You are on page 1of 22

KERACUNAN JENGKOL

OLEH:
dr. Gebyar TB.Sp A
Pendahuluan

Buah jengkol (Pithecolobium labatum)


digemari penduduk tertentu di Indonesia
Epidemiologi : banyak di negara ASEAN
Laki-laki : perempuan = 9:1
Kejadian tertinggi : 4-7 tahun
Diagnosa tidak sulit ditegakkan
Prognosis cukup baik asal tidak terjadi
GGA
Jengkol

Tanaman polong-polongan
Punya bau khas yang disebabkan oleh
asam jengkol
Susunan kimia asam jengkol :
S-CH2-CHNH2-COOH
CH2
S-CH2-CHNH2-COOH
Bersifat amfoter
Daya larut dalam air rendah
Sedikit larut dalam reaksi asam dan basa
Menjadi kristal yang tidak larut dalam air
pada pH netral atau pH iso elektrik
Batasan

Keracunan jengkol :
Suatu kondisi dimana terjadi akibat
kristalisasi batu, ditandai dengan
obstruksi sal urogenital, nyeri kolik,
tanda-tanda GGA yang timbul dalam
waktu 5-12 jam setelah makan jengkol
Faktor predisposisi

Timbulnya keracunan tidak bergantung pada jumlah


biji jengkol yang dimakan
Tidak ada hubungan antar keracunan jengkol dengan
muda atau tuanya biji jengkol yang dimakan
Keracunan dikaitkan dengan cara pengolahn
makanan dan pengaruh maknan lain yang dimakan
bersamaan
Bergantung pada musim tertentu (musim penghujan=
musim berbuah)
Faktor alergi / kerentanan seseorang terhadap asam
jengkol
Patogenesis

Belum jelas
Para peneliti menganggap bahwa gejala
keracunan jengkol disebabkan oleh
pengendapan asam jengkol yang
menyumbat sal kemih.
Asam jengkol termakan sebagian
terurai oleh bakteri usus bau jengkol
yang khas
Sebagian asam jengkol diserap usus
diekskresi lewat ginjal
Asam jengkol terikat albumin dalam
plasma dan dapat melewati filtrasi
glomerulus
Filtrat sampai di tubulus pemekatan
dan penurunan pH
Bila suatu saat mencapai pH isoelektrik =
5,5 terjadi pembentukan asam jengkol
Sifat kristal tidak larut dalam air
pemyumbatan
Bentuk kristal asam jengkol jarum
mikroskopik yang sangat tajam pada
kedua ujungnya menusuk-nusuk dinding
saluran kemih ( nyeri ) perlukaan
(hematuri)
Endapan kristal asam jengkol
sumbatan saluran kemih:
Hiperemi tubulus dan pielum
Hiperemia mukosa vesica urinaria
Sumbat uretra retensi urine
Obstruksi akut saluran kemih
Patfis GGA pasca renal

Obstruksi ureter hambatan aliran urin


kenaikan tekanan hidroistatik tubulus
proximalis dekompensasi dg
vasodilatasi arteriol aferen ginjal
tekanan intra glomerular meningkat
(tapi tidak dapat mengatasi tekanan
tubulus) penurunan laju filtrasi
Patfis GGA RENAL

Sumbatan kristal asam jengkol pada tubulus


hilangnya integritas epitel tubulus
tubulus gagal menyerap natrium dan air ang
terfiltrasi macula densa mendeteksi
bahaya peningkatan Na + H2O rangsang
sekresi renin dari sel juxta glomerulus
aktivasi RAA sistem vasokonstriksi arteriol
aferen penurunan laju filtrasi glomerulus
Gejala klinis

1. Ringan : nyeri kolik, kencing berwarna


merah
2. Berat : ditambah oliguri
3. Sangat berat : ditambah anuria
Keluhan timbul setelah 5-12 jam setelah
makan jengkol, tercepat 2 jam. Dan
terlambat 36 jam.
Kasus yang sangat berat terdapat
tanda-tanda GGA:
Peningkatan ureum darah
Peningkatan kreatinin darah
Komplikasi kejang
Kesadaran menurun
Pemeriksaan fisik

Teraba buli-buli yang terisi penuh


Pembesaran ginjal dan asites
Infiltrat urin pada skrotum, batang penis
dan perineum
Edema karena imbibisiurin pada
daerah sekitarnya
Pemeriksaan penunjang

Pmx. Sedimen urin + kristal asam jengkol


(tidak selalu ditemukan)
Pmx urin hematuri
Pmx kadar ureum dan kreatinin serum
Analisis gas darah
Pmx radiologis
USG
Pielogravi intravena
Diagnosis

Riwayat makan jengkol


Sakit perut, muntah
Disuria
Anuria/ disuria
Terdapat kristal asam jengkol dalam
urine
Berdasar pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan

1. Penanganan medik
prinsip : menaikkan volume urine dan
membuatnya lebih alkalis
- air gula yang pekat
- banyak minum air putih
- minum air soda
- bubuk norit 1 sendok berturut-turut tiap jam,
- segelas susu dan sebutir telur ayam
- tablet Na-Bic 1 mEq/kgBB/Hr atau 1-2 gr /hr
Pada kasus berat =
penanganan GGA

Retensi urine kateterisasi


Bilas buli2 dengan Na-Bic 1,5 % bersamaan
dengan infus cairan
Oliguri inf D5 : PZ = 9:1
Anuria D5 %
Nabic 2-5 mEq /Kg BB
Diuretik : furosemid 1-2 mg/KgBB/Hr
Dialisis peritoneal
Penanganan bedah

Indikasi : obstruksi berat di uretra/


terdapat kesulitan kateterisasi
1. pungsi buli-buli
2. Insisi pada edema dan infiltrat di
batang penis,
3. Rawat luka dan antibiotik
prognosis

Pada umumnya baik


Mortalitas 6% GGA
pencegahan

Melarang penggemar jengkol untuk


makan jengkol tidak mungkin
Pengolahan jengkol untuk
menurunkan kadar asam jengkol
1. Ditanam dalam tanah 3-4 hari
2. Direbus selama 6-7 jam
3. Bubuhkan daun melinjo saat merebus
Lebih efektif jika:

Banyak minum air, atau air soda


Minum tablet Na Bic setelah makan
jengkol.

You might also like