basale

Struktur fibroblas,
filamentosa, ground
substance, dan seluler (sel
radang, sel kelenjar, folikel
rambut, saraf
EFLORESENSI

PRIMER SEKUNDER
Makula, Eritem, Papul, Nodus,Vesikula, Bula, Skuama, Krusta, Erosi, Ekskoriasi, Ulkus,
Pustula, Urtika, Tumor, Plak, Abses Rhagaden, Sikatriks, Likenifikasi, Guma,
Hiperpigmentasi, Hipopigmentasi
UKURAN LESI SUSUNAN BENTUK
Miliar Linear : Seperti garis lurus
Lentikular Sirsinar/anular : Seperti lingkaran
Numular Arsinar : Berbentuk sabit
Plakat Polisiklik : Bentuk pinggiran
sambung menyambung
Korimbiformis : Susunan seperti
induk ayam yang dikelilngi anak
anaknya
PENYEBARAN DAN LOKASI
Sirkumskrip : Berbatas tegas
Difus : Tidak berbatas tegas
Generalisata : Tersebar pada sebagian besar bagian tubuh
Regional : Mengenai daerah tertentu
Universalis : Seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%)
Solitar : Hanya satu lesi
Herpetiformis :Vesikel berkelompok seperti pada herpes zoster
Konfluens : Dua atau lebih lesi menjadi satu
Diskret : Terpisah satu dengan yang lain
Serpiginosa : Proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan
Irisformis : Eritema berbentuk buat lonjong dengan vesikel warna yang lebih tengan di tengahnya
Simetrik : Mengenai kedua belah badan yang sama
Bilateral : Mengenai kedua belah badan yang sama
Unilateral : Mengenai sebelah badan
WORKING DIAGNOSIS
Masa inkubasi adalah 10 sampai
21 hari (biasanya 14 sampai 15 Varisela atau cacar air
hari). transmisi melalui kontak merupakan penyakit yang
langsung dengan lesi dan melalui
sangat menular yang
saluran pernapasan .
Karakterisitik dari varicella Varisela disebabkan oleh virus
ditandai dengan erupsi vesikular Varicella Zoster dengan
yang terdiri dari vesikel halus
gejala-gejala demam dan
"teardrop" diatas dasar
eritematosa. Erupsi dimulai timbul bintik-bintik merah
dengan munculnya makula yang yang kemudian mengandung
berkembang cepat menjadi
cairan
vesikel dalam 24 jam.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Variola Herpes Zoster
Efloresensinya bersifat monomorf terutama Penyakit ini merupakan bentuk
terdapat di perifer tubuh. reaktivasi penyakit cacar air (varisela)
Virus dimulai di paru paru dan akan yang pernah diderita seseorang.
menyebar ke kulit. Dimulai dari makula, Lesi biasanya berupa kelompok
vesikel dan kemudian pustula. kelompok vesikel sampai bula di atas
daerah yang eritematosa. Lesi yang khas
bersifat unilateral pada dermatom
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Impetigo Bulosa Parapsoriasis Gutata
gejala utama berupa lepuh lepuh Ruam terdiri atas papul miliar serta
berisi carian kekuningan dengan lenticular, eritema dan skuama, dapat
dinding tegang dan terkadang hemoragik, kadang kadang
tampak hipopion berkonfulensi, dan umumnya
Lokalisasi berada pada ketiak, dada, simetrik.
punggung serta ekstremitas atas dan Tempat predileksi pada bagian badan,
bawah lengan atas dan tungkai atas, tidak
terdapat pada kulit kepala, wajah, dan
tangan
ETIOLOGI

Termasuk dalam
Varisela Vricella Zoster
kelompok Herpes
Virus
Virus tipe
berkapsul dengan
diameter kira-kira
150-200 nm
Inti virus disebut
capsid yang berbentuk
VZV dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan ikosahedral, terdiri
dalam darah penderita dari protein dan DNA
berantai ganda

infeksi primer menyebabkan penyakit varisela


reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari
arisela) menyebabkan herves zoster
EPIDEMIOLOGI
Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak anak (90%), tetapi dapat juga
menyerang orang dewasa (2%), sisanya menyerang kelompok tertentu.
Varicella merupakan penyakit yang sangat menular, melalui:
Udara pernapasan
Sentuhan langsung dengan lesi
GEJALA KLINIS
Stadium inkubasi
10 12 hari. Pada lokasi masuknya virus terjadi replikasi virus yang selanjutnya menyebar melalui
pembuluh darah dan limfe.
Stadium Prodromal
Timbul setelah 2 minggu masa inkubasi, timbul ruam kulit disertai demam yang tidak begitu tinggi
serta malaise.
Stadium Erupsi
Ruam kulit mulai muncul dari muka (bagian kepala) dan badan, dengan cepat menyebar ke
ekstremitas. Perubahan cepat dari macula-papula-vesikula-pustula-krusta.
FARMAKOLOGIS
Obat topical : Kalamin lotion atau bedak salisil 1%.

Antipiretik/analgetik : Asetaminofen, ibuprofen. Hindari salisilat atau aspirin karena dapat


menimbulkan sindrom Reye.

Antihistami : Golongan antihistamin yang dapat digunakan, yaitu Diphenhydramine, tersedia


dalam bentuk cair (12,5mg/5mL), kapsul (25mg/50mg) dan injeksi (10 dan 50 mg/mL). Dosis
5mg/kg/hari, dibagi dalam 3 kali pemberian.

Obat anti virus : asiklovir 5x800 mg per oral selama 7 hari.


NON FARMAKOLOGIS

Isolasi untuk mencegah penularan.


Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat
Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik pada air
Upayakan agar vesikel tidak pecah
Jangan menggaruk vesikel.
Kuku jangan dibiarkan panjang
Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pada kulit, jangan digosok
KOMPLIKASI

Infeksi sekunder
Otak
Pneumonitis,
Hepatitis
Sindrom Reye
PROGNOSIS

Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene akan memberi prognosis yang baik
meskipun pada orang dewasa seringkali meninggalkan bekas jaringan parut dan vesikel yang
timbul lebih banyak
Sebagian besar orang dewasa yang meninggal adalah bukan karena Varicella, namun karena
terkena komplikasi pneumonia
PENCEGAHAN

mengisolasi penderita
meningkatkan gizi 'kontak' yang serumah dengan penderita
memberikan penyuluhan tentang penyakit
Imunisasi aktif
kemoprofilaksis
PENUTUP

Penyakit Varicella atau lebih dikenal dengan penyakit cacar air adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi primer virus Varicella zoster.Varicella memiliki tingkat penularan yang tinggi, bahkan
hingga 90% pada anggota keluarga, dan penyebarannya melalui udara, hingga bersentuhan secara
langsung. Pengobatan yang dilakukan menggunakan Asiklovir dan istirahat yang cukup, serta
dapat dicegah dengan imunisasi pada saat balita

You might also like