Professional Documents
Culture Documents
Self improvement
Learning External Accreditation
Process evaluation
Self assessment
1
2
UU 44 / 2009 ttg RS 4
UU 29 / 2004 ttg Praktik Kedokteran Instrumen
UU 36 / 2009 ttg Kesehatan Akreditasi 6
3
Badan Akreditasi
Sertifikat
5
Akreditasi Rumah Sakit
di Indonesia
Standar Standar
Akreditasi Prosedur
1 2 3
RS Operasional
Safety is a
MUTU fundamental principle
PATIENT of patient care and a
SAFETY critical component of
3 Fondasi Quality Management.
Asuhan pasien
(World Alliance for Patient
Asuhan Medis
Asuhan Keperawatan
ETIK EBM Safety, Forward Programme,
Patient
Fokus Pasien
Centred Care
(1915-2008)
(Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human: building
a safer health system. Washington, D.C.: National Academy Press, 2000.)
D A L A M 1 TAHUN
SETIAP HARI
1 PESAWAT JUMBO JET
BERPENUMPANG 268 ORANG
J A T U H !!!
(Pasien !!)
13
Picker Institute :
1.Respect for patients values, preferences and expressed needs, 2.
Coordination and integration of care, 3. Information communication
and education, 4. Physical comfort, 5. Emotional support and
alleviation of fear and anxiety, 6. Involvement of family and friends, 7.
Continuity of care and smooth transition, 8. Access to Care
1.Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yg diutarakan oleh
pasien; 2. Koordinasi dan integrasi asuhan; 3.Informasi,
komunikasi dan edukasi; 4. Kenyamanan fisik; 5. Dukungan
emosional dan penurunan rasa takut & kecemasan; 6.
Keterlibatan keluarga & teman2; 7. Asuhan yg berkelanjutan
dan transisi yg lancar; 8. Akses thd pelayanan.
Patient centredness is becoming a widely used, but poorly understood, concept in
medical practice. It may be most commonly understood for what it is nottechnology
centred, doctor centred, hospital centred, disease centred.
2. What is difficult for many to appreciate is that for the most part
todays health systems do not foster collaboration among patients,
families and caregivers
Dalam sistem yan kes masa kini, masih sulit bagi banyak
orang utk menghargai dan mengembangkan kolaborasi
antar Pemberi Pelayanan Kesehatan dan pasien keluarga.
Sodomka, P : Engaging Patients & Fam: A High Leverage Tool for Healthcare Leaders,
AHA Quality Update, 2006
16
1. The hard part is understanding that the shift to patient- and family-
centered care is a fundamental change in how you manage your
hospital. The concepts of patient- and family-centered care are woven
into the infrastructure of your organizationin strategic plans, vision
and values, facility design, patterns of care, information-sharing
processes, family support, charting and documentation, human
resources management, professional education, and quality and
safety improvement processes. The key is to partner with patients
and families who are trained as formal advisers.
2. Bgn yg sulit adalah memahami bhw pergeseran ke patient- and family-centered care (PFCC)
merupakan perubahan mendasar dlm cara mengelola RS. Konsep PFCC terjalin ke dalam
infrastruktur organisasi RS, dalam rencana stratejik, visi dan nilai-nilai, rancang bangun
fasilitas, pola yan, proses berbagi-informasi, dukungan keluarga, pemetaan dan dokumentasi,
pengelolaan SDM, edukasi profesional, dan proses peningkatan mutu serta keselamatan. Yg
penting adalah bermitra dgn pasien & keluarga yg terlatih sbg penasehat formal.
Sodomka, P : Engaging Patients & Fam: A High Leverage Tool for Healthcare Leaders,
AHA Quality Update, 2006
17
Patient-Centered Care on Medical/Surgical Units
1. Truly patient-centered care on medical and surgical units honors the
whole person and family, respects individual values and choices, and
ensures continuity of care. Patients will say, "They give me exactly the
help I want (and need) exactly when I want (and need) it.
2. Care that is truly patient-centered considers patients cultural traditions,
their personal preferences and values, their family situations, and their
lifestyles. It makes the patient and their loved ones an integral part of the
care team who collaborate with health care professionals in making
clinical decisions.
3. Patient-centered care puts responsibility for important aspects of self-
care and monitoring in patients hands along with the tools and
support they need to carry out that responsibility.
4. Patient-centered care ensures that transitions between providers,
departments, and health care settings are respectful, coordinated, and
efficient.
5. When care is patient-centered on medical-surgical units, unneeded and
unwanted services can be reduced.
(Institute for Healthcare Improvement,
18 2012)
What are the Core Concepts of
Patient (- and Family-) Centered Care?
1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and honor
patient and family perspectives and choices. Patient and family
knowledge, values, beliefs and cultural backgrounds are
incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and
share complete and unbiased information with patients and families
in ways that are affirming and useful. Patients and families receive
timely, complete, and accurate information in order to effectively
participate in care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and supported
in participating in care and decision-making at the level they
choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an
institution-wide basis. Health care leaders collaborate with patients
and families in policy and program development, implementation,
and evaluation; in health care facility design; and in professional
education, as well as in the delivery of care.
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health
19 Care System.
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
What are the Core Concepts of Patient (- and Family) -
Centered Care?
1. Martabat dan Rasa hormat. Praktisi yan kes mendengarkan dan
menghormati pandangan dan pilihan pasien & keluarga. Pengetahuan,
nilai-nilai, kepercayaan dan latar belakang kultural pasien & keluarga
dimasukkan dlm perencanaan dan pemberian yan kes
2. Berbagi informasi. Praktisi yan kes mengkomunikasikan dan berbagi
informasi secara lengkap dan tdk menyimpang/bias dgn pasien & keluarga
dgn cara menguatkan (affirming) dan berguna. Pasien & keluarga
menerima informasi secara tepat waktu, lengkap, dan akurat agar
berpartisipasi secara efektif dlm asuhan dan pembuatan keputusan.
3. Partisipasi. Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi
dlm asuhan dan pengambilan keputusan pada tingkat yg mereka pilih
4. Kolaborasi / kerjasama. Pasien & keluarga juga dimasukkan dlm institusi
secara luas. Pimpinan yan kes bekerjasama dgn pasien & keluarga dlm
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program; dlm
rancangan fasilitas yan kes; dan dlm edukasi profesional, serta dalam
pemberian pelayanan.
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered
20 Care 2008
WHO General Principles of Good Chronic Care (2003)
1. Develop a treatment partnership with your patient
2. Focus on your patient's concerns and priorities
3. Use the 5 A's: Assess, Advise, Agree, Assist, Arrange
4. Educate patient on disease and support patient self-management
5. Organize proactive follow-up
6. Involve "expert patients," peer educators and support staff in your health facility
7. Link the patient to community-based resources and support
8. Use written information - registers, Treatment Plan, treatment cards and written
information for patients - to document, monitor, and remind
9. Work as a clinical team
10. Assure continuity of care
21
WHO General Principles of Good Chronic Care (2003)
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.(1)
3. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar dan profesi dan
standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi.(1.3)
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. (3)
7. Memilih dokter dan kelas keperawatan sesuai dengan keinginannya dan kemampuan
serta sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
HAK PASIEN (UU RS)
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain.(2.1)
9. Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.(1.2)
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.(2, 6)
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.(2,6)
12. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis sesuai kebijakan RS
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak menggangu pasien lain.
HAK PASIEN (UU RS)
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah
sakit.(1.3)
15. Mengajukan saran perbaikan atas layanan Rumah Sakit .(3)
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.(1.1)
17. Menggugat Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar tanpa mempengaruhi mutu pelayanan yang diterima.
18. Mengeluh pelayanan RS yg tdk sesuai standar pelayanan melalu media cetak dan
elektronik sesuai peraturan Per UU-an (3)
19. Mendapat ringkasan medis.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Mematuhi ketentuan/ peraturan dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
2. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter yang merawat.
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam
pengobatannya.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
5. Menghargai hak pasien lain dan tenaga kesehatan.
6. Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak melakukan tindakan kriminal selama
dalam perawatan
7. Memenuhi hal-hal yang disepakati.
Traditional model in health
care, the physician has been
the central unit in the
health care model.
2005 : 600.000
2008 : 1000.000
Sumatera Utara :
THE PATIENT'S
FAMILY:
Involved in
decision-making
Health Care
Institution THE HEALTH CARE
INSTITUTIONS
(HOSPITALS,
INSURANCE
COMPANIES, ETC.)
SETTING FACILITY
HEALTH CARE TEAM (PHYSICIANS, NURSES DESIGN BASED ON
AND TECHNICIANS: REGULATIONS
INTERDICIPINARY TEAM
MODEL/APPROACH
Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the Art
Ravishankar Jayadevappa and Sumedha Chhatre. The Open Health Services and Policy Journal, 2011, 4, 15-25
Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the Art
Ravishankar Jayadevappa and Sumedha Chhatre. The Open Health Services and Policy Journal, 2011, 4, 15-25
COMPLIANCE WITH STANDAR
UU RS ps 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien
dan mengutamakan keselamatan pasien
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit
UU PK Pasal 44
(1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik
kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran
atau kedokteran gigi.
(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanan
kesehatan.
(3) Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
dengan peraturan Menteri.
UU PK Pasal 50
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur operasional;
c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dan
d. menerima imbalan jasa
UU PK Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran mempunyai kewajiban :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang
mempunyai keahlian dan kemampuan yang lebih baik,
apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
AKUNTABILITAS
pengobatan; KINERJA
BEKERJA HARUS
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia;
MENGIKUTI/PATUH
d. melakukan pertolongan TERHADAP
darurat atas dasar
perikemanusiaan,
KEBIJAKAN DAN kecuali
SPObilaRS
ia yakin ada orang lain
yang bertugas dan mampu melakukannnya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
TAK TERJADI CEDERA PASIEN
CEDERA PASIEN/
KEGAGALAN MEDIS
IMPLEMENTASI DAN KEPATUHAN TERHADAP
KEBIJAKAN DAN STANDAR MENJADI DASAR
HUKUM DAN PELAYANAN YANG BERKUALITAS
Asesmen Ulang
penunjang, dsb
2) Analisis informasi : dihasilkan
(PPA)
Dekubitus dg
skala norton
Catatan perkembangan terintegrasi
PERAWAT
Uraian temuan ( SOAP),
Kolaborasi, Informasi lisan
dengan menggunakan bukti tulis
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Nama pasien
Nyeri Bebas nyeri 1. Melakukan monitoring skala nyeri setiap Ttd dan
akut Tujuan terukur: jam nama
1. Skala nyeri 0 2. Observasi respon nonverbal dari DPJP
2. Dapat melakukan ketidaknyamanan
aktivitas 3. Kontrol lingkungan yang dapat
3. Merasa nyaman mempengaruhi nyeri
4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
5. Ajarkan tentang teknik relaksasi
(Ttd & nama perawat)
1. Obat anti nyeri.
2. Tindakan koreksi nyeri
(Ttd & nama dokter)
RENCANA Nama : No MR :
PENATALAKSANAAN Ruang : Tgl. Lahir :
TERINTEGRASI
Tgl MASALAH KEBUTUHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN TANDA TANGGA
Jam. TUJUAN TERUKUR TANGAN L
DPJP MASALA
H
TERATAS
I
Saya bertanggung jawab secara penuh atas segala akibat yang mungkin timbul
sebagai akibat tidak dilakukannya tindakan kedokteran yang direncanakan oleh
dokter.
4 Indikasi Tindakan Keadaan klinis pasien yang membutuhkan dilakukan tindakan kedokteran
Tata Cara:
5 Tipe sedasi/anestesia
Uraian singkat prosedur dan tahapan yang penting.
6 Tujuan Preventif/diagnostik/terpeutik/rehabilitastif
7 Risiko & Komplikasi Risiko dan komplikasi yg dapat terjadi akibat tindakan kedokteran.
Prognosis:
8
Prognosis vital , prognosis fungsi dan prognosis kesembuhan
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan/atau tandatangan
berdiskusi
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi dari dokter sebagaimana di atas kemudian yang saya beri tanda/paraf di kolom kanannya, tandatangan
dan telah memahaminya
* Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali atau keluarga terdekat
Kerangka
Di ruang IGD dilanjutkan dgn ananesi : pem
fisik, kajian nyeri, program teraphi, monitor TTV, waaktu
evalasi tindak lanjut, diagnosis,rencana
tindakan/konsultasi
Ceklis Keselamatan Operasi
REKAM MEDIS RUJUKAN
Di rekam medis pasien yg pindah / dirujuk dicatat nama RS
tujuan & staf yg menyetujui penerimaan pasien.
2. dicatat hal-hal lain yg diperlukan sesuai dengan
kebijakan RS yg merujuk.
3. dicatat alasan rujukan.
4. dicatat kondisi khusus sehubungan dgn proses
rujukan.
5. dicatat segala perubahan dari kondisi/status pasien
selama proses rujukan.
RESUME PASIEN TERINTEGRASI
1. Resume pasien pulang berisi alasan dirawat,
diagnosis&penyakit penyertanya.
2. temuan fisik dan hal lain yg penting.
3. . prosedur diagnostik dan terapetik yg telah
dilakukan.
4. medikamentosa termasuk obat waktu pulang.
5. keadaan / status / kondisi pasien waktu pulang.
6. instruksi tindak lanjut / kontrol
KOLABORASI ???
Kesimpulan
1. Pada model asuhan pasien yang tradisional, Dokter merupakan pusat dari asuhan
pasien, patient safety belum terjamin.
2. Pada model Patient Centered Care (PCC), pasien adalah pusat, para pemberi pelayanan
kesehatan mengelilingi / melayani pasien, dan PPK tsb dalam fungsi yg setara dan
berkolaborasi, sehingga disebut interdisciplinary team model
3. PPC dalam pelaksanaan asuhan pasien, masih belum dipahami sepenuhnya, belum
sepenuhnya dihargai
4. PCC merupakan Mainstream model, sdh menjadi Trend global pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit
5. PCC di Indonesia dipopularkan melalui Keselamatan Pasien Rumah Sakit
6. Asuhan pasien terdiri dari 3 pilar : Etik, Mutu-Keselamatan Pasien, EBM-VBM, dpayungi
oleh Manajemen Risiko RS dan PCC
7. Terapkan PCC one step at a time
75
PELATIHAN KA KEP 09 Endri Astuti Manaj Asuhan kep dengan MPKP 76