You are on page 1of 142

ASFIKSIA

HARI WUJOSO
Definisi fisiologis
Suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
gangguan pertukaran udara pernafasan,
sehingga mengakibatkan oksigen darah
berkurang dan disertai peningkatan
karbonmonoksida.
ASFIKSIA
Angka Kejadian
Umumnya urutan ke-3 sesudah kecelakaan
lalu-lintas & trauma mekanik.
Etiologi
Alamiah
penyakit yang menyumbat saluran pernafasan
Mekanik
trauma yang mengakibatkan emboli udara vena,
emboli lemak, pneumotoraks bilateral, sumbatan
pada saluran nafas dsb
Keracunan
barbiturat, narkotika
Patofisiologi
Sekunder (berhubungan dengan penyebab dan
usaha kompensasi dari tubuh)
Primer ( akibat langsung dari asfiksia )
Penutupan mulut dan hidung ( pembekapan )
Obstruksi jalan nafas seperti pada mati gantung,
penjeratan,
Penghentian primer dari pernafasan
Gangguan gerakan pernafasan karena terhimpit atau
berdesakan traumatic asphyxia)
Jenis-jenis Asfiksia
Anoksia anoksik (anoxic anoxia).
Hambatan mekanik
Tidak ada atau tidak cukup O2
Anoksia anemi (anaemic anoxia)
tidak cukup Hb untuk membawa oksigen
Anoksia hambatan (stagnant anoxia)
Tidak lancarnya sirkulasi darah yang membawa
oksigen
Anoksia jaringan (histotoxic anoxia)
jaringan atau tubuh tidak dapat menggunakan
oksigen secara efektif.
Anoxic anoxia
(anoksia anoksik)
Cara
Intra luminer: sebab sumbatan ada disaluran nafas
Sumbatan sal nafas oleh makanan
Tersedak makanan
Udema laring
Choking
Gauging
Aspirasi
tenggelam
Extra luminer: sebab sumbatan ada di luar sal,nafas
Cekik = manual strangilasi
Jerat = strangulasi by ligature
Gantung = hanging
Traumatik asfiksia
lokasi
Intra luminer
Choking
Gauging
Aspirasi
tenggelam
Ekstra luminer
Cekik = manual strangilasi
Jerat = strangulasi by ligature
Gantung = hanging
Traumatik asfiksia
Penyebab
Alamiah
Difteri
Laringitis
Ca laring, dll
Trauma mekanik
Cekik, jerat, dada terjepit (tembok, mobil, dll)
Keracunan
Mengakibatkan depresi saraf pusat (barbiturat,
narkotik, dll)
Fase asfiksia
1. apnoe
Orang tiidak bernafas, karena jalan nafas
tersumbat.
Selama orang itu masih ada cukup oksigen dia
dapat bertahan.
FASE DISPNEA
Penurunan kadar O2 sel darah merah.
Penimbunan CO2 dalam plasma.
Pusat pernafasan di MO terangsang.
Peningkatan amplitudo dan frekuensi nafas.
Nadi cepat.
Tekanan darah meningkat.
Tanda sianosis pada muka dan tangan.
Fase asfiksia
2. dispnea
Penurunan kadar O2 sel darah merah.
Penimbunan/peningkatan CO2 dalam plasma.
Pusat pernafasan di MO terangsang,
Peningkatan amplitudo dan frekuensi nafas.
Nadi cepat.
Tekanan darah meningkat.
Tanda sianosis pada muka dan tangan.
3. konvulsi
Kadar oksigen otak rendah, terjadi gangguan
fungsi otak, terjadi eksitasi tak terkontrol dari
otak, tampak pada otot mengalami kejang
Pupil dilatasi
Denyut jantung menurun
Tekanan darah menurun
4. apnea
Depresi pusat nafas, pernafasan melemah sampai
berhenti
Relaksasi macam-2 sfingter
Bersamaan dengan fase kejang maka feses, urin,
sperma.
5. akhir
Paralisis pusat pernfasan
Tanda intravital
Sianosis / biru gelap
Palung kuku
Bibir
Konjungtiva
Telapak tangan / kaki
Muka
Telinga, dll
Bintik perdarahan (petikie hamoragik)
Konjungtiva
Pleura
Durameter
dll
Bercak perdarahan (spotting)
Konjungtiva palpebra
Pleura
dll
Keluarnya feses, urin, sperma, janin, mutah
Terjadi pada fase konvulsi
Pembekakan organ dalam
Paru
Otak
Pleques payeri
dll
Darah lebih gelap, lebih encer
Pada tenggelam, mungkin ada kadaverik
spasme
Tenggelam
-hanging-
Hari wujoso

23
Tenggelam
Definisi teknis: Suatu keadaan dimana lubang
udara pernafasan tertutup oleh cairan.

Lubang udara pernfasan ada 2


LUBANG HIDUNG
LUBANG MULUT
Macam-macam isitilah
Total drowing
seluruh tubuh masuk air
Parsial drowning
kepala atau muka masuk air
Dry drowning
korban mati sebelum menghitup banyak air
Wet drowning
korban mati setelah banyak menghirup banyak air
Tahap tenggelam
Orang tenggelampaniktahan nafas-tidak
kuat menahan nafas--tgarik nafas kuat-air
masuk sal nafassumbatan jalan nafas oleh
airasfiksiamati.
Jadi tahap-tahapnya adalah;
1. tahan nafas (apnoe), 2. dispnea defort,
3.konvulsi, 4. apnoea, 5. terminal
Latar belakang
Pembunuhan
Bunuh diri
Mati dibunuh lalu ditenggelamkan
Kecelakaan
Kapal tenggelam
Kram perut saat di air
dll
Tanda intravital
Jika korban saat tenggelam masih hidup dapat
ditemukan tanda intravital
Sianosis
Kadaverik spasme (tidak selalu ada)
Bintik perdarahan
Bercak perdarahan
Keluar feses, mani, kencing?
Cutis anserina, dll
Perhatikan adanya luka
Apakah karena benturan saat di air
Atau terjadi saat masih di darat (dugaan) sehingga
mungkin terjadi karena unsur pidana
Jadi periksa intravitalitas lukanya
pemeriksaan
Longsap proof
Destruksi test
Kadar elektrolit darah
Adanya benda air di sal nafas atau makanan.
dll
Macam-macam isitilah
Total drowing
seluruh tubuh masuk air
Parsial drowning
kepala atau muka masuk air
Dry drowning
korban mati sebelum menghitup banyak air
Wet drowning
korban mati setelah banyak menghirup banyak air

31
32
33
Fase2 tenggelam
Orang tenggelampaniktahan nafas-tidak kuat
menahan nafas--tgarik nafas kuat-air masuk sal
nafassumbatan jalan nafas oleh airasfiksia
mati.
5 tahap tenggelam
Apnoe
Dispnoe deffort
Konvulsi
Apnoe
Terminal stage

34
apnoe
Oleh karena terjadi sumbatan pada saluran
nafas
Korban masih ada oksigen di darah
Belum alami hipoksia atau hiperkapnea
Hanya berlangsung 1-2 menit

35
Dispnoe defort
Ok tidak ada masukan oksigen
Terjadi peningkatan CO2 darah.
Reflek otak untuk menarik nafas
Tapi saluran nafas tertutup air
Terjadi sesak nafas dan tarikan kuat
memasukkan air ke sal nafas sampai paru

36
Konvulsi
Saat otak mengalami kekurangan oksigen
Otak mengalami kerusakan
Otak mengeluarkan rejatan listrik tidak
terkoordinasi
Ekspresi
pada otot lurik adalah kejang tonik klonik
Pada otot polos kontraksi dan mengeluarkan isi
dari lumennya
Vesica urinaria keluar urin
Colon berak
Vesica seminalis keluar sperma

37
apnoe
Pada fase apnoe kedua ini terjadi kerusakan
otak
Tidak ada lagi rangsangan , atau rejatan listrik
yang muncul
Tidak ada nafas karena tubuh sudah masuk
mati otak

38
Termanal stage
Fase akhir dimana korban benar-benar sudah
mati
Masuk ke mati somatik

39
Penyebab mati
Fibrilasi ventrikel
Udema pulmonum
Vagal reflek
Choking / gauging

40
Fibrilasi ventrikel
Terjadi di air tawar
Air tawar hipotonis
Setelah air masuk ke paru, sampai alveoli, air akan
memasuki perderan darah karena perbedaan
konsentrasi.
Akibatnya, darah mengalami pengenceran
Darah mengalami hiponetremi dan hiperkalemi
relatif.
Keidak seimbangan Na turun dan K naik ini
mengakibatkan vibrilasi ventrikel
Korban mati

41
Udema pulmonum
Terjadi di air asin
Air masuk sampai paru, alveoli.
Cairan alveoli hipertonis, sehingga menarik
cairan darah keluar menuju alveoli.
Paru banyak terisi air.
Udema pulmonum
Korban mati

42
Vagal reflek
Rangsangan di daerah n. vagus.
Terjadi karena rangsangan dinginnya air.
Terjadi karena kocokan air saat masuk sal
nafas di laring.
Korban terang n vagusnya mengalami
bradikardi, hiotensi, shok
Korban mati

43
Choking, gauging
Korban menelan benda air dan tertahan di
daerah orofaring atau laringo faring
Mengami asfiksia
mati

44
Latar belakang
Pembunuhan
Bunuh diri
Mati dibunuh lalu ditenggelamkan
Kecelakaan
Kapal tenggelam
Kram perut saat di air
dll

45
pembunuhan
Harus tahu kondisi TKP
Dapat tanya hasil pemeriksaan TKP pada polisi
Yang mungkin ditemukan pada korban:
Ada luka-luka bekas perlawanan
Ada tanda sianosis (menunjukkan korban masih
hidup saat ditenggelamkan)

46
Bunuh diri
Jika korban terjun dari jembatan mungkin
ada luka-luka benturan.
Ada tanda sianosis (bukti kalau korban mati
karena tenggelam)
Ada surat wasiat
Ada riwayat sakit
Ada riwayat keinginan untuk bunuh diri
Cari latar belakang yang mengarah
kemungkinan adanya bunuh diri

47
7 tanda intravitalitas mati tenggelam
yaitu :
1. Cadaveric spasme.
2. Perdarahan pada Iiang telinga tengah mayat.
3. Benda air (rumput, Iumpur, dan sebagainya) dapat kita
temukan dalam saluran pencernaan dan saluran pernapasan
mayat.
4. Ada bercak Paltauf di permukaan paru-paru mayat.
5. Berat jenis darah pada jantung kanan berbeda dengan
jantung kiri.
6. Ada diatome pada paru-paru atau sumsum tulang mayat.
7. Tanda asfiksia tidak jelas, mungkin ada Tardieu's spot di
pleura mayat.

48
Tanda intravital
Sianosis
Petikie hamoraghi (bintik perdarahan)
Spoting (bercak perdarahan)
Cadaveric spasme (+-)
Keluar feses, mani, kencing?
Cutis anserina, dll

49
Sianosis
Pewarnaan kulit dipengarui oleh vaskularisasi yg
terdapat di stratum kapilare dermis (kalau kulit).
Jika darah cukup oksigen kulit akan tampak cerah,
kalau banyak mengandung CO2 akan tampak lebih
gelap yg disebut sianosis.
Sianosis terlihat di mukosa
Konjungtiva
Bibir
Ginggiva
dll

50
Bintik perdarahan
Terjadi karena disfungsi endotel karena
hipoksia anaoksia.
Endotel rusak maka tidak ada kontrol
permiabilitas permiabilitas dinding kapiler.
Endotel yg rusak akan menyebabkan kapiler
ruptur (mekanisme xantin) oksidase dan
dehidrogenase)
Darah akan keluar kapiler dan tampak bintik
perdarahan.
51
Bercak perdarahan
Seperti yang terjadi pada bintik perdarahan,
Terjadi pada prekapiler
Ada faktor peningkatan tekanan hidrostatik
dari darah oleh karena peningkatan volume
darah.
Ada 2 : tardiev spot dan paltauf spot.

52
Cadaveric spasme
Terjadi sebagai upaya reflek tubuh untuk
mempertahankan diri dari kematian.
Kekakuan kuat, tanpa relaksasi primer.
Terjadi pada jari-jari tangan karena upaya
menggenggam benda yang dapat dipakai
untuk menyelamatkan diri.
Kalau tenggelam mungkin ranting kayu,
tanaman air, dll

53
Keluarnya feces, kencing, sperma
Terjadi karena kontraksi otot polos
Terjadi pada fase konvulsi
Jika ditemukan pada korban keadaan masih
segar merupakan tanda intravital.
Tidak berarti jika jika ditemukan pada korban
sudah membusuk.

54
Perhatikan adanya luka
Apakah karena benturan dengan benda dalam air
saat dibawa arus air
Atau terjadi saat masih di darat (dugaan) sehingga
mungkin terjadi karena unsur pidana
Jadi periksa intravitalitas lukanya

55
Tanda postmortem
Lebam terdapat di berbagai bagian tubuh.
Lebam warna lebih gelap
Suhu tubuh lebih cepat dingin

56
Lebam terdapat dimana-mana
Karena pada tenggelam posisi korban dapat
berubah sesuai aliran air
Sehingga bagian terendah tubuh berubah-
ubah
Sehingga leban mayat dapat terbentuk
dimana-mana

57
Lebam lebih gelap
Proses sianosis
Sehingga lebam lebih gelap

58
Suhu tubuh lebih cepat dingin
Karena proses konduksi terjadi secara
menyeluruh dari kulit ke air.
Tidak terbentuk lapisan udara panas yang
menyelimuti tubuh.
Suhu air relatif lebih dingin dari udara (tu
siang hari)

59
Pemeriksaan penunjang
Longsap proof
Destruksi test
Kadar elektrolit darah
Kadar berat jenis darah
Pemeriksaan kimia darah
Adanya benda air di sal nafas atau makanan.
dll

60
Longsap proof
Paru korban tenggelam diambil
Paru bagian konvek menghadap ke atas.
Dengan pisau bersih, permukaan paru dikerok, pisau
dibersihkan lagi dengan air mengalir.
Permukaan paru yang bersih diiris.
Getah paru yang keluar dari risan diambil untuk
diperiksa mikroskopis.
Adakah benda air?
Jika ada maka ini tanda intravital.
61
Destruksi test
Memeriksa adanya diatome
Diatome adalah cakang jasad renik yang bisa
terbawa masuk sampi ke paru.
+ jika ditemukan diatome artinya adanya diatome
menunjukkan bahwa korban masih hidup saat
tenggelam ke dalam air
Kelemahan: + bisa terjadi jika korban adalah
pekerja, penambang pasir di sungai yang sangat
mungkin pernah menghirup air sungai waktu
bekerja dahulu.

62
beda tenggelam di air tawar dan asin (laut)
= paru
Paru sedikit tambah Paru banyak tambah
berat. berat.
Tepi tajam Tepi tumpul
Diangkat air tidak Diangkat air mengalir
menetes Ditekan keluar air
Ditekan air tidak keluar. Diiris keluar air
Paru diiris keluar busa.

63
Beda keadaan darahnya
Air tawar Air laut
Hipokonsentrasi Hiperkonsentrasi
Lisis sel2 darah

64
GANTUNG
-hanging-
Hari wujoso
Definisi
Suatu keadaan
dimana sebagian
atau seluruh dari
berat badan
tertumpu pada
leher.
Total hanging (Complete)
Penggantungan disebut apabila
tubuh korban tidak menyentuh
tanah atau lantai pijakan.
Parsial hanging (Incomplete) bila
ada bagian dari tubuh korban yang
menyentuh tanah atau lantai
pijakan
kematian
Patah tulang leher
(Kerusakan pada batang
otak dan medulla
spinalis)
Asfiksia
Iskemia otak
Refleks vagal
latar belakang
GANTUNG
Gantung Diri (Suicide
Hanging)
Accidental Hanging
Homicidal Hanging
Judicial Hanging
GAMBARAN POST MORTEM
Jejas jerat
Sianosis
Jeratan ada di bawah tiroid maka lidah
mungkin menjulur.
Jika jerat diatas tiroid maka lidah tidak
akan menjulur karena justru terjepit
jeratan.
LANJUTAN
Lebam mayat dan bintik-bintik perdarahan pada
bagian akral ekstremitas.
Distribusi lebam mayat pada kasus gantung
mengarah ke bawah yaitu pada kaki, tangan, dan
genitalia eksterna bila korban tergantung cukup
lama
Air liur mengalir dari sudut bibir, Urine dan feses
bisa keluar
Tanda intra vital
1. Ada memar bekas jerat
Di kulit
Di otot leher
Di trakhea
Di laring
2. Sianosis
bibir
Konjungtiva palpebra
lidah
mukosa mulut / ginggiva
labia monir
gland penis
palung kuku
muka
dll
3. Bintik perdarahan
Konjungtiva palpebra
Pleura viseralis
Omentum
Piamater / duramater
4. Udema organ dalam
Liver
Paru
Kelenjar getah bening
Otak
Ginjal
5. Keluarnya isi lumen
Sperma
Feses
Urine
Mutahan
Abortus / lahir
Bunuh diri
Lingkungan sepi
Sekitar rapi
Tersembunyi
Ruang terkunci
Ada surat / sms
Ada riwayat / latar belakang akan bunuh diri
Ada kasus hutang, sakit, patah hati dll
Simpul hidup
Tempat gantung tinggi
pembunuhan
Lingkungan berantakan
Ada luka luka lain bekas perlawanan-
Disembarang tempat
Tempat menggantung variabel
Tidak ada tanda bunuh diri
Lidah menjulur?
Lokasi jeratan di bawah laring
Lidah tidak menjulur jika jeratan diatas laring
Bedakan dengan penjulurnan lidah ok
pembusukan
laborat
Ambil memar di sekitar kulit leher
Ambil laring
Ambil otot leher
PA adakah tanda radang intravital
kesimpulan
Korban meninggal mati lemas akibat
sumbatan jalan nafas karena jeratan pada
leher.
JERAT
STRANGULASI
DEFINISI
SUATU KEADAAN SUMBATAN SALURAN NAFAS
LEHER KARENA ADANYA IKATAN PADA LEHER

BAHAN PENJERAT BERSIFAT LENTUR


KABEL
KAWAT
KAIN
TALI
DLL
POSISI
PELAKU PENJERAT DARI BELAKANG ATAU
SAMPING BELAKANG.
SEHINGGA SALURAN NAFAS LEHER
TERSUMBAT.
CIRI
MEMAR BEKAS JERATAN DI KULIT
MEMAR PADA OTOT LEHER
ARAH MEMAR SESUAI ARAH TARIKAN TALI
DIIKUTI TANDA ASFIKSIA PADA UMUMNYA
LATAR BELAKANG
PEMBUNUHAN (UMUMNYA)
KECELAKAAN
HAMPOR TIDAK MUNGKIN KALAU BUNUH
DIRI (SAYA BLM MENEMUI KASUSNYA)

KORBAN BIASA ORANG YANG LEMAH


ANAK - TIDUR
PEREMPUAN
ORANG TUA
BEKAP
DEFINISI: SUATU KEADAAN DIMANA LUBANG
SALURAN NAFAS TERTUTUP OLEH BENDA PADAT
LUNAK
BENDA YANG DIPAKAI BISA UNTUK MEMBEKAP
TANGAN
BANTAL
KAIN
KARET BAN
KERTAS
POSISI
BISA PEMBUNUH DI DEPAN KORBAN DAN
MUKA DITEKAN OLEH BAHAN PEMBEKAP
BISA PEMBUNUH DI BELAKANG KORBAN DAN
KEPALA DITEKAN KE BAHAN PEMBEKAP.
POSISI KORBAN BISA
DUDUK
TIDUR TENGKURAP
TIDUR TERLENTANG
LATAR BELAKANG
PEMBUNUHAN
KECELAKAAN
BAYI YANG TERBEKAP OLEH DADA IBUNYA
TANDA TANDA
ASFIKSIA UMUM
MEMAR PADA MUKA, HIDUNG DAN
SEKITARNYA (TERGANTUNG BAHAN
PEMBEKAP)
MUNGKIN DITEMUKAN TANDA PERLAWANAN
DARI KORBAN.
CHOKING/ GAUGING
CHOKING : SUMBATAN DI OROPHARING
GAUGING: SUMABATAN DI LARINGOPHARING

LATAR BELAKANG
KECELAKAAN
PEMBUNUHAN
TANDA
ASFIKSIA SECARA UMUM
ADA BENDA ASING ORO ATAU LARINGO
PHARING
MEMAR DI SEKITAR MULUT DAN DALAM
MULUT
TANDA PERLAWANAN MUNGKIN ADA
TRAUMATIK ASFIKSIA
DEFINISI
SUATU KEADAAN DI MANA RONGGA DADA TIDAK BISA
MENGEMBANG DAN MENGEPIS KARENA ADANYA
TEKANAN PADA DADA DAN PERUT.

LATAR BELAKANG
KECELAKAAN
PEMBUNUHAN
TANDA
KECELAKAAN: DIDAPAT MEMAR DAN LUKA LAINNYA
ASFIKSIA UMUM
TKP: ADAKAH BANGUNAN YANG AMBRUK.
DISFUNGSI ENDOTEL PADA
ASFIKSIA
Tanda-tanda
Pemeriksaan luar
Dapat ditemukan sianosis pada bibir, ujung - ujung
jari dan kuku.
Warna lebam mayat
Terdapat busa halus pada hidung dan mulut
tardeous spot.
Tanda-tanda
Pemeriksaan dalam
Darah warna lebih gelap & lebih encer, krn
fibrinolisin darah yg meningkat pasca kematian.
Busa halus di dlm saluran pernafasan
Pembendungan sirkulasi pd seluruh organ dlm tubuh
Petekie dpt ditemukan pd mukosa usus halus,
epikardium pd belakang jantung daerah
aurikuloventrikular, subpleura viseralis paru
DISFUNGSI ENDOTEL
Endotel vaskular merupakan organ parakrin
Kapiler terdiri atas 1 lapis sel endotel yg
berasal dari mesenkim.
Pada umumnya sel endotel berbentuk
polygonal, berukuran 10 x 30 mikrometer bila
dilihat dari atas
Memanjang dalam aliran darah. Bagian intinya
menonjol ke dalam lumen kapiler
Fungsi utama endotel adalah :
1. mengatur tonus pembuluh darah,
2. mengatur adesi lekosit dan inflamasi, dan
3. mempertahankan keseimbangan antara
trombosis dan fibrinolisis
Fungsi endotel ini dilakukan oleh substansi -
substansi khusus yg dikelompokkan dalam 2
golongan besar yaitu :
1. Endothelium Derived Relaxing Factors
(EDRFs) dan
2. Endothelium Derived Contracting Factors
(EDCFs)
EDRFs :
Nitric Oxide (NO), terbentuk dari transformasi as.
amino L-arginin mjd sitrulin melalui jalur L-arginine-
nitric oxide dgn bantuan enzim NO sintetase (NOS).
NO diproduksi atas pengaruh asetilkolin, bradikinin,
serotonin & bertindak sbg reseptor endotel spesifik.
Prostasiklin, dan
Faktor relaksasi hiperpolarisasi (Endothelium
Derived Hyperpolarizing Factor, EDHF).
EDCFs :
1. ET-1 (endotelin-1)
menyebabkan vasodilatasi pd konsentrasi rendah &
terus menerus menimbulkan kontraksi pd
konsentrasi tinggi sehingga dpt menyebabkan
iskemi, aritmi & kematian (otot) jantung
2. tromboksan A2 (TXA2),
3. prostaglandin H2(PGH2) , dan
4. angiotensin II.
Kondisi disfungsi endotel sangat kaya akan
suasana proinflamasi & stres oksidatif. NO adl
faktor utama dlm menjaga aktivitas sel
endotel. Sifat pro & anti inflamasi, pro & anti
aterogenik, pro & anti trombotik sel endotel
sangat dipengaruhi oleh konsentrasi NO.
ENDOTEL
Endotel merupakan lapisan tunggal sel epitel
khusus yang melapisi pembuluh darah pada
tunika intima.
Disfungsi Endotel diartikan sebagai
ketidakseimbangan antara faktor relaksasi dan
kontraksi, anti dan prokoagulan, penghambat
dan pemacu pertumbuhan dan proliferasi sel.
Sumber lain menyebutkan disfungsi endotel
merupakan perubahan fungsi sel endotel yg
berakibat pd kegagalan availabilitas NO
DISFUNGSI ENDOTEL PADA ASFIKSIA
Hipoksia & hiperkapnea tjd secara bersamaan
pd asfiksia, kemudian diikuti peningkatan TD,
curah jantung & norepinefrin dimana akan
meningkatkan permeabilitas endotel
pembuluh darah
Permukaan endotel pembuluh darah akan
berespon terhadap hipoksia dgn membentuk
radikal bebas atau Reactive Oxygen Species
(ROS)
ROS yang bereaksi dengan Nitric Oxide (NO)
membentuk peroksinitrit.
Mekanisme terjadinya kerusakan NO adlh
produksi stress oksidatif, dimana stress
oksidati berupa ROS
sehingga terjadi efek (-) terhadap struktur
pembuluh darah & fungsi pembuluh darah.
ROS terdiri dari molekul oksigen dan semua
metabolit seluller aerobiknya, termasuk
diantaranya superoxide, hydroxil radical,
radikal lipid.
Selain itu, komponen hydrogen peroxide
(H2O2), peroxynitrite & hypochlorous acid
(HOCL) mempunyai komponen oksidatifnya &
berperan pd stress oksidatif
Radikal bebas superoksida, hidrogen
peroksida dan radikal bebas hidroksil bersifat
sangat toksik
Sumber spesies reaktif lain adlh xantin
oksidase, yg menghasilkan superoksida
(misalnya selama cedera reperfusi pada organ
iskemik) dan siklooksigenase serta
lipoksigenase yang mengahasilkan radikal
hidroksil serta peroksil
Oksidan2 ini memegang peranan penting pd
homeostasis & fungsi vaskuler, partisipasi pd
pertumbuhan, apoptosis & kehidupan dari sel
endotel & otot polos pembuluh darah
Sedangkan Fungsi endotel normal ditandai dgn
adanya keseimbangan dinamis antara NO & oksidan
lainnya, termasuk diantaranya superoxide & H2O2.
NO jg merupakan antagonis dari sifat vasokonstriksi
dari ROS.
Bila kelebihan produksi ROS, diduga bertanggung
jawab terhadapa peningkatan degradasi NO.
Konsentrasi NO yg rendah dpt mengakibatkan
gangguan inhibisi terhadap agregasi trombosit shg
memperparah kondisi lesi yg koyak.
Disfungsi endotel melalui penurunan NO,
meningkatnya stres oksidatif & ekspresi molekul
adhesi berperan penting dlm proses pembentukan
plak aterosklerotik
Peran NO pd iskemia adlh kompleks.
NO dpt memiliki peran protektif maupun merusak sel.
NO yg dihasilkan oleh eNOS memiliki sifat protektif
pd saat ataupun iskemia serebral melalui
peningkatan vasodilatasi, mencegah agregasi
trombosit dan ekspresi VascularCell Adhesion
Molecule (VCAM-1) serta mengatur kontraktilitas
miokardium.
Efek toksiknya dimediasi oleh reaksi NO dgn radikal
bebas superoksida membentuk peroksinitrit &
merusak DNA sel.
DISFUNGSI ENDOTEL DALAM PROSES
TERJADINYA PETEKIE HAEMORAGI
MEKANISME TIMBULNYA PETEKIE
KENAIKAN TEKANAN DARAH

VASOSPASME ARTERIOL HEBAT

PENURUNAN ALIRAN DARAH

HIPOKSIA/ISKEMIK DINDING PEMBULUH DARAH

DISFUNGSI ENDOTEL

NEKROSIS FIBRINOID
PENINGKATAN PERMEABILITAS KAPILER

PERDARAHAN KAPILER

PETEKIE HAEMORAGI
LOKASI PETEKIE
KONJUNGTIVA MATA
KELOPAK MATA
EPIGLOTIS
PERMUKAAN JANTUNG
PERMUKAAN PARU-PARU
PERAN XANTHINE DALAM
METABOLISME ANAEROB
Pendahuluan
Xanthine
Produk dari degradasi purin
Ditemukan pada hampir semua jaringan dan
cairan tubuh
Berperan pada pembentukan radikal bebas
Berperan pada pembentukan asam urat
Tinjauan Pustaka
Xanthine oksida dan xanthine hidrogenase
adalah bentuk alternative dari produk gen yang sama bersifat
flavoprotein kompleks yang terdiri atas dua subunit serupa
dengan Mr 145,000. Enzim-enzim ini mengkatalisis oksidasi
xanthine
XDH mempunyai kereaktifan yang tinggi terhadap NAD+, dan
kereaktifan yang rendah terhadap O2, sedangkan XO
mempunyai kereaktifan yang tinggi terhadap O2, tetapi
mempunyai kereaktifan yang rendah terhadap NAD+. Kedua
enzim dapat mengurangi molekul oksigen untuk menjadi
superoxide dan hidrogen peroksida
Peran xanthine pada iskemik reperfusi jaringan
Peran xanthine pada iskemik reperfusi
jaringan
Fase Iskemik
Iskemia menyebabkan pembentukan ATP menurun tajam
Produksi ATP keluarnya ion Ca2+ dari retikulum
endoplasmik ke dalam sitoplasma
Ion Ca2+ ini memacu enzim fosfolipase yang dependen
terhadap kalsium, sehingga terjadi degradasi fosfolipid
membran sel
Disfungsi kanal ion NaK-ATP-ase
Na influks+H20 dan K efluks
AMP akan mengaktivasi enzim fosfofruktokinase dan
fosforilase
Peran xanthine pada iskemik reperfusi
jaringan
Fase reperfusi
Bertujuan untuk revitalisasi sel
Fosforilasi oksidatif bisa aktif kembali untuk
sintesis ATP
Oksigen yang berlebihan masuk ke dalam sel
pada saat reperfusi
Peran xanthine pada pembentukan asam
urat
Adenosin mengalami deaminasi dengan bantuan enzim
adenosin deaminase menjadi inosin. Inosin difosforilasi
oleh enzim nuklesida purin fosforilase menjadi hipoxanthine
dan sambil melepaskan ribosa 1-fosfat dan Basa Nitrogen.
Selanjutnya hipoxanthine dan guanin membentuk xanthine
dengan katalisis enzim xanthine oksidase. Xanthine
selanjutnya menjadi asam urat.
Asam urat terbentuk dari katabolisma basa nitrogen purin
yaitu adenin dan guanin. Asam urat dikeluarkan melalui
atau bersama urin. Jumlah netto asam urat manusia adalah
400-600 mg dalam 24 jam.
Peran xanthine pada pembentukan asam
urat
Pada binatang, asam urat akan didegradasi
menjadi alantoin lebih dahulu oleh enzim urat
oksidase (urikase)
NH4

Adenosin

H2O

ADENOSIN
DEAMINASE

NH4+

Inosin
P1
Guanin
NUKLEOSIDA PURIN
FOSFORILASE
Ribose 1- GUANASE
fosfat XANTHINE
OKSIDASE

Hipoxanthine Xanthine

H2O+O2 H2O2
XANTHINE
H2O+O2 OKSIDASE

H2O2

Asam Urat
KESIMPULAN
Xanthine berperan pada proses pembentukan
radikal bebas pada jaringan yang iskemik, yang
diperantarai oleh enzim xanthine oksidase
Xanthine berperan pada pembentukan asam urat
dengan penggabungan guanin dari deaminase
guanine dan hypoxanthine oleh bantuan enzim
xanthine oksidase. Xanthine lalu dikonversi menjadi
asam urat yang dikatalisasi oleh enzim xanthine
oksidase
TERIMA KASIH
SOAL 1
1. LUKA BENTUK OVAL, UJUNG LUKA TAJAM,
TERDAPAT JEMBATAN JARINGAN, TEPI LUKA TIDAK
RATA, ADALAH CIRI LUKA TUMPUL
2. ABORESCENT MARK ADALAH CIRI LUKA
TERSENGAT LISTRIK
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 2
1. DALAM LUKA 3 SENTIMETER, SEKITAR LUKA
TERDAPAT MEMAR, MAKA PANJANG SENJATA 3
SENTIMETER.
2. ADANYA LUKA MERUPAKAN TANDA KECURIGAAN
ADANYA TINDAK PIDANA.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 3
1. LUKA ROBEK TERJADI AKIBAT TRAUMA BENDA
TUMPUL.
2. KORBAN DIBERI ISTIRAHAT OLEH DOKTER KARENA
LUKA YANG DIALAMINYA. HAL INI BEARTI LUKA
SEDANG.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 4
1. DI DADA, TERDAPAT SEBUAH LUKA, BENTUK OVAL,
UKURAN 3X0,3 SENTIMETERUJUNG LUKA LANCIL,
ADA JEMBATAN JARINGAN, DASAR LUKA DERMIS,
DARI LUKA KELUAR DARAH. INI CIRI LUKA TUMPUL
2. LUKA AKIBAT ASAM KUAT DITANDAI DENGAN
MENGKERUTNYA KULIT YANG TERKENA.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 5
1. PANJANG LUKA TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
PANJANG SENJATA.
2. LUKA TEMBAK JARAK DEKAT , TERDAPAT JEJAS
KARBON.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 6
1. DALAMNYA LUKA BERHUBUNGAN DENGAN
PANJANG SENJATA.
2. PANJANG LUKA TUSUK, SAMA DENGAN LEBAR
SENJATA YANG DIPAKAI UNTUK MENUSUK.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 7
1. LUKA YANG TERDAPAT DI LIPATAN TUBUH, ADALAH
LUKA YANG MEMATIKAN.
2. KEMATIAN KARENA LUKA, PALING SERING ADALAH
PERDARAHAN.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 8
1. LUKA BISA TERJADI KARENA KECELAKAAN DAN
PEMBUNUHAN.
2. MEMAR TERJADI KARENA KAPILER BAWAH KULIT
ROBEK.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 9
1. LEBAM ADA FASE DITEKAN BISA HILANG.
2. MEMAR LOKASI BISA DI MANA SAJA.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 10
1. LUKA LECET TERJADI KARENA TERKIKISNYA
EPIDERMIS.
2. PADA LUKA LECET BISA TERJADI MEMAR.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB

You might also like