You are on page 1of 25

Morning Report

CONGESTIVE HEART FAILURE

Muharrir
1507101030186
Preseptor :
dr. Fouzal Aswad, Sp.JP - FIHA

BAGIAN/SMF KARDIOLOGI & KEDOKTERAN VASKULAR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2016
JAGA MALAM 24 MEI 2016
TIM JAGA : MUHARRIR, FAUZIA ELIZA S.
KONSULEN JAGA : DR. M. RIDWAN, M.APPSC, SP.JP(K)-FIHA

No Pasien Diagnosis Terapi Planning DPJP

1 Tn. AP CHF Fc Bed Rest Cek Darah dr. M.


NYHA III O2 2-4 L/i Rutin, Ridwan,
e.c CAD Pasang Three way Ureum, M.AppSc,
Inj. Furosemid 1
Hipertensi Kreatinin,K Sp.JP(K)-
amp/8 jam
Stage I Nitrokaf R 2 x 2,5 GDS, FIHA
mg Troponin,
CPG 1 x 75 mg CK-MB
Amlodipin 1 x 5 Fotothorax
mg
Lansoprazole 1 x
30 mg
Spironolakton 1
x 25 mg
KSR 2 x 600 mg
No Pasien Diagnosis Terapi Planning DPJP

2 Ny. M Hipertensi Bed Rest Cek Darah dr. M.


Urgensi IVFD RL 10 gtt/i Rutin, Ridwan,
IV Ranitidine 1 Ureum, M.AppSc,
amp/12 jam
Kreatinin, Sp.JP(K)-
IV Ondansentron
Extra KGDS, FIHA
Valsartan 1 x 160 elektrolit
mg
Amlodipin 1 x 10
mg
Perdipin 0,1
meq/KgBB
Skenario
Tn. AP, 60 tahun datang ke IGD RSUDZA bersama
keluarganya dengan keluhan dada terasa sesak.
Keluhan ini dirasakan sejak 5 jam SMRS. Pasien
juga merasa cepat lelah setiap beraktivitas ringan
seperti ke kamar mandi. Terbangun tengah malam
karena sesak sering dirasakan dan pasien juga
memiliki riwayat kaki bengkak. Pasien juga
mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri yang tembus
ke punggung dan dirasakan hilang timbul. Keluhan
mual dan muntah tidak dirasakan. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sedangkan riwayat Diabetes
Mellitus disangkal.
Pada pemeriksaan vital sign didapatkan TD 150/100
mmHg, HR : 65 x/menit, RR : 22 x/menit, T : 36 C.
Pemeriksaan fisik didapatkan sebagai berikut :
Mata : Konjungtiva anemik(-), Ikterik(-)
Telinga : Normotia, sekret(-)
Hidung : Deviasi septum(-), Sekret(-), NCH(-)
Leher : Peningkatan TVJ(-), Pembesaran KGB(-)
Thorax : Simetris, Nyeri tekan (+), Sonor(+/+),
Rhonki(+/+), Wheezing(-/-)
Jantung : BJ1 > BJ2, Murmur(-)
Abdomen : Soepel, nyeri tekan(-), H/L/R tidak
teraba, timpani(+), peristaltik normal
Ekstremitas : Edema(+) di Extremitas inf
CRT < 2 dtk
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menderita hipertensi sebelumnya dan telah
mengkonsumsi antihipertensi sejak 5 tahun lalu
namun tidak teratur
Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi
Riwayat Penggunaan obat : Amlodipin
Riwayat Kebiasaan Sosial
Pasien perokok aktif dan baru berhenti sejak 3 tahun
yang lalu
Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan EKG
Interpretasi EKG
- Ritme : sinus dan reguler
- Rate : 65 x/menit
- Axis : RAD
- Gel. P dan PR Interval : Normal
- Kompleks QRS : melebar, S yang dalam
di V1, V2, V3
- T Inverted : V1, V2, V3, V4, V5, V6
- ST elevasi dan depresi : (-)
B. Pemeriksaan Laboratorium
Interpretasi Hasil Laboratorium
- Hb rendah yaitu 10,8
- Eritrosit rendah yaitu 3,7
- Hematokrit rendah yaitu 33
- Eosinofil tinggi yaitu 10
- Kalium rendah yaitu 2,7
- Enzim jantung dalam batas normal
- Ureum dan Creatinin juga normal
B. Pemeriksaan Fotothoraks
Interpretasi Fotothoraks
CTR : 45%/ (Normal)
Segmen Aorta : tidak mengalami
pelebaran atau kalsifikasi
Segmen pulmonal : didapatkan penonjolan
Pinggang Jantung : cekung
Apeks Jantung : Normal
Vaskularisasi Pulmonal : Meningkat
Diagnosis
1. CHF Fc NYHA III e.c
CAD
2. Hipertensi Stage I

Terapi
Bed Rest Nitrokaf R 2 x 2,5 mg
O2 2-4 L/i CPG 1 x 75 mg
Pasang Three way Amlodipin 1 x 5 mg
Inj. Furosemid 1 amp/8 jam Lansoprazole 1 x 30 mg
Spironolakton 1 x 25 mg
KSR 2 x 600 mg
Terminologi
Gagal jantung adalah suatu sindrom klinis
kompleks yang disebabkan oleh berbagai
penyakit jantung yang menyebabkan jantung
tidak mampu menghasilkan cardiac output
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh.

1. Garcia JM. Heart Failure : Bench to Bedside. New York: Springer Science; 2010. 3 p.
Identifikasi Masalah
1. Apa saja yang bisa menyebabkan penyakit
pada pasien ?
2. Bagaimana patofisiologi penyakit pada
pasien ?
Analisa Masalah
Etiologi

2. Ponikowski P, Anker SD, F K, R M, L T, H S, et al. Heart Failure : Preventing Disease and Death Worldwide.
European Society Cardiology; 2014. 10 p.
Patofisiologi
Stres Cell Survival/ Neurohormones Inflammation
Mechanical Aktifasi
Oksidatif Growth Renin-Angiotensin TNF-
Load Simpatetik
Reactive Factor Aldosteron IL-6, IL-2, ST2
Tekanan Central
Oxygen IGF-I BNP, ANP MCP-1
Volume Peripheral
Spesies Neuregulin Endothelin-1 CT-1, CRP

Apoptosis Hipertrofi dan Perubahan Matrix Effects Jalur Ca2+


Morfologi MMP-TIMP

Ventricular Disfungsi
vaskular/endothelial
Remodelling

Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik

3. Pitt B, Baliga RR. Management of Heart Failure. London: Springer Verlag; 2008. 1, 14, 24 p.
Skema

Tn. AP

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Fisik Penunjang

Penegakan
Diagnosis

CHF
Learning Objective
1. Epidemiologi penyakit pada pasien
2. Diagnosa klinis kasus pasien
3. Tatalaksana kasus pasien
Epidemiologi

Insidensi gagal jantung meningkat 10% pada usia


di atas 70 tahun. Di Indonesia, pasien gagal
jantung paling tinggi di rentang usia 65-74 tahun.
Namun yang terdiagnosa dengan gejala paling
tinggi di usia >75 tahun.
4. Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go a. S, Arnett DK, Blaha MJ, Cushman M, et al. Heart Disease and Stroke Statistics--2015
Update: A Report From the American Heart [Internet]. Circulation. 2014. e29-e322 p.
5. Penelitian BP. Riset Kesehatan Dasar. 2013. 126 p.
Diagnosa Klinis
Diagnosa yang cepat dan akurat gagal jantung sangat
penting sebelum dilakukan tatalaksana awal. Gejala dari
gagal jantung antara lain exertional dyspnea, orthopnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea dan fatique sedangkan
tanda dari gagal jantung adalah distensi vena jugular,
terdengar S3 gallop dan edema perifer.
Diagnosa gagal jantung terkadang sulit ditegakkan
terutama gagal jantung stadium awal. Hal ini dikarenakan
beberapa gejala dari gagal jantung tidak spesifik untuk
dibedakan dengan gangguan atau penyakit lain.
6. McMurray JJ V, Adamopoulos S, Anker SD, Auricchio A, Bhm M, Dickstein K, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of
acute and chronic heart failure 2012: The Task Force for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure 2012 of the
European Society of Cardiology. Developed in collaboration with the Heart. Rev Port Cardiol [Internet]. 2013;32(7-8)
7. Siswanto BB. Accurate Diagnoses, Evidence Based Drugs, and New Devices (3 Ds) in Heart Failure. Med J Indones. 2012;21:528.
8. PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. J Kardiologi Indones. 2015;
Penatalaksanaan
Tindakan dan pengobatan pada gagal jantung
ditujukan pada 4 aspek, yaitu :
1. Mengurangi beban kerja (preload)
2. Memperkuat kontraktilitas miokard
3. Mengurangi kelebihan cairan dan garam
4. Melakukan tindakan dan pengobatan khusus
terhadap penyebab, faktor-faktor pencetus dan
kelainan yang mendasari

9. Sitompul B, Sugeng JI. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: FK UI; 2004. 120-124 p.
8. PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. J Kardiologi Indones. 2015;

You might also like