You are on page 1of 42

GOUT ARTRITIS

Gout
adalah suatu penyakit sistemik ( yang ditandai adanya
hiperurikemia ) disebabkan deposisi kristal monosodium
urat di jaringan.

Tanda klinis gout :


Deposit Tofus
Artritis gout
Nefrolitiasis asam urat
Nefropati asam urat
capsule

Hyaline cartilage
Fibrous cartilage

synovium

Lokasi deposit MSU pada jaringan


FAKTOR RISIKO

Lebih sering terjadi pada perempuan

Pada laki usia > 30 tahun prevalensi 2 %,

tertinggi pada usia 50 tahun

Jarang pada perempuan premenopause

Orang Afrika > orang kulit putih

Faktor Risiko lain :


o Usia tua
o Kegemukan
o Penggunaan obat- obatan seperti diuretik
o Alkohol dan makanan yang kaya purin
Penyebab Hiperurisemia Persisten
Produksi UA berlebih Ekskresi UA berkurang

Genetik Genetik
Mutasi enzim Penurunan bersihan atau
Didapat ekskresi fraksional urat.
Mieloproliferatif Didapat
Asupan tinggi purin Penyakit ginjal kronik
Obesitas Obat (diuretik, salisilat)
Hipertrigliseridemia Hipertensi
Alkohol / fruktose
Latihan
PATOFISIOLOGI ARTRITIS GOUT
Perubahan kadar asam urat serum
Meninggi/menurun

Deposit kristal urat pada sendi

Reaksi inflamasi

Peradangan lokal
Gejala sistemik febris
Kerusakan jaringan
4 Stadium Artritis gout
1) Asimptomatis Hiperurikemia
2) Gout akut intermiten
3) Intercritial gout
4) Topus gout

GAMBARAN KLINIK GOUT

Pada serangan akut terjadi peradangan dan nyeri sendi


yang hebat , monoartikuler.
50 % pada serangan awal mengenai sendi
metatarsophalangeal yang umumnya dikenal sebagai
Podagra (selanjutnya serangan bisa menjadi
poliartikuler yang mengenai mata kaki, pergelangan
tangan , lutut, siku
Kadang terjadi warna kemerahan pada daerah yang terkena
Setelah serangan dapat terjadi fase asimptomatis dan
selanjutnya menjadi intercritical period
Perioda ini dapat terjadi beberapa tahun hiperurikemia
persisten , inflamasi sendi
Serangan Gout dapat dipercepat oleh :
- peningkatan kadar asam urat karena
trauma
- Konsumsi alkohol
- obat-obatan
- Konsumsi makan kaya purin
Pembengkakan dan nyeri sendi yang menetap
Kadang menyerupai rheumatoid artritits
Gambaran Radiologi menunjukan erosi sub marginal yang
menjalar ke tepi, osteopenia periartikuler minimal
Topus penumpukan Kristal Asam urat
DIAGNOSTIK

Aspirasi cairan sendi Adanya kristal monosodium


asam urat

Mikroskop bentuk jarum


Cell count cairan sinovial : Leukosit 5.000 8.000
cell/L, meningkat bila terjadi infeksi

Hiperurikemia >>>, sejumlah kecil pasien kadar asam


urat normal

urin rutin : asam urat (+)

Radiologi : Pembengkakan jaringan lunak pada


sendi yang kena
Kriteria dari The American College of
Rheumatology :
Gejala klinik
Laboratorium
Radiologi
Kriteria Artritis gout akut
(ARA 1977)
A.Kristal MSU pada sendi atau
B.Tophus:kristal MSU atau
C.6 dari 12 gejala klinik,Lab dan Ro:
Artritis akut >1x
Inflamasi timbul max dalam 1 hari
Mono artritis
Sendi yang terkena merah dan bengkak
MTP I bengkak dan nyeri
Artritis akut unilateral termasuk MTP I
Artritis akut unilaterlal sendi tarsal
Suspek tophus ?
Hiperurisemia
Jaringan lunak bengkak (asimetrik dalam 1 sendi)(Ro)
Kista subkortikal tanpa erosi (Ro)
Kultur (-) cairan sendi pada artritis akut
Pengelolaan
Tujuan:

Pencegahan serangan akut gout berulang


Absorbsi endapan tofus pada sendi,ginjal atau tempat
lain.
Faktor resiko :obesitas,hiperkolesterolemia,hipertensi
dan konsumsi alkohol
Pengelolaan GOUT AKUT

1. Colchicine
Dosis : 0,6 mg / jam, max 6 gram sampai gejalanya
berkurang

2. NSAID

3. Kortikosteroid
Pengelolaan Hiperurikemia
1) Alllopurinol :
Dosis: 300 mg/hari dapat dititrasi sampai 800 mg / hari
Insuffisiensi renalis : 50 100 mg / hari

2) Probenecid
- Agen uricosuria
- jarang dipakai pada hiperuricemia
- dosis : 500 mg/hari dititrasi sampai 3 g/hari
Indikasi : - Uricosuria dibawah 800 mg/hari
- Usia dibawah 60 tahun
- Fungsi ginjal Normal
- Riwayat batu ginjal (-)
3) Diet rendah purin
Pencegahan Serangan Akut dan
Resorbsi Tofus

Kisaran UA plasma 4.4 6.6 memberikan


attack ratio < 1
Absorbsi tofus pada UA plasma < 5 mg/dl
Obat:
Xanthine oxidase inhibitor (allopurinol)
Uricosuric (probenecid)
EFEK SAMPING THERAPI GOUT
Allopurinol :
Gangguan GIT
Penekanan sumsum tulang
Skin rash
Berat : AIHS ( Allopurinol Induce Hipersensitivity
Syndrome )
- Skin rash
- Hepatitis
- Eosinophilia
- Demam
- Gagal Ginjal
- Kematian
Colchicine :
Rhabdomyolisis
Nyeri Neuromyopaty
ARTRITIS INFEKTIF
DEFINISI:
Inflamasi sendi yang disebabkan oleh karena adanya
mikroorganisme
Insidensi
2 dari 10 kasus per 100.000 orang dalam populasi
30 dari 70 kasus per 100.000 pasien RA dan
pasien dengan sendi buatan (protesa)
Faktor predisposisi:
HIV, DM, drug user, pemakai sendi protesa
Artritis infektif:
56 % kasus berhubungan dengan infeksi hematogen
10-15% merupakan infeksi langsung
KLASIFIKASI
INFEKSI LANGSUNG:
Artritis bakteria: gram(+),(-) coccus dan
batang:mycobacterium (tbc, lepra)
Bakteria lainnya
Artritis virus
Artritis jamur

INFEKSI TAK LANGSUNG:


Artritis reaktif
RUTE BAKTERI UNTUK MENCAPAI SENDI:

Rute hematogen
Penyebaran dari Osteomielitis.
Perluasan dari infeksi jaringan ikat sekitar
(kira-kira 80% kasus).
Akibat dari diagnostik atau terapeutik
Penetrating damage by puncture or cutting
ETIOLOGI

40-60% disebabkan oleh Staphylococcus aureus


dan Neisseria gonorrhoeae
10-20% disebabkan oleh Streptococcus spp
dan basil gram negatip
Pada anak-anak : Staphylococcus aureus dan
Hemophilus influenzae
PATHOPHYSIOLOGY:

Pada artritis septik, cairan sinovialsebagai pelumas


di dalam sendi menjadi terkontaminasi atau
terinfeksi bakteri.
Sebagai respon thd infeksi, tubuh memproduksi sel-
sel darah putih yang akan melawan dan membunuh
bakteri. Proses ini akan menghasilkan pus yang
bercampur cairan sendi.
Sel-sel darah putih yang melawan infeksi
menghasilkan zat-zat kimia yang tidak hanya
membunuh bakteri namun juga merusak permukaan
sendi
Endotoksin
Produk bakteri Fragmen dinding

Komplek imun

Sel sinovial

TNF /IL 1

Aktivasi PMN

Pelepasan lisosom Autolisis sel


FAKTOR RISIKO:
PROTESE SENDI.
INFEKSI KULIT.
UMUR LEBIH DAR 80 TH.
DIABETES MELITUS.
ARTRITIS REMATOID YANG MENDAPAT
TERAPI IMUNOSUPRESIVE.
TINDAKAN BEDAH PERSENDIAN.
GAMBARAN KHAS:
NYERI PEMBENGKAKAN SENDI AKUT
BIASANYA MONOARTIKULER TERUTAMA
SENDI LUTUT.
DEMAM.
ANALISIS KULTUR CAIRAN SENDI:
LEKOSIT, PEWARNAAN GRAM DAN KULTUR
CAIRAN SENDI.
RADIOLOGIS: OSTEOPOROSIS
PERIARTIKULER, PENYEMPITAN CELAH
SENDI DAN EROSI.
LABORATORIUM
Lekosit , LED
Kultur dan pengecatan cairan sinovial
Pemeriksaan cairan sendi: lekosit >50.000 cells/mm3
Kultur darah
Radiologi : base line assessment
Erosion: detectable: 2-3 weeks,
periosteal reaction
Harus dilakukan artrosentesis
ANALISA CAIRAN SENDI
Normal Inflammation Bacterial
infection
Warna Tdk berwarna, Kuning Kuning
kuning pucat
Turbidity Slight turbid Turbid, purulent

Lekosit 200-1000 1000-10.000 10.000->100


000
Tipe sel mononuclear neutrophyl neutrophyl

Glukosa 0,8-1,0 0,5-0,8 <0,5


Pengecatan (-) (-) (+) 65%
gram
Kultur (-) (-) (+)
PENATALAKSANAAN:
ANTIBIOTIK SPEKTRUM LUAS.
ANTIBIOTIK SESUAI KULTUR.
JOINT DRAINAGE.
TINDAKAN BEDAH DILAKUKAN BILA:

Infeksi sendi koksae pada anak-anak.


Sendi-sendi yang sulit dilakukan joint
drainage.
Bersamaan dengan osteomielitis.
Infeksi berkembang ke jaringan lunak
sekitarnya.
Antibiotika berdasarkan pengecatan gram

Hasil pengecatan Terapi AB awal Terapi AB alternatif


gram
Gram (+) kokkus Nafcillin Vancomycin

Gram (-) kokkus Ceftriaxon,cefotaxim Spectinomycin or


or ceftizoxime ciprofloxacin

Gram (-) bacilli Gentamycin Ceftazidime

Septic clinical picture Ampicillin/sulbactam + Vancomycin


no organism seen gentamycin +ceftizoxime

Vancomycin shoud be used if MRSA prevalent


Ceftixozime and spectinomycin should not be used if N meningitidis is a posible pathogen
Gentamycin should be used if patient is a immunocompromized host
Antibiotik berdasar pada identifikasi
organisme kultur
Organism Antibiotika Alternative agent
Staphylococcus Nafcillin Vancomycin
aureus
MRSA Vancomycin

Streptococci ( non Penicillin Cefazolin or


enteral ) vancomycin
Enterococci Penicillin Vancomycin
+aminoglicosyd +aminoglicosyd

N GO Cephalosporin Spectinomycin or
gen III Ciprofloxacin
Enterobacteriae Cephalosporin gen Aminoglikosida,
III Ciprofloxacin atau
aztreonam
Haemophilus Cephalosporin gen Trimetoprim/sulfam
influenza III ethozaxole atau
Khloramphenicol
Pseudomonas Aminoglikosida Ceftazidime

You might also like