Pengertian Geopolitik, berasal dari kata Geo dan Politik Geo = Bumi (yang menjadi wilayah hidup) Politik = Politeia (Bahasa Yunani) poli = kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau independent teia = urusan. Politik = Politics (Bahasa Inggris) = suatu rangkaian asas atau prinsip, keadaan, cara, dan juga alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Politik (Bahasa Indonesia) = Kepentingan umum warga negara dalam suatu bangsa. Frederick Ratzel (1897) Disebut dengan Teori Ruang. Negara dalam hal- hal tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati. Inti ajaran Ratzel ini adalah ruang yang ditempati oleh kelompok- kelompok politik (negara- negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan, maupun bidang produk. Karl Houshoffer (1896-1946) Melanjutkan pandangan dari Frederich Ratzel dan Rudolf Kjellen terutama mengenai padangan lebensraum (hak suatu bangsa atas ruang hidup untuk bisa menjamin kesejahteraan beserta dengan keamanannya) dan paham eskpansionisme. Apabila jumlah penduduk di suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut juga harus berupaya untuk memperluas wilayahnya sebagai wuang hidup (lebensraum)bagi warga negara. Sir Harold Mackinder
Menganut Teori Kekuatan, wawasan benua sebagai konsep
pengembangan kekuatan darat.
Barang siapa menguasai daerah jantung (heartland), yaitu benua di
dunia seperti Eropa-Asia akan dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan menjadi penguasa dunia. Sir Walter Raleigh dan Alfred Mahan Menggunakan Teori Kekuatan Lautan atau Kekuatan Bahari.
Barang siapa menguasai lautan akan dapat menguasai perdagangan.
Dan menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia, dan pada akhirnya kan menguasai dunia. Hagget
Merupakan suatu cabang ilmu geografi manusia yang kajiannya aspek
keruangan pemerintah atau kenegeraan yang meliputi: Hubungan Regional Hubungan Internasional Pemerintahan atau Kenegaraan di muka bumi. Preston E James Mempersoalkan tata ruang publik untuk kehidupan. Geopolitik ini adalah suatu bidang yang mengkaji makna strategis dan juga makna politis suatu wilayah geografi, yang meliputi lokasi, luas serta jenis-jenis suber daya alam yang berada di wilayah tersebut. Geopolitik ini mempunyai 4 unsur yang pembangun yang meliputi: Keadaan Geografis Politik dan Strategi Hubungan Timbal Balik antara Geografi dan Politik Unsur Kebijaksanaan. Rudolf Kjellen Rudolf Kjellen (1864 - 1922) melanjutkan dari ajaran Frederich Ratzel, mengenai teori organisme. Berbeda dengan Frederich Ratzel jika menyatakan negara seperti organisme, maka ia menyatakan secara tegas jika negara merupakan suatu organisme, bukan hanya mirip. Negara merupakan satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik serta krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup serta intelektual diharuskan mampu untuk mempertahankan serta mengembangkan dirinya dengan cara melakukan ekspansi. Paham eskpansionimse dikembangkan. Batas negara bersifat sementara karena bisa untuk diperluas lagi. Strategi yang dilakukan ialah dengan membangun kekuatan darat dan dilanjutkan dengan kekuatan laut. Sunarsono (2006)
Geopolitik mempunyai makna sebagai ilmu penyelenggaraan negara
dimana setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah- masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Sejarah Geopolitik Istilah Geopolitik untuk pertama sekali diperkenalkan oleh ilmuawan politik Swedia Rudolf Kjellen pada masa hampir bersamaan dengan pada saat Ratzel, sarjana Geografi Jerman mendefinisikan Geografi Politik. Pengertian Geopolitik menurut Kjellen adalah suatu ilmu pengetahuan yang memandang negara sebagai organisme geografis atau sebagai suatu fenomena dalam ruang. Sudut pandang ini mempelajari pengaruh faktor-faktor geografis terhadap negara dan kekuatannya dan berdasar analisis tersebut diajukan tentang kebijakan yang paling efektif untuk menjamin kemana arah perkembangan negara. Analisis ini mengajukan kesimpulan organisme negara harus terlibat dalam suatu pergulatan terus-menerus dalam memperebutkan kehidupan dan ruang. Hanya yang paling kuat dan paling mampu menyesuaikan diri yang bisa berhasil untuk melanjutkan kehidupan dan mengembangkan diri. Wilayah geografis dianggap sebagai salah satu faktor yang paling fundamental dalam menentukan kekuatan Negara (Masoed, 2007). Pemikiran Kjellen banyak dipengaruhi oleh Ratzel sebagai perintis geografi politik modern, Ratzel memandang negara sebagai organisme yang harus bersaing dengan organisme lain, dan agar bisa berkembang organisme itu memerlukan Lebensraum (ruang untuk hidup). Berdasar pada landasan berpikir seperti itulah Ratzel mengembangkan bidang studi geografi politik yang meliputi studi tentang hubungan antar negara dan implikasi dari hubungan ini bagi arena internasional secara keseluruhan (Masoed, 2007). Kemudian Sir Halford Mackinder (1861-1947), Guru Besar Geografi di Universitas London, memberikan pandangan dalam teori geopolitiknya yaitu bahwa benteng yang paling kuat di dunia terletak di wilayah Asia. Berdasarkan teori Mackinder ini, maka harus dihindarkan penyatuan Jerman dengan Rusia sebagai sekutu sebab kedua negara secara Bersama akan dapat menjadi kekuatan yang sangat besar yang dapat membahayakan dunia. Teori Mackinder tidak diterima oleh oleh Nicholas J. Spykrnan (1893- 1943), seorang sarjana geopolitik yang terkemuka di Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa dalam waktu dekat, tidak mungkin daerah jantung itu menjadi pusat kekuasaan dunia disebabkan faktor-faktor iklim, pertanian, distribusi, sumber-sumber batu bara, besi minyak dan tenaga air serta perintang-perintang geografis lainnya di utara, timur, selatan dan barat daya Spyikman menjelaskan geopolitik memberikan suatu gambaran yang berhubungan dengan suatu kerangka petunjuk tertentu dalam suatu masa tertentu. Suatu wilayah dipandang dari sudut geopolitik ditentukan olah faktor- faktor geografinya dan oleh perubahan-perubahan dinamis dari pusat- pusat kekuasaan dunia. Jadi analisa- analisa geopolitiksifatnya dinamis dan tidak statis. Karl Haushofer (1869-1946), seorang sarjana Geografi dan pernah menjadi direktur Institut Geopolitik di Munich pada pokoknya mengikuti dan mengembangkan pendapat dari Ratzel seniornya. Teori ekspansionismenya didasarkan atas anggapan bahwa bangsa- bangsa yang telah berkembang dengan cepat memiliki sifat-sifat yang lebih sempurna, oleh karena itu bangsa-bangsa tersebut harus diberi kesempatan berkembang dalam arti memperluas daerahnya. Berbagai teori Geopolitik lainnya seperti Sir Walter Raleigh (1553- 1613), mantan Perdana Menteri Inggris, mengemukakan supremasi di la utan sebagai dasar dari kekuasaan. Inti konsepnya adalah penguasaan lautan, yaitu dengan membangun angkatan laut yang kuat dan modern untuk dapat menjelajahi dan menguasai seluruh laut yang pada akhirnya dapat menguasai dunia. Selanjutnya, Alfred Thayer Mahan (1860-1914), Laksamana Laut dan guru besar dalam sejarah maritim dan strategi pada Naval War College di Amerika Serikat, dalam teorinya menjelaskan bagi bangsa yang memiliki pantai, maka laut merupakan perbatasan dan kekuasaan nasionalnya yang ditentukan oleh kemampuannya untuk memperluas perbatasan tersebut. (Ermaya Suradinata, 2001). Sumber http://wacanapengetahuan.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-lahirnya- konsep-geopolitik_7078.html https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pengertian-geopolitik-menurut- para-ahli http://www.habibullahurl.com/2016/05/pengertian-geopolitik-dan-6- teorinya.html