You are on page 1of 13

Ensefalopati Metabolik ec

Hiponatremia
Prahasta L. R 102012144
Michael Steven 102013186
Stefi Tauran 102013397
Cindi Erica 102015041
Selvia Marshella 102013115
Ahmad Aedi J 102015138
Aina Naimah Binti Razak-102015206
Brian E. F. P 102015049
Rumusan Masalah
Seorang laki-laki 60 tahun dibawa keluarganya ke UGD karena
penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu (Skenario 5)
Pemeriksaan
Anamnesis Fisik
Keluhan Utama Status Generalis Keadaan tampak sakit berat
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran dan Kesadaran (Stupor)
sejak 6 jam SMRS (sebelum masuk RS) Tanda-TandaVital Tekanan darah (120/70
Riwayat Penyakit Sekarang mmHg), Nadi (90 x/menit), Napas (30 x/menit)
Pada 3 hari sebelum masuk RS, Pasien mengalami diare dan Suhu (36 oC)
dengan frekuensi 5-7x/ hari, kuning cair disertai mual
dan penurunan nafsu makan. Tidak ada demam, sesak Pemeriksaan Mata Pupil isokor 3mm/3mm,
nafas dan sakit kepala. Kemudian 6 jam SMRS, pasien reflek cahaya langsung dan tidak langsung (+)
semakin lemas, memanjang waktu tidurnya dan sulit Pemeriksaan Thoraks Dalam batas normal
dibangunkan. Keluhan diare saat dibawa ke RS sudah Pemeriksaan Abdomen Perut datar,
membaik, BAB padat 1x/ hari. normoaktif / normoperistaltik
Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi sejak 10
tahun yang lalu, obat rutin HCT 25 mg 1x1 dan tidak Pemeriksaan Neurologis (GCS, Saraf Kranial,
ada riwayat trauma kepala
Rangsang selaput otak dan Tekanan intrakranial)
Riwayat Penyakit Keluarga (-)
Riwayat Pribadi Pasien merokok 1 bungkus per
hari selama 20 tahun ini
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Periksa darah lengkap dan LED
Fungsi hati (albumin, globulin, SGOT dan SGPT)
Fungsi ginjal ( asam urat, ureum dan kreatinin)
Gula Darah Sewaktu dan Puasa
Analisa Gas Darah
Fungsi jantung (CKMB dan troponin T)
Elektrolit darah (kalsium, natrium dan klorida)
Cek Golongan Darah
Urinalisis (urobilinogen, bilirubin, urobilin, keton, protein, berat jenis)

Pemeriksaan Radiologi
Foto Thorax AP
CT Scan Kepala
Klasifikasi Encefalopati
a. Hypoxic encephalopathy
b. Ensefalopati hepatik
c. Uremic encephalopathy
d. Wernickes encephalopathy
e. Hypertensive encephalopathy.
f. Toxic-Metabolic encephalopathy
Ensefalopati
Penyebabnya
Akibat kekurangan glukosa, oksigen atau kofaktor metabolik
Akibat disfungsi organ perifer
Dibedakan jadi 2
Ensefalopati metabolik primer
Ensefalopati metabolik sekunder
Working Diagnosa
Ensefalopati Metabolik ec
Hiponatremia
Gejala Klinis :
Sakit kepala,
Mual,
Inkoordinasi, delirium, dan akhirnya kejang fokal atau
generalisata
Apnea atau opistotonus
Tanpa adanya perubahan struktural pada otak
Hiponatremia Hipernatremia Hiperkarbia Hiperkalemia Hiperkalsemia Hipoglikemia

Gejala Gangguan Diaforesis, diare, sakit kepala, K > 7,5 mEq/L, Confusion, gangguan tremor, apnea,
Kesadaran, sakit poliuria, gejala disorientasi, depresi segmen ST, gerakan, dan koma , sianosis,
kepala, mual, hipovolemia, gangguan gangguan fungsi QRS melebar, penyakit degeneratif takipneu, kejang,
stupor dan edema kesadaran, stupor kognitif, tremor gelombangT tinggi lainnya letargi, palpitasi,
serebral dan takikardi, rasa
hiperrefleksia lapar, jantung
debar
Etiologi Diare, DM, Retensi Natrium, vasodilatasi Gangguan eksresi Hiperparatiroidisme, DM, obesitas,
Meningkatnya air Diare dengan serebral, ginjal, intake K tumor ganas, kekukrangan
dalam ruang kehilangan banyak peningkatan berlebihan, intoksikasi vitamin, nutrisi, efek
ekstraseluler cairan, Diabetes tekanan cairan penghancuran insufisiensi adrenal, samping obat
Insipidus serebrospinal jaringan akut hipertiroidise
dan perubahan Asidosis metabolik
pH CSF
Terapi Koreksi cepat Na Diuretik tiazid, Pemantauan Insulin 10 IU dalam Kalsitonin 4IU/KgBB, Glukosa oral/iv,
hipertonik iv (akut) desmopressin, kadar oksigen glukosa 40 %, 50 Kelasi Ion CA (Na- glukagon,
Koreksi perlahan penurunan intake Na/ ml bolus iv diikuti EDTA), dialisis thiamine,
(kronik) Protein infus dektrose, Na peritoneal monitoring
bikarbonat, diuretik
loop, hemodialisis
Patofisiologi
Gangguan Paparan logam berat Keseimbangan
Jantung atau pelarut organik Asam Basa

Faktor toksik, Anoksik dan Metabolik

Kerusakan struktural sekunder pada jaringan otak


Epidemiologi Etiologi
Beberapa penyebab Kehilangan Natrium (Diare)
ensefalopati memiliki angka Meningkatnya air dalam ruang
insiden yang berbeda-beda. ekstraseluler
Ensefalopati terkait sepsis DM
terjadi berkisar 9% hingga Penyakit Addison
71% pada pasien yang
menderita sepsis.
Angka kejadian ensefalopati
akibat timbal sulit ditemukan
tapi pernah ada kasusny,
Tatalaksana
Terapi Suportif
Liat air way, breathing dan circulation
- Dextrose 25g IV (or D5050) dengan asumsi adanya kemungkinan
pasien mengalami keadaan hipoglikemia.
- Thiamine 100mg IV untukWernickes encephalopathy
- Naloxone 1mg IV dengan asumsi opiate overdose.
Pada Hiponatremia
Koreksi cepat Na hipertonik iv 1mEq/L/jam sampai Na
130 mEq/L(akut)
Koreksi perlahan 0,5 mEq/L/jam max 10
mEq/L/24jam(kronik)
SIADH (retriksi ketat intake air)
Edukasi
mengkonsumsi makanan rendah protein dan diet lainnya
disesuaikan dengan kondisi dan penyebab.
Pemberian makan melalui NGT ( Naso Gastric Tube )
diperlukan pada pasien koma

Prognosis

Kebanyakan ensefalopati karena gangguan metabolisme


adalah reversibel, tetapi beberapa memiliki potensi untuk
kecacatan jangka panjang. Semakin tua umur pasien dan
semakin parah ensefalopati dan kegagalan multiorgannya,
maka semakin tinggi mortalitas
Komplikasi
Keadaan yang bisa timbul bila ensefalopati terjadi adalah
ganguan perkembangan, bahkan hingga kematian

Kesimpulan
Hipotesis diterima, pasien mengalami ensefalopati metabolik ec.
Hiponatremia, diliat dari anamnesis, pemeriksaan dan gejalanya.
Pengobatan yang tepat dapat menghindari kematian.

You might also like