You are on page 1of 23

DISUSUN OLEH

Hilda Khairunnisa Sholiqin (20144157A)


Sterilisasi gas dilakukan dengan cara pemaparan gas atau
uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya.
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk
gas atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid, propilen
oksida, klorin oksida, kloropikrin dll.
Sterilisasi gas pada umumnya memerlukan waktu yang
cukup lama, tergantung pada keberadaan kontaminasi,
kelembaban, temperatur dan konsentrasi gas yang
digunakan. Sterilisasi gas digunakan untuk sterilisasi
bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan,
plastik, antibiotik.
1 Etilen Oksida (EO)
2 Chlordioksida (CD
3 Uap Hidrogen Peroksida (VHP)
4 Formaldehida
5 Ozon
etilen oksida adalah salah satu diantara prosedur sterilisasi
bahan serbuk.
Proses sterilisasi menggunakan autoclave khusus pada
suhu yang lebih rendah (36-60 C) serta konsentrasi gas
tidak kurang dari 400 mg/l dengan proses sebagai berikut
Setelah peralatan medis dimasukkan, gas etilen oksida
dipompakan ke dalam kamar (chamber) selama 20-30
menit pada kelembaban 50%-75%.
Setelah waktu pemaparan dengan gas ethilen oksida
diikuti oleh tahap aerasi / pertukaran udara, yaitu proses
pembuangan gas ethilen oksida pada sterilisator maupun
peralatan medis.
Keuntungan Kerugian

Semua mikroorganisme termasuk Beberapa bahan pembungkus plastik dan


nilon harus dibiarkan terbuka dan disegel
spora dapat dibunuh secara aseptis. Ini merupakan kerugiannya
bila dibandingkan dengan sterilisasi
Non korosif terhadap bahan plastik, radiasi.
metal atau karet Lambat

Ideal untuk bahan tidak tahan panas Sulit untuk mengontrol RH dan hidrasi
organism
Daya penetrasi dan sterilisasi sama Biaya lebih tinggi bila dibandingkan
dengan proses panas karena membutuhkan
peralatan canggih yang khusus.
Toksik dan dapat menyebabkan
pembengkakan.
Chlordioksida merupakan agen sterilisasi yang sangat
efektif dan banyak digunakan pada perangkat medis
maupun industri farmasi meliputi sterilisasi komponen
maupun peralatan medis itu sendiri. CD secara luas
digunakan sebagai agen anti mikroba di industri. CD
digunakan pada air minum. Pada industri makanan dan
minuman, digunakan pada air, pemprosesan daging
unggas, sanitasi buah dan sayur, dan peralatan yang
digunakan untuk pemprosesan bahan makanan maupun
minuman
Prekondisi Camber harus diuji kebocoran agar dapat memberikan set point RH
yang tepat (60-75%)
Pengkondisian Waktu pengkondisian selama 30 menit bertujuan untuk
memberikan kelembaban. Setelah pengkondisian selesai, gas dapat masuk
camber.
Pengisian Gas dimasukkan ke dalam chamber, konsentrasi gas yang
dimasukkan tergantung dari waktu siklus, biaya, isi.
Pemaparan Selama pemaparan, konsentrasi gas dimonitor dan dipertahankan
pada target konsentrasi.
Aerasi Gas CD dikeluarkan dari chamber. Waktu aerasi tergantung dari
kecepatan pompa vakum. Biasanya berlangsung selama 15 menit. Aerasi
memberikan kondisi chamber berada pada 0,1ppm atau kurang dari itu (Agalloco,
2008).
Mekanisme sterilisasi Hidrogen peroksida dapat
memproduksi hidroksil yang bersifat radikal bebas,
sehingga dapat menyerang membrane sel, DNA,
dan komponen essensial lainnya pada
mikroorganisme. Namun mikroorganisme (bakteri
aerob dan anaerob fakultatif) juga dapat
melindungi dirinya dari hidrogen peroksida
dengan cara mendegradasi hydrogen peroksida
menjadi air dan oksigen.
Menggunakan vacum : cairan hydrogen
peroksida kinsentrasi rendah akan divacum
dari cartridge sehingga akan melewati
vaporizer dan akan tervaporisasi, uap yang
terbentuk akan masuk ke chamber sterilisasi
Menggunakan gas disertai tekanan tinggi
atau tidak
Fase vacum, dimana vacum yang berada pada chamber akan mengeluarkan
tekanan sebesar 1 pound/inchi2. Fase ini berlangsung < 20 menit.
Fase injeksi, larutan hydrogen peroksida disuntikan ke dalam chamber vacuum
dan tervaporisasi menjadi uap
Fase difusi, uap hydrogen peroksida menyebar kedalam chamber dan terjadi
peningkatan tekanan sehingga bahan yang akan disterilisasi akan masuk ke dalam
kolom, sehingga sterilant akan terpapardengan uap hydrogen peroksida sehingga
mikroorganisme akan terbunuh.
Fase plasma, adanya radio frequency energy membuat molekul melepaskan
elektronnya dan memproduksi plasma dengan suhu rendah sehingga hydrogen
peroksida kehilangan energinya dan berubah menjadi oksigen dan air
Fase pelepasan, udara yang telah terfiltrasi akan masuk ke dalam chamber
sehingga akan menurunkan tekanan atmosfer disertai terbukanya pintu.
Keuntungan : Kerugian :

Tidak mencemari lingkungan Hidrogen peroksida akan menjadi


Tidak menghasilkan produk yang toksik jika penggunaannya lebih dari
toksik 1 ppm TWA
Waktu penggunaan 28-75 menit Membutuhkan kolom sintetik
(tergantung tipe alat)
Kapasitas penetrasinya lebih kecil
Dapat digunakan untuk bahan yang dibandingkan dengan ETO
sensitive terhadap panas dan
lembab, prosesnya dengan suhu <
50C
Penggunaannya mudah
Formaldehid berasal dari formika Latin, yang berarti semut
(semut menghasilkan asam format sebagai pertahanan
alami). Ini adalah gas tidak berwarna, tetapi biasanya
didistribusikan sebagai larutan (umumnya disebutsebagai
formalin), dan dikenal sebagian besar orang dalam rumah
sakit sebagai desinfektan penting, yang telah digunakan
sejak akhir 1800an. Formaldehida juga merupakan
senyawa dalam kimia industri yang sangat penting, dimana
jutaan ton formaldehid digunakan setiap tahun dan
diproduksi dengan bahan kimia lain.
Mekanisme aksi
Semua bakteri termasuk spora dapat dibunuh oleh gas formaldehide dengan
konsentrasi lebih dari 3% dan gas formalin (37% formaldehid dalam larutan air)
untuk sterilisasi ruangan (Agalloco, 2008). Mekanisme penghambatannya adalah
dengan berikatannya formaldehide dengan asam amino pada protein
mikroorganisme, sehingga akan mengganggu transkripsi dari mikroorganisme
tersebut, yang kemudian menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut
(Darmadi, 2008).
Cara kerja
Alat yang digunakan yaitu formalin autoclave dengan suhu 700C. Setelah alat-alat
yang akan disterilisasi dimasukkan, kemudian gas formaldehid dialirkan ke dalam
chamber dengan konsentrasi 15 mg/m3 (Darmadi, 2008). Gas formaldehid
didapatkan dengan melarutkan formaldehid dalam air dengan kadar 37% (Agalloco,
2008)
RH => Kelembaban yang dapat digunakan untuk mendapatkan
efektivitas dari hasil sterilisasi adalah berkisar antara 60-80%
(Agalloco, 2008).
Suhu => Suhu yang digunakan untuk sterilisasi gas formaldehide
adalah 700C. Menurut Getinge (2008) temperatur yang digunakan
untuk sterilisasi gas formaldehid berkisar antara 50-650C.
Lama pemaparan => Jika menggunakan suhu antara 50-600C, waktu
pemaparan yang digunakan 30-60 menit, sedangkan jika suhu
sterilisasi antara 55-650C, waktu pemaparan yang dibutuhkan adalah
45-60 menit (Agalloco, 2008).
Konsentrasi gas => Menurut Darmadi (2008) konsentrasi gas
formaldehid yang aman digunakan untuk sterilisasi adalah 15
mg/m3.
Kelebihan: Kekurangan:

Dapat digunakan untuk membunuh Penetrasi jelek


spora.
Kemampuan difusi kecil
Bahan tidak rusak selama disterilisasi
Menyebabkan polimerisasi pada
permukaan
Mudah berkondensasi
Mengiritasi kulit, mata dan saluran
pernafasan.
Karsinogenik dan Allergenik.
Sterilisasi ozon cocok untuk instrumen stainless
steel, namun ada beberapa terbatas pada alat-alat
yang berongga. Saat ini, sterilisasi ozon tidak
dibebaskan untuk proses endoskopi fleksibel, kaca
atau ampul plastik, cairan atau implan. Informasi
mengenai kompatibilitas alat harus diperoleh dari
produsen alat dan produsen sterilisasi. Kemasan
bahan yang dapat digunakan untuk sterilisasi ozon
termasuk wadah aluminium anodized
menggunakan filter noncellulose disposable,
kantung polietilen dan pembungkus nonwoven
uncoated.
Ozon sterilizer berfungsi mensterilisasikan alat-alat yang tidak
berskala.
Ozon sterilizer terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bawah dan
bagian atas, prinsip kerja ozon sterilizer bagian atas adalah
membunuh mikroba menggunakan ozon (O3), dimana ozon itu dapat
merusak mekanisme dari mikroba, sehingga sel protein pada
mikroba mengalami oksidasi yang mengakibatkan perubahan fungsi
dan kematian pada mikroba, karena ozon (O3) itu sendiri bersifat
racun,
sedangkan fungsi dari bagian bawah ozon sterilizer (elektra) adalah
mensterilkan medium menggunakan sinar lampu dengan panas
tinggi, yang cara kerjanya hampir sama dengan oven.
Keuntungan Kerugian

Bersifat sinergi ketika ozon Gas ozon bersifat toksik (pada


direaksikan dengan hidrogen konsentrasi 0,4 ppm)
peroksida dengan bantuan sedikit air
Merupakan gas berbau ( tercium
pada konsentrasi 0,02-0,04 ppm)
Dapat menyebabkan iritasi saluran
pernafasan dan okular (jika terpapar
pada konsentrasi 1 ppm selama 24
jam)
Bersifat korosif
Kelembapan relatif udara saat sterilisasi
Suhu saat sterilisasi
Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi
Kemampuan penetrasi gas pensteril
Sterilisasi gas adalah suatu proses sterilisasi menggunakan
gas sebagai zat pensteril. Bahan-bahan sterilan yang
biasanya digunakan dalam sterilisasi gas yaitu Etilen
Oksida (EO), Chlordioksida (CD), Uap Hidrogen Peroksida
(VHP), Formaldehida, dan Ozon. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi sterilisasi gas yaitu kelembapan relatif
udara saat sterilisasi, suhu saat sterilisasi, kemampuan
penetrasi gas pensteril.

You might also like