Professional Documents
Culture Documents
Pancawati Ariami
Penatalaksanaan Spesimen
Smengambil spesimen dan cairan tubuh
untuk pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan spesimen adalah
menetapkan diagnosa masalah dan menilai
respon klien terhadap terapi yang telah
dijalani.
1. Spesimen Urine
Terbagi atas 3 yaitu Urine Bersih , Urine Tengah, Urine Tampung
a) Urine bersih(clean voided urine specimen), diperlukan untuk
pemeriksaan urinalisa rutin. Untuk pemeriksaan urinalisa
rutin diperlukan:
Urine bersih, biasanya urine pertama pagi hari.
Jumlah minimal 10mL
Tidak ada cara pengambilan khusus, klien dapat melakukannya
sendiri.
Spesimen harus bebas dari feses
Diperlukan urine segar (pengambilan kurang dari 1 jam), bila
tidak dapat diperiksa dengan segera, urine harus dimasukan
dalam lemari es.
b) URINE TENGAH (clean-catch or
midstream urin specimen) merupakan cara
pengambilan spesiman untuk pemeriksaan
kultur urine yaitu untuk mengetahui
mikroorganisme yang menyebabkan infeksi
saluran kemih. Sekalipun ada kemungkinan
kontaminasi dari bakteri di permukaan
kulit, namun pengambilan dengan
menggunakan kateter lebih berisiko
menyebabkan infeksi. Perlu mekanisme
khusus agar spesimen yang didapat tidak
terkontaminasi.
c) Urine Tampung Adalah pemeriksaan urin yang
memerlukan seluruh produksi urin yang
dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu,
rentangnya berkisar 1-2 jam 24 jam.
Urin tampung disimpan di lemari pendingin
atau diberi preservatif (zat aktif tertentu)
Tujuan:
mencegah pertumbuhan bakteri atau mencegah
perubahan/kerusakan struktur urin.
Biasanya urin ditampung di tempat kecil lalu
dipindahkan segera ke penampungan yang lebih
besar.
Beberapa Pemeriksaan Menggunakan
Spesimen Urin
1. Asam Urat
Mendeteksi penyakit ginjal, eklampsia, keracunan
timah hitam, leukimia dengan diet tinggi purin,
ulseratif kolitis dan lain-lain, urin yang dibutuhkan
tampungan urin 24 jam.
2. Bilirubin
Mendeteksi penyakit obstruktif saluran empedu,
hepar, kanker hepar., urine yang dibutukan sekitar 5
tetes.
3. Human Chorionic Gonatropin