You are on page 1of 15

Dasar Dasar

Epidemiologi
Disusun Oleh : Kelompok 2
Hubungan Sebab Akibat Pola Penyakit dengan
Waktu, Tempat dan Lingkungan

Penyakit/sakit adalah kegagalan mekanisme


adaptasi suatu organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau
tekanan sehingga timbul gangguan
pada fungsi atau struktur organ atau sistem
tubuh.
Penyakit/sakit adalah suatu keadaan terdapat
gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh
sehingga berada dalam keadaan tidak normal.
Kajian utama epidemiologi adalah hubungan
kasus klasik dengan masalah kesehatan
masyarakat, karena epidemiolog tidak
mempelajari tentang rasa sakit tetapi
mempelajari tentang penyakit. Jadi
penyebab penyakit adalah kejadian, kondisi,
sifat ataupun kombinasi dari faktor-faktor
tersebut di atas yang berperan penting
dalam kejadian penyakit.
Pemahaman tentang konsep penyebab timbulnya
penyakit perlu dimiliki untuk dapat menjelaskan
bagaimana mekanisme terjadinya dan
penyebarannya. Banyak model konsep penyebab
penyakit yang dikembangkan oleh para ahli, dari
zaman generasi pertama Hippocrates dengan
konsep Airs,Waters and Places. Galen dengan
konsep Experimental Medicine, dan Hieronymous
Fracastorius (1478-1553) dan Igmatz Semmelweis
(1818-1865) dengan konsep Contagion Germ.
Menjelang akhir abad ke-19, para pakar
mengklasifikasi penyebab timbulnya penyakit
menjadi dua yaitu singel causation (penyebab
tunggal)
MODEL PENYEBAB PENYAKIT
Postulat ini menyatakan bahwa suatu agent (bibit penyakit)
dapat menyebabkan penyakit apabila memenuhi 4 syarat :
1.Kuman harus ada pada setiap kasus dan dibuktikan melalui
kultur (faktor yang diperlukan)
2.Kuman tersebut tidak ditemukan pada kasus-kasus yang
disebabkan oleh penyakit lain (suffccient factor).
3.Kuman harus dapat menimbulkan penyakit yang sama
pada binatang percobaan, atau dari binatang percobaan dapat
ditemukan kuman yan dimaksud (spesifitas efek).
Host (penjamu)
4.Adanya faktor yang berkontribusi dan berperan dalam
timbulnya penyakit, misalnya kondisi umum, daya tahan, dan
lain-lain (faktor kontributor).
Model jaringan sebab-akibat (web of causation) menjelaskan baha penyebab penyakit terdiri dari berbagai
faktor yang majemuk, faktor atau komponen tersebut saling terkait dan membentuk jaringa sebab-akibat yang cukup
rumit.
Model tradisional epidemiologi atau segitiga epidemiologi yang
diteukan oleh Gordon dan La Richt (1950), menyebutkan
bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu host, agent, dan
environment. Gorden berpendapat bahwa:
1) Penyakit timbul karena ketidak seimbangan antara agent
(penyebab) dan manusia (host)
2) Keadaan keseimbanagn bergantung pada sifat alami dan
karakteristik agent dan host (baik individu/kelompok)
3) Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi,
dalam interaksi tersebut akan berhubungan langsug pada
keadaan alami dari lingkungan (lingkungan sosial, fisik,
ekonomi, dan biologis)
Faktor-faktor yang memegang peranan
dalam proses kejadian penyakit pada
penjamu adalah:

HOST AGEN

ENVIRONMENT
Epidemiologi Deskriptif Penyakit
Bedasarkan Waktu, Tempat dan Orang.
Gambaran wabah berdasarkan waktu
Perjalanan wabah berdasarkan waktu digambarkan
dengan grafik histogram yang berbentuk kurva epidemi,
gambaran ini membantu :
1.Memberi informasi sampai di mana proses wabah itu dan
bagaimana kemungkinan kelanjutannya.
2.Memperkirakan kapan pemasaran terjadi dan
memusatkan penyelidikan pada periode tersebut, bila telah
diketahui penyakit dan masa inkubasinya.
3.Menarik kesimpulan tentang pola kejadian,dengan
demikian mengetahui apakah bersumber tunggal,
ditularkan dari orang ke orang atau campur keduanya.
Gambaran wabah berdasarkan tempat
Gambaran wabah berdasarkan tempat
menggunakan gambaran grafik berbentuk
Spot map. Grafik ini menunjukkan kejadian
dengan titik/simbol tempat tertentu yang
menggambarkan distribusi geografi suatu
kejadian menurut golongan atau jenis
kejadian namun mengakibatkan populasi
(tidak menggambarkan resiko)
Gambaran wabah berdasarkan ciri orang
Variabel orang dalam epidemiologi adalah
karakteristik individu yang ada hubungannya
dengan keterpajanan atau kerentanan terhadap
suatu penyakit. Disini akan diamati karakteristik
yang ada pada individu yang merupakan subjek
pengamatan peneliti, sehingga kita akan
mengetahui kesimpulan dari yang kita amati
tersebut. Misalnya karakteristik inang ( jamur, jenis
kelamin, ras/suku, status kesehatan ) atau
berdasarkan pemaparan (pekerjaan, rekreasi,
penggunaan obat-obatan).
Klasifikasi Penyakit

P. INFEKSI ( I ) : Contoh :
- Dipteri
- TBC
- Typhus abdominalis
-Hepatitis
- Tetanus
- Streptococcen
- Stafilococcen
P.NON-INFEKSI (NI)
- Nutritional disease
- Nutritional related
- P. Metabolisme
- P. Geriatri
- P. Alkoholisme
- P. Kecanduan Narkotik
- P. Karsinogenik
Trauma Accidental
- P. Kardiovaskular
- P.Kejiwaan ( Stres)
- P. Karena Pencemaran
Tingkat Pencegahan Penyakit
1.Fase sebelum sakit
Fase pre-pathogenesis dengan tingkat
pencegahan yang disebut pencegahan primer
(primary prevention)
2.Fase selama proses sakit
Fase pathogenesis, terbagi dalam dua tingkatann
pencegahan yang disebut pencegahan sekunder
(secondary prevention) dan pencegahan tersier
(tertiary prevention).
Berbagai Studi Dalam Epidemiologi

Jenis studi/riset kuantitatif dibagi menjadi studi deskriptif


dan studi analitik. Studi deskriptif terdiri dari :
1.Studi korelasi penyakit
2.Rangkaian berkala
3.Laporan kasus
4.Rangkaian kasus
5.Cross sectional ( studi potong lintang atau studi
prevalens atau survey).
Studi analitik terdiri dari :
1.Studi observasi (kasus control, kohort, cross sectional)
2.Eksperimen/intervensi (uji klinik, quasi experiment,
eksperimen murni)

You might also like