Professional Documents
Culture Documents
Kejang Mioklonik :
MANIFESTASI KLINIK
Mual
Muntah
Berkeringat
Gangguan kesadaran
Tatapan terpaku
dll
UJI LABORATURIUM
Elektroensefalogram (EEG)
Pemindaian CT
Uji laboratorium
PENGKAJIAN
Pengkajian umum
Kondisi umum Klien nampak sakit berat
Penggolongan Triage
Kasus ini adalah emergensi karena dapat mengancam jiwa dan akan mati
tanpa tindakan dalam 0 menit. Untuk itu maka kejang termasuk dalam P1
(Urgent)
Pengkajian kesadaran
Pada kasus kejang demam kesadaranya adalah antara Unrespon sebab klien
tidak sadar terhadap penyakitnya. Pengkajian kesadaran dengan metode AVPU
meliputi :
Alert (A) : Klien tidak berespon terhadap lingkungan sekelilingx
Respon Verbal (V) : Klien tidak berespon terhadap pertanyaan
perawat
Respon Nyeri (P) : Klien tidak berespon terhadap respon nyeri.
Tidak berespon (U) : Klien tidak berespon terhadap stimulus verbal
dan nyeri ketika dicubit dan ditepuk wajahnya.
Airway :
Masalah: Ketidak efektipan bersihan jalan nafas tidak
efektif b/d gerakan mulut dan lidah tidak terkontrol.
Akibat langsung yang timbul apabila terjadi kejang
demam adalah gerakan mulut dan lidah tidak
terkontrol. Lidah dapat seketika tergigit, dan atau
berbalik arah lalu menyumbat saluran pernapasan.
Tindakan yang dilakukan :
Semua pakaian ketat dibuka
Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi
isi lambung
Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin
kebutuhan oksigen
Pengisapan lendir harus dilakukan secara teratur dan
diberikan oksigen.
Breathing :
Masalah: Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penyumbatan jalan nafas.
Pola nafas tidak efektif karena pada kejang
yang berlangsung lama misalnya lebih 15
menit biasanya disertai apnea, Na meningkat,
kebutuhan O2 dan energi meningkat untuk
kontraksi otot skeletal yang akhirnya terjadi
hipoxia dan menimbulkan terjadinya asidosis.
Tindakan yang dilakukan :
Mengatasi kejang secepat mungkin
Usahakan agar jalan nafas bebas untuk
menjamin kebutuhan oksigen
Circulation :
Masalah: Gangguan perfusi jaringan berhubungan
dengan tidak efektif pertukaran O2 dan C02 dalam
darah.
Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelah
mendapat serangan kejang yang berlangsung lama
dapat menjadi matang dikemudian hari sehingga terjadi
serangan epilepsi spontan, karena itu kejang demam
yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan
anatomis diotak hingga terjadi epilepsi
Tindakan yang dilakukan :
Mengatasi kejang secepat mungkin
Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien
masih dalam keadaan kejang.
Pengobatan penunjang saat serangan kejang adalah :
DIAGNOSA