You are on page 1of 22

Motivasi pasien dalam berhenti

merokok
Dr. Tribowo T Ginting, SpKJ
SMF Psikiatri
Tim Berhenti Merokok
RSUP Persahabatan, Jakarta
Motivate patient to quit
Difficult patient
Pracontemplation - contemplation
How ?
8 strategies :
1. Eliciting self motivational statements
2. Listening with empathy
3. Questioning
4. Personal feedback
5. Affirming the patient
6. Handling resistance
7. Reframing
8. Summarizing
Eliciting self motivational statement
Mendatangkan pernyataan yang diucapkan
pasien yang mencerminkan motivasi dirinya
Ajak bicara / berbuat cara baru nilai ps akan bergeser ke arah
yang diberikan
Bantu agar ps mengeluarkan kata2 dari mulut ps sendiri
Bangkitkan respon ps berupa pernyataan sel
motivating
Kesediaan terbuka untuk dapatkan masukan ttg rokok
Pengakuan adanya problem yang berkaitan dengan rokok
Mengutarakan keinginan, kebutuhan, atau kemauan untuk berubah
Mengutarakan optimisme terhadap kemungkinan berubah
Cara : dengan open ended question :
- Apakah anda merokok ?
- Apakah saat ini anda mengalami masalah atau
kesulitan dengan rokok, coba ceritakan ?
- Apa positif dan negatif dari rokok yang anda
ketahui ?
- Perubahan apa yang anda harapkan saat ini
dan selanjutnya?
Lanjutkan dengan pertanyaan2 lain (reflective
listening)
Yang penting, untuk bangkitkan pernyataan
motivasi diri :
ceritakan sejauh mana anda menggunakan
rokok
Ceritakan berapa besar beban biaya yang
harus anda pikul karena rokok
Coba ceritakan mengapa kamu memutuskan
untuk berhenti ?
Listening with empathy
Empati : menempatkan diri pada posisi pasien
(memahami kondisi pasien)
Berarti melakukan relective listening yaitu
mendengarkan dengan cermat dan teliti
perkataan pasien dan merefleksikan kembali
pada pasien
Tujuan :
- menghindari resistensi
- Mendorong ps untuk bicara dan gali topik
- Mengkomunikasikan penghargaan dan menunjukkan
adanya suatu working therapeutic alliance
- Mengklarifikasikan secara tepat apa yang dimaksud
pasien
- Dapat dipakai untuk memperkuat ide-ide pasien
Contoh :
T : apakah kamu mengalami masalah karena
rokok ?
P : ya, kadang-kadang saya merokok terlalu
banyak
T : terlalu banyak ya. (RL)
P : Ya, sepanjang hari rasanya tidak dapat
berpikir, kosong
T : Sepertinya ada yang mengganggu pikiran
kamu ya, sehingga mengganggu konsentrasi
kamu
Pernyataan yang bukan reflective listening
P : saya merasa telah merokok berlebihan tetapi
kadang saya beranggapan tidak ada masalah
T Konfrontasi : kamu pasti telah menimbulkan
masalah pada orang lain
T nasehat : saya rasa kamu lebih baik introspeksi
diri dulu dan segera berhenti
T RL : jadi di satu sisi kamu merasa ada alasan
untuk prihatin dan disisi lain kamu tidak ingin
disebut memiliki masalah ya
Questioning
Tanyakan tentang perasaan, ide, dan
keprihatinan serta rencana-rencana pada
pasien
Personal feedback
Berikan dan diskusikan hasil pemeriksaan atau
laboratorium yang menunjukkan masalah
Diskusikan tentang pengobatan lain yang
mungkin berkaitan dengan efek rokok
Diskusikan obat-obatan yang diminum yang
berkaitan dengan masalah medik
Affirming the patient
Menegaskan, mengiyakan, membenarkan atau
memberikan pujian terhadap pernyataan pasien
dengan kesungguhan hati
Tujuan :
- Memperkokoh hubungan
- Menumbuhkan dan meningkatkan sikap diri yang
bertanggung jawab
- Menguatkan pernyataan pasien yang self
motivational
- Mendukung harga diri pasien
Contoh :
Saya menghargai upaya dan waktu anda untuk
membicarakan hal-hal tentang anda dan
rokok, dan saya meolihat bahwa kamu
berupaya untuk berhenti merokok dan saya
harap komitmen yang baik tadi diteruskan
sehingga dapat mencapai kondisi berhenti
yang maksimal
Terima kasih atas waktunya untuk selanjutnya
saya akan mengirim anda untuik konsultasi
lebih lanjut pada dokter
Handling resistance
Mengendalikan resistensi pasien
Contoh resistensi : interupsi, adu argumentasi,
menyangkal masalah, bermusuhan, marah, dll
Jangan berhadapan langsung dengan
resistensi (seperti menyudutkan pasien, anti
pasien, membantah, menghakimi, sarkasme,
marah, mendesak, dll)
Hindari kata awal mengapa/kenapa
Cara menangani resistensi
1. Simple refleksi : cara sederhana merefleksikan ucapan
pasien
Cth : P : saya bukan pecandu
T : tentu saja kamu tidak mau diberikan julukan itu ya
2. Reflection with amplification : modifikasi refleksi
dengan tambahan penjelasan
Cth : P : saya tidak merasa mengalami masalah dengan rokok
T : sejauh yang kamu lihat, sesungguhnya tidak ada
masalah tertentu atau kerusakan kesehatan karena
menggunakan rokok
3. Double sided reflection : refleksi dua sisi yang
berlawanan
Cth : P : saya tidak bisa tiba-tiba berhenti rokok, karena semua
teman saya juga merokok
T : kamu bisa bayangkan bagaimana kamu merokok dengan
teman dan di waktu yang sama kamu juga kuatir karena rokok
bisa mempengaruhi kesehatan kamu
4. Shifting focus : mengalihkan atensi pasien dari isu yang
dibicarakan
Cth : P : saya tidak bisa tiba-tiba berhenti rokok, karena semua
teman saya juga merokok
T : mungkin lebih baik kita membicarakan mengenai sisi positif
dan negatif dari rokok yang kamu rasakan
5. Rolling with : menggulirkan, jangan menantang
resistensi
Cth : P : saya tidak bisa tiba-tiba berhenti rokok, karena
semua teman saya juga merokok
T : saya lihat kamu telah memutuskan untuk tetap merokok
dan sukar untuk mengubah diri, tetapi semua terserah
kamu setelah kamu mempertimbangkan faktor-faktor
yang menguntungkan dan merugikan dari rokok
Reframing
Strategi dengan mengundang pasien untuk
memeriksa persepsi atau medatangkan upaya
pasien untuk mereorganisasi diri
Penting untuk gunakan kata, persepsi dan
pandangan pasien sendiri tentang rokok
Cth :
- Mungkin kamu membutuhkan sesuatu untuk menghargai
dirimu (penggunaan rokok sebagai hadiah)
- Mungkin kamu pakai rokok untuk menghindari masalah
dengan orang lain dan melepaskan masalah kamu
Summarizing
Secara periodik, buat kesimpulan, berupa
kesimpulan apa yang diucapkan pasien
Cth :
sejauh yang kamu ceritakan, kamu sebenarnya tidak
nyaman dengan merokok sehingga kamu menginginkan
berhenti tetapi kamu masih ragu juga ya. Ada yang kamu
pikirkan lainnya ?
Kesimpulan
MET merupakan salah satu psikoterapi yang
cocok diberikan pada pasien adiksi dengan
mempertimbangkan tahap perubahan pasien
Untuk memotivasi pasien diperlukan 8 stategi
yang perlu diterapkan saat melakukan
konseling motivasi
TERIMA KASIH

You might also like