You are on page 1of 20

PENGOLAHAN LIMBAH LOGAM BERAT

LABORATORIUM KIMIA DASAR FT. UNTIRTA


DENGAN METODE PRESIPITASI DAN ADSORPSI

Disusun oleh :
Ikna Wijaya (3335130178)
Siti Susi Sulastri (3335130999)

Dosen Pembimbing :
Rusdi, S.T., M.T.

Cilegon, 08 Desember 2017


Seminar Hasil
Pendahuluan
Latar Belakang

Pengolahan

Presipitasi Adsorpsi
PERMEN LH
No.5 Tahun
2014

Rumusan
Masalah
Presipitasi Na2CO3

Pengolahan

Adsorpsi Zeolit
Mengetahui kadar logam berat dalam limbah logam berat
Laboratorium Kimia Dasar FT. UNTIRTA

Mengetahui kondisi optimum untuk pengolahan limbah logam berat


Laboratorium Kimia Dasar FT. UNTIRTA
Tujuan

Mengolah limbah logam berat Laboratorium Kimia Dasar FT.


UNTIRTA dengan baik sehingga sesuai Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah
No.101 tahun 2014 baku mutu air limbah yang aman untuk dibuang
ke lingkungan.
Tinjauan Pustaka

Limbah industri
Laboratorium
Logam kimia dasar
Limba 9 l/tahun
h
Non
Logam

Limbah LAB.

Limbah Domestik
Standar Baku Mutu Kadar Logam Dalam Limbah Laboratorium
PERMEN/LH/NO.5/2014.

N
Kandungan logam Standar baku mutu (mg/L)
o

1 Fe 10,0

2 Mn 2,0
Presipitasi CO32-+ Fe2+ FeCO3 (s)
CO32- + 2Mn+ Mn2CO3 (s)
Natrium Karbonat

Pengolaha
n Limbah

Adsorpsi

Zeolit
Spektrofotometer Serapan Atom

1. Sumber sinar yang berupa tabung katoda berongga (Hollow Chatode Lamp) menghasilkan sinar monokromatis yang
mempunyai beberapa garis resonansi.
2. Sampel diubah fasenya dari larutan menjadi uap atom bebas di dalam atomizer dengan nyala api yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar dengan oksigen.
3. Monokromator akan mengisolasi salah satu garis resonansi yang sesuai dengan sampel dari beberapa garis resonansi
yang berasal dari sumber sinar.
4. Energi sinar dari monokromator akan diubah menjadi energy listrik dalam detektor.
5. Energi listrik dari detektor inilah yang akan menggerakkan jarum dan mengeluarkan grafik.
6. Sistem pembacaan akan menampilkan data yang dapat dibaca dari grafik.
Metode penelitian

Gambar Diagram Alir Persiapan Uji Sampel Limbah Awal

Gambar Diagram Alir Persiapan Zeolit Alam Bayah


Gambar Diagram Alir Tahap Presipitasi Karbonat

Gambar Diagram Alir Presipitasi dan Adsorpsi


Alat-alat yang digunakan :
- AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometer) 1 unit
- Batang Pengaduk 1 unit
- Desikator 1 unit
- Gelas Beker 1000 ml 4 unit
- Gelas Beker 250 ml 1 unit
- Hot Plate 1 unit
- Kertas Saring
- Labu ukur 1000 ml 1 unit
- Labu ukur 500 ml 1 unit
- Mortar 1 unit
- Oven 1 unit
- Pipet Tetes 1 unit
- Pipet Volume 25 ml 1 unit
- Pompa 1 unit
- Rangkaian alat proses pengolahan limbah 1 unit

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


- HCl 0,5 N
- KOH 0,5 N
- Limbah logam berat laboratorium Kimia Dasar FT. UNTIRTA
- Na2CO3
- Zeolit alam Bayah
Gambar Alat

Keterangan Alat:
1 = Limbah Logam
2 = Tangki Presipitasi
3 = Valve keluaran tangki presipitasi
4 = Tangki Adsorpsi
5 = Zeolit Teraktivasi asam/basa
6 = Limbah hasil proses Adsorpsi
7 = Valve keluaran tangki Adsopsi
8 = Tangki penampung hasil Adsorpsi
9 = Limbah hasil proses Adsorpsi
10 = Pompa
Perbandingan limbah dan Na2CO3 (ml:mg)
1:3; 1:4; 1:5; 1:6; 1:7
Waktu siklus proses adsorpsi
1 jam; 3 jam; 5 jam
Variabel
bebas Asam pengaktif zeolit = HCl 0,5 N

Basa pengaktif zeolit = KOH 0,5 N


Variabel
Penelitian
Waktu destruksi limbah = 1 jam
Variabel
terikat Waktu presipitasi karbonat = 24
jam
Hasil Penelitan
Tabel 3. Kondisi Awal Limbah Logam Berat
Parameter Hasil Analisa Standar Baku Mutu (ppm)
(ppm) Permen/LH/5/2014
Fe 21,0495 10,0
Mn 4,0290 2,0

Tabel 4. Hasil Pengolahan Limbah Tahap I


Massa Na2CO3 Kadar Logam Setelah Presipitasi
(mg) Fe (ppm) Mn (ppm)
300 15,4931 3,0276
500 23,8683 3,0669
700 25,6542 3,0883

Tabel 5. Hasil Pengolahan Limbah Tahap II*


Waktu Zeolit Teraktivasi Zeolit Teraktivasi
Adsorpsi HCl 0,5 N KOH 0,5 N
(Jam) Fe (ppm) Mn (ppm) Fe (ppm) Mn (ppm)
1 3,95 1,3530 5,8625 1,0593
* presipitasi limbah
3 3,8050 1,1875 5,1411 1,0124
300 mg Na2CO3
5 3,7450 1,1531 5,1344 1,0069
Hasil Presipitasi Karbonat
Tabel 6. Hasil Presipitasi Karbonat
Massa Kadar Logam Setelah Warna Sampel Persentase Kadar
Na2CO3 Presipitasi Limbah Logam
(mg) Terendapkan
Fe (ppm) Mn (ppm) Fe (%) Mn(%)
300 15,4931 3,0276 Coklat bening 26,4 24,85
400 15,5575 3,0033 Coklat Kekuningan 26,09 25,45

500 23,8683 3,0669 Hijau bening -13,39* 23,88


600 24,3375 3,0755 Coklat -15,62 23,66

700 25,6542 3,0883 Kuning bening -19,3* 23,35

Warna sampel limbah


hasil pengolahan presipitasi

Na2CO3 300 mg Na2CO3 400 mg Na2CO3 500 mg Na2CO3 600 mg Na2CO3 700 mg
Gambar 17. Grafik Presipitasi Na2CO3
Hasil Adsorpsi Menggunakan Zeolit Teraktivasi HCl 0,5N

Persentase
Kadar Logam
Waktu Warna Kadar Logam
Setelah Adsorpsi
Adsorpsi Sampel Terendapkan
(Jam) Fe Mn Limbah
Fe (%) Mn (%)
(ppm) (ppm)
0 15,4931 3,0276 Kuning - -
3,950 Kuning
1 1,3530 74,50 55,31
jernih
Putih 50.0
3 3,8050 1,1875 75,44 60,77
jernih
Putih
40.0

Konsentrasi (ppm)
5 3,7450 1,1531 lebih 75,83 61,91
jernih 30.0

20.0
Tabel 7. Hasil Adsorpsi Limbah Menggunakan Zeolit Teraktivasi HCl
10.0

0.0
0 1 2 3 4 5 6
-10.0
Waktu Adsorpsi (Jam)

Fe Mn Linear (Fe) Linear (Mn)

Gambar . Grafik Adsorpsi Menggunakan Zeolit Teraktivasi HCl 0,5N


(a) (b) (c)
Adsorpsi
Adsorpsi HCl 1 Adsorpsi HCl
HCl 5 jam
jam 3 jam
Hasil Adsorpsi Menggunakan Zeolit Teraktivasi KOH

Konsentrasi % Penurunan
Waktu Logam Berat kadar logam
Fe Mn Fe Mn
15.49
0 3.0276 - - 17.00
31 16.00
15.00
5.862 62.1605 73.70 14.00
13.00

Konsentrasi (ppm)
1 1.0593 12.00
5 7 81 11.00
10.00
5.141 66.8168 74.87 9.00
3 1.0124 8.00
1 4 22 7.00
6.00
5.00
5.134 66.8600 75.00 4.00
5 1.0069 3.00
4 9 87 2.00
1.00
0.00
Tabel Hasil Adsorpsi Menggunakan Zeolit Teraktivasi KOH 0,5 N -1.00
0 1 2 3 4 5 6
Waktu Adsorpsi (Jam)

Fe Mn Linear (Fe) Linear (Mn)

Gambar Grafik Hasil Adsorpsi Menggunakan Zeolit Teraktivasi KOH


Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan

Presipitasi optimum : Na2CO3 300 (menurunkan kadar Fe


sebesar 26,4% dan Mn sebesar 24,65%)

Adsorpsi : 3 jam (menurunkan kadar Fe sebesar 75,44% dan


Mn sebesar 60,77%)

Saran
Melakukan penambahan variasi konsentrasi Na2CO3 untuk
penelitian berikutnya
Melakukan penambahan variasi pengaktif zeolit

You might also like