You are on page 1of 45

CASE REPORT

-HEMATEMESIS EC GASTRITIS EROSIVE


HEMORRAGIC-

Presented by : dr. Muthia Fadhilah


IDENTITY
Name : Ny. S
Birth date : July 10th 1954
Age : 60 tahun
Address : Pondok kopi. Jakarta Timur
Religion : Islam
Education : D3
Job : PNS
No.MR : 00-96-34-58
Date of admission : March 24th 2017
Date of examination : March 24th 2017 and March 27th 2017
Hospital discharge date : March 30th 2017
ANAMNESIS
Main Concern (Autoanamnesis):
Vomiting blood since 5 hours before hospital
admittace

Medical History:
Five hours before hospital admittance, patient
experienced abrupt blood vomiting episode. The amount of
blood vomit is approximately 3 glasses in total, each glass
is of 200 ml volume or approximately of a small bucket
in total. The color of the vomit is dark red as stated by
patient. Patient has also experienced depleted energy and
mild abdominal pain. Patient has no problem in defecation,
no blood in the stool. Patient hasnt experienced fever.
Past Illnesses:
In September 2014, patient had dark defecation and
other similar symptoms as what the patient is currently
having. Patient was admitted to hospital to undergo blood
transfusion procedure. Total 3 bags of blood were transfused.
In December 2016, patient was admitted to hospital for the
second time because of similar symptoms and medical
concerns. Total 2 bags of blood were transfused.

Other Illnesses:
1.Diabetes: patient suffers from diabetes for 20 years and
routinely takes 20 IU dose Novamix (insulin).
2.Gastritis: patient frequently feels epigastric pain ever since
the patient was 16 years old.
3.Hepatitis (-)
Personal habits:
Traditional medications and slimming herbs are
often taken by patient in 2013 for a year. Alcohol(-),
hepatotoksik drug : (-)
PHYSICAL EXAMINATION
General status Vital Status

General condition: Severe ill BP : 80/P mmHg


Awareness : Composmentis Pulse : 64 x/minute
Height : 150 cm RR : 18 x/minute
Weight : 61 kg Suhu : 36,5 C
Physical examination 7.Neck :
1.Head : Normocephal Faring : no hyperemia
2.Face : spider navi (-) Tonsilc : T1-T1
3.Eyes : Tyroid : normal
Sclera : icteric -/- KGB : normal
conjungtiva : anemis +/+
Pupils : 3mm-3mm, 8. Thoraks
isokor Inspection : Symmetric when
4.Ears : Normal shape, breathing , no retraction,
no bleeding ictus cordis is not visible
5.Nose : Normal shape
6.Mouth : Palpation : mass (-), tactile
Cyanosis : (-) fremitus +/+
Lips : dry
Percussion : sonor left = right
Tongue : no dirty
Auscultation :
cor (regular s1 = s2, murmur -,
gallop -)
Pulmo (vesicular +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-)
9.Abdomen 10.Ekstremities

Inspection : convex, Cold , capillary refill time < 2


destention (-), caput second, edema(-), eritema
medusa (-) palmaris (-), white nail lines (-)

Palpation : Epigastric
Pain, Hepar and
spleen normal,
ascites (-)

Percussion :The entired


field of tympanic
abdomen, shifting
dullness(-)

Auscultation : normal
LABORATORY EXAMINATION
HEMATOLOGY (24/03/2017 - 08.38 )
Examination Result Unit Normal value

Hb 8.7* g/dl 11.7 - 15.5

Leukosit 10.60 103/L 3.60 11.00

Hematokrit 27* % 35 47

Trombosit 240 103/L 150 - 440

Eritrosit 3.19* 106/L 3.80 5.20

MCV/VER 83 fL 80 100

MCH/HER 27 pg 26 34

MCHC/KHER 33 g/dl 32 36

SGOT (AST) 25 U/L 10 31

SGPT (ALT) 19 U/L 9 - 36

GDS 485* mg/dl 70 -200


(24/03/2017 - 22.46 )

Examination Result Unit Normal value

Hb 8.1* g/dl 11.7 - 15.5

(25/03/2017 - 08.33 )
Examination Result Unit Normal value

Hb 7.9* g/dl 11.7 - 15.5

(25/03/2017 )

Examination Result Unit Normal value

GDS (05.00) 165 mg/dl 70 200

(11.00) 229 mg/dl 70 200

(17.00) 142 mg/dl 70 200

(23.00) 136 mg/dl 70 200


(26/03/2017 - 21.11 )

Examination Result Unit Normal value

Hb 9.8* g/dl 11.7 - 15.5

(27/03/2017 )
Examination Result Unit Normal value

GDS (05.00) 223* mg/dl 70 200

(11.00) 110 mg/dl 70 200

(17.00) 183 mg/dl 70 200

(23.00) 149 mg/dl 70 200


EKG (24/3/2017)
ENDOSCOPY
OCTOBER 29TH 2007
November 04th 2014
WORKING DIAGNOSIS

Hematemesis ec Susp. Gastritis Erosif


Hemorragic

APPEAL DIAGNOSIS

Hematemesis ec Susp. Sirosis Hepatis


MANAGEMENT
Non-medikamentosa
1.bedrest
2.Observ Vital Sign
3.SC / 6 hour
4.Patients fasted

Medikamentosa
1.IGD :
O2 3 L/m
Asering ( with blood set) loading 500 cc
Inj Ranitidin 1 amp
Inj Ondancentron 1 amp
2.Konsul dr. Sp.PD

Asering/12 hour
Vit K 3x1 amp
Transfusion PRC 500 cc
Cefotaxim 3x1 gr
Transamin3x1 gr
Ranitidin 3x1 amp
Ondancentron 3x1 amp
Novorapid
PROGNOSIS
Quo ad functionam ad malam
Quo ad sanationam dubia ad malam

Qua ad vitam dubia ad bonam


FOLLOW UP
24/3/2017 - 09.15 24/3/2017 - 09.35

S : lemas S : lemas
O :TD : 70/50 O :TD : 80/50
HR : 74 HR : 70
RR :18 RR :20
Suhu : 36 Suhu : 36.5
A : Hematemesis ec susp Hb : 8.7
gastritis erosive
A : Hematemesis ec susp
dd: hematemesis ec gastritis erosive
susp sirosis hepatis
dd: hematemesis ec
P : loading 500 cc susp sirosis hepatis
terapi lain lanjut P : loading 500 cc + 500 cc
Transfuse prc 500 cc
Terapi lain lanjut
24/3/2017 13.00 25/3/2017 07.00

S : lemas, pusing S : lemas, pusing


O :TD : 100/54 O :TD : 100/60
HR : 64 HR : 66
RR :22 RR :20
Suhu : 36 Suhu : 36
A : Hematemesis ec susp Hb post transfusi 8.1
gastritis erosive
A : Hematemesis ec susp
dd: hematemesis ec gastritis erosive
susp sirosis hepatis
dd: hematemesis ec
P : Transfuse prc 300 cc susp sirosis hepatis
P : belum perlu transfuse
Diit cair 6 x 100 cc
Terapi lain lanjut
25/3/2017 08.33 26/3/2017

S : lemas S : lemas
O :TD : 100/70 O :TD : 100/70
HR : 86 HR : 86
RR :20 RR :20
Suhu : 36 Suhu : 36
Hb post transfusi jam Hb post transfusi : 9.8
07.00 : 7,9 A : Hematemesis ec susp
A : Hematemesis ec gastritis erosive
susp gastritis erosive dd: hematemesis ec
dd: hematemesis ec susp sirosis hepatis
susp sirosis hepatis P : Vit K stop
P : transfusi 400 cc Terapi lain lanjut
ANALISA KASUS..
1.APAKAH PENYEBAB TERJADINYA
GASTRITIS EROSIVE PADA PASIEN INI?
ANAMNESIS
muntah berwarna merah gelap sejak 5
jam SMRS, muntah sebanyak 3 gelas
berukuran 200 cc
sudah pernah mengalami hal serupa
pada tahun 2014 dan 2016

tahun 2013 pasien mengkonsumsi obat-


obat herbal untuk pengurus badan yang
dijual bebas, selama 1 tahun
sering mengalami gastritis berulang
sejak usia 16 tahun
OAINS BEKERJA DENGAN MENGHAMBAT ENZIM
CYCLOOXIGENASE 1 DAN CYCLOOXIGENASE 2

Enzim Cyclooxygenase : sebagai Kerusakan mukosa


pemecah asam arakhidonat lambung Karena
menjadi prostaglandin dan mukus yang
tromboksan berkurang dan asam
lambung yang banyak
diproduksi.

Pengaruh prostaglandin
terhadap lambung :
Jika produksi
menurunkan sekresi asam
prostaglandin
lambung dan meningkatkan
berkurang
sekresi mukus pada mukosa
lambung
2.APAKAH DASAR DIAGNOSIS PADA KASUS
INI ?
Anamnesis muntah berwarna merah gelap sejak 5 jam SMRS
sebanyak 3 gelas berukuran 200 cc, pasien sudah
pernah mengalami ini sebelumnya pada tahun 2014
kemudia tahun 2016

Pada tahun 2013 pasien pernah mengkonsumsi obat-


obat herbal untuk pengurus badan yang dijual bebas,
selama 1 tahun

tahun 2014 pasien mulai mengeluhkan adanya


muntah merah gelap

sering mengalami gastritis berulang sejak usia 16


tahun.
Pemeriksaan tekanan darah pasien menurun
Fisik

konjungtiva anemis

terdapat nyeri bagian epigastrium

Tidak ditemukan adanya stigmata sirosis hepatis

Pemeriksaan
Penunjang
Hb menurun

GDS meningkat

SGOT dan SGPT dalam batas normal


3.APAKAH FUNGSI PENANGANAN PADA
KASUS INI?

Ringer asering drip cepat 500 cc


untuk mencegah terjadinya syok hipovolemik dan memperbaiki
keadaan dehidrasi pada pasien ini
Transfusi PRC 500 cc
Dilakukan dengan tujuan untuk mengkoreksi keadaan anemia
pada pasien
Vitamin K 3x1 IV
Vitamin K dapat membantu mempercepat pembekuan darah,
sehingga dapat meminimalisai perdarahan pada saluran
pencernaan pasien

Transamin 3 x 1 gr
Berisi asam tranexamat yang berfungsi dalam pembekuan
darah
Cefotaxim 3 x 1 gr
Cefotaxim dapat membunuh bakteri gram negatif dan positif

Ranitidine 3 x1 amp
Sebagai kompetitif reseptor histamine H2 pada sel parietal
yang dapat menurunkan asam lambung pada kondisi basal
maupun terstimulasi makanan. Mencegah pengiritasian
lambung lebih lanjut

Ondansentron 3 x1 amp
Merupakan antagonis selektif reseptor 5-HT3 yang dapat
menghambat rasa mual muntah.
PEMBAHASAN HEMATEMESIS
DEFINISI HEMATEMESIS
Hematemesis adalah muntah darah yang berwarna
hitam yang berasal dari saluran cerna bagian atas.
Yang dimaksud dengan saluran cerna bagian atas
adalah saluran cerna di atas (proksimal) dari
ligamentum Treitz, mulai dari jejenum proksimal,
duodenum, gaster dan esophagus.
KLASIFIKASI HEMATEMESIS

Varises
esofagus

Esofagitis
Karsinoma
dan tukak
esofagus
esofagus
Kelainan
esofagus

Sindroma
Esofagitis
Mallory-
korosiva
Weiss
Gastritis
erisova
hemoragika

Kelainan
di
lambung

Ca Tukak
lambung lambung
SARANA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan endoskopi adalah prosedur pilihan.

Tujuan pemeriksaan endoskopi selain menemukan


penyebab serta asal perdarahan, juga untuk
menentukan aktivitas perdarahan

Klasifikasi aktifitas perdarahan tukakpeptik menurut Forest:


Bila dianggap
TATALAKSANA terdapat gangguan
hemostasis berupa
Langkah resusitasi defisiensi kompleks
berupa pemasangan protrombin sehingga
jalur intravena diberikan vitamin K
parenteral

bila diduga terdapat


fibrinolisis sekunder
Pemasangan pipa dapat diberikan
nasogastrik asam traneksmat
dikerjakan melalui parenteral.
lubang hidung
pasien, kemudian
dilakukan aspirasi
isi lambung.
Bila pada aspirasi
terdapat darah,
selanjutnya dilakukan
bilas lambung (
gastric spooling)
Bila karena Produksi asam lambung yang meningkat :

1. antasida: menekan asam lambung yang sudah berada di


lambung

2. antagonis reseptor H2 dan penghambat pompa proton


:menekan produksi asam lambung

3. Sukralfat : meningkatkan defense mukosa lambung

4. obat yang bersifat vasoaktif: proses perdarahan


berkurang atau berhenti (Vasopresin bekerja sebagai
vasokonstriktor pembuluh splanknik, somatostatin da
okreotid melalui efek menghambat sekresi asam lambung
dan pepsin menurunkan aliran darah di lambung, dan
merangsang sekresi mukus lambung)

5. Pemasangan Sengstaken-Blakemore tube (SB tube) dapat


dikerjakan pada kasus yang diduga terdapat varises
esofagus
PEMBAHASAN GASTRITIS
DEFINISI GASTRITIS

Gastritis adalah peradangan pada lapisan


lambung
KLASIFIKASI

Bakterialis
Karena
Sel
stress
plasma
akut

Meniere Gastritis erosiv

Virus
Atrofik atau
jamur
Eosinofilik
DIAGNOSIS
Diagnoss ditegakan berdasarkan pemeriksaan
endoskopi dan histopatologi.

Gambaran endoskopi yang dapat dijumpai:

Eritema, eksudatif, flat-erosian, raised erosian,


perdarahan, edematous rugae

Perubahan histopatologi yang dapat dijumpai:

Degradasi epitel,hyperplasia foveolar, infiltrasi netrofil,


inflamasi sel mononuklear, folikel limpoid, atropi,
intestinal metaplasia, hyperplasia sel endokrin,
kerusakan sel parietal
TERAPI GASTRITIS AKUT
diet lambung dengan posisi kecil dan sering.

Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam


lambung berupa antagonis reseptor H2 Inhibition
pompa proton, antikolinergik dan antasid

Mukosa protektor berupa sukralfat dan


prostaglandin.

Untuk pengguna aspirin atau anti inflamasi


nonsteroid pencegahan yang terbaik adalah dengan
Misaprostol, atau Devivat Prostaglandin Mukosa.
TERAPI GASTRITIS KRONIK
Gastritis kronis ini digolongkan menjadi dua kategori
Tipe A (Altrofik atau Fundal) dan tipe B (Antral).

Tipe A: merupakan suatu penyakit auto imun yang


disebabkan oleh adanya auto antibodi terhadap sel.
Parietal kelenjar lambung dan faktor intrinsik dan
berkaitan dengan tidak adanya sel parietal dan Chief
Cell, yang menurunkan sekresi asam dan
menyebabkan tingginya kadar gastrin.

Tipe B: umumnya mengenai daerah antrum


lambung. Penyebab tersering adalah infeksi kronis
oleh Helicobacter Pylory
REGIMEN OBAT PADA GASTRITIS H. PYLORI
Regimen 1 PPI 2X1 KLARITROMISIN AMOXIXILIN 2X
2 X 500 MG 1000 MG
Regimen 2 PPI 2 x 1 KLARITROMISIN METRONIDAZOL
2 X 500 MG 2 X 500 MG

Regimen 3 PPI 2 x 1 TEYRASIKLIN 4 METRONIDAZOL SUBSALSIL


X 500 MG 2 X 500 MG AT/
SUBSITRAL
DAFTAR PUSTAKA
1. Sastroamoro, S dkk., 2007., Panduan Pelayanan Medis Departemen Penyakit
Dalam RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo., Jakarta
2. Mansjoer, A dkk., 2001., Hematemesis Melena dalam Kapita Selekta
Kedokteran Edisi ketiga Jilid I., Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia :
Media Aesculapius hal.634-636
3. Adi, P., 2006., Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas dalam
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV., Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia., Jakarta., hal.289-292
4. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., 2008., ISO Farmakoterapi., PT.ISFI :
Jakarta.
5. Mubin, AH., 2006., Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam Edisi 2 : Diagnosis
dan Terapi, EGC : Jakarta
6.Mycek, MJ., Harvey, RA., Champe, PC., 2001., Farmakologi Ulasan
Bergambar Edisi 2., Widya Medika : Jakarta
TERIMAKASIH

You might also like