SEPSIS Kelompok 3 Anggota : - Cep Irpan S - Umi Salmah M - Septi S.L.R - Yulia Dewi W - Sofwan Fauzy Latar Belakang
Sepsis adalah adanya kejadian systemic
inflammatory response syndrome (SIRS) yang disertai dengan infeksi. Walaupun kejadian sepsis ditandai dengan adanya infeksi namun tidak selamanya terdapat bakteremia. Kejadian tersebut dimungkinkan karena adanya endotoksin maupun eksotoksin di dalam darah sedangkan bakterinya berada di dalam jaringan (Guntur, 2008). Definisi
Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. (Doenges, Marilyn E. 2000). Etiologi
Penyebab dari sepsis adalah bakteri gram (-) dan fokus
primernya dapat berasal dari saluran genitourinarium, saluran empedu dan saluran gastrointestinum yang kemudian menyebar ke struktur yang berdekatan, seperti pada peritonitis setelah perforasi apendikal, atau bias berpindah dari perineum ke urethra atau kandung kemih. Sedangkan gram (+) timbul dari infeksi kulit, saluran respirasi dan juga biasa berasal dari luka terbuka, seperti luka bakar. (Sudoyo Aru). Patofisiologi
Pada masa antenatal atau sebelum lahir pada masa
antenatal kuman dari ibu setelah melewati plasenta dan umbilicus masuk kedalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin. Kuman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta, antara lain virus rubella, herpes, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influenza, parotitis. Bakteri yang dapat melalui jalur ini antara lain malaria, sifilis dan toksoplasma. Manifestasi Klinis 1.Sepsis non spesifik: demam, menggigil, dan gejala konstitutif seperti lelah, malaise, gelisah atau kebingungan. 2.Hipotensi,oliguria atau anuria, takipnea atau hipepnea, hipotermia tanpa sebab jelas, perdarahan. 3.Tempat infeksi paling sering: paru, traktus digestifus, traktus urinaris, kulit, jaringan lunak dan saraf pusat. Dan akan bertambah berat pada usia lanjut, penderita diabetes, kanker, gagal organ utama, dan pasien dengan granulosiopenia. 4.Syoksepsis
5.Tanda-tandaMODS dengan terjadinya komplikasi: sindrom distress
pernapasan pada dewasa, koagulasi intravascular, gagal ginjal akut, perdarahan usus, gagal hati, disfungsi system saraf pusat, gagal jantung. Pemeriksaan Penunjang 1. DPL dengan hitung jenis ( atau T leukosit) 2. Kimia serum, bilirubin, laktat serum (meningkat), pemeriksaan fungsi hati (abnormal), dan protein C (menurun) 3. Resistensi insulin dengan peningkatan glukosa darah 4. AGD (hipoksemia, asidosis laktat) 5. Kultur urin, sputum, luka, darah 6. Waktu tromboplastin parsial tekaaktivasi (meningkat), rasio normalisasi internasional (meningkat) dan D-dimer (meningkat) Penatalaksanaan
Pedoman Penatalaksanaan Syok septik
berbasis bukti yaitu Early Goal Directed Therapy (EGDT) yang dapat dilakukan sejak sepis ditemukan dan sebelum pasien masuk ruang terapi intensif, jika resusitasi tertunda sebelum pasien masuk ruang terapi intensif, karena jika resusitasi tertunda sampai disfungsi organ, maka segala hal yang dilakukan untuk meningkatkan kadar oksigen sel akan menjadi tidak gunanva Diagnosa
1. Infeksi yang berhubungan dengan penularan
infeksi pada bayi sebelum, selama dan sesudah kelahiran. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan minum sedikit atau intoleran terhadap minuman. 3. Gangguan pola pernapasan yang berhubungan dengan apnea.