You are on page 1of 31

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Farmasi Fisika II
Oleh Kelompok 3 :
Nurdina Putri
Taskia Yulia Putri
Tengku Zata Hulwani
Ulfa Tari
Wan Arfan Hadi F.

Dosen Pembimbing : Benni Iskandar, M. Si, Apt


STAB I LITAS
PENDAHULUAN

Stabilitas Kualitas

Dosis tidak
Konsentrasi Efektifitas
tepat

Metabolit
Terurai Keamanan
Toksik
STAB I LITAS

5 Jenis Stabilitas

Kimia
tiap zat aktif mempertahankan keutuhan
kimiawi

Fisika Mempertahankan sifat fisika awal

Mikrobiologi sterilisasi atau resistensi terhadap


pertumbuhan mikroba dipertahankan
Farmakologi
efek terapi tidak berubah selama usia guna sedia
an

Toksikologi
Tidak ada peningkatan yang bermakna dalam to
ksisitas selama usia guna sediaan
STAB I LITAS

Kriteria stabilitas fisika

Penampilan fisika

F Keseragaman bobot
I
S
Keseragaman kandungan
I
K
A Suhu

Disolusi

Kekentalan/Viscositas

Bobot Jenis
STAB I LITAS

Ketidakstabilan Fisika

Perubahan struktur kristal

Perubahan kondisi distribusi

Perubahan konsisitensi atau kondisi agregat

Perubahan perbandingan kelarutan

Perubahan perbandingan hidratasi


STAB I LITAS

Faktor- Faktor yang mempengaruhi Stabilitas Kimia

Hidrolisis

K
I Oksidasi
M
I Isomerasi
A

Fotolisis

Polimerasasi
STAB I LITAS

Hidrolisis
Penguraian oleh air yang dapat dikatalisis ol
eh ion hidrogen (asam) atau ion hidroksil (b
asa)
Obat yang mengandung gugus fungsi ester,
amida, laktam, imida, akan rentan mengal
ami hidrolisis.

Solusi :
Formulasi obat pada pH stabilitas optimum
Penambahan pelarut non air
Mengontrol kadar air
Obat dibuat dalam bentuk sediaan solid (pad
STAB I LITAS

Cont
Yang mempengaruhi reaksi hidrolisis:
pH larutan
H+ & OH- bersifat mengkatalis/ mempercepat pu
tus rantai.
pH
Kestabilan suatu obat adalah pada titik minimum
saat
log K minimum
Larutan Dapar
Suhu
Apabila suhu naik 10oC maka hidrolisis naik 2x li
STAB I LITAS
Oksidasi
Oksidasi merupakan reaksi penguraian obat yang m
eliputi terjadinya:
Hilangnya suatu atom elektronegatif, radikal atau
electro
Penambahan suatu atom elektronegatif, atau ara
dikal.
Obat-obat yang teroksidasi: asam askorbat, adrali
n, ergotamin, hidrokarbon, morfin, penisilin, p
rednison, vitA, D, E.
Cara Menghindari reaksi Oksidasi :
Dengan mengeluarkan molekul oksigen dan loga
m-logam katalis dari sediaan juga dengan men
STAB I LITAS
Fotolisis

1. Reaksi Fotokimia Primer


Terjadi bila molekul obat itu sendiri menyerap en
ergi dari sumber radiasi. Menyerap sinar atau
tidaknya suatu molekul obat dapat dilihat den
gan membandingkan spectrum UV/ sinar nampa
k.
Energi yang diserap dapat menyebabkan pengur
aian melalui beberapa cara:
Sebagai energi termal yang menyebabkan penin
gkatan suhu didalam medium sekeliling.
Sebagai fluoresensi atau phosphoresensi
STAB I LITAS
Cont
2. Reaksi Fotokimia Sekunder (Fotosensitiser)
Energi dari sumber radiasi diserap oleh molek
ul-molekul zat tambahan dalam formulasi
yang kemudian membagi energi yang mningka
t ini kepada molekul obat sehingga terjadi pen
guraian obat. Jadi molekul yang menyerap e
nergi ini disebut FOTOSENSITIS
ER berperan sebagai katalis dalam penguraian
obat.
Contoh:
Vit.C & Asam Folat mengalami penguraian den
gan adanya Riboflavin sebagai fotosensitis
er.
STAB I LITAS
Cont
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengurai
an secara fotolisis:
Faktor formulasi, yaitu: sifat-sifat molekul o
bat itu sendiri, pelarut yang digunakan, pH s
ediaan, jenis larutan buffer yang digunakan,
zat tambahan.
Faktor Penyimpanan: sumber radiasi, wakt
u, intensitas penyinaran, suhu, kemasan.
Contoh obat yang mengalami fotollisis:
Fenotiazin
Hidrokortison
Prednison
STAB I LITAS
Isomerasi

Adalah reaksi perubahan suatu zat kimia menjadi


isomer optis atau geometrisnya. Komposisi kimia
dari obat akan tetap sama tetapi aktivitas biolo
gis dari isomer-isomernya bisa sangat berbeda
sehingga perubahan ini dianggap sebagai suatu
reaksi penguraian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi reak


si isomerisasi:
Struktur obat itu sendiri
Faktor formulasi seperti: pH, lar.buffer dan kek
uatan ion dari larutan obat, pelarut, cahaya
STAB I LITAS
Cont

Cara menghindari:
Gunakan bentuk yang aktifnya
Cari ph stabilitas maksimum
Jenis buffer yang digunakan
Kekuatan ion, gunakan zat-zat yang mudah ter
ion.
Pelarut
Penyimpanan
STAB I LITAS
Polimerasi

Polimerisasi terjadi bila obat bergabung memben


tuk molekul polimer yang rumit / kompleks s
trukturnya yang diikuti oleh hilangnya aktiv
itas biologis.
Contoh:
Larutan pekat dari golongan aminopenicillin m
engalami polimerisasi selama penyimp
anan sehingga aktivitasnya berkurang k
arena terputusnya cincin beta-lactam dan akib
STAB I LITAS

Faktor- Faktor yang mempengaruhi Stabilitas Mikrobiologi

M
I
K
R Faktor Sifat Fisika-Kimia Zat
O aktif dan Zat tambahan
B
I
O
L
O
Faktor Kontaminasi dari
G
I Bahan Baku dan Proses
STAB I LITAS

Fasa- Fasa yang mempengaruhi Aktivitas Obat


F
A
R Fasa Farmasetik
M
A
K
O Fasa Farmakokinetik
L
O
G
I Fasa Farmakodinamik
STAB I LITAS

Faktor- Faktor yang mempengaruhi Stabilitas Toksikologi

T
O Dosis
K
S
I Pengawet
K
O
L
Antioksidan
O
G
Faktor Luar
I
Kondisi penyimpanan yang meliputi
suhu, tekanan, kelembapan dan
cahaya
STAB I LITAS
Pemerian Sediaan
Keseragaman Sediaan (Volume/bobot)
U Kejernihan Sediaan (Sed. Cair)
J Fisika Kemasan (Kebocoran Wadah)
I

S Identifikasi Zat Aktif


T Penetapan Kadar
A pH
B Kimia DIsolusi
I
L
I
T
A Sterilitas
S Endotoksin
Biologi
STAB I LITAS
Metode Pengujian Stabilitas

Untuk produk baru biasanya


pengujian dilakukan pada suhu
kamar yang dikendalikan
(300C+20C) dengan kelembaban
nisbi ruangan 75%+5%, kecuali
untuk obat yang peka terhadap
Jangka suhu dilakukan pada suhu
rendah (50C+20C) dengan
Panjang rentang waktu pengujian pada
bulan 0, 3, 9, 12, 18, 24, 36, 48,
dan 60. Biasanya pengujian
dilakukan sampai bulan ke-36,
tetapi apabila masih memenuhi
syarat pengujian harus
diteruskan sampai bulan ke-60.
STAB I LITAS

Cont

Untuk produk baru biasanya pengujian dilakukan


pada suhu ekstrim yang dikendalikan (400C+20C)
dengan kelembaban nisbi ruangan 75%+5%, kecuali
untuk obat yang peka terhadap suhu dilakukan pada
suhu ruangan (250C+20C) dengan kelembaban nisbi

Dipercep ruangan 60%+5%. Rentang waktu pengujian untuk uji


stabilitas dipercepat dilakukan pada bulan 0, 1, 2, 3,

at dan 6. Biasanya pengujian pada bulan ke-6 hanya


untuk senyawa obat baru.
Pengujian stabilitas dipercepat menggunakan alat
Climatic Chamber untuk menjaga agar suhu ekstrim
dan kelembaban nisbi terkendali.
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS
STAB I LITAS

You might also like