You are on page 1of 16

Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Plasenta Previa


KONSEP DASAR
PENYAKIT
PENGERTIAN

Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada


tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal) dan
oleh karenanya bagian terendah sering kali
terkendala memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
atau menimbulkan kelainan janin dalam rahim.
ETIOLOGI

Perdarahan Riwayat
(hemorrhaging) operasi/pembedahan
Usia lebih dari 35 uterus sebelumnya
tahun Keguguran berulang
Multiparitas Status sosial ekonomi
Pengobatan infertilitas yang rendah
Multiple gestation Jarak antar kehamilan
Erythroblastosis yang pendek
Merokok
KLASIFIKASI

1. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada


Menurut Browne 4 klasifikasi (tambahan):
pembukaan
2. Plasenta Plasenta
previa 4-5 cm teraba
lateralis, plasenta
bila pada menutupi
pembukaan
1. Plasenta previa marginalis Yaitu plasenta yang
4-5 cm
sebagian
seluruhpembukaan
tepinya Previa
ostium. ditutupi oleh plasenta, dapat dibagi
terletak pada pinggir ostium uteri
frekuensi plasenta previa totalis sebesar 20-45%
menjadi:
a. internum.
Plasenta previa lateralis posterior, bila sebagian menutupi
2. Plasenta previa
ostium bagian letak rendah Apabila jaringan
belakang.
b. plasenta
Plasenta previa
berada lateralis anterior,
kira-kira 3-4 bila
cm sebagian menutupi
di atas ostium
ostium
uteri bagian depan
internum, pada pemeriksaan dalam tidak
PP Sentralis
c. Plasenta previa lateralis marginalis, bila sebagian kecil
atau hanya pinggir ostium yang PP
ditutupiLateralis
teraba (Prawirohardjo, 2008).
plasenta.
(Totalis)
MANIFESTASI KLINIS

1. Perdarahan pervaginam
2. Tanpa alasan dan tanpa nyeri
3. Perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah
banyak dengan waktu yang singkat, dapat
menimbulkan anemia sampai syok.
4. Pada janin, turunnya bagian terbawah janin ke dalam
Pintu Atas panggul (PAP) akan terhalang, tidak jarang
terjadi kelainan letak janin dalam rahim, dan dapat
menimbulkan aspiksia sampai kematian janin dalam
rahim (Manuaba, 2005)
PATHWAY
Terlampir
PENATALAKSANAAN

1. Pasien harus dirawat dirumah sakit dan tidak dilakukan


pemeriksaan vagina
2. TTV pasien diperiksa, dinilai jumlah darah yang keluar, dan
dilakukan close match.
3. Dilakukan palpasi abdomen untuk menentukan umur
kehamilan janin, presentasi, dan posisinya.
4. Pemeriksaan Ultrasonografi dilakukan segara setelah
masuk, untuk mengkonfirmasi diagnosis
5. Penatalaksanaan selajutnya tergantung pada perdarahan
dan umur kehamilan janin
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Utama: Perdarahan Sifat, sebab,


1. Keluhan Fisik:
Pemeriksaan
1. Inspeksi: terdapat perdarahan
sedikit banyaknya pervagina
perdarahan.
2. Palpasi abdomen: Sering dijumpai kesalahan letak
2. Riwayat kesehatan: Riwayat Obstetri
3. Jantung/paru: Volume darah meningkat, Peningkatan
3.frekuensi
Riwayatnadi,
mensturasi
Terjadi hiperventilasi selama kehamilan,
4.Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan
Riwayat Kontrasepsi
nafas
5.Vagina:
4. Riwayat penyakit vaskularisasi
Peningkatan dan operasiyang menimbulkan
warna kebiruan ( tanda Chandwick), Hipertropi
epithelium
DIAGNOSA

1. Penurunan cardiac out put berhubungan dengan


perdarahan dalam jumlah yang besar.
2. Ansietas yang berhubungan dengan perdarahan
kurangnya pengetahuan mengenai efek perdarahan
dan menejemennya.
3. Resiko tinggi cedera (janin) b/d Hipoksia jaringan /
organ, profil darah abnormal, kerusakan system imun.
4. PK anemia
INTERVENSI
No. Diagnose Keperawatan TujuanKriteria Hasil Intervensi
1. Penurunan kardiak output Setelah dilakukannya tindakan 1. Kaji dan catat TTV, TD serta
berhubungan dengan keperawatan .x24 jumlah perdarahan.
perdarahan dalam jumlah jam diharapkan penurunan 2. Bantu pemberian pelayanan
yang besar kardiak output tidak terjadi kesehatan atau mulai
atau teratasi dengan kriteria sarankan terapi cairan IV atau
hasil : terapi transfusi darah sesuai
1. Volume darah intravaskuler kebutuhan.
dan kardiak output dapat
diperbaiki sampai nadi,
tekanan darah, nilai
hemodinamik, serta nilai
laboratorium menunjukkan
tanda normal
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan 1. Terapi bersama
dengan kurangnya tindakan keperawatan pasangan dan
pengetahuan efek selama ....x 24 menyatakan
perdarahan dan diharapkan ansietas perasaan.
manejemennya dapat berkurang 2. Menentukan tingkat
dengan kriteria hasil : pemahaman
Pasangan dapat pasangan tentang
mengungkapkan situasi dan
harapannya dengan manajemen yang
kata-kata tentang sudah
manajemen yang sudah direncanakan.
direncanakan, sehingga 3. Berikan pasangan
dapat mengurangi informasi tentang
kecemasan pasangan. manajemen yang
sudah
direncanakan.
PK Anemia Setelah dilakukan 1. Monitor tanda
asuhan keperawatan tanda anemia
. X 24 jam 2. Observasi KU px
diharapkan: 3. Anjurkan untuk
Dapat meminimalkan meningkatkan
terjadinya komplikasi asupan nutrisi klien
anemia dg KH: yang bergizi
1. >10 gr/dL 4. Kolaborasi untuk
2. Konjungtiva pemberian th/ IV
unanemis dan transfusi darah
3. Kulit tidak pucat
EVALUASI
1. Tidak terjadi penurunan cardiac out put
2. Ansietas teratasi.
3. Resiko tinggi cedera (janin) tidak terjadi.
4. Tidak terjadi tanda tanda anemia

You might also like