Professional Documents
Culture Documents
dalam Bangunan
SUHU & KALOR
Dengan perbandingan
C : R : F = 100 : 80 : 180 = 5 : 4 : 9
PEMUAIAN BENDA PADAT
Pemuaian Panjang
kenaikan temperatur sebesar T akan menyebabkan pertambahan
panjang sebesar l yang sebanding dengan panjang semula (l 0) dan
T
l . T .l0
Jadi :
lt l0 1 . T
= koefisien muai panjang, tergantung pada jenis bahan
A2 A1 1 t2 t1
= koefisien muai luas = 2
PEMUAIAN BENDA PADAT
Pemuaian Volume
kenaikan temperatur sebesar T akan menyebabkan perubahan
volume pada benda padat atau cair, dinyatakan :
V V0 . . T
Jadi :
Vt V0 1 . T
Anomali Air
Pada pemanasan 0 0C 4 0C menyebabkan volume air berkurang
dan pada pemanasan 40C barulah volume air bertambah.
KALORIMETRI
Panas merupakan suatu bentuk energi yang bila ditambahkan pada
suatu benda akan menyebabkan kandungan energi di dalamnya
bertambah, sehingga temperaturnya akan naik .
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 10K pada
benda itu disebut kapasitas panas ( C).
Respon benda terhadap pengambilan atau penambahan panas sesuai
dengan jenisnya, dan disebut kapasitas panas jenis ( c ).
Q m. c. T C m. c
C = kapasitas panas (J/K)
c = kapasitas panas jenis (J/kg.K)
Q = jumlah panas (J)
T = beda temperatur (degK)
m = massa (kg)
PADAT
membeku menyublim
mencair
menghablur
menguap
CAIR GAS
mengembun
HUBUNGAN ANTAR KALOR DAN
PERUBAHAN WUJUD
Selama terjadi perubahan wujud, jumlah kalor yang
diserap / dilepaskan oleh zat tidak mengubah suhu.
Selama perubahan proses wujud zat tersebut berada
dalam 2 keadaan (padat & cair, cair & gas, atau padat &
gas), maka jumlah kalor yang diserap / dilepaskan oleh
zat tidak mengubah suhu.
Suhu selama terjadi perubahan wujud disebut suhu
transisi
Kalor yang diperlukan oleh tiap satuan zat untuk
mengubah wujud disebut kalor laten (merupakan energi
potensial yang dimiliki zat)
HUBUNGAN ANTAR KALOR DAN
PERUBAHAN WUJUD
Kalor laten meliputi:
Kalor lebur dan kalor beku
Kalor uap dan kalor embun
Kalor sublim dan kalor lenyapan (hablur)
Q m. l
m = massa zat (gram)
l = kalor laten (kalori/gr)
PERPINDAHAN PANAS
(HEAT TRANSFER)
KONDUKSI : perpindahan panas melalui
suatu medium tanpa disertai perpindahan
partikel medium tersebut. A.T
Contoh: perambatan panas melalui dinding H k.
Q = jumlah energi / kalor (kalori atau Joule)
l
t = waktu (s)
L = panjang (m) Q H .t
k = koefisien konduksi termal (J/ms. degK)
T= beda suhu (degK)
H = kecepatan hantar kalor (J/s , Watt)
FAKTOR IKLIM:
TEMPERATUR UDARA
RADIASI MATAHARI
GERAKAN UDARA
KELEMBABAN RELATIF
PERPINDAHAN PANAS
(HEAT TRANSFER) PADA BANGUNAN
Qe
Qs
Qc
Qv Qi
Qm
PERPINDAHAN PANAS
(HEAT TRANSFER) PADA BANGUNAN
1. Conduction ; melalui building envelope dan
partisi interior,
2. Convection; melalui infiltrasi udara melalui
celah-celah atau bukaan pada building
envelope,
3. Radiation from inside the envelope;
disebabkan oleh metabolisme penghuni dan
emisi BTU dari penerangan / lighting, mesin
dan sebagainya,
4. Radiation from outside the envelope;
disebabkan oleh radiasi panas matahari yang
masuk ke dalam bangunan.
PEROLEHAN PANAS (HEAT GAIN)
PADA BANGUNAN
INTERNAL GAINS
Perolehan panas dari penghuni
EXTERNAL GAINS
Perolehan panas dari luar
bangunan yang masuk secara
konduksi melalui:
Kulit bangunan
Infiltrasi
KEHILANGAN PANAS
(HEAT LOSS) PADA BANGUNAN
VENTILASI
Pergantian aliran udara
dengan udara segar pada
temperatur yang sesuai
PENDINGINAN ALAMI
Untuk membuang kelebihan
panas bangunan ke heat sink
(tanah, udara luar)
Aliran udara yang membawa
uap air dapat menghapus
panas