You are on page 1of 21

SWAMEDIKASI PENYAKIT

HIPERTENSI

KELOMPOK : 9
1.SITI HARTINA (51401035)
2.USWATUN HASANAH (51401037)
3.WILI APRIANI (51401039)
4.YOLANDARA RAFLESIA (51401040)
Apa itu hipertensi?

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah


peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHG dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHG.
Klasifikasi Hipertensi : JNC VII
Hipertensi 140/90 mmHg

Kategori Systolic Diastolic


(mmHg) (mmHg)
Normal <120 dan <80

Prehipertensi 120-139 / 80-89

Hipertensi stadium I 140-159 / 90-99

Hipertensi stadium II 160 / 100


JNC VII. JAMA 2003;289:2560-2572
ETIOLOGI

Ada banyak faktor risiko hipertensi,


beberapa diantaranya dapat dikendalikan dan
dikontrol.

obesitas, kurang olahraga,


merokok, alkohol dan stres
emosional
ETIOLOGI

Dan beberapa diantaranya tidak dapat


dikendalikan dan dikontrol.

Tekanan darah,JK,Genetik
UMUR
Tekanan darah akan meningkat seiring
dengan bertambahnya umur seseorang.

elastisitas dinding berkurang dan tahanan tepi


akan meningkat sehingga dapat menyebabkan
tekanan darah meningkat pula.
JENIS KELAMIN

Pria lebih banyak mengalami kemungkinan


hipertensi daripada wanita.

pada pria lebih berhubungan dengan pekerjaan, seperti perasaan kurang


nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran.

Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihn
berat badan), depresi dan rendahnya status pekerjaan
Genetik (Keturunan)

Kecenderungan seseorang
untuk menderita hipertensi
dapat terjadi bila dalam
keluarganya ada hipertensi
karena hipertensi dapat
diturunkan secara genetik.
EVALUASI

Untuk menentukan keberhasilan pengobatan


hipertensi maka tidak hanya melihat adanya
penurunan tekanan darah tetapi ada tiga faktor yang
penting dievaluasi :

tekanan darah menurun,terutama diastolic


Lipid menurun ; dimana LDL menurun, HDL
meningkat
Sensitifitas terhadap insulin meningkat
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan hipertensi dengan olehraga yang cukup

Olahraga yang dianjurkan bagi orang yang resiko tinggi


terkena hipertensi adalah :
1. Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda,
renang secara teratur.
2. Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan hipertensi dengan tidak merokok


Sebaiknya menghindari daerah yang terkena asap rokok,
atau tutuplah hidung jika terpaksa melintas di daerah
dengan asap rokok.
Jika Anda seorang perokok, kurangilah jumlah batang
rokok, lama menghisap, kekuatan menghisap dan banyak
hisapan.
Jika Anda pernah merokok, berhentilah merokok sama
sekali dengan niat yang penuh.
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan hipertensi dengan tidak minum alkohol


Hipertensi dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi
alkohol. Minuman beralkohol banyak macamnya, baik yang
dibuat oleh pabrik maupun tradisional. Semuanya akan
membahayakan bagi penderita hipertensi. Oleh karena itu
hindarilah minum minuman beralkohol.
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan hipertensi dengan mengatur pola makan


Diet rendah garam :
Asupan garam yang diperlukan pada orang sehat sekitar 3-
5 gram (setara 1 sendok teh) per hari. Jika tubuh banyak
berkeringat, sering buang air kecil serta diare maka
memerlukan asupan garam yang lebih.
Diet rendah kolesterol :
Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni,
daging, ayam, kuning telur dan sarden, Hindari makan
makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega,
susu full cream.
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan hipertensi dengan istirahat cukup tidak stress

Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan


otot bekerja sehingga mengembalikan kesegaran tubuh
dan pikiran. Istirahat dengan posisi badan berbaring
dapat mengembalikan aliran darah ke otak. Berusahalah
untuk beristirahat setelah beberapa saat melakukan
kesibukan rutinitas.
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan hipertensi dengan cara medis
Obat yang dapat digunakan pada penderita hipertensi
diantaranya menggunakan obat untuk memperlebar
pembuluh darah (vasodilator), obat yang mengubah
kecepatan kontraksi otot jantung, obat untuk
menurunkan tekanan darah (antihipertensi), obat
pelancar air seni (diuretic) agar sisa metabolisme yang
ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah
tidak terlalu kental.
EDUKASI

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan hipertensi dengan cara tradisional

Contoh bahan yang berkhasiat menurunkan tekanan


darah : cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu
masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada air,
bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah
belimbing wuluh, daun tapak dara, akar papaya, rambut
jagung serta adas pulowaras.
Hipertensi tidak dapat diswamedikasi
dengan obat-obat modern karena obat-
obat antihipertensi merupakan golongan
obat keras dan tidak termasuk dalam
daftar Obat Wajib Apotik (OWA).

Obat tradisional mungkin dapat menjadi


alternatif untuk mengobati hipertensi
tetapi hanya untuk tingkat 1 (ringan)
dimana belum terdapat komplikasi.

Selain itu terapi non farmakologi juga


dapat dilakukan untuk mengurangi
bahaya penyakit hipertensi, caranya
dengan memodifikasi pola hidup.
CONTOH KASUS
Seorang ibu usia 27 tahun,memiliki 2 orang
anak dan sudah tidak lagi menyusui,mempunyai
riwayat keluarga yang terkena
hipertensi,tempat tinggal berada dikampung
sehingga untuk pergi atau berobat kedokter itu
lumayan sangat jauh,sudah diperiksa
kepuskesmas tetapi tetap saja hipertensinya
kambuh,sudah mencoba mengurangi garam
dapur,tapi kadang juga masih sering
kambuh,setiap kali periksa tetap selalu
dibericaptopril.
TERAPI YANG AMAN UNTUK IBU TERSEBUT
BISA DILAKUKAN DENGAN CARA:

Yang harus diketahui dahulu bahwa


penyakit hipertensi itu tidak bisa
disembuhkan tetapi hanya bisa
dikendalikan,
1. Dari kebiasaan hidup,makan garam
dikurangi,dan olaraga diperbanyak.
2. Tiap hari kalu bisa ditensi, ibu bisa
belajar dengan orang-orang puskesmas
atau tenaga kesehatan lainnya agar bisa
dipantau .
3. Di kendalikan denga obat-obatan, ada banyak
jenis obat-obatan yang bisa digunakan, tetapi
tubuh selalu melakukan penyesuaian dan nanti
obat-obatannya selalu bertambah bisa dengan
HCT tiap pagi 1 tablet + captopril 12,5 mg 3x1
pada permulaan,atau furesemide tiap pagi
dengan captopril 25 mg 3x1,sampai ganti-ganti
obat-obatanya.

Tetapi bagaimanapun juga obat itu hanya untuk


mengendalikan tensinya, jadi harus tetap minum
obat walaupun sudah merubah kebiasaan hidup,
karena hipertensi itu bisa naik tanpa kita tahu.

You might also like