You are on page 1of 11

ASUHAN PADA NEONATUS BAYI,

BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH


DIAN FARIKA
DEVI BADLIANTI
REKA UMAIRA
LADY CLAUDYA ROSMA
Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir
1. Pengertian Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal
yang dilakukan terhadap bayi setelah berada di dunia luar
yang bertujuan untuk mengetahui apakah bayi dalam keadaan
normal dan memeriksa adanya penyimpangan/kelainan pada
fisik, serta ada atau tidaknya refleks primiti. Pemeriksaan fisik
dilakukan setelah kondisi bayi stabil, biasanya 6 jam setelah
lahir
2. Tujuan Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir
Untuk menentukan status kesehatan klien
Mengidentifikasi masalah
Mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan
3. Prinsip Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan .
Cuci dan keringkan tangan, pakai sarung tangan .
Pastikan pencahayaan baik.
Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan
diperiksa (jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu
pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepat.
Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
4. Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, perlu dilakukan pengkajian pada
bayi baru lahir antara lain: faktor lingkungan, faktor genetic, faktor
ibu/maternal, faktor perinatal.
Peralatan dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan antara lain:
Tempat tidur pemeriksaan
Stetoscope
Termometer
Pita pengukur
Timbangan bayi
Sarung tangan
Penunjuk waktu/jam
Lampu
Pemeriksaan fisik secara sistematis (head to toe)
Pemeriksaan fisik secara sistematis pada bayi baru lahir di mulai dari:
a) Kepala
Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan
tampilannya normal. Sutura yang berjarak lebar mengidentifikasikan yang
preterm, moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan
letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut
moulding atau moulase.
b) Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya pada bayi cukup
bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna
dengan lengkungan yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga.
Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang
mengalami sindrom tertentu (Pierre-robin).
c) Mata
Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang
belum sempurna. Periksa adanya glaucoma congenital, mulanya
akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan
pada kornea. Katarak congenital akan mudah terlihat yaitu pupil
berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.
Asuhan pada Neonatus
1 Minum
Memberikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan ibu (jika
payudara penuh) dan tentu saja ini lebih berarti pada menyusui sesuai
kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit
setiap 4 jam), bergantian antara payudara kiri dan kanan.
2 Defekasi
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya
berbentuk seperti aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari
pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. setelah itu feses bayi
bisa bergumpal seperti jelly, padat, berbiji atau seeded dan bisa juga
berupa cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif
3. Suhu Tubuh
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh
bayi, karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi
(walaupun tidak bersentuhan secara langsung) Mencegah kehilangan panas
4. Berkemih
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7-10 x sehari. Untuk
menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus
diganti popoknya. Bayi mulai memiliki fungsi ginjal yang sempurna selama
2 tahun pertama kehidupannya. Biasanya terdapat urine dalam jumlah yang
kecil pada kandungan kemih bayi saat lahir, tetapi ada kemungkinan urine
tersebut tidak dikeluarkan selama 12-24 jam.
5. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering
tidur, bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam
sehari. Pada umumnya bayi terbangun samapai malam hari sampai usia 3
bulan.
6. Kebersihan Kulit
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur.
Mandi seluruh tubuh setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu
mencucitangan sebelum dan sesudah memegang bayi. Memandikan bayi
baru lahir merupakan tantangan tersendiri bagi ibu baru.
7. Penyuluhan pada Ibu dari Keluarga
Pemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau hisapan lemah
Kesulitan bernapas, yaitu pernapasan cepat >60/menit atau menggunakan
otot napas tambahan
Letargi bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan
Warna abnormal kulit atau bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuning
Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu dingiin (hipotermia)
Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa.
8. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan
pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit.

VAKSIN
Vaksin adalah mikroorganisme atau toksoid yang diubah
sedemikian rupa sehingga patogenisitas atau toksisitasnya hilang tetapi
masih tetap mengandung sifat antigenisitas.
TUJUAN IMUNISASI
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit
tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar.
TERIMA KASIH

You might also like