Professional Documents
Culture Documents
Preseptor :
Pem.Visus
Pem. Reflek
fundus
Slit lamp
Kultur
Biopsi kornea
Uji sensibilitas
kornea
Uji fluoresensi
Penatalaksanaan
Tabel 1 : Pengobatan keratitis bakteri, jamur, dan acanthamoeba
Tabel : Konsentrasi obat dan dosis untuk pengobatan
keratitis bakteri dan jamur
Terapi Keratitis Virus
Keratitis Herpes Simpleks
Debridement
Terapi obat
Agen antiviral topikal yang dipakai pada keratitis herpes adalah
idoxuridine, trifluridine, vidarabine, dan acyclovir. Dosis
acyclovir adalah 200 mg 5 x perhari selama 5-7 hari. Pada
pasien immuno-compromised atau pasien dengan gangguan
absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg.
Terapi bedah
Keratoplasti penetrans mungkin diindikasikan untuk
merehabilitasi penglihatan pasien dengan parut kornea berat;
tindakan ini hendaknya dilakukan beberapa bulan setelah
penyakit herpesnya non-aktif.
Pengendalian mekanisme pemicu yang mereaktivasi infeksi HSV.
Keratitis Herpes Zoster
Dosis oral acyclovir 800 mg 5 x sehari selama 10-14
hari; valacyclovir, 1 gr 3 x sehari selama 7-10 hari;
famciclovir, 500 mg per 8 jam selama 7-10 hari.
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : Tn. SA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Chaniago
Alamat : Pandan
Rawat Jalan Poliklinik : Selasa, 01 Desember 2015
Keluhan Utama
Seorang pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD
Solok, Selasa, 01 Desember 2015 pukul 11.30 WIB,
dengan keluhan pada mata kiri merah,berair, dan
penglihatan menjadi kabur sejak 2 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Mata kiri merah, berair, dan penglihatan menjadi kabur minggu yang
lalu.
Pada mata kiri, nyeri (-), silau (+),gatal (-),terasa mengganjal/kelilipan (-),
dan demam (-)
Pasien riwayat bekerja yang berhubungan dengan menyetir mobil,
dimana saat bekerja keluhan terasa lebih parah. Keluhan akan menurun
saat pasien tidur dan istirahat dirumah.
Pasien mencoba menggunakan obat tetes mata yang dibeli sendiri, yaitu
obat tetes mata keluaran cendo dengan tempat dan tutup berwarna
putih. Obat digunakan 2 x 1 tetes per hari. Awalnya terasa lebih
nyaman, namun kemudian keluhan kembali terasa dan tetap menetap.
Riwayat trauma pada mata kiri (-)
Riwayat penggunaan kontak lensa (-) dan kacamata (-)
Riwayat penggunaan obat kortikosteroid topikal (-) dan sistemik (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering mengalami keluhan/penyakit seperti ini sebelumnya.
Keluhan timbul berulang-ulang, tetapi keluhan yang sekarang terasa
lebih berat dan menetap lebih lama.
Riwayat batuk-batuk lama (-) dan penyakit kulit melepuh (-)
Riwayat alergi makanan seafood (+), berupa bengkak-bengkak pada bibir
dan gatal-gatal.
Riwayat asma bronkial (-)
Riwayat hipertensi, diabetes melitus, dan hiperkolesterol disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis cooperative
Pemeriksaan Oftalmologikus
Gambar : Hasil pemeriksaan slit lamp oculo sinistra
Diagnosis Kerja
Keratitis herpes simpleks rekuren oculo sinistra
Diagnosis Banding
Keratitis neurotropik
Anjuran Pemeriksaan
Pemeriksaan refleks fundus
Pemeriksaan refleks kornea
Slit lamp
Pemulasan fluorescein
Kerokan lesi epitel kornea
Kultur virus
Polymerase chain reaction (PCR)
Penatalaksanaan
Nonfarmakoterapi :
Hindari pemicu keratitis herpes simpleks rekuren yang umum,
seperti demam, pajanan berlebihan UV, trauma, serta obat-obatan
imunosupresi lokal dan sistemik.
Menjaga kebersihan mata dan hindari menggosok-gosok mata
yang sakit.
Farmakoterapi :
Hervis salep mata 3,5 gr 4 x sehari
Gentamicin tetes mata 0,3 % 4 x sehari
Acyclovir 200 mg 5 x sehari selama 5-7 hari
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan,
didapatkan adanya gejala dan tanda peradangan pada
kornea. Gambaran lesi ulkus dendritik pada kornea khas
menunjukkan keratitis akibat virus herpes simpleks.
Keluhan yang berulang menandakan bentuk rekurensi.