You are on page 1of 38

Kelompok 5

-Abi Tantowi
-Amalia Janatun Mawa
-Iman Abadi
-Olifia Fajar Kurnia
Mitokondria
Materi
Pengertian Mitokondria
Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,
plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya proses respirasi sel
makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme
untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup.
Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di
sinilah energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tri-Phosphate) dihasilkan.
Mitokondria sudah lama dikenal dalam periode sebelum penemuan ME.
Altmann (1894) adalah orang yang pertama kali menyeledikinya dan
menganggapnya sebagai mikroba di dalam sel. Benda (1898) menyebutnya
sebagai organel sel dan memberi nama mitokondria. Bensley dan Hoerz (1934)
adalah orang yang pertama yang dapat mengisolasi mitokondria dan
menganalisa struktur kimianya. Setelah diisolasi tampak bahwa mitokondria
terdiri dari butiran-butiran berbentuk batang pendek atau benang yang sangat
mudah larut dalam alcohol dan asam asetat. Bentuknya ternyata dapat berubah-
ubah dan tumbuh terus.
Sejarah Penemuan
Mitokondria
Menurut Verma dan Agarwal
(1979:160), pada tahun 1880 Kolliker
pertama-tama mengamati mitokondria
pada sel otot insekta.
Struktur Mitokondria
Banyak terdapat pada sel yang memiliki
aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP seperti sel otot
jantung
Terdiri dari empat bagian utama yaitu :
Membran dalam, Membran luar, Ruang
antar membran dan Matriks
Membran Luar

Bersifat permeabel
Mengandung protein transpor yaitu porin
Berfungsi sebagai penyaring ion maupun molekul
termasuk protein yang berukuran kecil
Membran Dalam

Kurang permeabel
Merupakan tempat utama pembentukan ATP
Tidak berhubungan dengan membran luar
Membagi organel menjadi dua bagian yaitu ruang antar membran dan
matrik
Ruang Antar Membran

Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel


seperti siklus krebs, reaksi oksidasi asam amino
Terdapat materi genetik yaitu mtDNA
Terdapat ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
Krista

Mengandung ribosom dan DNA


yang mirip dengan sel-sel
prokariotik
Menghasilkan enzim dan protein
yang terdapat di dalam organel
tersebut
Matriks Mitokondria

Mengandung ribosom dan DNA


yang mirip dengan sel-sel
prokariotik
Menghasilkan enzim dan protein
yang terdapat di dalam organel
tersebut
DNA Mitokondria
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal
sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial DNA). MtDNA
berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi
membran (prokariotik). Karena memiliki ciri seperti
DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas
dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria dulunya
merupakan makhluk hidup independen yang
kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik.
Teori ini dikenal dengan teori endosimbion. Pada
makhluk tingkat tinggi, DNA mitokondria yang
diturunkan kepada anaknya hanya berasal dari
betinanya saja (mitokondria sel telur). Mitokondria
jantan tidak ikut masuk ke dalam sel telur karena
letaknya yang berada di ekor sperma. Ekor sperma
tidak ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA
mitokondria jantan tidak diturunkan.
Komposisi Kimia Mitokondria
Protein adalah penyusun utama dan terbagi
kedalam dua kelompok yaitu protein
terlarut dan protein tidak terlarut
Air merupakan komponen yang dominan
berperan sebagai medium fisik metabolit
dan dalam rekasi kimia
Lipid, jumlahnya tergantung sumber
mitokondrianya
Fungsi Mitokondria
Fungsi utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Respirasi Sel). Mitokondria memiliki
beberapa fungsi tambahan:
Untuk metabolisme lemak, asam lemak diubah jadi asetil KoA dulu. Pembentukan
asetil KoA ini dapat terjadi di luar mitokondria (dalam sitosol), lalu merembes masuk
ke dalam matriks; dapat pula berlangsung di dalam matriks sendiri. Asam lemak
lebih dulu merembes masuk ke matriks.
Untuk sintesa lemak dan hormon steroid, mitokondria bekerja sama dengan REH.
Steroid dapat dibuat dari kolesterol. Kolesterol diubah jadi pregnenolon, kemudian
jadi progesteron. Progesteron dapat diubah jadi testosteron atau estrogen, dapat
pula jadi kortikosteron.
Produksi panas (thermogenesis perlu untuk menjaga agar suhu tubuh tidak terlalu
rendah, sehingga enzim dapat bekerja sesuai dengan suhu optimal).
Proses yang Terjadi Dalam
Mitokondria
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan respirasi yang memerlukan oksigen. Proses
respirasi aerob mengubah energi kimia yang terkandung dalam sari makanan
menjadi energi kimia yang tersimpan dalam ATP (energi yang Iangsung dapat
digunakan dalam sel).
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
Reaksi-reaksi yang terjadi serta organel yang berperan dalam respirasi anaerob
sama seperti pada respirasi aerob. Namun, dalam respirasi anaerob peran
oksigen digantikan oleh zat lain, contoh NO3 dan SO4.
Adapun tahap-tahap atau proses untuk menghasilkan energi atau yang disebut
respirasi sel, antara lain:
Glikolisis

Kata glikolisis berarti


menguraikan gula dan
itulah yang tepatnya
terjadi selama jalur ini.
Glikolisis terjadi di
sitoplasma
Dekarboksilasi Oksidatif

Setelah memasuki mitokondria, asam piruvat mula-mula diubah


menjadi suatu senyawa yang disebut asetilCoA. Dekarboksilasi
Oksidatif ini merupakan persambungan antara glikolisis dan
siklus krebs, yang diselesaikan oleh kompleks multi enzim yang
mengkatalis 3 reaksi.
Siklus Krebs
Siklus Krebs

Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari
nama orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans
Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali dengan adanya
2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang meninggalkan sitoplasma
masuk ke mitokondria.Sehingga, siklus krebs terjadi di dalam mitokondria.
Siklus Krebs
Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:
a. Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah bereaksi dengan
NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A, membentuk asetil Ko-A.
Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan kandungan C dari 3C (asam
piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).
b. Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk asam sitrat
(6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
c. Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C) dengan membebaskan
CO2.
d. Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C) setelah bereaksi
dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi
dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
e. Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flarine Adenine Dinucleotida)
dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan FADH2.
f. Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam oksaloasetat (4C)
dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan kembali dengan asetil ko-A
seperti langkah ke 2 di atas.
Sistem Transfor dan Fosforilasi
Oksidatif
Sistem transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria. Tahap ini berfungsi
mengoksidasi NADH atau NADPH2 dan FADH2 dari tahap-tahap sebelumnya.
Elektron dan H+ dari senyawa-senyawa tersebut dialirkan melalui senyawa-senyawa
penerima elektron seperti NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Setiap terjadi
perpindahan elektron, energi yang terlepas digunakan untuk membentuk ATP.
Oksigen berfungsi sebagai penerima elektron terakhir pada proses tersebut.
Selanjutnya, oksigen bergabung dengan H+ membentuk H2O. Pembentukan ATP
dalam sistem transpor elektron terjadi melalui reaksi fosforilasi oksidatif.
Oksidasi 1 NADH dapat menghasilkan 3 ATP. Adapun oksidasi 1 FADH2
Sementara itu, organisme
menghasilkan 2 ATP. prokariotik tidak memiliki mitokondria. Dengan demikian,
pengurangan ATP untuk pemindahan NADH ke dalam mitokondria tidak terjadi. Jadi,
jumlah total ATP yang dihasilkan sebanyak 38.
Persamaan umum respirasi seluler:
C6H12O6+ 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + energi
Energi = ATP(Adenosine TriPhosphate) + panas
Siklus Hidup Mitokondria
Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating) seperti
sel bakteri. Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar
sehingga melakukan pemecahan (fission). Pada awalnya sebelum mitokondria
bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan replikasi DNA mitokondria. Proses ini
dimulai dari pembelahan pada bagian dalam yang kemudian diikuti
pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan bagian
dalam dan kemudian bagian luar membran seperti ada yang menjepit
mitokondria. Kemudian akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria. Ketika
energi dibutuhkan oleh sel dalam jumlah yang banyak, mitokondria akan
tumbuh dan selanjutnya memisah. Ketika energi yang dibutuhkan sedikit,
maka mitokondria akan dirusak atau tidak diaktifkan. Pada divisi sel,
mitokondria di distribusikan kepada keturunannya secara acak dalam jumlah
sedikit atau banyak.
Kelainan Mitokondria
Kelainan mitokondria
menyebabkan kegagalan
sintesis ATP yang pada akhirnya
diikuti kematian sel
Disebabkan karena disfungsi
mitokondria pada sistem organ

Contoh kelainan mitokondria diantaranya :


Kelainan Fungsi Mitokondria dalam
Penyakit Kardiovaskuler

Disebabkan karena oksigen yang masuk ke sel berkurang


sehingga mengganggu proses oxidative phosphorylation.
Saat itulah produksi ATP akan menurun.
Kelainan Fungsi Mitokondria dalam
Penyakit Hati

Terjadi karena kerusakan mitokondria


akibat antibodi terhadap protein
mitokondria
Mitokondria Terhadap Penuaan

Reaksi kimia yang berlangsung pada daur krebs dan rantai


transpor elektron kadang melepas elektron yang nyasar
keluar dari mitokondria dan masuk ke dalam lingkungan sel.
Elektron tersebut akan berikatan dengan oksigen dan
membentuk radikal bebas.
Thats all. Thank you!
Any Questions?

You might also like