You are on page 1of 24

Paper by :

Teuku A. Sanny and Koichi Sassa

DETECTION OF FAULT STRUCTURE UNDER 12314053 Made Asta Yogantara


A NEAR-SURFACE LOW VELOCITY 12314016 Rurry Elsa Lorenza
12314058 Rahman Fitra Perdana
LAYER BY SEISMIC TOMOGRAPHY: 12314064 Aria Widhi

SYNTHETICS STUDIES 12314068 Vicky Yusvandi Chand


GAMBARAN UMUM
Paper ini telah mengembangkan suatu metode baru untuk mendeteksi struktur sesar
dibawah lapisan LVL dengan menggunakan seismic tomography.
Studi dilakukan dengan merekonstruksi gambaran tomografi menggunakan
konfigurasi borehole-surface dan konfigurasi crosshole.
Hasilnya menunjukkan bahwa konfigurasi borehole-surface menunjukkan hasil
bahwa terdapat menunjukkan adanya penurunan kecepaan seismic sepanjang
borehole, namun kedua konfigurasi tidak dapat mendeteksi struktur sesar dibawah
permukaan.
GAMBARAN UMUM
Fenomena tersebut dapat terjadi karena adanya Low Velocity Layer (LVL) pada
lapisan dekta permukaan. Dengan mengetahui ketebalan LVL dan top dari bedrock
akan membantu dalam penempatan virtual receiver dan/atau virtual source
dibawah LVL.
Metode ini dapat dilakukan rekonstruksi gambaran subsurface dengan berbagai
metodologi tomography. Kelebihan metode ini adalah kemudahan ray tracing
methods yang dapat mengurangi efek LVL dekat permukaan dan dapat
memaksimalkan gambaran rekonstruksi.
Hasil akhir dari gambaran sintetiknya menggunakan ILST, SIRT, dan modifikasi SIRTT
menunjukkan akurasi yang tinggi dalam mendeteksi struktur sesar dibawah low
velocity layer.
PENDAHULUAN

Lapisan pertama di permukaan biasanya


merupakan tanah yang belum terkonsolidasi
dan weathering layer. Biasanya lapisan ini
memiliki ketebalan tipis dan berada diatas
water table, serta memiliki kecepatan rendah,
sehingga disebut LVL dekat permukaan.
Ketebalan dan kecepatan lapisan ini dapat
bervariasi terhadap level water table. LVL ini
dicirikan dengan adanya tingkat absorpsi
frekuensi tinggi yang signifikan.

Gambar 1 menunjukkan hasil dari konfigurasi crosshole (panel A)


dan konfigurasu boreole-surface plus borehole (panel B)
PENDAHULUAN

Dari imaging tomography terlihat bahwa


konfigurasi borehole-surface menunjukkan
hasil bahwa terdapat menunjukkan adanya
penurunan kecepaan seismic sepanjang
borehole
Fenomena ini dapat terjadi karena adanya
Low Velocity Layer (LVL) pada lapisan dekta
permukaan. Dengan mengetahui ketebalan
LVL dan top dari bedrock akan membantu
dalam penempatan virtual receiver
dan/atau virtual source dibawah LVL.
SYNTHETIC MODEL

Unutk mengetahui efek LVL dekat


permukaan maka dibuat model
sintetik dengan menggunakan
source-receiver geometri. Untuk
percobaan dini digunakan
kecepatan V1 sebesar 2000 m/s,
1000 m/s, 500 m/s.
TYPICAL SOURCE-RECEIVER GEOMETRY
Ada 2 geometri yang digunakan pada studi ini. Yang pertama
adalah konfigurasi Crosshole (Type A) dengan sumber diletakkan
pada borehole 1 (s1, s2, s3,, sn) dan receivernya dipasang
pada borehole 2 (r1, r2, r3, , rn). Kedua, konfigurasi borehole-
surface dan borehole dilakukan dengan meletakkan sumber di
permukaan (s1, s2, s3, , sn) dan receiver pada borehole 1 (r1,
r2, r3, , rn) serta borehole 2 (r11, r12, r13, ,rn) dan
dikombinasikan degan konfigurasi source pada borehole 1 (s11,
s12, s13, , sn) dan receiver pada borehole 2 (r21, r22, r23, ,
rn). Konfigurasi ini dinamakan geometri source receiver type B.
SOURCE-RECEIVER GEOMETRIES
STUDI DAMPAK LVL PADA GAMBAR YANG DIREKONSTRUKSI
MENGGUNAKAN TOMOGRAFI
Studi sintetik dilakukan menggunakan geometri Source-Receiver tipe A dan tipe B.

Untuk menghitung data


travel time sintetik,
digunakan Metodologi
Ray Tracing
First Experiment

Model yang digunakan untuk studi


sintetik yaitu Subsurface Fault
Structure dimana kecepatan layer
pertama = 2000 m/s, dimana
dengan kata lain model tanpa LVL
Second Experiment

Geometri Source-Receiver yang sama


digunakan untuk studi sintetik kedua.
Tetapi modelnya mempunyai LVL
pada bagian atas
Third Experiment

Geometri Source-Receiver yang sama


digunakan dan model dengan
kecepatan LVL 500 m/s digunakan.
Forth Experiment
Geometri Source-Receiver seperti
pada geometri tipe A dan B.
Digunakan dua model sintetik yang
memiliki LVL pada bagian top dengan
Kecepatan 1000 m/s dan 500 m/s
sesuai yang ditunjukkan sebelumnya.

Persentase error gambar rekonstruksi


Fifth Experiment
Model geometri Source-Receiver yang
sama seperti pada percobaan ke-
empat digunakan, tetapi dengan LVL
= 500 m/s.

Persentase error gambar rekonstruksi


Dari percobaan-percobaan diatas, disimpulkan bahwa
kehadiran LVL dibagian atas dari area investigasi
menghasilkan gambar rekonstruksi tomografi yang
buruk, contohnya seperti penurunan velocity sepanjang
borehole.
Oleh Karena itu, penting mendiskusikan cara untuk
menghilangkan efek merusak LVL, dan mengembangkan
teknik untuk memperoleh gambar rekonstruksi yang lebih
baik.
PENGHILANGAN EFEK LOW VELOCITIY LAYER DENGAN PENGGUNAAN
PRINSIP DOWNWARD CONTINUATION

Prinsip ini dapat diaplikasikan untuk menentukan posisi virtual source atau
receiver di batas bagian bawah LVL. Dengan menempatkan source atau
receiver di bawah LVL, efek dari LVL dapat dikurangi dan gambaran
tomografi yang terekonstruksi dapat ditingkatkan.

Pemahaman mengenai ketebalan dan kecepatan LVL memungkinkan kita


untuk memindah posisi source atau receiver pada permukaan menuju titik
subsurface pada atas bedrock oleh downward continuation. Posisi baru dari
source atau receiver ini disebut dengan virtual sorce/virtual receiver .
MODIFIED SIRT
Dibuat oleh Sanny dan Sassa pada tahun 1994.
Merupakan metode SIRT namun dengan pendekatan kalkulasi yang iterative.
SLOWNESS PADA ITERASI KE-K
1
= +
MODIFIED SIRT
(1) (1)
(1)
(1)
= (1)
= (1)


KOREKSI SLOWNESS

=1


=1
7. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Keberadaan dari LVL (Low Velocity Layer) pada bagian atas dari
area investigasi sangat mengganggu rekonstruksi gambaran
tomografi yang dilakukan, contohnya kecepatan yang berkurang
sepanjang lubang bor, dan tanpa adanya deteksi tehadap struktur
sesar permukaan.
Besarnya pengurangan dari kcepatan sepanjang lubang bor
bergantung pada kontras kecepatan antara LVL dengan lapisan
kedua. Jika kecepatan pada LVL itu terlalu rendah maka keceptan
sepanjang lubang bor akan menurun secara drastis ketika dikontruksi
gambarnya kembali dengan BPT sebagai model awal.
7. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Penggunaan downward continuation principle menolong kita untuk
menempatkan virtual source dan virtual receiver pada bagian bawah LVL. Jika
sumber dan penerima diposisikan dengan benar maka akan didapatkan hasil
yang bagus dan efek dari LVL akan berkurang.
Perbandingan antara SIRT, modified SIRT, dan ILST menunjukkan gambaran
dari rekonstruksi untuk data noise-free. SIRT dan modified SIRT lebih stabil dan
hasilnya lebih baik daripada penggunaan ILST. Modified SIRT memiliki
keuntungan dalam ruang penyimpanan dan penghitungan waktu dan juga
menanggulangi gambar lebih baik lagi dibandingan algoritma yang lain.
TERIMA KASIH!

You might also like