Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga berbasis gender. Ia mendefinisikan berbagai bentuk kekerasan seperti fisik, psikis, seksual, dan ekonomi serta ketentuan hukum terkait pelaku tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga seperti pidana penjara dan denda. Dokumen tersebut juga menjelaskan hak-hak korban kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapat perlindungan
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga berbasis gender. Ia mendefinisikan berbagai bentuk kekerasan seperti fisik, psikis, seksual, dan ekonomi serta ketentuan hukum terkait pelaku tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga seperti pidana penjara dan denda. Dokumen tersebut juga menjelaskan hak-hak korban kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapat perlindungan
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga berbasis gender. Ia mendefinisikan berbagai bentuk kekerasan seperti fisik, psikis, seksual, dan ekonomi serta ketentuan hukum terkait pelaku tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga seperti pidana penjara dan denda. Dokumen tersebut juga menjelaskan hak-hak korban kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapat perlindungan
Definisi Kekerasan Deklarasi penghapusan kekerasan terhadap perempuan (PBB thn 1993) sbb, setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi didepan umum atau dalam kehidupan pribadi. Kekerasan terdiri dari: 1. Kekerasan fisik, misalnya dipukul, ditendang, yang menimbulkan luka fisik. 2. Kekerasan psikis, misalnya dimadu, dibohongi/ selingkuh. 3. Kekerasan seksual, misalnya diperkosa, cabul/ pelecehan seksual. 4. Kekerasan ekonomi, misalnya penelantaran/ tidak diberi nafkah. Bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan,antara lain: 1. Kekerasan terhadap istri adalah kekerasan baik meliputi kekerasan fisik, ekonomi, seksual dan psikologis, yang dilakukan oleh suami terhadap istri yang berakibat merendahkan dan merugikan istri. 2. Kekerasan dalam pacaran adalah kekerasan yang dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap pasangannya dalam masa pacaran, akibatnya timbul penderitaan bagi si korban, baik fisik maupun non fisik. 3. Kekerasan dalam keluarga adalah kekerasan yang dilakukan oleh keluarga yang berjenis kelamin laki-laki terhadap keluarganya sendiri yang berjenis kelamin perempuan. 4. Perkosaan adalah segala bentuk pemaksaan hubungan seksual. 5. Pelecehan seksual adalah segala tindakkan maupun ucapan bermakna seksual yang berakibat merendahkan martabat orang yang jadi sasarannya. Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU.PKDRT/UU no.23 th. 2004) Yang dimaksud kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah : Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan/ atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (ps. 1) Yang dimaksud lingkup rumah tangga meliputi : a. Suami, istri, dan anak b. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada huruf a karena hubungan darah, perkawinan, persusunan, pengasuhan dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga dan/ atau c. Orang yang bekerja membantu rumah tangga tersebut (ps.2) Tujuan Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga : a. Mencegah segala bentukkekerasan dalam rumah tangga b. Melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga c. Menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga d. Memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera (ps.4) Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dilaksanakan berdasarkan asas: a. Penghormatan hak asasi manusia b. Keadilan dan kesejahteraan gender c. Nondiskriminasi d. Perlindungan korban (ps. 3) Larangan Kekerasan dalam rumah tangga Setiap orang dilarang melakukan terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya dengan cara : a. Kekerasan fisik, yaitu suatu perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit atau luka berat. b. Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilanganya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya. c. Kekerasan seksual meliputi, - pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut - pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangga tersebut d. Penelantaran orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. (ps. 5 s/d ps. 9) Hak Hak Korban Korban berhak mendapatkan : a. Perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya. b. Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis c. Penanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban d. Pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum e. Pelayanan bimbingan rohani (ps. 10) Ketentuan pidana bagi pelaku perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangga antara lain : 1. Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga dengan pidana paling lama 3 tahun atau denda paling banyak Rp. 9.000.000 (sembilan juta rupiah) 2. Dalam hal perbuatan kekerasan psikis dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) Ketentuan pidana bagi pelaku perbuatan kekerasan seksual dalam rumah tangga: 1. Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda Rp. 36.000.000 (tiga puluh enam juta rupiah) 2. Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangga melakukan hubungan seksual dipidana minimal 4 tahun maksimal 15 tahun atau denda minimal Rp. 12.000.000, maksimal Rp. 300.000.000 3. Dalam perbuatan kekerasan seksual atau memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya, melakukan hubungan seksual yang mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak dapat disembuhkan dipidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun atau denda minimal Rp. 25.000.000, maksimal Rp. 500.000.000 (ps. 51-55) PENCEGAHAN KDRT BERUSAHA TETAP SEHAT JIWA SEJAJAR IQ DAN EQ BERGANTIAN DAN TOLERANSI PERSAMAAN GENDER DALAM ARTI YANG HOLISTIK HARGAI KELUARGA BESAR PASANGAN JANGAN SEGAN UNTUK BERKOMUNIKASI GAME