You are on page 1of 16

FGD Peningkatan Penyaluran

Kredit UMKM
Jambi, 17 September 2015
Diskusi
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi
Permasalahan : Berdasarkan pengamatan di beebrapa kabupaten, bantuan
pembiayaan sebenarnya menampakkan hasil, lebih kepada usaha mikro yang
mengarah kepada usaha kecil, namun banyak yang lebih mikro belum tersentuh.
UMKM segan untuk mengajukan permohonan kredit ke bank dan permasalahan
pembukuan. Beberapa bank sudah melakukan jemput bola, mungkin bank yang lain
bisa ikut.
Bantuan yang diberikan Dinkop, bansos (hibah ke koperasi yang sehat)
berupa Rp 1M di beberapa koperasi (Rp50 juta per koperasi) di tahun 2015 turun dari
tahun 2014 sebesar Rp 1,3M . Dana bergulir belum realisasi di 2015 karena
kekurangan SDM, sedangkan di 2014 sekitar 900juta, 2013 3,3M dan 2012 13,4M.
Bantuan SHT di 2015 sudah 1000 persil. Dinkop bekerjasama dengan BRI juga
memberikan izin gratis dengan target 7.700 izin di tahun 2015, namun dalam
pelaksanaan di Prov Jambi masih terkendala karena pelimpahan wewenang dari
Bupati ke Camat baru 1 kabupaten.
Pasal 16 UU No.20 tahun 2008, BUMN, BUMD, Dinas harus memberikan
pendampingan kepada UMKM seperti penguatan SDM dan kapasitas UMKM
Disperindag
Jumlah UMKM industri yang terdaftar di
Diperindag Prov sekitar 8.000 UMKM. Akses ke
perbankan belum baik karena terkendala beberapa
aturan seperti penjaminan. Pada saat ini, bantuan yang
dapat diberikan Disperindag berupa kecukupan peralatan
secara hibah. Salah satu program Disperindag untuk
mengatasi akses ini melalui bimbingan teknis untuk
mengatasi masalah yang dihadapi seperti Pelatihan
Kewirausahaan sebanyak 2 angkatan per tahun dan
Pelatihan Keuangan.
Permasalahan yang dihadapi lainnya berupa
kurangnya informasi dari perbankan seperti persyaratan,
jaminan, dan suku bunga. Begitu juga dengan perizinan,
apakah dapat lebih disederhanakan saat mengharap
akses ke bank.
Dinas Koperasi UMKM Kota Jambi
Dari data tahun 2015 terdapat 10.530 UMKM di
Kota Jambi. Beberapa persoalan yang dihadapi
diantaranya manajemen yang belum baik. Selain itu,
keuangan dan permodalan juga menjadi masalah yang
dihadapi. Sosialisasi dan diseminasi informasi kredit
UMKM belum sampai dengan baik ke UMKM.
Dinkop mengharapkan UMKM dapat berbentuk
koperasi untuk memperkuat legalitas. Masalah lain juga
berupa mentalitas dan karakter UMKM untuk maju.
Sebagai contoh, UMKM sangat semangat untuk
meminjam tapi tidak semangat untuk mengembalikan.
Beberapa permasalahan lain yang timbul dari operasional
UMKM juga perlu diatasi seperti kemacetan, parkir, dsb.
Dinas Peternakan Provinsi Jambi
Beberapa permasalahan :
1. Sejak 2012, ada dana yang sudah di MoU kan
dari Kementrian Pertanian dan BPD Jambi untuk
kelompok ternak sebesar Rp21M, namun belum
ada realisasi sampai sekarang sehingga peternak
kurang bersemangat dalam mendapatkan akses
pembiayaan. Permasalahan apa yang ada di
bank kenapa tidak ada pencairan? Apabila ada
informasi dari perbankan, mohon untuk
disosialisasikan kepada UMKM.
2. Pembiaayan dengan bunga yang ringan, karena
agunan sudah dipersiapkan oleh UMKM
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
Pada tahun 2008 ada PUAB, terdapat 1200
gapoktan mendapatkan hibah Rp100juta per
gapoktan. Setelah 3 tahun sudah harus
mempunyai LKMA dengan badan hukum
koperasi. Badan hukum susah dibentuk? Apakah
walaupun belum berbadan hukum apakah dapat
mendapatkan permodalan?
Dinas Kelautan dan Perikanan
UMKM sekitar 825 UMKM mengolah hasil
pertanian. Ada juga sekitar 25 KKMB sebagai
pendamping UMKM menuju akses perbankan,
namun saat ini lebih fokus kepada budidaya ikan
seperti karamba. Permasalahan pembudidaya
adalah panen sekitar 4-7 bulan namun harus
membayar nagsuran setiap bulan.
Untuk produk olahan perikanan,
permasalahan saat ini, kualitas belum cukup
baik.
Ada program PUM untuk UMKM.
Dinas Kehutanan Provinsi Jambi
1. Cukup banyak UMKM yang potensial, namun
pada sektor kehutanan dan perkebunan,
panen atau pembayaran tidak dapat
dilakukan setiap bulan. Apakah bisa
diterbitkan kebijakan angsuran dibayarkan
per 6 bulan.
2. KT akan dibantu legalitasnya kepada Dinas
Koperasi.
Bank Indonesia
1. Dari penjelasan di atas, sebenarnya cukup banyak
bantuan dari Dinas terkait bantuan teknis, dsb
namun banyak yang tidak diketahui UMKM, apakah
sebenarnya yang terjadi adalah kesenjangan
informasi?
2. Informasi mengenai Skim UMKM yag dapat
diakses UMKM.
3. Mediasi antara UMKM dan perbankan, karena
UMKM merasa sudah banyak melakukan perbaikan
namun bank merasa kenapa UMKM nya masih
belum berubah, sehingga perlu infomasi yang tepat
dari bank mengenai skim dan aturan kredit masing-
masing bank.
BPD Jambi
Menanggapi dari Dinas Peternakan tentang
keberadaan dana Rp21 M. Seperti apa bentuk dana
Rp21 M apakah berasal dari dinas dan sudah ada di
BPD?
Untuk KUPS bagi peternak, bahwa terdapat
aturan yang tidak dapat dipenuhi oleh UMKM
sehingga belum dapat dicairkan.
Walaupun perbankan merupakan badan
usaha yang memiliki paling banyak ketentuan,
namun itu bukan kendala penyaluran. BPD juga
punya target penyaluran yang harus dicapai,
sehingga apabila ada UMKM potensial pasti akan
dicairkan.
BNI
Menanggapi pernyataan bahwa UMKM takut
ke bank, sebenarnya cukup banyak pengajuan yang
masuk ke bank, namun gagal dikarenakan kurang
legalitas dan calon debitur enggan untuk mengurus.
Realisasi KUR baru mulai jalan sekitar 2 bulan
terakhir terkait kebijakan pemerintah. Presentase
penyaluran KUR sekitar 75% dari pengajuan. Target
penyaluran Rp 10M per bulan. Untuk agunan
merupakan second way out, sehingga tidak menjadi
prioritas. Untuk kebijakan grass period juga bisa
diakomodir oleh bank disesuaikan dengan usaha.
BCA
Tidak langsung ke mikro, mikro 0,5% dari
UMKM, 15% usaha kecil, dan sisanya Usaha
Menengah. Untuk portofolio kredit UMKM sudah
mencapai 30% dari total kredit BCA
Permasalahan yang dihadapi di lapangan oleh
BCA adalah agunan dan kelayakan usaha. Untuk
permasalahan yang bisa dibantu oleh perbankan
akan dibantu seperti pembukuan dsb, namun
seperti perizinan, bank tidak dapat membantu.
Tingkat pengajuan yang ditolak sekitar 30%
dari total pengajuan. Permasalahan berikutnya,
UMKM enggan ke bank swasta seperti BCA, juga
jumlah SDM dan keberadaan outlet BCA.
Bukopin
Untuk kredit mikro dan kecil, maksimal kredit
Rp150 juta. Program yang banyak dilakukan melalui
channeling kepada koperasi. Untuk KUR hanya memiliki 1
AO dengan possibility sekitar 20%. Untuk SUP sekitar
70%.
Tidak hanya bantual modal tetapi juga bantuan
teknis seperti edukasi tenis perkreditasn dan pemberian
sistem pembukuan kepada koperasi.
Untuk jaminan seperti sporadik dapat diterima
untuk kredit mikro selama tidak bermasalah, bahkan
BPKB dan persediaan bisa menjadi jaminan selama usaha
feasible.
Permasalahan sebenarnya adalah komunikasi dan
informasi yang belum tersampaikan dengan baik.
Bank Mandiri
Portofolio mikro sudah di atas Rp 1T, lebih
banyak dari portofolio segmen lain. Hal ini
membuktikan bahwa tidak sulit mengajukan kredit.
Bank tidak mempersulit namun bank
menyeleksi dengan ketat. Apabila potensial makan
debitur tidak perlu datang ke bank, bank yang akan
mendatangi debitur. Bank memberikan kredit
kepada UMKM tangguh, berpengetahuan, dan
berkarakter baik.
Edukasi kepada debitur mengenai
pembukuan dan peningkatan kapabilitas perlu
dilakukan.
Kanwil BPN Provinsi Jambi
Program lintas sektoral pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan akses permodalan
melalui program sertifikasi.
Pada tahun 2015, Muaro Jambi, Batang Hari,
dan Bungo akan dijadikan klaster binaan melalui
pendampingan lintas sektoral. Setelah dilakukan
sertifikasi oleh BPN maka menjadi tugas SKPD
terkait untuk meningkatkan kapasitas UMKM untuk
berhubungan dengan perbankan.
Namun terdapat beberapa kendala setelah
sertifikasi selesai. Bank masih belum mau
mencairkan pembiayaan setelah sertifikasi selesai.
KESIMPULAN
1. Ternyata pembiayaan untuk UMKM tidak
sepesimis yang dibayangkan. Penyaluran
cukup besar dari pihak perbankan.
2. Dinas merekomendasikan UMKM potensial
kepada Bank Indonesia untuk diteruskan
kepada pihak perbankan.
3. Perbankan untuk dapat mengirimkan skim
kredit UMKM di masing-masing bank
kepada BI untuk diteruskan kepada Dinas
terkait.

You might also like