You are on page 1of 41

Mengenal Lebih Dekat

Tentang Obat

Mahasiswa PKPA UNJANI @RSHS Bandung


23 September 2013
Apa itu Obat ???
Definisi Obat
Suatu bahan atau
paduan bahan-bahan
untuk Mencegah,
Mengurangi,
Menghilangkan,
Menyembuhkan
Penyakit, Gejala
Penyakit, kelainan
jasmani maupun psikis
Apa itu Racun ???
Definisi Racun
zat padat, cair, atau
gas, yang dapat
mengganggu proses
kehidupan sel atau
organisme.
Apa bedanya obat dengan
racun ???
Obat = Racun
Obat dan Racun itu sama, yang
membedakan adalah dosisnya.
Perhatian
Hati-hati, bila Obat tidak digunakan secara
tepat bisa menimbulkan efek yang tidak
dinginkan
Perhatian
Namun bila racun digunakan secara
tepat bisa menjadi sebuah obat
ex : vaksin, imunisasi.
Klasifikasi obat
Obat Generik
(unbranded drugs)

Obat generik adalah


obat dengan nama
generik sesuai dengan
penamaan zat aktif.
Obat Generik berlogo
Obat generik berlogo
adalah obat yang
tidak memiliki merek
dagang dan
menggunakan zat
aktifnya sebagai
nama
produk dengan logo
khusus pada
penandaannya
Obat Nama dagang (branded
drugs) / obat Generik bermerk
Obat nama dagang
adalah obat dengan
nama yang ditetapkan
pabrik pembuat dan
terdaftar di
departemen
kesehatan.
Obat Paten
Obat paten adalah obat jadi
yang terdaftar atas nama
pembuat (penemu), dibuat
dalam kemasan asli
pabrik.
Menurut UU No. 14 Tahun
2001 masa berlaku paten
di Indonesia adalah 20
tahun, dimana pabrik
farmasi lain tidak boleh
memproduksi produk yang
serupa, hingga selesai
masa patennya.
Contohnya : Amlodipine
Besylate (Norvask)
Obat Mitu / Obat me-too
Obat mitu atau obat
me-too adalah obat
yang telah habis
masa patennya yang
diproduksi dan dijual
pabrik lain dengan
nama dagang yang
ditetapkan pabrik lain
tersebut
Penggolongan Obat
1. Obat Narkotika
2. Obat Keras :
- Obat Keras Tertentu (Psikotropika)
- Obat Keras
- Obat Wajib Apotek (tanpa R/)
3. Obat Bebas Terbatas
4. Obat Bebas
5. Obat Tradisional
Tujuan Penggolongan Obat
Meningkatkan keamanan, ketepatan
penggunaan dan pengamanan distribusi
obat.
1. Obat Narkotika
Obat yang dapat
membius.
Penggunaanya harus
dengan perhatian
khusus.

Harus dengan resep


dokter dan diperoleh
di Apotek
2. Obat Keras

Obat Keras Tertentu (OKT) / Psikotropika

Zat atau obat, baik alamiah maupun


sintetis bukan narkotika yg berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pd
susunan syaraf pusat yg
menyebabkan perubahan khas pd
aktifitas mental dan perilaku.
Harus dengan resep dokter dan
diperoleh di Apotek
Obat Keras
Disebut obat keras karena
jika pemakai tidak
memperhatikan dosis, aturan
pakai, dan peringatan yang
diberikan, dapat
menimbulkan efek yang tidak
diinginkan.
Harus dengan resep dokter
dan hanya bisa diperoleh di
Apotek.
Contoh : antibiotika, antihistamin, semua
obat dalam bentuk injeksi
Obat Wajib Apotek
Obat keras yg dapat diserahkan oleh apoteker pengelola
apotek tanpa resep dokter.
Contoh Obat Wajib Apotek
Kelas Terapi Nama Catatan
Generik-
Obat
Obat Saluran Famotidin 10 tab
Cerna Ranitidin Pengobatan Ulang
Obat Kulit Asam Fusidat
Asam Azeleat
Sistem Diklofenak Na Bandingkan dengan OWA II
Musculoskeletal tab
Tujuan Obat Wajib Apotek

Meningkatkan kemampuan masyarakat


dlm menolong dirinya sendiri
Meningkatkan pengobatan sendiri secara
tepat, aman, dan rasional
3. Obat Bebas
terbatas
Obat Bebas yang dapat
dibeli tanpa resep
dokter, namun dibatasi
pemberiannya.

Contoh :obat batuk,


obat influenza, obat-
obat antiseptik dan
tetes mata untuk
iritasi ringan.
Perhatian
4. Obat Bebas
Obat-obat dijual-belikan secara
bebas, tanpa perlu resep
dokter dan dapat dibeli di
apotek dan toko obat berijin.
Contoh : Paracetamol, tablet
Vitamin C
5. Obat Tradisional

Aman Aman Aman


Memenuhi Persyaratan Memenuhi Persyaratan Memenuhi Persyaratan
Mutu Mutu Mutu

Khasiat Empiris Khasiat dibuktikan Khasiat dibuktikan


secara ilmiah atau secara klinis
praklinik
Swamedikasi
Swamedikasi adalah
pemilihan dan
penggunaan obat baik
obat modern maupun
obat tradisional oleh
seseorang untuk
melindungi diri dari
penyakit dan
gejalanya (WHO)
Jenis obat yang boleh digunakan

a. Obat OTC ( Over the counter)


obat bebas

obat terbatas

b. Obat Wajib Apotek (OWA)


c. Suplemen makanan (vitamin, kalsium, dll)
Tips Melakukan Swamedikasi
Pasien harus dapat membaca dan mencermati
secara teliti informasi yang tertera pada
kemasan atau brosur yang disiapkan di
dalam kemasan seperti :
komposisi zat aktif,
indikasi (kegunaan),
kontra indikasi (Kondisi dimana obat tidak boleh digunakan)
efek samping,
interaksi obat,
dosis dan cara penggunaan.
Cont
Memilih obat dengan kandungan zat aktif
sesuai keperluan misalnya :
Demam

maka pilih obat yang bersifat antipiretik


(penurun panas) seperti parasetamol
(panadol, dumin, tempra) atau ibuprofen
Cont
Penggunaan obat swamedikasi

hanya untuk penggunaan jangka pendek


saja (3 hari, atau boleh dilanjutkan sampai
seminggu

jika tidak mengalami efek samping obat),


karena jika gejala menetap atau bahkan
makin memburuk maka pasien harus
segera ke dokter.
Cont
Perhatikan aturan pemakaian obat, yang lain
seperti frekuensi pemakaian, obat digunakan
sebelum atau sesudah makan dan
sebagainya.

memperhatikan masalah makanan, minuman


atau obat lain yang harus dihindari ketika
mengkonsumsi obat tersebut, dan perhatikan
juga bagaimana penyimpanannya.
Hal Yang Harus Diperhatikan Saat
Melakukan Swamedikasi
Perhatian khusus perlu diberikan bagi
penggunaan obat untuk kelompok
tertentu, seperti :
anak-anak,
lanjut usia,
Ada gangguan fungsi hati atau
ginjal,
wanita hamil & menyusui.
Hak Anda Sebagai Pasien
1. Mengetahui obat yang diresepkan
2. Meminta obat generik kepada dokter
3. Mendapatkan informasi mengenai obat
dari dokter dan apoteker
Kesimpulan
Dengan mengenal lebih dekat tentang obat,
Masyarakat dapat meningkatkan kualitas
hidupnya secara mandiri.

You might also like