Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4
1. Ahmad Rubai (G2A216004)
2. Amiritha (G2A216080)
3. Ariandi Setiawan (G2A216085)
4. Kristiana Dewi (G2A216034)
5. Nunik Nurwanah (G2A216016)
6. Prema Rinawati (G2A216028)
7. Wiwik Wijayanti (G2A216011)
8. Yuni Widia Utami (G2A216021)
Definisi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional serta individu
mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman:
1998).
Periode sekolah dimulai pada saat usia
kurang lebih 6 tahun, yakni ketika gigi susu
tanggal. Periode ini berakhir pada saat anak
berusia kurang lebih 12 tahun, dengan awitan
pubertas.
Ciri perkembangan anak usia
sekolah
A. Perkembangan fisik
B. BB
C. TB
D. Penglihatan
E. Pendengaran dan Peraba
F. Perubahan Prapubertas
G. Kemampuan Motorik
Perkembangan Psikososial
Menurut Erikson, tugas utama anak usia
sekolah adalah industry versus inferioritas.
Pada masa ini, anak-anak mulai membentuk
dan mengembangkan rasa kompetensi dan
ketekunan.
Mereka berfokus pada upaya mengusai
berbagai keterampilan yang akan membantu
mereka berfungsi didunia dewasa.
Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget, usia 6-12 tahun
menandakan fase operasi konkret. Selama
tahap ini anak mengalami perubahan, dari
reaksi egosentris menjadi interaksi
kooperatif. Anak usia sekolah juga
mengembangkan tingkat pemahaman
mengenai konsep yang berkaitan dengan
objek-objek tertentu, contohnya konservasi
lingkungan atau pelestarian margasatwa.
Perkembangan Moral
Beberapa anak usia sekolah berada pada
tahap 1 tingkat prakonvensional Kohlberg
(hukuman dan kepatuhan ), yakni mereka
berupaya menghindari hukuman. Akan
tetapi, anak usia sekolah berada pada tahap
2 (instrumental-relativist orientation). Anak-
anak tersebut melakukan berbagi hal untuk
menguntungkan diri mereka.
Perkembangan Spiritual
Menurut Fowler, anak usia sekolah berada
pada tahap 2 perkembangan spiritual, yakni
tahap mitos-faktual. Anak-anak
membedakan khayalan dan kenyataan.
Kenyataan (fakta) spiritual adalah keyakinan
yang diterima oleh suatu kelompok
keagamaan, sedangkan khayalan adalah
pemikiran dan gambaran yang terbentuk
dalam pikiran anak.
Konsep Asuhan Keperawatan
Keluarga Tahap Usia Sekolah
1. Pengkajian Keluarga
a. Mengidentifikasi data sosial-budaya
b. Data lingkungan
c. Struktur
d. Fungsi
e. Stres dan strategi koping keluarga
2. Sumber data Pengkajian Keluarga
a. Wawancara klien tentang pristiwa yang lalu dan sekarang
b. Mengajuakan pertanyaan dan mendengarkan
c. Genogram
d. Data obyektif
e. Data subyektif
f. Informasi tertulis dan lisan dari rujukan
g. Laporan dari agensi yang bekerja dengan keluarga
h. Laporan dari anggota tim kesehatan lain.
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga perumasahan
masalah atau problem merupakan respon terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar sedangkan
etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga. 5 tugas
keluarga meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
disekitarnya bagi keluarga
Intervensi Keperawatan Keluarga
Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap
yaitu pemenuhan skala prioritas dan rencana perawatan.
Skala prioritas
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang
mempunyai skor tinggi dan disusun berurutan sampai
yang mempunyai skor terendah. Dalam menyusun
prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga
harus didasarkan beberapa criteria sebagai berikut :
a. Sifat masalah (actual, risiko, potensial)
b. Kemungkinan masalah dapat diubah
c. Potensi masalah untuk dicegah
d. Menonjolnya masalah
Kriteria Bobot Skor