You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT PADA PASIEN KEJANG


DEFINISI

Kejang merupakan perubahan fungsi otak


mendadak dan sementara sebagai
mengakibatkan akibat dari aktivitas neuronal
yang abnormal dan pelepasan listrik serebral
yang berlebihan.(betz & Sowden,2002)
ETIOLOGI

Kejang dapat disebabkan oleh berbagai


patologis termasuk tumor otak , truma, bekuan
darah pada otak, meningitis, ensefalitis,
gangguan elektrolit dan gejala putus alcohol
dan gangguan metabolic, uremia, overhidrasi,
toksik subcutan, sabagian kejang merupakan
idiopatuk (tidak diketahui etiologinya)
FATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

Kejang Tonik : bayi br lahir berat badan


rendang dan bayi dengan komplikasi pranatal
berat.
Kejang klonik :

Kejang Mioklonik :
MANIFESTASI KLINIK

Mual
Muntah

Berkeringat

Gangguan kesadaran

Tatapan terpaku

Hilangnya tonus secara mnndadak

dll
UJI LABORATURIUM

Elektroensefalogram (EEG)
Pemindaian CT

Magneti resonance imaging (MRI)

Uji laboratorium
PENGKAJIAN
Pengkajian umum
Kondisi umum Klien nampak sakit berat
Penggolongan Triage
Kasus ini adalah emergensi karena dapat mengancam jiwa dan akan mati
tanpa tindakan dalam 0 menit. Untuk itu maka kejang termasuk dalam P1
(Urgent)
Pengkajian kesadaran
Pada kasus kejang demam kesadaranya adalah antara Unrespon sebab klien
tidak sadar terhadap penyakitnya. Pengkajian kesadaran dengan metode AVPU
meliputi :
Alert (A) : Klien tidak berespon terhadap lingkungan sekelilingx
Respon Verbal (V) : Klien tidak berespon terhadap pertanyaan
perawat
Respon Nyeri (P) : Klien tidak berespon terhadap respon nyeri.
Tidak berespon (U) : Klien tidak berespon terhadap stimulus verbal
dan nyeri ketika dicubit dan ditepuk wajahnya.
Airway :
Masalah: Ketidak efektipan bersihan jalan nafas tidak
efektif b/d gerakan mulut dan lidah tidak terkontrol.
Akibat langsung yang timbul apabila terjadi kejang
demam adalah gerakan mulut dan lidah tidak
terkontrol. Lidah dapat seketika tergigit, dan atau
berbalik arah lalu menyumbat saluran pernapasan.
Tindakan yang dilakukan :
Semua pakaian ketat dibuka
Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi
isi lambung
Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin
kebutuhan oksigen
Pengisapan lendir harus dilakukan secara teratur dan
diberikan oksigen.
Breathing :
Masalah: Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penyumbatan jalan nafas.
Pola nafas tidak efektif karena pada kejang
yang berlangsung lama misalnya lebih 15
menit biasanya disertai apnea, Na meningkat,
kebutuhan O2 dan energi meningkat untuk
kontraksi otot skeletal yang akhirnya terjadi
hipoxia dan menimbulkan terjadinya asidosis.
Tindakan yang dilakukan :
Mengatasi kejang secepat mungkin
Usahakan agar jalan nafas bebas untuk
menjamin kebutuhan oksigen
Circulation :
Masalah: Gangguan perfusi jaringan berhubungan
dengan tidak efektif pertukaran O2 dan C02 dalam
darah.
Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelah
mendapat serangan kejang yang berlangsung lama
dapat menjadi matang dikemudian hari sehingga terjadi
serangan epilepsi spontan, karena itu kejang demam
yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan
anatomis diotak hingga terjadi epilepsi
Tindakan yang dilakukan :
Mengatasi kejang secepat mungkin
Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien
masih dalam keadaan kejang.
Pengobatan penunjang saat serangan kejang adalah :
DIAGNOSA

Ketidak efektipan bersihan jalan nafas tidak


efektif b/d gerakan mulut dan lidah tidak
terkontrol
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penyumbatan jalan nafas.
Gangguan perfusi jaringan berhubungan
dengan tidak efektif pertukaran O2 dan C02
dalam darah.
Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan gerakan mulut dan
lidah tidak terkontrol
Intervensi Rasional
Letakkan klien pada posisi miring, permukaan datar, Meningkatkan aliran (drainase) secret, mencegah lidah
miringkan kepala selama serangan kejang jatuh sehingga menyumbat jalan napas
lepaskan pakaian pada daerah leher, dada, dan Untuk memfasilitasi usaha bernapas
abdomen

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penyumbatan jalan nafas


Intervensi Rasional
Anjurkan klien untuk mengosongkan Menurunkan resiko aspirasi atau
mulut dari benda/zat tertentu/gigi palsu masuknya benda asing ke faring
atau alat lainnya jika fase aura terjadi
dan untuk menghindari rahang
mengatup jika kejang terjadi tanpa
ditandai gejala awal
Letakkan klien pada posisi miring, Meningkatkan aliran (drainase) secret,
permukaan datar, miringkan kepala mencegah lidah jatuh sehingga
selama serangan kejang menyumbat jalan napas
Tanggalkan pakaian pada daerah leher, Untuk memfasilitasi usaha bernapas
dada, dan abdomen
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan tidak efektif pertukaran O2 dan
C02 dalam darah
Intervensi Rasional
Atur posisi kepala dan leher untuk Untuk mempertahankan ABC dan
mendukung airway (jaw thrust). Jangan mencegah terjadi obstruksi jalan napas
memutar atau menarik leher ke
belakang (hiperekstensi),
mempertimbangkan pemasangan
intubasi nasofaring.
Atur suhu ruangan Untuk menurunkan keparahan dari
poikilothermy.
Tinggikan ekstremitas bawah Meningkatkan aliran balik vena ke
jantung.
TERIMAKASIH

You might also like