You are on page 1of 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

NY. X DALAM KASUS DIABETES


MELITUS TIPE II

DISUSUN OLEH :
1. NAILAH P27824117046
2. KARTIKA LALITA CINDHY P27824117047
3. ANNISA KUSUMANINGTYAS P27824117055
4. ROSLYNE FARAH VANNISYAH P27824117060
5. HAKMA KURNIA LESTARI P27824117061
6. NOR CHANIFAH NAZILAH P27824117065
7. SANIYAH NABILAH ABID P27824117068
DIABETES MELLITUS TIPE 2

ANATOMI dan
DEFINISI FAKTOR RESIKO
FISIOLOGI

TANDA DAN
KOMPLIKASI
GEJALA
PENGERTIAN

Keadaan dimana hormon insulin dalam tubuh


tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga
menyebabkan berkurangnya sensitifitas sel dan
jaringan tubuh
ANATOMI dan FISIOLOGI

Pankreas Glokagon Insulin


Bagian yang hormon yang hormone yang
mengahasilkan dihasilkan oleh dihasilkan
enzim-enzim sel alfa pulau dalam sel beta
pencernaan, sel hepar pulau sel intra
bagian menjadi alveolar.
endokrinnya , glukosa Hormon ini
berupa pulau- terdiri dari dari
pulau asam amino
langerhans,
menghasilkan
hormon
FAKTOR RESIKO

Usia
Kebiasaan
Genetik / Keturunan
Hipertensi
Kolesterol
Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Obesitas
Kurang Gerak Badan
Konsumsi Obat-obatan Yang Bisa Menaikkan Kadar Glukosa
Darah
Stress
TANDA DAN GEJALA

spesifik DM Tipe II

non spesifik DM
Tipe II
SPESIFIK DM TIPE II

Penurunan Poliuri ( peningkatan Polifagia (peningkatan


penglihatan pengeluaran urine ). rasa lapar)

Polidipsia
Rasa lelah dan Konfusi atau derajat
(peningkatan kadar
kelemahan otot delirium
rasa haus).
Konstipasi atau
Retinopati atau kembung pada
Perubahan kulit
pembentukan katarak abdomen(akibat
hipotonusitas lambung)

Penurunan nadi
perifer, kulit dingin,
penurunan reflek, Hipotensi ortostatik
dan kemungkinan
nyeri
NON SPESIFIK DM TIPE II
Gangguan
Peningkatan angka penglihatan yang Paretesia atau
infeksi berhubungan dengan abnormalitas sensasi
keseimbangan air

Pelisutan otot dapat


terjadi kerena protein
Fenomena fajar ( Kandidiasis vagina (
otot digunakan untuk
dawn phenomenon) infeks ragi )
memenuhi kebutuhan
energi tubuh

Efek Somogyi
KOMPLIKASI DM TIPE II

Hipoglikemia
Ketoasidosis diabetic

Sindrom nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar (Hyperosomolar


hyperglycemic syndrome, HHNS) atau koma hiperosmolar.
Neuropati perifer

Penyakit kardiovaskuler
Infeksi kulit
TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan pada Ny. X dalam Kasus


Diabetes Melitus Tipe II

Tanggal : 10 November 2017


Jam : 18.30 WIB
Tempat : R.S Dr. Sutomo
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keluhan utama


Indentitas
Nama : Ny. X Ny. X mengatakan
Umur : 47 th bahwa ia mual,
Suku/Bangsa : Jawa / INA muntah dan lemas.
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Barata Jaya No.
12 Surabaya
Riwayat kesehatan klien Riwayat kesehatan klien
sekarang masa lalu
Klien tidak memiliki riwayat
Ny.X masuk rumah sakit penyakit pada masa lalunya
mengatakan tentang termasuk kecelakaan. Klien
keluhan mual, muntah, juga tidak memiliki riwayat
lemas. timbul keluhan alergi obat, makanan,
tersebut secara binatang maupun
mendadak serta lamanya lingkungan. Klien
sudah 5hari, upaya klien mengatakan bila merasa
untuk mengatasinya sakit hanya mengkonsumsi
selama di rumah obat warung.
adalah dengan rawat Klien Memiliki riwayat
jalan, tetapi klien tidak diabetes mellitus, terpasang
dapat mengingat lagi infuse RL dari IGD, diruang
obat apa yang pernah mawar diberikan obat serta
dilakukan pemeriksaan
dikomsusinya. laboratorium.
Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit keluarga
keluarga

Orang tua laki-


laki dari Ny.X memiliki
penyakit yang sama
dengan Ny.X yaitu
diabetes Mellitus, hal
itu tersebut baru
diketahui saat ayah
dari Ny.X meninggal
dunia.
Riwayat psikososial dan
spiritual
Orang terdekat Ny.X
adalah suami dan
kedua anaknya. pola
interaksi komunikasi
klien dengan keluarga
baik karena adanya
saling keterbukaan
antara klien dan
keluarganya
POLA KEBIASAAN SEHARI HARI

Pola nutrisi Pola eliminasi

Jenis makanan yang


a) BAK (Buang Air Kecil)
dikonsumsi klien selama Klien mengatakan sebelum
di rumah adalah ikan, dirawat klien buang air kecil 8-
10 kali sehari, warna kuning
sayur, nasi, tahu, tempe bening, dan tidak ada
dan sesekali daging. keluhan dalam BAK(Buang Air
Kecil).
Klien tidak memiliki b) BAB (Buang Air Kecil)
pantangan terhadap Klien mengatakan sebelum
dirawat klien BAB satu kali
makanan. sehari dengan waktu
yang tidak tentu, warna
kuning kecoklatan dengan
bau khas
Pola istirahan dan tidur Pola personal
Klien tidur selama 8 hygiene
jam dan tidak pernah Klien mengatakan
tidur siang. mandi 2 kali sehari
Pola aktivitas dan pagi dan sore, oral
latihan hygiene 2 kali sehari
Waktu kerja klien pagi dan sore, cuci
disesuaikan dengan rambut 3 kali
jadwal yang diatur seminggu.
oleh perusahaan
Pola kebiasaan di rumah sakit

Pola eliminasi
Pola nutrisi
a) BAK (Buang Air Kecil)
Klien makan 3 kali Setelah dirawat klien
buang air kecil 13-15 kali
sehari, nasi tim, berat sehari, warna kuning pekat
badan 69 kg, tinggi dan tidak ada keluhan
dalam BAK.
badan 173 cm b) BAB (Buang Air Besar)
Klien BAB 1 x 48 jam, warna
kuning kecoklatan, bau
khas, konsistensi setegah
padat
Pola personal hygiene Pola aktivitas dan
Selama dirumah sakit latihan
klien hanya lap badan
1 x 48 jam yang Selama dirawat klien
dilakukan oleh tidak dapat bekerja
keluarganya dan berolah raga.
Pola istirahat tidur
Klien tidur 8 jam pada
malam hari dan 1 jam
pada siang hari.
Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

Pemeriksaan fisik umum System pendengaran


Berat badan sebelum Daun telinga normal,
dirawat 72 kg dan tidak ada serumen, tidak
setelah dirawat 69 kg. ada cairan dari telinga,
tidak ada perasaan
Tinggi badan 173 cm. penuh di telinga, tidak
System penglihatan ada tinnitus, fungsi
Posisi mata klien simetris pendengaran normal,
dengan keadaan gangguan
keseimbangan tidak
kelopak mata dan ada, dan tidak
pergerakan kelopak menggunakan alat
mata normal bantu.
System pernapasan System kardiovaskuler
1) Sirkulasi periver
Jalan napas bersih, Nadi 93 x/mnt dengan irama
klien tidak sesak, tidak teratur dan denyutan yang
menggunakan otot kuat, tekanan darah 180/110
bantu napas, frekuensi mmHg
20 x/mnt dengan 2) Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical 94
irama teratur, jenis x/mnt dengan irama teratur
napas spontan, tanpa dan tanpa rasa nyeri dada.
batuk dan sputum dan System hematologic
tidak menggunakan klien tidak mengalami
alat bantu napas perdarahan tetapi mengeluh
lemas dan terlihat pucat
System saraf pusat
System integumen
Klien mengatakan sakit pada
kepala, dan nyeri kepala hebat. System integumen, turgor
kulit kurang elastis, warna kulit
pucat, temperatur kulit
System pencernaan hangat, keadaan kulit baik
keadaan mulutnya : lidah terlihat dan tidak ada kelainan kulit
kotor, muntah 3x/hari jumlahnya
sekitar 300ml, mengalami
penurunan nafsu makan, tidak System muskuloskeletal
ada nyeri didaerah perut. System muskuloskeletal tidak
ada kesulitan dalam
System endokrin pergerakan, tidak terdapat
Pada system ini tidak terjadi sakit pada tulang, sendi, kulit,
pembesaran tiroid, napas tidak tidak ada fraktur, tidak ada
berbau keton, tetapi poliuri dan kelaianan bentuk tulang,
polidipsi. keadaan tonus otot baik.
Analis Data
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Gangguan Out put yang
Klien mengatakan keseimbangan berlebihan
lemas,mual,sering haus,cemas dan cairan dan elekrtolit
sering BAK kurang lebih 14 kurang dari
kali/hari kebutuhan tubuh

DO:
Lemas,sering muntah, turgor kulit
kurang elastis

2 DS: Perubahan nutrisi Intake tidak


Klien mengatakan kurang dari seimbang
lemas.mual,lidah pahit, tidak kebutuhan tubuh
nsafsu makan,cepat lelah saat
beraktivitas

DO :
Klien sering muntah, porsi makan
klien hanya habis setengah,
konjungtiva klien anemis,
perubahan bb sakit antara 72-69 kg
3 DS : Resiko terhadap Peningkatan kadar
Klien sudah > dari 5 hari selang infeksi glukosa dalam
infus belum diganti, kilen terasa darah
gatal pada tangan saat terpasang
infus, tetesan infus klien sering
macet

DO :
Balutan infus kotor, tetesan infus
tidak lancar, suhu 37 C

4 DS : Kelelahan Penurunan
Klien cepat lelah saat produksi energi
beraktivitas, klien sulit metabolik
beraktivitas dalam kehidupan
sehari-hari

DO :
Klien membutuhkan bantuan
saat beraktivitas
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TGL TERATASI
DITEMUKAN
1 Gangguan keseimbangan cairan 10 November 2017 12 November 2017
dan elektrolit kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output yang berlebih

2 Perubahan nutrisi kurang dari 13 November 2017 15 November 2017


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake tidak seimbang

3 Resiko terhadap infeksi 14 November 2017 15 November 2017


berhubungan dengan tingginya
kadar glukosa dalam darah

4 Kelelahan berhubungan dengan 15 November 2017 17 November 2017


penurunan produksi energi
metabolik
Rencana/Intervensi
Rencana atau Intervensi
NO Hari/Tanggal Diagnosa Tujuan dan Rencana/Interve Rasional
Krititeria Hasil nsi

1. Sabtu, Gangguan Tujuan: Intervensi : Dari


10 N0v 2017 keseimbangan cairan Setelah di a. Kaji tanda- Pengkajian
dan elektrolit kurang lakukan tanda vital. ini output
dari kebutuhan Asuhan b. Kaji tanda- nutrisi yang
tubuh berhubungan keperawatan tanda dehidrasi. berlebihan
dengan output yang selama 2x24 c. Pantau sehingga
berlebih yang di jam masalah masukan dan menyebabk
tandai dengan: gangguan pengeluaran an lemas,
keseimbangan cairan. mual, haus
DS : cairan dan d. Kolaborasi dan sering
Klien mengatakan elektrolit dalam BAK
lemas, mual, sering kurang dari memberikan
haus, dan sering kebutuhan terapi cairan
BAK. tubuh dapat (infus).
teratasi.
DO: Kriteria e. Anjurkan
Klien lemas, Hasil: klien paling
sering muntah, Tanda-tanda sedikit minum
cemas, membran vital normal, 2500 ml/hari.
mukosa kering, turgor kulit f. Anjurkan
konjungtiva baik, klien untuk
anemis, turgor membrane banyak
kulit kurnag mukosa mengkonsumsi
elastis. lembab, buah pisang.
kadar g. Kolaborasi
elektrolit dalam
dalam batas memberikan
normal kalum atau
elektrolit lain
melalui oral
sesuai indikasi.
2. Rabu, Perubahan Tujuan: Intervensi Dari
13 Nov 2017 nutrisi kurang Setelah di keperawatan: Pengkajia
dari kebutuhan lakukan a. Timbang n ini
tubuh asuhan BB setiap hari adanya
berhubungan keperawatan atau sesuai Perubaha
dengan Intake selama 3x24 dengan n nutrisi
tidak adekuat jam masalah indikasi. kebutuha
yang di tandai perubahan b. Auskultasi n tubuh
dengan: nutrisi bising usus. dengan
kurang dari c. Kaji jenis intake
DS: kebutuhan makanan yang yang tak
Klien tubuh dapat disukai klien. seimbang,
mengatakan teratasi. d. Berikan sehingga
lemas, mual, makanan menyebab
lidah pahit, tidak cairan yang kan
nafsu makan, dan mengandung muntah,
cepat lelah zat makanan tidak
saat beraktivitas (nutrien) nafsu
. dan elektrolit. makan,an
emia,
penuruna
n berat
badan
DO: Kriteria e. Anjurkan Dari
Klien sering Hasil: klien untuk Pengkajia
muntah, porsi Berat badan makan sedikit n ini
makan hanya stabil atau tapi sering. adanya
habis , penambahan f. Kolaborasi Perubaha
memerlukan ke arah dalam n nutrisi
bantuan saat rentang pemberian kebutuha
beraktivitas, biasanya, obat (Magtral n tubuh
konjungtiva nafsu makan 3xsendok dengan
anemis, BB bertambah, makan). intake
sebelum sakit 72 hasil yang tak
kg, BB saat sakit laboratoriu seimbang,
69 kg. m sehingga
menunjukan menyebab
keadaan kan
normal. muntah,
tidak
nafsu
makan,an
emia,
penuruna
n berat
badan
3. Kamis, Resiko terhadap Tujuan: Intervansi Dari
14 Nov 2017 infeksi Setelah di keperawatan: Pengajian
berhubungan lakukan 1) Kaji tanda- ini adanya
dengan tingginya Asuhan tanda vital. resiko
kadar glukosa keperawatan 2) Observasi terhadap
dalam darah yang di selama 1x24 tanda-tanda infeksi
tandai dengan: jam masalah infeksi pada yang
resiko sekitar balutan berhubung
DS: terhadap infus. an dengan
Klien mengatakan infeksi dapat 3) Ganti balutan tinggi
sudah lebih dari teratasi. infus. kadar
lima hari selang 4) Ganti infus glukosa
infus belum diganti, set maksimal 3 dalam
terasa gatal pada hari sekali. darah,
daerah tangan yang 5) Anjurkan sehingga
terpasang infus, dan pasien untuk dapat
tetesan infus sering melakukan menyebabk
macet. personal higiene an gatal di
dengan baik daerah
tangan
yang
terpasang
infus, dan
tetesan
infus yang
tidak
lancar
DO: Kriteria
Balutan Infus Hasil:
kotor, tetesan Tidak
infus tidak lancar terdapat
tanda-tanda
infeksi,
balutan
infus bersih,
tetesan infus
lancur,
leukosit
normal,
tidak ada
peningkatan
suhu tubuh.
4. Jumat, Kelelahan Tujuan: 1) Diskusikan Dari
15 Nov 2017 berhubungan Setalah dengan klien Pengkajia
dengan dilakukan kebuthan atas n ini
penurunan keperawatan aktivitas. adanya
produksi energi selama 3x24 2) Identifikasi masalah
metabolik yang di jam masalah aktivitas yang kelelahan
tandai dengan: kelelahan menimbulkan sehingga
dapat kelelahan. menyebab
DS: teratasi 3) Motivasi kan
Klien klien untuk pasien
mengatakan Kriteria meningkatkan cepat
cepat lelah saat Hasil: masukan lelah
beraktivitas, dan Tidak cepat nutrisi. dalam
sulit untuk lelah dalam 4) Pantau beraktivit
beraktivitas aktivitas, nadi, frekuensi as, sulit
seperti biasa tidak sulit pernafasan untuk
dalam dan tekanan beraktivit
beraktivitas darah sebelum as dan
dan tidak atau memerluk
memerlukan sesudah mel an
bantuan saat akukan bantuan
beraktivitas aktivitas. dalam
beraktivit
as
DO: 5) Diskusikan
Klien cara
membutuhkan manghemat
bantuan saat kalori.
beraktifitas. 6) Tingkatkan
partisipasi
pasien dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
sesuai dengan
yang dapat di
toleransi.
IMPLEMENTASI
Implementasi
No Hari,tanggal Diagnosa Implementasi Paraf
dan waktu dan
Nama
1. Sabtu, 10 Nov Gangguan a. Mengkaji tanda-
2017 keseimbangan cairan tanda Vital
Pukul 10.00 dan elektrolit kurang b. Mengkaji tanda-
dari kebutuhan tubuh tanda dehidrasi
berhubungan dengan c. Memantau
output yang berlebih masukan dan
pengeluaran
cairan
d. Menganjurkan
klien paling
sedikit minum
2500ml/hari dan
mengkonsumsi
banyak buah
pisang
No Hari,tang Diagnosa Implementasi Paraf
gal dan dan
waktu Nama

2. Rabu, 13 Perubahan nutrisi a. Menimbang BB setiap hari


Nov 2017 kurang dari atau sesuai dengan indikasi.
Pukul kebutuhan tubuh b. Mengauskultasi bising usus.
08.00 berhubungan c. Mengkaji jenis makanan yang
dengan intake disukai klien.
tidak seimbang d. Memberikan makanan cairan
yang mengandung zat makanan
(nutrien) dan elektrolit.
e. Menganjurkan klien untuk
makan sedikit tapi sering.
f. Mengolaborasi dalam
pemberian obat
No Hari,tanggal Diagnosa Implementasi Paraf
dan waktu dan
Nama
3. Kamis Resiko terhadap infeksi 1) Mengkaji tanda-
14 Nov 2017 berhubungan dengan tanda vital.
Pukul 10.00 tingginya kadar glukosa 2) Mengobservasi
dalam darah tanda-tanda infeksi
pada sekitar balutan
infus.
3) Mengganti
balutan infus.
4) Mengganti infus
set maksimal 3 hari
sekali.
5) Menganjurkan
pasien untuk
melakukan personal
higiene dengan baik
No Hari,tanggal Diagnosa Implementasi Paraf
dan waktu dan
Nama
4. Jumat, Kelelahan 1) Mendiskusikan dengan
15 Nov 2017 berhubungan klien kebuthan atas aktivitas.
Pukul 11.00 dengan penurunan 2) Mengidentifikasi aktivitas
produksi energi yang menimbulkan
metabolik kelelahan.
3) Memotivasi klien untuk
meningkatkan masukan
nutrisi.
4) Memantau nadi,
frekuensi pernafasan dan
tekanan darah sebelum atau
sesudah melakukan
aktivitas.
5) Mendiskusikan cara
manghemat kalori.
6) Meningkatkan partisipasi
pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai
dengan yang dapat di
toleransi.
EVALUASI
Evaluasi
No Hari, Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf
Dengan menggunakan SOAP
Tanggal dan

Dan Nama

Waktu

1 Gangguan S : Klien mengatakan klien mengatakan


Minggu, keseimbang lebih merasa segar
an cairan O : klien terlihat tidak lemas, membran
12 Nov
dan muksa lembab, klien terlihat lebih tanang,
2017 elektrolit membran mukosa lembab, konjungtiva
kurang dari anemis, turgor kulit elastis.
Pukul.
kebutuhan A : Masalah klien dengan Gangguan
08.00 tubuh keseimbangan cairan dan elektrolit kurang
dari kebutuhan tubuh dapat teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi Keperawatan :
a, b, c, d, g.
2 Rabu, Perubahan S : klien mengatakan
15 Nov nutrisi kurang sudah rasa mual berkurang,
2017 dari kebutuhan klien mengatakan menyukai
Pukul : tubuh makan diet yang di berikan
15.00 O : sudah tidak muntah,
nafsu makan klien
bertambah, BB 69 Kg
A : Masalah kebutuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dapat
teratasi sebagian.
P : Hentikan intervensi
keperawatan, klien sudah
pulang.
3 Resiko terhadap S : Klien mengatakan
infeksi tangan sudah tidak terasa
Rabu, berhubungan gatal-gatal, klien
15 Nov dengan mengatakan tetesan infus
tingginya kadar lancar.
2017 glukosa dalam
Pukul darah O : tidak terdapat tanda-
atnda infeksi, tetesan infus
15.00 klien lancar, klin terlihat
tenang, peningkatan dalam
personal hygiene.

A : Masalah teratasi.

P : Hentikan Intervensi
Keperawatan.
4 Kelelahan S: Dari hasil pengkajian
berhabungan terakhir klien menyatakan
Rabu, dengan paham aktivitas apa yang
15 Nov 2017 penurunan dapat klien toleransi, klien
produksi mengatakan merasa lelah
Pukul 15.00 energi setiapkali dari kamar
metabolik mandi, klien menyatakan
paham bagaimana cara
untuk menghemat kalori.

O : Dari hasil pengkajian


terakhir klien terlihat lebih
mandri dalam melakukan
aktivitas seperti makan dan
mengambil minum, asupan
nutrisi klien mengalami
penungkatan.

A : Masalah kelelahan
dapat teratasi sebagian.
TERIMA KASIH

You might also like